Jumat, Mei 16, 2008

BANGKITLAH BANGSAKU




Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.

Bertempat di Lapangan Sepakbola Kridosono, sebanyak kurang lebih 2000 orang Percaya berkumpul untuk menaikkan Doa Syafaat dalam acara GERAKAN DOA ORANG PERCAYA (GDOP) pada hari Senin, 12 Mei 2008 pukul 18.00-20.30 WIB. Acara outbound dengan tema BANGKITLAH BANGSAKU bagi Tranformasi Indonesia dan Bangsa-Bangsa, dapat terselenggara berkat kerjasama dari gereja-gereja sejogja dan Jaringan Doa Nasional (JDN) dengan melibatkan PMK-PMK dan Persekutuan-persekutuan Doa dan Joy Fellowship di Jogjakarta. Menurut keterangan Panitia, Gerakan Doa ini serentak diadakan di 223 kota di Indonesia dan juga lebih kurang 213 Negara-negara di dunia. Dimulai dengan puji-pujian, sebanyak 2000 jiwa memuji dan menyembah Tuhan dengan penuh sukacita. Meski hanya duduk di atas rumput dengan beralas kertas Koran, tidak mengurangi minat dan antusias para hadirin yang datang. Dengan semangat 45, Worship Leader dan semua backing vocal dan singer berpadu dengan iringan Tim Musik yang rata-rata terdiri dari anak-anak muda yang bersemangat mampu mengajak hadirin yang mengikuti untuk bersorak-sorai dan meneriakkan HALELUYA! AMIN!. Turut melayani, Paduan Suara Mandarin Jogjakarta yang beranggotakan bapak-bapak dan ibu-ibu yang merupakan gabungan aktivis-aktivis dari gereja-gereja se-Jogja, Paduan Suara ini sudah dikenal lewat Album dan Konser mereka di Gedung Societit, Taman Budaya. Mereka menaikkan lagu-lagu rohani familiar dalam bahasa Mandarin sehingga mampu membuat para hadirin ikut bernyanyi pula. Didukung juga oleh Tim Dancer dari berbagai PMK dan JOY Fellowship yang berjumlah lebih kurang 70 orang. Tampak yang hadir dari berbagai macam suku bangsa dan provinsi yang ada di seluruh Indonesia, hal ini terlihat dari plakat-plakat Provinsi yang disusun menurut barisan asal daerah.

Memasuki sesi Firman Tuhan, Pdt Petrus menyampaikan bahwa perlu adanya kesatuan di kalangan gereja-gereja di Jogjakarta untuk bersama-sama bergandengan tangan berdoa bagi pemulihan dan transformasi Jogjakarta dan Indonesia. Permasalahan bangsa ini terus menggunung dan begitu banyak. Untuk itu sangat perlu bagi Orang Percaya untuk mulai berdoa dengan Kegairahan Tuhan dan Doa orang Percaya haruslah Doa yang mendeklarasikan Firman Tuhan dan Doa mengimani Janji-Janji Allah dalam Alkitab. Acara Doa Bersama ini memang rutin diadakan setiap tahun mulai dari tahun 2005 di Jogjakarta.

Ikut hadir perwakilan dari Gubernur Sri Sultan Hamengkubowono X, yang membacakan kata sambutan dari Sri Sultan. Juga tampak Pdt. Petrus Maridjo yang asli Jogja selaku Penbimas Kristen yang baru, menggantikan Pdt. Ardjita, yang turut mendukung sepenuhnya dan memberi kata sambutan. Hadir juga Pak Daud, Pdt. James Tanda, Pdt. C Sirait, hamba-hamba Tuhan dari berbagai gereja di Jogjakarta dan Direktur Andi Offset yang juga tokoh penting di Jogjakarta, yaitu Bapak J.H. Gondowidjojo yang memang dikenal sebagai Pendoa Syafaat yang mendirikan Bukit Doa di Kaliurang dan menulis buku-buku tentang Pendoa, Hati Bapa, Lawatan Roh Allah, dan Sekolah Doa. Dipimpin oleh para pendeta dan pendoa syafaat, mulailah acara Doa Syafaat digelar, mulai dari Pendoa dari Gereja Bala Keselamatan, GBI, GPdI, dll.


Setelah ditayangkan slide Video tentang Kegerakan Doa di Jogjakarta mulai dari Video tahun 2005 sampai 2007, Pdt Jimmy Pieter menjelaskan pentingnya Menara Doa Kota (MDK) yang berdoa tanpa putus-putusnya 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, dan 365 hari dalam setahun, dengan mengacu pada Yeremia 27:7 dan II Tawarikh 7:14, serta Doa Tuhan Yesus dalam Yohanes 17 bagi Kesatuan Tubuh Kristus, dampak MDK bagi Kesatuan Gereja-gereja yang dapat menghasilkan pertobatan jiwa, Kehidupan Kristiani yang berdampak bagi masyarakat, Gereja yang menjadi berkat bagi Bangsa dan Negara, diawali dengan kegerakan Doa. Sekretariat Menara Doa Kota (MDK) Jogja beralamat di Jl. Bumijo 24A, dengan telepon 563387. Pdt Jimmy mengajak semua yang hadir untuk mau menyediakan waktu 2 jam dalam seminggu, untuk dapat datang ke MDK dan berdoa bersama-sama dengan tidak terputus selama 24 jam sehari.

Rony Sofian, salah seorang hamba Tuhan dari GKKK Jogjakarta, yang menghadiri acara ini memberikan komentarnya sebagai berikut: “Puji Tuhan.. GDOP kembali bisa diadakan di kota Jogja dalam rangka Global Day Of Prayer International, serentak dengan gereja-gereja di seluruh dunia. Melihat pelaksanaannya pada hari Senin 12 Mei yg lalu & jumlah peserta dari berbagai gereja di kota Jogja yang hadir, patut bersyukur kepada Tuhan untuk para panitia yang telah mempersiapkan dan menyelenggakannya dengan baik. Semoga tahun depan ada lebih banyak lagi gereja yang dilibatkan/terlibat sehingga lebih banyak lagi yang hadir dan mendukung acara ini. Mengingat nama acaranya (GDOP Int'l) alangkah baiknya jika pokok-pokok doa yang dipanjatkan tidak hanya tentang Kekristenan di Indonesia dan pemulihan bangsa Indonesia saja namun juga meliputi pokok-pokok doa yang lebih luas, misalnya kekristenan di negara2 lain, pelayanan misi di berbagai belahan dunia dan peranan orang Kristen dalam merawat dan menjaga kelestarian bumi ciptaan Tuhan ini. Mari terus berdoa, Tuhan memberkati..

Akhirnya sesudah Doa Berkat dan pengutusan, maka semua orang percaya kembali ke komunitasnya masing-masing dan dihimbau lebih berapi-api dalam menjadi berkat.

Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar