Kamis, Mei 29, 2008

Berita Mingguan WAY OF LIFE

MENGUNJUNGI MARKAS PBB
Pada tanggal 7 Mei, saya mengunjungi markas PBB sementara saya kebetulan singgah sebentar di kota New York dalam perjalanan dari Istanbul ke Buffalo, New York. (Saya baru saja menghabiskan satu minggu di Turki mengunjungi tempat-tempat Ketujuh Jemaat atau gereja dalam kitab Wahyu, lalu satu setengah hari di Athena, dan menuju ke beberapa konferensi Alkitab di Amerika Serikat). PBB didirikan pada tahun 1945 untuk mendatangkan perdamaian di dunia. Sebuah patung di taman PBB yang menghadap Sungai Timur menggambarkan seorang laki-laki yang sedang mengubah pedang menjadi bajak. Hal ini diambil dari Yesaya 2:4 dan Mikha 4:3, tetapi hal ini tidak akan terjadi sebelum Yesus Kristus, Sang Raja Damai, datang kembali untuk mendirikan Kerajaan-Nya. Ada patung lain dekat pintu masuk PBB yang menggambarkan sebuah pistol dengan larasnya terikat menjadi simpul, yang menandakan bahwa tujuan PBB adalah menghapuskan kekerasan. Alkitab mengatakan bahwa tidak ada damai bagi orang yang jahat (Yesaya 48:22-57:21), dan PBB tidak memiliki kuasa untuk menyelesaikan masalah inti kekacauan dunia saat ini, yang adalah kondisi hati manusia yang berdosa. Tak mengejutkan, PBB dipenuhi dengan filosofi New Age. Perhatikan Ruangan Meditasi di PBB. Awalnya, ruangan ini adalah suatu kapel doa non-denominasi dan diadakan atas dukungan dan usulan J.C. Penney, pemilik Department Store yang milyuner. Pada tahun 1956-1957, kapel tersebut digantikan oleh sebuah ruangan meditasi New Age. Ruangan ini dibangun dengan bentuk sebuah piramid terpotong, dan blok besi seberat enam setengah ton ditaruh ditengah-tengah ruangan itu, dan bagian atasnya diterangi oleh satu sinar yag berasal dari langit-langit. Sinar itu menggambarkan "hikmat ilahi," dan blok besi menggambarkan mezbah yang kosong mewakili "Allah yang disembah dalam berbagai bentuk" (http://www.aquaac.org/un/sprtatun.html).

Selasa, Mei 20, 2008

SERI DOKTRIN ALKITAB ALKITABIAH (Bagian 3-Ending)

Serangan Iblis
Textum Receptum (TR) adalah naskah PB yang dipakai oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia, dan diterjemahkan ke berbagai bahasa oleh misionaris modern yang dipelopori oleh misionaris Baptis, William Carey, ke India dan akhirnya banyak misionaris ke seluruh penjuru dunia. Selama kurang lebih 380 tahun, Iblis tidak menemukan cara untuk menghalangi tersebarnya firman Tuhan ke seluruh dunia walaupun dilakukannya juga serangan kecil-kecilan yang tidak membawa efek terhadap TR.

Karl Lachmann dari Jerman tercatat adalah orang pertama yang menerbitkan edisi PB yang sifatnya menyerang TR pada tahun 1831. Setelah dua edisi teks pengritik/Critical Texts (CT) diterbitkannya ternyata tidak ada yang menggubrisnya. Pada tahun 1857 Samuel Prideaux Tregelles di Inggris juga menerbitkan Critical Text untuk menyerang TR. Kemudian Constanstin Tischendorf seorang yang menemukan naskah Codex Sinaiticus turut menerbitkan teks PB yang bersifat menyerang keakuratan TR.

Serangan yang kelihatannya memakan banyak korban adalah yang dilakukan Iblis melalui dua orang, yaitu Brooke Foss Westcott seorang Bishop gereja Anglikan, dan Fenton John Anthony Hort seorang dosen dari Cambridge University. Untuk mempersingkat nama mereka, biasanya hanya ditulis Westcott-Hort (WH). Mereka menerbitkan Critical Text (CT) untuk menyerang Textum Receptum (TR) pada tahun 1881. Mereka mendasarkan edisi yang mereka terbitkan pada naskah yang diberi nama (aleph) yang ditemukan di Sinai yang juga disebut Sinaiticus dan naskah yang diberi nama B yang kata mereka tersimpan di perpustakaan Vatikan.

Minggu, Mei 18, 2008

ISRAEL- HOMOSEKS- BACA ALKITAB

Berikut ini disadur dari Way of Life Ministry

ISRAEL BERUMUR ENAM PULUH TAHUN
Minggu ini, negara Israel modern merayakan kemerdekaannya yang keenam pulu. Pada pukul 12:00 AM tengah malam, 14 Mei, 1948, negara yang lemah itu mengumumkan kenegaraannya dengan deklarasi berikut: "Panggilan kami tertuju kepada semua umat Yahudi di seluruh dunia untuk bangkit ke sisi kami.....dan untuk berdiri bersama kami dalam perjuangan besar pemenuhan impian generasi-generasi akan penyelamatan Israel." Sebelas menit kemudian, Presiden AS, Harry Truman mengumumkan bahwa ia mengakui negara Israel. Orang-orang Yahudi bersukacita di seluruh dunia. Di Roma, mereka berparade di bawah bangunan Arch of Titus yang kuno tersebut, yang dibangun hampir 2000 tahun yang lalu untuk merayakan penaklukan Yerusalem oleh tentara Roma pada tahun 70 M, dan yang mengandung gambar-gambar tawanan Yahudi dan benda-benda dari Bait Yahudi. Setelah melewati dua milenium penganiayaan, orang Yahudi kembali lagi dan mereka masih berbicara dalam bahasa kuno mereka! Ini adalah salah satu hal yang paling menakjubkan dalam sejarah, dan membuktikan bahwa Alkitab diilhami secara ilahi, karena telah memprediksikan semua ini 4000 tahun yang lalu. Seluruh sejarah Israel telah dinubuatkan oleh Musa dan dicatat dalam kitab Ulangan. Allah memperingatkan bahwa jika Israel melanggar hukumNya, ia akan "dicabut dari tanah" dan diserakkan "ke antara segala bangsa dari ujung bumi ke ujung bumi" (Ul. 28:63-64). Di sanalah orang Yahudi "tidak akan mendapat ketenteraman di antara bangsa-bangsa itu dan tidak akan ada tempat berjejak bagi telapak kakimu; TUHAN akan memberikan di sana kepadamu hati yang gelisah, mata yang penuh rindu dan jiwa yang merana. Hidupmu akan terkatung-katung, siang dan malam engkau akan terkejut dan kuatir akan hidupmu" (Ul. 28:65-66). Ini adalah deskripsi yang akurat mengenai sejarah Israel selama dua milenium. Yerusalem dihancurkan pada tahun 70 M oleh tentara Roma di bawah Jendral Titus, dan pada tahun 135 M, Yerusalem dibajak habis oleh perintah Kaisar Hadrian karena pemberontakan orang Yahudi yang dipimpin oleh Bar Kochbar. Orang-orang Yahudi lalu terserak-serak ke ujung bumi dan tidak menemukan peristirahatan. Mereka dibenci oleh orang Muslim, dan dikerja dan dianiaya oleh Gereja Yunani Ortodoks dan Roma Katolik selama seribu tahun. Hitler mencoba untuk melenyapkan mereka. Lebih mementingkan bangsa Arab, Inggris berusaha menghalangi mereka kembali ke tanah mereka setelah Perang Dunia II. Mayoritas duni ini masih bersikap berlawanan terhadap Israel dan berita-berita tentang krisis Timur Tengah secara umum dibuat untuk memojokkan Israel. Tetapi, nubuat Alkitab telah memberitahu lebih dahulu bahwa Israel akan dikembalikan ke tanahnya dan dia akan tetap sebagai suatu negara bahkan setelah mengalami semua ini, dan itulah yang terjadi pada tahun 1948. Tidak pernah dalam sejarah dunia suatu suku bangsa berserak-serak ke seluruh dunia dan dianiaya selama 2000 tahun dan masih bisa kembali lagi sebagai suatu bangsa. Nubuatan Alkitab menggambarkan pemulihan Israel dalam dua bagian. Pertama, dia akan kembali lagi ke tanah mereka dalam kondisi tidak percaya. Kemudian, dia akan bertobat. Nubuatan yang menakjubkan dalam Yehezkiel 37:1-14 menggambarkan kedua tahap ini. Israel digambarkan sebagai lembah yang penuh tulang, tetapi lalu dibangkitkan. Pertama-tama, tulang-tulang itu diberikan urat dan daging dan mereka berdiri tetapi tidak memiliki nafas, dan selanjutnya Allah memberikan nafas kepada tulang-tulang mati tersebut, dan mereka menjadi hidup. Bagian pertama dari nubuatan ini sudah digenapi. Israel sudah kembali ke tanah mereka sebagai suatu bangsa, tetapi mereka masih dalam ketidakpercayaan. Mereka terus menolak Mesias mereka, Yesus Kristus. Mereka tidak memiliki Bait ataupun tatanan keimamatan, dan tidak memiliki penyembahan yang hakiki. Semasa Kesesakan Besar, Allah akan membuat Israel bertobat dan akan menghembuskan nafas kehidupan rohani kepada mereka dan mereka akan hidup. Eksistensi Israel yang terjaga hingga hari ini adalah suatu mujizat yang besar dan adalah bukti yang tidak terbantahkan bahwa Alkitab diilhami secara ilahi, dan mengingatkan kita bahwa kita semua perlu bersiap-siap akan kedatangan Kristus.

AKTIVIS HOMOSEKSUAL MENARGETKAN GEREJA-GEREJA
Soulforce, sebuah grup aktivis homoseksual, terus berupaya memasukkan agenda mereka ke dalam gereja-gereja, sekolah-sekolah, dan organisasi-organisa si Kristen. Programnya saat ini, yaitu The American Family Outing, menargetkan enam gereja mega, termasuk gereja The Potter's House (T.D. Jakes), Willow Creek Community Church (Bill Hybels), dan Lakewood Church (Joel Osteen). Salah satu anggota Soulforce yang high-profile adalah Jay Bakker, putra dari Jim dan Tammy Faye Bakker. Sebelem kematiannya tahun 2007, Tammy Faye menjadi seorang aktivis hak-hak homoseksual. Soulforce sedang menekan gereja-gereja agar menerima homoseksual dengan cara yang tidak menghakimi. Jay Bakker mengatakan, "Mari kita menyingkirkan perbedaan-perbedaan kita dan berbagai kasih dan pengharapan Kristus" ("Gay Group Reaches Out to Lakewood," Houston Chronicle, 8 Mei, 2008). Membagi kasih Kristus adalah satu hal, tetapi tidak berani menghakimi dosa adalah hal lain lagi. Gereja-gereja seharusnya menerima orang berdosa manapun agar ia dapat mendengar Injil, tetapi keanggotaan dalam jemaat hanyalah bagi mereka yang telah dilahirbarukan melalui pertobatan kepada Allah dalam iman kepada Yesus Kristus (Kis. 20:21), dan kelahiran kembali akan mengubah pandangan seseorang terhadap dosa. Di antara anggota-anggota jemaat di Korintus, ada yang sebelumnya pernah terlibat dalam homoseksualitas, tetapi mereka telah bertobat dan berubah (1 Kor. 6:9-11). Tammy Faye Bakker tampil dalam suatu acara "gay-pride" nasional, termasuk dalam kontes meniru Tammy Faye, di mana dia "dikelilingi oleh lelaki dalam kostum wanita" (Charisme News, November 2002). Tammy memberitahu para hadiri bahwa "ada Allah yang mengasihi mereka dan memelihara mereka," tetapi dia tidak memberitahu mereka bahwa homoseksualitas adalah dosa dan bahwa Allah menuntut pertobatan. Setelah suami pertama Tammy Faye, Jim Bakker, masuk penjara karena menipu para pengikutnya sebanyak $158 juta, dia menceraikannya dan menikah kembali dengan Roe Messner, seorang teman keluarga. Tentang para pengritiknya yang menyerukan agar dia lebih jelas lagi melawan homoseksualitas, Tammy Faye berkata, "Saya pikir gereja haruslah menjadi rumah sakit, dan bukan pengadilan." Pada kenyataannya, gereja adalah kedua-duanya, rumah sakit sekaligus pengadilan. Gereja Perjanjian Baru mengundang "barangsiapa yang mau" untuk menerima tawaran keselamatan yang cuma-cuma dari Kristus dan dilahirkan kembali, etapi gereja juga menghakimi orang-orang yang mengaku percaya, tetapi yang berjalan dalam kebenaran (1 Kor. 5).

ORANG TUA, DIDIK ANAK-ANAKMU UNTUK MEMBACA ALKITAB
Berikut ini disadur dari Training Your Children to Turn Out Right, sebuah buku yang sangat bagus oleh David Sorenson – "Hai para orang tua terkasih, kebiasaan yang paling penting yang anda bisa tanamkan dalam anak-anakmu adalah kebiasaan untuk datang kepada Firman Allah pagi dan malam. Perhatikan bahwa saya menggunakan istilah "kebiasaan." Ini memang disengaja. Masalah membaca Firman Tuhan adalah sesuatu yang harus dijadikan kebiasaan. Kebiasaan dibangun melalui tindakan yang berulang kali, tetapi agar anak-anak membangun kebiasaan membaca Alkitab setiap hari, maka anda sebagai orang tua, harus melakukan langkah-langkah agar tindakan ini masuk dalam kehidupan mereka. Anda tidak bisa hanya memberitahu mereka untuk melakukannya, lalu berharap bahwa mereka akan melakukannya. Anda harus membuat suatu program, sebuah jadwal, dan memberikan insentif untuk membantu memotivasi mereka masuk ke dalam Alkitab..... .Selama bertahun-tahun, saya kadang mendapatkan orang yang berkata, "Ya, menurut saya kita harus membaca Alkitab karena kita ingin, bukan karena kita harus." Diserang oleh dunia, kedagingan kita, dan juga Iblis, akan ada jauh lebih banyak hari saat kita tidak merasa ingin membaca Alkitab dari pada hari-hari kita merasa ingin. Jika kita melakukan segala sesuatu hanya karena saat itu kita merasa ingin untuk melakukannya, maka kita sedang menjalani kehidupan rohani yang sangat dangkal. Sebaliknya, kita harus membaca Firman Tuhan karena itu kewajiban kita, karena itu hal yang benar dilakukan, dan karena itu adalah kehendak Allah. Bagaimana perasaan kita pada hari yang bersangkutan, itu tidak relevan..... Kita juga perlu menanamkan sikap dan filosofi yang demikian ke dalam anak-anak kita.....Ketika kami memulai putri-putri kami dalam program pembacaan Alkitab tiap hari mereka, kami menaruh pembatas buku di 1 Yohanes. Ketika mereka baru pertama kali mulai, kami menargetkan mereka membaca satu ayat di pagi hari, lalu satu ayat di sore hari. Pada awalnya, kami ikut membaca bersama mereka dan membantu mereka membaca....Sambil mereka semakin maju dalam kemampuan membaca mereka, kami meningkatkan target menjadi tiga ayat sehari saat mereka kelas 1 SD....Saat mereka sekitar kelas 3 atau 4 SD, mereka mulai membaca satu pasal sehari. Ketika mereka mecapai kelas 6 SD, mereka diharuskan membaca dua pasal sehari, satu di pagi hari, satu di malam hari. Ketika mereka masuk SMP, mereka membaca empat pasal sehari. Program seperti ini akan membuat seseorang membaca Alkitab seluruhnya dalam satu tahun. Program ini berlanjut hingga masa-masa SMA mereka.....Beban agar kebiasaan ini dapat terbentuk dalam anak-anak sepenuhnya ada pada pundak kita sebagai orang tua. Sebagai orang tua, kita harus memeriksa hal ini secara rutin" (Training Your Children to Turn out Right, 1995, hal. 15-19).

from GITS Buletin, DR. Steven E. Liauw

Jumat, Mei 16, 2008

BANGKITLAH BANGSAKU




Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.

Bertempat di Lapangan Sepakbola Kridosono, sebanyak kurang lebih 2000 orang Percaya berkumpul untuk menaikkan Doa Syafaat dalam acara GERAKAN DOA ORANG PERCAYA (GDOP) pada hari Senin, 12 Mei 2008 pukul 18.00-20.30 WIB. Acara outbound dengan tema BANGKITLAH BANGSAKU bagi Tranformasi Indonesia dan Bangsa-Bangsa, dapat terselenggara berkat kerjasama dari gereja-gereja sejogja dan Jaringan Doa Nasional (JDN) dengan melibatkan PMK-PMK dan Persekutuan-persekutuan Doa dan Joy Fellowship di Jogjakarta. Menurut keterangan Panitia, Gerakan Doa ini serentak diadakan di 223 kota di Indonesia dan juga lebih kurang 213 Negara-negara di dunia. Dimulai dengan puji-pujian, sebanyak 2000 jiwa memuji dan menyembah Tuhan dengan penuh sukacita. Meski hanya duduk di atas rumput dengan beralas kertas Koran, tidak mengurangi minat dan antusias para hadirin yang datang. Dengan semangat 45, Worship Leader dan semua backing vocal dan singer berpadu dengan iringan Tim Musik yang rata-rata terdiri dari anak-anak muda yang bersemangat mampu mengajak hadirin yang mengikuti untuk bersorak-sorai dan meneriakkan HALELUYA! AMIN!. Turut melayani, Paduan Suara Mandarin Jogjakarta yang beranggotakan bapak-bapak dan ibu-ibu yang merupakan gabungan aktivis-aktivis dari gereja-gereja se-Jogja, Paduan Suara ini sudah dikenal lewat Album dan Konser mereka di Gedung Societit, Taman Budaya. Mereka menaikkan lagu-lagu rohani familiar dalam bahasa Mandarin sehingga mampu membuat para hadirin ikut bernyanyi pula. Didukung juga oleh Tim Dancer dari berbagai PMK dan JOY Fellowship yang berjumlah lebih kurang 70 orang. Tampak yang hadir dari berbagai macam suku bangsa dan provinsi yang ada di seluruh Indonesia, hal ini terlihat dari plakat-plakat Provinsi yang disusun menurut barisan asal daerah.

Memasuki sesi Firman Tuhan, Pdt Petrus menyampaikan bahwa perlu adanya kesatuan di kalangan gereja-gereja di Jogjakarta untuk bersama-sama bergandengan tangan berdoa bagi pemulihan dan transformasi Jogjakarta dan Indonesia. Permasalahan bangsa ini terus menggunung dan begitu banyak. Untuk itu sangat perlu bagi Orang Percaya untuk mulai berdoa dengan Kegairahan Tuhan dan Doa orang Percaya haruslah Doa yang mendeklarasikan Firman Tuhan dan Doa mengimani Janji-Janji Allah dalam Alkitab. Acara Doa Bersama ini memang rutin diadakan setiap tahun mulai dari tahun 2005 di Jogjakarta.

Ikut hadir perwakilan dari Gubernur Sri Sultan Hamengkubowono X, yang membacakan kata sambutan dari Sri Sultan. Juga tampak Pdt. Petrus Maridjo yang asli Jogja selaku Penbimas Kristen yang baru, menggantikan Pdt. Ardjita, yang turut mendukung sepenuhnya dan memberi kata sambutan. Hadir juga Pak Daud, Pdt. James Tanda, Pdt. C Sirait, hamba-hamba Tuhan dari berbagai gereja di Jogjakarta dan Direktur Andi Offset yang juga tokoh penting di Jogjakarta, yaitu Bapak J.H. Gondowidjojo yang memang dikenal sebagai Pendoa Syafaat yang mendirikan Bukit Doa di Kaliurang dan menulis buku-buku tentang Pendoa, Hati Bapa, Lawatan Roh Allah, dan Sekolah Doa. Dipimpin oleh para pendeta dan pendoa syafaat, mulailah acara Doa Syafaat digelar, mulai dari Pendoa dari Gereja Bala Keselamatan, GBI, GPdI, dll.


Setelah ditayangkan slide Video tentang Kegerakan Doa di Jogjakarta mulai dari Video tahun 2005 sampai 2007, Pdt Jimmy Pieter menjelaskan pentingnya Menara Doa Kota (MDK) yang berdoa tanpa putus-putusnya 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, dan 365 hari dalam setahun, dengan mengacu pada Yeremia 27:7 dan II Tawarikh 7:14, serta Doa Tuhan Yesus dalam Yohanes 17 bagi Kesatuan Tubuh Kristus, dampak MDK bagi Kesatuan Gereja-gereja yang dapat menghasilkan pertobatan jiwa, Kehidupan Kristiani yang berdampak bagi masyarakat, Gereja yang menjadi berkat bagi Bangsa dan Negara, diawali dengan kegerakan Doa. Sekretariat Menara Doa Kota (MDK) Jogja beralamat di Jl. Bumijo 24A, dengan telepon 563387. Pdt Jimmy mengajak semua yang hadir untuk mau menyediakan waktu 2 jam dalam seminggu, untuk dapat datang ke MDK dan berdoa bersama-sama dengan tidak terputus selama 24 jam sehari.

Rony Sofian, salah seorang hamba Tuhan dari GKKK Jogjakarta, yang menghadiri acara ini memberikan komentarnya sebagai berikut: “Puji Tuhan.. GDOP kembali bisa diadakan di kota Jogja dalam rangka Global Day Of Prayer International, serentak dengan gereja-gereja di seluruh dunia. Melihat pelaksanaannya pada hari Senin 12 Mei yg lalu & jumlah peserta dari berbagai gereja di kota Jogja yang hadir, patut bersyukur kepada Tuhan untuk para panitia yang telah mempersiapkan dan menyelenggakannya dengan baik. Semoga tahun depan ada lebih banyak lagi gereja yang dilibatkan/terlibat sehingga lebih banyak lagi yang hadir dan mendukung acara ini. Mengingat nama acaranya (GDOP Int'l) alangkah baiknya jika pokok-pokok doa yang dipanjatkan tidak hanya tentang Kekristenan di Indonesia dan pemulihan bangsa Indonesia saja namun juga meliputi pokok-pokok doa yang lebih luas, misalnya kekristenan di negara2 lain, pelayanan misi di berbagai belahan dunia dan peranan orang Kristen dalam merawat dan menjaga kelestarian bumi ciptaan Tuhan ini. Mari terus berdoa, Tuhan memberkati..

Akhirnya sesudah Doa Berkat dan pengutusan, maka semua orang percaya kembali ke komunitasnya masing-masing dan dihimbau lebih berapi-api dalam menjadi berkat.

Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

Kamis, Mei 15, 2008

"TUJUH TAHUN" ATAU "TIGA TAHUN"?

Mana yg benar “Tujuh Tahun atau Seven Years” atau “Tiga Tahun”
pada ayat 2 Samuel 24:13 dengan I Tawarikh 21:12?


I Tawarikh 21:12 (Alkitab LAI)
21:12 tiga tahun kelaparan atau tiga bulan lamanya melarikan diri dari hadapan lawanmu, sedang pedang musuhmu menyusul engkau, atau tiga hari pedang TUHAN, yakni penyakit sampar, ada di negeri ini, dan malaikat TUHAN mendatangkan kemusnahan di seluruh daerah orang Israel. Maka sekarang, timbanglah jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku."

I Tawarikh 21:12 (KJV)
21:12 Either three years' famine; or three months to be destroyed before thy foes, while that the sword of thine enemies overtaketh thee; or else three days the sword of the LORD, even the pestilence, in the land, and the angel of the LORD destroying throughout all the coasts of Israel. Now therefore advise thyself what word I shall bring again to him that sent me.

2 Sam 24:13 Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata kepadanya: "Akan datangkah menimpa engkau tiga tahun kelaparan di negerimu? Atau maukah engkau melarikan diri tiga bulan lamanya dari hadapan lawanmu, sedang mereka itu mengejar engkau? Atau, akan adakah tiga hari penyakit sampar di negerimu? Maka sekarang, pikirkanlah dan timbanglah, jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku." (Alkitab terbitan LAI-TB)

2 Samuel 24:13 menurut Alkitab Indonesia (Indonesian Literal Translation):
Dan Gad datang kepada Daud, dan memberitahukannya, dan berkata kepadanya, “Akan datang tujuh tahun kelaparan kepadamu di negerimu. Atau engkau akan melarikan diri dari hadapan musuh-musuhmu selama tiga bulan, dan mereka itu mengejarmu. Atau tiga hari tulah akan melanda negerimu. Sekarang pertimbangkanlah, dan lihatlah apa yang harus aku kembalikan kepada Dia yang mengirimkan perkataan kepadaku.””

2 Samuel 24:13 (KJV)
So Gad came to David, and told him, and said unto him, Shall seven years of famine come unto thee in thy land? or wilt thou flee three months before thine enemies, while they pursue thee? or that there be three days' pestilence in thy land? now advise, and see what answer I shall return to him that sent me.

Teman, jika kita membandingkan Alkitab LAI dengan Alkitab KJV, NIV, dll. Untuk ayat I Tawarikh 21:12, kata “tiga tahun” disemua terjemahan Alkitab Indonesia dan Inggris sama semua, menulis “tiga tahun”

Yang berbeda adalah ketika di ayat 2 Samuel 24:13, dalam Alkitab King James Version (KJV), NASB (New American Standard Bible), NKJV (New King James Version), ASV (American Standard Version), CEV (Contemporary English Version) 1995, ERV, American KJV, DRB, Darby Bible Translation, Webster Bible Translation, World English Bible, Young's Literal Translation, GOD'S WORLD TRANSLATION, Jewish Publication Society Tanakh, Alkitab LAI Terjemahan Lama, Naskah asli MT (Naskah Asli Bhs Ibrani: Masoretik Teks), Alkitab Indonesia ILT (Indonesian Literal Translation), Alkitab Indonesia (IMTV=Indonesian Majority Text Version), semuanya menulis “Tujuh tahun” berbeda dengan Alkitab NIV, dll menulis “Tiga tahun”. Mana yang benar?

Jadi KJV, NKJV, ASV, NASB, dll dan Alkitab ILT (Indonesian Literal Translation), Alkitab Indonesia IMTV, Alkitab LAI BIS menulis “seven years” atau “tujuh tahun”

Alkitab LAI terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) tahun 1985 menulis:
2 Samuel 24:13 Gad datang menghadap dan memberitahukan kepadanya perintah TUHAN itu, katanya, "Mana yang Baginda pilih: Negeri ini ditimpa bencana kelaparan selama tiga *Beberapa terjemahan kuno: tiga; Ibrani: tujuh.* tahun, atau Baginda lari dikejar-kejar musuh selama tiga bulan, atau negeri ini diserang wabah penyakit selama tiga hari? Putuskanlah sekarang apa yang harus kusampaikan kepada TUHAN."

Disini LAI bijaksana dengan memberitahu bahwa dalam naskah Ibrani Majority Text (Kebanyakan Teks/naskah salinan/naskah Byzantine/Received Text) menulis “Tujuh Tahun”, meski LAI berdasarkan naskah salinan lain (Alexandrian/Minority/WH Text) menulis “tiga tahun” Jadi bagaimana?

Mengacu pada Text Byzantine/Majority/Received Text/Masoretic Text/MT yang diterima luas oleh semua kalangan Bapa Gereja zaman Reformasi dan semua kalangan Fundamentalis serta yg mengimani Alkitab tanpa salah sedikitpun dan dipelihara TUHAN, maka yang benar untuk ayat 2 Samuel 24:13 adalah “Tujuh tahun” sedangkan I Tawarikh 21:12 “Tiga tahun”. Apa yg tertulis dalam naskah Teks Kebanyakan yg diterima/teks yg dipelihara Allah, maka tetap seperti yg tertulis.

Lalu bagaimana, kan jadi berbeda? Satu menulis 7 tahun, ayat lain menulis 3 tahun? Mari kita bahas beberapa kemungkinan jawaban untuk hal ini.

Di situs di bawah ini mencoba memberi penjelasan itu: www.kjv-only.com
2 Samuel 24:13 and 1 Chronicles 21:12 "Could You Repeat The Choices?"

There are two accounts in the Old Testament of the same story of David taking a census of the Israelites, one in 2 Samuel 24 and the other in 1 Chronicles 21. God is displeased with David's actions and offers him three choices as punishment. There is an interesting "problem" that arises when studying these passages, for the three choices of punishment do not match in each account in the KJV:
2 Samuel 24:13 (KJV) "So Gad came to David, and told him, and said unto him, Shall seven years of famine come unto thee in thy land? or wilt thou flee three months before thine enemies, while they pursue thee? or that there be three days' pestilence in thy land? now advise, and see what answer I shall return to him that sent me."
1 Chronicles 21:12 (KJV) "Either three years' famine; or three months to be destroyed before thy foes, while that the sword of thine enemies overtaketh thee; or else three days the sword of the LORD, even the pestilence, in the land, and the angel of the LORD destroying throughout all the coasts of Israel. Now therefore advise thyself what word I shall bring again to him that sent me."
What makes this "contradiction" interesting is that it is not a translational issue, but perhaps a copyist issue - the "contradiction" appears in the Hebrew that the KJV was translated from as well. However, the "contradiction" does not appear in the LXX (the ancient Greek translation of the Old Testament). This article is not an attempt to prove one or the other as correct, but to explain what's going on here.
Here's how the comparison looks in 3 popular versions, including the KJV:
Verse
KJV
NIV
NASB
2 Samuel 24:13
seven
three
seven
1 Chronicles 21:12
three
three
three

As you can see, the NIV does not contain the "contradiction", as each verse has "three". However, a footnote in the NIV shows us that this is because the translators of the NIV have chosen in this instance to follow the LXX instead of the available Hebrew manuscripts so as to eliminate the "contradiction", noting that the LXX has "three" while the Hebrew has "seven". I'm not sure whether they were correct or not, but as the KJV translators said, "doth not a margin do well to admonish the Reader to seek further, and not to conclude or dogmatize upon this or that peremptorily?"
Although we cannot be 100% certain, "three years" in 2 Samuel 24:13 may be correct for the following combination of reasons:
- it matches the 1 Chronicles 21:12 account.
- it fits the pattern of choices better: 3 years, 3 months, 3 days.
- it matches the LXX, which is older than the available Hebrew.
- the Hebrew letter Zayin, used for "seven", may have been mistaken for the Hebrew letter Giymel, used for "three", by a copyist somewhere down the line.
Of course, the last reason could be easily reversed (ie. perhaps Giymel is mistaken for Zayin). However, because of the first three reasons given, translating it "three" has more support.

Why then does the LXX have "three" while the Hebrew has "seven"? A few reasons are possible, although we can't know for sure because we don't have the Hebrew manuscripts used to produce the LXX:
- perhaps because the Hebrew originally had "three", which was later unintentionally changed (after the LXX was produced) because of the Giymel/Zayin similarities.
- perhaps the Hebrew originally had "seven", but the LXX translators thought they would "correct" the "contradiction".
- perhaps the LXX translators accidentally mistook the Zayin as a Giymel, thus translating "seven" as "three".
So, the issue is somewhat unresolved, due to our lack of the originals for comparison. Although there is a possibility that "seven" is the correct number, it seems the original most likely had "three".
A thought-provoking side note...
A simple comparison of these two verses provides a good example of the same event and message given by someone, but by using different words. If one was to get really sticky over the issue of "inerrancy", one would have to examine which words of the message were really the ones spoken by Gad:
Differences in what was spoken by Gad
2 Samuel 24:13 (KJV)
1 Chronicles 21:12 (KJV)
"famine come unto thee in thy land?"
"famine"
"before thine enemies"
"destroyed before thy foes"
"while they pursue thee"
"while that the sword of thine enemies overtaketh thee"
"three days' pestilence"
"three days the sword of the LORD, even the pestilence"
[not preset]
"and the angel of the LORD destroying throughout all the coasts of Israel"
"now advise, and see"
"Now therefore advise thyself"
"what answer I shall return"
"what word I shall bring again"
Choices worded as questions
Choices worded as a list (not questions)
In other words, for 100% accuracy and inerrancy, did Gad say "they" or "sword of thine enemies"? Did he mention "destroy" in the second choice or not? Did he say "pestilence" or "sword of the LORD, even the pestilence"? Did he mention the "angel of the LORD destroying" in the third choice or not? Where the choices given as questions or not?
Did Gad say "pursue" or "overtake"? There is a big difference in meaning between those two words - one can be overtaken without being pursued, and one can be pursued without being overtaken.
If the KJV-only position is about the exact "words" of God, which "words" were really spoken by Gad in this event? I guess I'm pointing this out to make you think: what really is "inerrancy"? I realize this is "straining at (out?) a gnat", but it at least shows that differing words can be used and still be considered "true". Why can the KJV and Hebrew use differing words to tell of an event but another version is considered "in error" when it does the same thing?

www.kjv-only.com/2sam24_13.html

Kesimpulan:
2 Samuel 24:13 tetap “Tujuh Tahun” dan memang berbeda dengan I Tawarikh 21:12 tertulis ”Tiga Tahun”.

Saya dan semua orang Kristen yg memegang Naskah MT (Masoretik Teks untuk PL, bahasa Ibrani) dan TR (Textus Receptus untuk PB, bahasa Yunani) sebagai Naskah yg dipelihara Allah tanpa salah, maka mengacu yg benar tetap ”Tujuh tahun” pada ayat 2 Samuel 24:13 sesuai dengan Naskah asli MT (Naskah Asli Bhs Ibrani: Masoretik Teks), Alkitab King James Version (KJV), NASB (New American Standard Bible), NKJV (New King James Version), ASV (American Standard Version), CEV (Contemporary English Version) 1995, ERV, American KJV, DRB, Darby Bible Translation, Webster Bible Translation, World English Bible, Young's Literal Translation, GOD'S WORLD TRANSLATION, Jewish Publication Society Tanakh, Alkitab LAI Terjemahan Lama (LAI-TL), Alkitab Indonesia ILT (Indonesian Literal Translation), Alkitab Indonesia (IMTV=Indonesian Majority Text Version), dan ”tiga tahun” pada 1 Tawarikh 21:12

Ada yang menjawab seperti ini:
The Hebrew text of 2 Samuel 24:13 reads “seven years of famine,” but the Greek translation of this text (the Septuagint) and the parallel text in 1 Chronicles 21:12 reads “three years of famine.” I am inclined to accept the “three year” option, especially since there seems to be some emphasis on the number three here: three years of famine; three months of defeat at the hand of their enemies; three days of pestilence at the hand of God.

Naskah asli Ibrani untuk ayat 2 Samuel 24:13 menulis, ”Tujuh tahun kelaparan” tetapi terjemahan Yunani dari Teks PL Ibrani (disebut Septuaginta) dan paralel dengan teks 1 Tawarikh 21:12 menulis ”Tiga tahun kelaparan.” Saya memutuskan untuk menerima pilihan ”Tiga Tahun,” khusunya sejak kelihatan disana ada beberapa penekanan angka pada angka tiga di sini: tiga tahun kelaparan, tiga bulan melarikan diri dari musuh, tiga hari penyakit sampar dari Tuhan.

Untuk jawaban ini, perlu kita diketahui Septuaginta adalah teks terjemahan dari Naskah asli Ibrani PL, Jadi Septuaginta bukanlah teks superior dari Naskah Ibrani. Jadi kita tetap berpedoman pada Naskah asli Ibrani PL (Masoretik Teks), yang menulis “Tujuh tahun kelaparan”

Jadi, kami dan banyak sarjana Alkitab memilih jawaban di bawah ini:

Answering The Atheist

October 7, 2001 / Volume 1, Issue 31
THE ATHEIST'S COMPLAINT:
How many years of famine were threatened? In 2 Samuel 24:13, we read, "So God came to David and told him, and said unto him, shall seven years of famine come unto thee in thy land? or will thou flee three months before thine enemies, while they pursue thee?..." However, 1 Chronicles 21:11 reads, "So God came to David, and said unto him, Thus saith the LORD, choose thee, either three years of famine or three months to be destroyed before thy foes, while that the sword of thine enemies overtaketh thee..."
Is there a contradiction?
RESPONSE:
Certainly, with a hurried look, 2 Samuel 24:13 and 1 Chronicles 21:11 seem to be contradictory. However, I would suggest that the questioner slow down and read the Scriptures more carefully (and in context), for these texts are in full agreement.
David's choices of punishment for his sin before the Lord were:
- 1 - three years of famine;
- 2 - three months to be destroyed before his enemies;
- 3 - three days of pestilence in the land.
In the 1 Chronicles 21 account, these three choices are given to David. Notice, that the latter two choices are parallel in the 2 Samuel 24 account, but the first choice is different, both in the number of years mentioned and in the way the punishment is worded. The Lord there does not invite David to chose 3 years of famine, but rather asks, "...shall seven years of famine come unto thee in thy land?"

Dalam I Taw 21:11, ada tiga pilihan diberikan kepada Daud. Perlu diperhatikan, bahwa 2 pilihan terakhir sama dengan ayat 2 Samuel 24, namun pilihan pertama berbeda, baik dalam jumlah tahun yang disebutkan dan juga cara hukuman di tulis. Tuhan disini tidak mengundang Daud untuk memilih 3 tahun kelaparan, namun malah bertanya, “…akan datang tujuh tahun kelaparan kepadamu di negerimu?”

In 2 Samuel 21:1, it is written, "...there was a famine in the days of David three years, year after year; and David enquired of the LORD. And the LORD answered, It is for Saul, and for his bloody house, because he slew the Gibeonites." Three years of famine had already occurred. Add to this the current year (the time which passed from 2 Samuel 21:1 to 2 Samuel 24:13), and then the three years of famine as recorded in 1 Chronicles 21:11, and you have seven years of famine.

Dalam 2 Samuel 21:1, tertulis, “Semasa Daud memerintah, terjadilah bala kelaparan hebat yang berlangsung selama tiga tahun penuh. Lalu Daud meminta petunjuk TUHAN mengenai hal itu, dan TUHAN berkata, "Bala kelaparan itu ialah karena kesalahan Saul dan keluarganya, mereka telah membunuh orang-orang Gibeon."

Tiga tahun kelaparan sudah terjadi. Tambahkan tahun berjalan (waktu dari 2 Samuel 21:1 sampai 2 Samuel 24:13), dan kemudian tiga tahun kelaparan yang tercatat di I Tawarikh 21:11, dan akan kita dapatkan tujuh tahun kelaparan.

There is no contradiction.
Jadi, Tidak ada kontradiksi.

Sumber dari: http://www.lookinguntojesus.net/ata20011007.htm

Demikian jawaban dan klarifikasi atas pertanyaan.


http://dedewijaya.blogspot.com

Jika anda diberkati dengan artikel2 tersebut, jadikanlah blog diatas link di web atau blogger anda. Terimakasih. GBU

If you are cheerful, you feel good; if you are sad, you hurt all over
Happiness makes you smile; sorrow can crush you

Mari bergabung bersama milist : diskusi-alkitab@googlegroups.com

Rabu, Mei 14, 2008

SERI DOKTRIN ALKITAB ALKITABIAH (Bag 2)

Gulungan di Laut Mati (Dead Sea Scroll)

Pada tahun 1947 dunia kekristenan dikejutkan dengan ditemukannya Dead Sea Scroll (DSS). Seorang bocah Baduin yang berusaha mencari dombanya yang hilang tanpa sengaja memasuki gua di Wadi Qumran, sebelah Barat Daya laut Mati. Di dalam gua yang gelap, ia tersandung pada gulungan benda yang panjangnya 2 kaki dan tebalnya 10 inci. Para gembala itu menjualnya ke toko antik di Bethlehem yang membeli beberapa gulung, dan seorang Archbishop dari gereja Orthodox Syria membeli sisanya. Beberapa orang ahli menelitinya dan menyimpulkan bahwa itu tidak ada nilainya. Tetapi E.L Sukenik, dari Hebrew University di Yerusalem, mengenal keunikan gulungan itu dan membeli tiga gulungan. Gulungan lain dibawa ke American School of Oriental Research, diteliti oleh J.C Trever dan W.F. Albright, seorang arkeolog Alkitab, akhirnya pada tahun 1948 menyadari bahwa itu adalah gulungan kitab-kitab PL.

Pada akhit tahun 1951 kembali di sekitar gua-gua laut Mati, yaitu di gua Wadi Murabba’at ditemukan lagi gulungan-gulungan lain diantaranya juga terdapat gulungan Teks masoretik. Pada tahun 1952 dilakukan eksplorasi yang lebih intensif dan di gua yang terletak di sebelah Barat Khirbet Qumran ditemukan hampir keseluruhan kitab PL kecuali kitab Ester.

SERI DOKTRIN ALKITAB ALKITABIAH (Bag 1)

ALKITAB BAHASA ASLI
Tiap-tiap orang Kristen pasti mempunyai rasa ingin tahu (curiosity) tentang Alkitab bahasa asli. Terlebih ketika Alkitab terjemahan tidak menyelesaikan persoalan, maka timbul pikiran untuk melihat Alkitab dalam bahasa aslinya. Alkitab bahasa asli adalah otoritas puncak (final Authority) untuk menyelesaikan segala macam perdebatan teologia maupun percekcokan doctrinal. Semua Alkitab terjemahan hanya memuat kebenaran secara konsep (conceptual) bukan kebenaran secara arti kata dan tata bahasa (literal and grammatical). Oleh sebab itu jika melakukan pembahasan Alkitab secara etimologi, maka harus kembali ke Alkitab bahas asli karena peralihan bahasa menyebabkan perubahan bentuk kata dan juga susunan kalimat.

Patut disadari bahwa ada perbedaan antara satu bahasa dengan yang lain. Ada bahasa yang banyak vocabulary-nya dan ada bahasa yang sedikit. Kita tidak mengatakan bahwa Alkitab hasil terjemahan akan salah atau kurang bermutu, tetapi hanya ada kekurangan dalam menyampaikan semua ide penulis. Misalnya (agape) dan (fileo) dalam bahasa Indonesia kedua-duanya tetap diterjemahkan dengan kata “kasih” saja.

Minggu, Mei 11, 2008

STANLEY DAN LIVINGSTONE

Misionari dan penjelajah Kristen yang terkenal, David Livingstone telah menghilang tanpa jejak dalam suatu perjalanan ke daerah-daerah pedalaman Afrika Tengah. Berita terakhir yang dapat dipercaya mengenai ekspedisinya mengabarkan bahwa Livingstone menderita sakit, tidak mempunyai persediaan bahan-bahan keperluan sehari-hari, dan telah ditinggalkan oleh para penunjuk jalannya. Setelah lebih dari satu tahun berlalu tanpa kabar dari Afrika, banyak orang Eropa beranggapan bahwa ia telah hilang selamanya. Akan tetapi, satu kelompok kecil pendukungnya di London merasa yakin bahwa mereka patut mengirim suatu misi penolong untuk menyelamatkan putra Skotlandia terbaik itu. Grup ini menyediakan perlengkapan bagi Henry M. Stanley, seorang penjelajah yang ulung, untuk mengadakan suatu ekspedisi untuk mencari dan menemukan Livingstone.

Stanley berangkat dan menempuh suatu perjalanan yang sulit melintasi hutan belukar dan sungai-sungai benua Afrika yang asing baginya untuk mengetahui dimana David Livingstone berada. Pada awal perjalanannya, Stanley membawa banyak koper besar, beberapa di antaranya berisi 73 buku favoritnya. Buku-buku yang dijilid dengan karton tebal tersebut beratnya 180 pon. Ketika ia dan orang-orang Afrika yang memikul barangnya mulai diliputi keletihan setelah melakukan perjalanan yang sulit melintasi hutan belukar sepanjang 300 mil, Stanley mulai meninggalkan atau membakar buku-buku berharganya untuk menyalakan api setiap malam (walaupun sebenarnya ia segan melakukannya). Seraya mereka terus melintasi hutan, jumlah buku perpustakaan Stanley menyusut sampai akhirnya tinggal satu buku saja, yakni Alkitabnya yang berharga. Dengan pertolongan supernatural dari Allah, Stanley akhirnya menemukan pelayan Allah yang mulia itu dan menyapanya dengan kata-kata yang sudah tidak asing lagi, ”Kalau saya tidak salah, Bapak adalah Dr. Livingstone?” Kedua penjelajah itu berbincang-bincang mengenai iman pribadi mereka yang kokoh dalam Yesus Kristus. Livingstone menceritakan kepada Stanley bagaimana banyak suku telah bertobat dan menerima iman dalam Kristus walaupun sebelum itu mereka telah terlibat dalam kanibalisme. Ketika kembali dari perjalanannya yang amat mengesankan, Stanley melaporkan bahwa ia telah membaca Alkitab kesayangannya dari Kejadian sampai Wahyu sebanyak 3 kali selama perjalanan yang panjang itu.

Seraya Anda membaca buku Tanda Tangan Allah ini dan menemukan pelbagai hal yang menakjubkan, saya harap Anda juga merasakan getaran sukacita yang saya alami ketika Tuhan memimpin saya untuk meneliti tanda-tanda yang merupakan bukti luar biasa tentang inspirasi Kitab Suci yang saya bagi kepada Anda dalam buku ini. Saya harap buku ini dapat menjadi sumber yang memberikan manfaat besar bagi para gembala jemaat maupun keluarga-keluarga yang membutuhkan bantuan dalam menyediakan hasil-hasil penelitian terbaru yang membuktikan otoritas firman Allah bagi mereka yang sedang mencari kebenaran Allah. Doa saya adalah informasi yang saya bagikan dalam buku ini akan memampukan banyak pembaca untuk memulihkan keyakinan mereka pada Alkitab sebagai Firman yang diilhamkan Allah. Dengan demikian, mereka kemudian dengan penuh kepercayaan dapat mempelajari Kitab Suci, dalam pengetahuan bahwa Allah telah menyediakan bukti bahwa Alkitab adalah benar-benar firman Allah karena tanda tangan-Nya tampak di seluruh halamannya. Rasul Paulus menulis kepada semua orang Kristen sebagai berikut, ”Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16)

Dikutip dari buku Tanda Tangan Allah, hal 20-21, Grant R, Jeffrey, YPI Imanuel, Cetakan I, 1999. Buku yang sangat bagus berisi bukti-bukti penelitian arkeologi dan penelitian Kitab Suci mengenai Kebenaran-Kebenaran Alkitab.

MENGAPA HARUS YESUS?

Beberapa ayat Kitab Suci yang sangat Eksklusif menyatakan Yesus adalah satu-satunya Jalan menuju Bapa (Allah) diantaranya yaitu:

Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku [YESUS].”

Kisah Para Rasul 4:12 Tidak ada keselamatan di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia [YESUS], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."


Demikian 2 ayat dari beberapa ayat yg jelas2 eksklusif dari Kitab Suci yang menyatakan bahwa tidak ada keselamatan kecuali hanya lewat Yesus saja. Ayat Yohanes 14:6 adalah perkataan/ucapan langsung Yesus sedangkan ayat Kisah Rasul 4:12 diucapkan oleh Simon Petrus, pemimpin para murid/rasul Yesus.

Sekiranya 2 ayat ini tidak ada dalam Kitab Suci, maka orang Kristen tidak perlu giat menjalankan Amanat Agung Yesus dalam Matius 28:19-20,

28:19 Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman."

Ini adalah perintah untuk memberitakan Injil kepada seluruh suku bangsa di dunia dan menjadikan semua suku bangsa di dunia sebagai murid Yesus. Siapakah murid Yesus? Murid artinya pengikut, Kristen artinya pengikut Kristus. Kristus (atau Mesias) adalah nama gelar Yesus. Jadi semua murid Yesus pastilah Kristen. “Kristen” adalah sebutan dari kaum kafir/penganiaya kepada semua orang yg mengikut ajaran Yesus Kristus. Sebutan ini muncul pertama kali di kota Antiokhia.

Kisah Para Rasul 11
11:26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu selama satu tahun penuh, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.


Kisah Para Rasul 26
26:28 Jawab Agripa, "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!"


I Petrus 4
4:16 Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.

Di Kitab Suci ada 3 ayat yg menyebut kata Kristen. Raja Agripa, seorang kafir yang tahu benar adat-istiadat dan ajaran agama orang Yahudi, hampir saja percaya dan jadi Kristen oleh pemberitaan Injil yang dilakukan Rasul Paulus dalam pembelaan dirinya dihadapan Raja Agripa.
Jadi sebelum ada Katolik, Kristen sudah ada. Maka, ada sebutan Katolik disebut Kristen Katolik, karena pada mulanya memang kata ”Kristen” sudah ada dalam ayat Kitab Suci.

Nah karena klaim dua ayat Eksklusif di atas, maka setiap orang yang mengaku murid Yesus atau Kristen adalah wajib mengimani satu-satunya cara dan jalan keselamatan atau satu-satunya cara/jalan menuju Surga Sungguh-sungguh hanya lewat YESUS saja. Dengan kata lain di luar YESUS tidak ada Jalan Keselamatan, Diluar Yesus tidak ada Jalan/Cara menuju Surga. Demikianlah seseorang bisa disebut Kristen/murid Yesus.

Sekiranya ada orang Kristen atau murid Yesus yang mengaku di luar YESUS ada jalan keselamatan atau jalan keselamatan bukan hanya lewat YESUS, dapat dipastikan dia bukanlah murid Yesus atau seorang Kristen.


Apakah dengan demikian orang Kristen sombong? Tentu tidak karena memang Kitab Suci mengajarkan demikian.

Siapapun Anda, apapun agama atau keyakinan Anda, jika Anda meyakini sungguh bahwa YESUS adalah SATU-SATUNYA Jalan menuju Allah, atau YESUS adalah satu-satunya Jalan Keselamatan atau YESUS adalah satu-satunya Jalan Menuju Surga atau YESUS adalah satu-satunya Tuhan dan Juruselamat Dunia (Yoh 4:42, Filipi 3:20, I Tim 4:10, II Tim 1:10, Titus 1:4, 2:10, 13, II Petrus 1:11, II Petrus 3:18, Yudas 1:25, dll), maka Anda pastilah orang Kristen/murid YESUS. Dan Anda pasti SELAMAT (Ada JAMINAN KEKAL bagi Anda PASTI ke SURGA).

Sekiranya tidak ada klaim Eksklusif dari Kitab Suci tentang KEUNIKAN YESUS sebagai SATU-SATUNYA JALAN KESELAMATAN atau SATU-SATUNYA JALAN MENUJU SURGA, maka Anda atau siapapun boleh bebas memilih agama atau keyakinan apapun. Atau sekiranya di Alkitab mengatakan ada banyak jalan menuju Surga atau ada banyak jalan untuk sampai pada Allah, maka Anda atau siapapun tidak perlu harus memilih YESUS atau tidak perlu menjadi Kristen/murid Yesus. Namun jelas Kitab Suci menolak semua kemungkinan ini. Tinggal kita mau mengamini dan mengimani ataukah kita menolaknya. Pilihan ada ditangan anda dan saya selaku manusia yang punya kehendak bebas, percaya atau menolak? Tuhan Yesus bukan Allah yang Otoriter kayak Diktator Hitler, Musolini, dll yang suka memaksa orang harus percaya, harus terima DiriNya sebagai SATU-SATUNYA JALAN. Anda dan saya bukan Robot sehingga harus manut mutlak seperti apa maunya si Pencipta robot. Jadi pilihan tetap ada ditangan Anda dan saya selaku manusia yang punya kehendak bebas.

Apakah masuk surga ditentukan oleh amal bakti atau perbuatan baik kita kepada Allah? Kitab Suci dengan jelas membantah hal ini dalam Titus 3:4-8

3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan benar yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya melalui permandian kelahiran kembali dan melalui pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
3:6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita melalui Yesus Kristus, Juruselamat kita,

3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh anugerah-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
3:8 Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menegaskannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.

Jadi sangat jelas Kitab Suci menyatakan Keselamatan dan Surga tidak kita peroleh karena usaha kita yaitu mengerjakan semua hal-hal yang baik dan benar (amal ibadah yang saleh), namun KESELAMATAN atau SURGA itu sungguh-sungguh ANUGERAH (Pemberian Cuma-Cuma) dari ALLAH semata, tidak ditambah dengan PERBUATAN AMAL ibadah. Amal Ibadah itu hanya menyatakan bahwa Anda sudah memperoleh Anugerah Allah dan membuktikan bahwa Anda sudah diselamatkan atau anda sungguh Orang Percaya/murid Yesus/Kristen. Amal Ibadah yg orang Kristen lakukan bukanlah syarat agar dia bisa masuk surga atau agar dia bisa diselamatkan Allah. Namun itu bukti dia sudah diselamatkan dan menerima ANUGERAH KESELAMATAN Allah secara Cuma-Cuma melalui Penebusan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus. Jadi amal ibadah/perbuatan baik selain sebagai BUKTI sudah diselamatkan adalah juga berbicara mengenai upah/pahala/hadiah yang akan diterima selama di dunia (Berkat Tuhan di dunia) atau setelah di Surga nanti (Berkat Tuhan di Surga berupa mahkota atau jabatan/posisi, dll, yang jelas jauh dari ”Surga yang bersifat hedonisme”).

Mengapa harus Yesus? Karena memang tidak ada JALAN/CARA LAIN yang olehnya kita beroleh SELAMAT. Demikianlah hal yang dapat saya sampaikan selaku seorang yang mengaku murid Yesus/orang Kristen.

Jika anda merasa ragu dan mau bertanya/diskusi tentang hal ini, mari bergabung di milist: diskusi-alkitab@googlegroups.com. Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, Mei 10, 2008

PEMIMPIN IRAN MENGKLAIM BAHWA IMAM MAHDI SEDANG MEMIMPIN DIRINYA

Dalam sebuah pidato bulan lalu, presiden Iran mengatakan bahwa Imam Keduabelas yang mistik, atau dikenal sebagai Imam Mahdi, sedang memimpin dia mengarahkan negaranya. Dalam sebuah pidato kepada murid-murid theologi, Mahmoud Ahmadinejad berkata: "Imam Mahdi berkuasa atas dunia dan kita melihat tangannya memimpin semua permasalahan negara ini. Kita harus menyelesaikan masalah-masalah internal Iran secepat mungkin. Waktu sangat kurang. Suatu gerakan telah dimulai agar kita dapat melaksanakan tanggung jawab global kita, dan itu terjadi dengan kecepatan tinggi" ("Iran Clerics Rebuke Ahmadinejad, " Breitbart.com, 7 Mei, 2008). Imam Mahdi dinantikan untuk kembali ke bumi dan mendirikan kerajaan Allah, dan diperkirakan [oleh orang Islam] bahwa Yesus akan kembali bersamanya. Imam Mahdi, yang oleh kaum Syia dipercaya menghilang sebagai seorang anak kecil tahun 941 M, katanya akan datang kembali dan memerintah di bumi selama 7 tahun sebelum mengantarkan penghakiman terakhir dan juga kiamat duna ("Jesus, Mahdi Both Coming, Says Iran's Ahmadinejad, " WorldNetDaily, 19 Des., 2006). Pada tahun 2007, Ahmadinejad mengatakan bahwa Imam Mahdi akan membawa kedamaian dan keadilan dan mendirikan "satu pemerintahan global yang sempurna." ("Plice Storm Home," WorldNetDaily, 23 Juni, 2007). Menurut Alkitab, peristiwa berikutnya dalam kalender Allah adalah pengangkatan orang-orang kudus zaman gereja (1 Tes. 3:13-5:5), diikuti oleh munculnya Antikristus sebagai manusia damai dan seorang nabi yang akan mengiringi dia (2 Tes. 2:3-23; Wah. 13). Tak diragukan lagi, salah satu dari kedua orang ini akan diterima oleh orang Yahudi sebagai Mesias mereka, dan oleh Kekristenan yang sesat sebagai Mesias mereka, dan juga oleh orang Muslim sebagai Mesias mereka. Manusia akan bersukacita karena masalah Timur Tengah telah diselesaikan dan manusia masuk kepada "zaman Aquarius," tetapi pesta kedamaian akan sebentar saja dan Antikristus akan menunjukkan sifat aslinya, meninggikan dirinya di Bait Israel sebagai Allah dan menuntut agar dunia menyembahnya dengan ancaman maut.

SATU LAGI "KEBANGKITAN ROHANI" PALSU KHARISMATIK
Sebagian kalangan kharismatik kini menyebut kekacauan yang sedang terjadi di Ignite Church di Lakeland, Florida, sebagai "kebangkitan rohani" yang mirip dengan "Toronto Blessing" dan "Pensacola Outpouring." Pertemuan-pertemuan tersebut, yang dipimpin oleh Todd Bentley, telah berlangsung tiap malam sejak tanggal 2 April. Gereja Ignite bertemu di sebuah bangunan toko supply yang direnovasi, dan digembalakan oleh Steve Strader, putra dari Karl Strader, bekas gembala sidang dari Carpenter's Home Church di Lakeland yang kini sudah tutup. Di gereja Carpenter's Home inilah pada tahun 1993, "kebangkitan rohani" yang lainnya terjadi di bawah pelayanan Rodney Howard-Browne, yang menyebut dirinya sendiri "Bartender Roh Kudus." Orang-orang tertawa secara histeris dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk dan orang-orang Kharismatik datang dari jauh untuk ikut serta dalam kekacauan tesebut. Gereja itu tumbuh secara mengejutkan untuk beberapa waktu pertama, tetapi kemudia akhirnya tutup. Anak Strader lainnya, Daniel, terbukti bersalah menipu uang investor, termasuk para anggota gereja. Daniel masuk penjara, dan tahun 2005 gereja Carpenter's Home menjual properti mereka. Todd Bentley memakai anting logam di telinga dan alisnya, dan badannya penuh dengan tato. Ia menumpangkan tangan atas kepala orang dan berteriak "Bam!" dan mereka sering kali jatuh. Setelah seorang wanita yang agak tua terjatuh dalam sebuah pertemuan Lakeland, Todd memberitahu yang hadir, "Dia [wanita itu] tidak tahu mengapa dia jatuh," tetapi wanita itu tertawa dan berkata, "Karena kamu mendorong saya!" Setelah Todd mendoakan wanita itu lagi tiga kali, ia berkata bahwa ia dapat mendengar "lebih baik" (Charisma Online, 23 April 2008). Ini sama sekali bukanlah penyembuhan mujizat yang kita baca dalam pelayanan Yesus Kristus dan para Rasul. Nabi-nabi kharismatik menubuatkan bahwa ini adalah permulaan suatu kebangkitan rohani nasional dan bahwa banyak kota bahkan akan "berhenti total." Gerakan Pantekosta-Kharisma tik telah berputar dari satu hal yang tidak alkitabiah ke hal lainnya selama lebih dari 100 tahun.Suatu tonggak sejarah terjadi pada tahun 1960an ketika pengalaman-pengalam an Pantekosta menyebar ke berbagai denominasi dan orang-orang Katolik diterima sebagai saudara seiman yang kepenuhan Roh padahal mereka masih berdoa kepada Maria, mencintai Misa, dan meninggikan Paus. Dengan berlalunya setiap dekade, gerakan ini telah menjadi semakin tidak Alkitabiah dan semakin tidak peduli dengan kebenaran Alkitab. Hati-hatilah!

BUKANKAH ALLAH MENCIPTAKAN SEMUA MUSIK?
Rick Warren, dari SaddleBack Church di Kalifornia mengatakan: "Allah menyukai segala jenis musik karena Dialah yang menciptakan semuanya – yang cepat dan yang lambat, keras atau lembut, lama dan baru. Kamu mungkin tidak suka semua jenis musik, tetapi Allah suka!" (Warren, The Purpose Driven Life, hal. 65). JAWABAN: Allah memang menciptakan musik, dan Dia menciptakan manusia dengan kemampuan untuk menciptakan dan menikmati musik itu juga, tetapi dunia tidak lagi dalam kondisi rohani yang baik sebagaimana pada saat Allah pertama kali ciptakan. Manusia telah berdosa melawan Allah dan telah menciptakan suatu dunia pemberontakan melawan Dia dan hukum-hukumNya. Iblis disebut "ilah zaman ini" (2 Kor. 4:4) dan juga "penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka" (Ef. 2:2). Musik adalah salah satu pengaruh yang sangat kuat dalam masyarakat modern, dan tidak dapat diragukan bahwa ilah zaman ini sangat erat terlibat membantu orang-orang yang jahat menciptakan musik untuk memenuhi hawa nafsu mereka yang tidak benar. Rasul Yohanes mengajarkan, "Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat" (1 Yoh. 5:19). Jika seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat, bagaimana dengan musik dunia ini? Jelas bahwa kejahatan manusia telah merusakkan bidang musik, sebagaimana semua hal lainnya juga.

Disadur dari Way of Life Ministry, DR. Steven E. Liauw

Jumat, Mei 09, 2008

TRY TO WATCH IT!! DONT MISS IT!!! OFRAH WINFREY

Saudara/i ykk,

Bagi mereka yang senang dengan pertunjukkan Oprah Winfrey Show, ada baiknya membuka tayangan video 'You Tube' berikut:

http://www.youtube.com/watch?v=QgKIkruHZko
http://www.youtube.com/watch?v=pwGLNbiw1gk
http://www.youtube.com/watch?v=zf3Gh8dVoBo
http://www.youtube.com/watch?v=NMy7fPRoTAI
http://www.youtube.com/watch?v=2FhqBsyCxao


Salam kasih dari Sekertari www.yabina.org

Dapatkan cerita humor, cinta, keluarga, pemahaman Alkitab, teologi, pesona Alkitab lainnya di:
http://dedewijaya.blogspot.com
http://dedewijaya.blogs.friendster.com
http://dedewijaya.multiply.com
http://www.sabdaspace.org/blog/dedewijaya
http://dedewijaya.wordpress.com
http://www.in-christ.net/blog/dedewijaya
http://www.geocities.com/dd123id/BARU.html

Jika anda diberkati dengan artikel2 tersebut, jadikanlah blog diatas link di web atau blogger anda. Terimakasih. GBU

If you are cheerful, you feel good; if you are sad, you hurt all over
Happiness makes you smile; sorrow can crush you

SEBAIKNYA ANDA TAHU

Ada baiknya kita mengenal beberapa istilah dalam Alkitab untuk lebih memahami Alkitab. Mari kita simak satu per satu kata-kata berikut ini:

YESUS=Bentuk terjemahan dari nama Ibrani Yashua (Aram: Yeshua). Merupakan nama Yahudi yang umum, namun menjadi khusus ketika diberikan kepada YESUS Kristus (Ibrani: Yashua Ha Mashiakh). Nama ini merupakan turunan dari nama YAHWEH, yakni: ‘Yah’ ditambah dengan kata ‘Shua’ (artinya: Yang Menyelamatkan), sehingga Yashua berarti YAHWEH Yang Menyelamatkan. YESUS Kristus adalah Firman Elohim yang menjelma sebagai manusia dengan lahir melalui seorang perawan bernama Maria.

YAHWEH= Nama Diri Sang Pencipta, Elohim Yang Mahakuasa, yang secara terbuka dan gamblang diungkapkan kepada Musa sebagai Elohimnya Abraham, Elohimnya Ishak, dan Elohimnya Yakub (Keluaran 3:15). Di dalam Tenakh ditulis hwhy yang dikenal dengan istilah TETRAGRAMMATON (YHWH).

Roh Kudus= Kitab Suci memperkenalkan Roh Kudus sebagai satu Pribadi. Ia disebut juga Roh Elohim (Kej 1:2), Roh YAHWEH (Hak 13:25), Roh Tuhan YAHWEH (Yesaya 61:1 The Spirit of the Lord GOD), Roh Kristus (Rm 8:9), Roh YESUS Kristus (Fil 1:19), Roh Kebenaran (Yoh 14:17) dan Penolong (Penghibur, Perantara, Yoh 14:16). Ia dilambangkan dengan api, air, mata air, aliran sungai kehidupan, [air] anggur, nafas, merpati, dsb.

Kitab Suci= Kumpulan kitab-kitab dan surat-surat yang diterima dan dikanonisasi sebagai firman Elohim yang mengikat kehidupan umatNya. Terdiri dari 66 kitab, yakni 39 kitab PL dan 27 kitab PB. Aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani (sebagian besar), Aram, dan Yunani.

Elohim= Bentuk jamak dari El atau Eloah. Merupakan kata Ibrani yang dipakai oleh PL untuk menunjuk pribadi-pribadi ilahi yang disembah oleh manusia, baik Elohim Pencipta yang Maha Kuasa yang disebut di dalam Kej 1:1 maupun ’ilah lain’ dalam Kel 20:3.

Anak Elohim= salah satu gelar yang disandang oleh YESUS Kristus yang menunjukkan kedudukan dan hubunganNya dengan Elohim yang dengan begitu akrab Dia sapa ’Abba’ (Mrk 14:36)

Anak Manusia= terjemahan dari istilah khas Ibrani ben ’adam atau Aram bar’ enasya. Ini adalah salah satu sebutan yang paling sering digunakan oleh YESUS untuk menyebut Diri-Nya.

Baptis= berasal dari kata Yunani baptizo, yang berarti ’memasukkan (mencelupkan) sesuatu ke dalam air’. Akhirnya ini menjadi sebuah istilah dalam terminologi Kristiani yang menunjuk pada upacara permandian di dalam air sebagai tanda pertobatan dan percaya kepada YESUS Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat dan Tuhan dalam hidup seseorang.

Yohanes Pembaptis= Sepupu YESUS, karena ibunya, Elisabeth adalah sepupu Maria, ibu YESUS. Yohanes Pembaptis 6 bulan lebih tua dari YESUS. Ia diurapi degan ‘roh dan kuasa Elia’ untuk mempersiapkan jalan bagi YESUS Kristus (Lukas 1:17).

Sumber: Kitab Suci ILT (Indonesian Literal Translation), Yalensa, cetakan I, 2007.

FORMULA BAPTISAN

Yang dimaksud dengan 'formula baptisan' adalah kata-kata yang diucapkan oleh pendeta pada waktu membaptis.

Dalam Kitab Suci formula baptisan ini hanya ada di satu tempat yaitu Mat 28:19 - 'dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus'. Karena itu pada waktu pendeta membaptis, ia berkata: 'Aku membaptis engkau dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin'.

Ada banyak orang yang berdasarkan ayat-ayat seperti Kis 2:38 Kis 8:16 Kis 10:48 Kis 19:5 ('dibaptis dalam nama Yesus Kristus / dalam nama Tuhan Yesus') lalu mengubah formula baptisan, sehingga pada waktu membaptis mereka mengucapkan kata-kata: 'Aku membaptis engkau dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Amin'.

Ini salah karena:

a) Kis 2:38 Kis 8:16 Kis 10:48 Kis 19:5 itu bukanlah formula baptisan.

Betul-betul tak masuk akal, kalau Yesus sudah memberikan formula baptisan dalam Mat 28:19, lalu rasul-rasul berani mengubahnya.

Kata-kata 'dibaptis dalam nama Tuhan Yesus / Yesus Kristus' hanya berarti:

· dibaptis berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan Yesus.

· dibaptis atas otoritas Tuhan Yesus.

b) 'Bapa, Anak dan Roh Kudus' tidak sama dengan 'Tuhan Yesus Kristus'!


Tanggapan saya:


Dibaptis paling gampang ikut perkataan langsung Tuhan Yesus yg ditulis dengan jelas oleh Matius/Lewi dalam Matius 28:19 dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Pengakuan Iman GBI, dan Pantekosta, biasanya membaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Terhadap hal ini saya juga tidak keberatan. Kedua-duanya sah, dibaptis dalam "nama Yesus (banyak macamnya bisa dibaptis dalam nama TUHAN YESUS atau YESUS KRISTUS, atau TUHAN YESUS KRISTUS, TUHAN YESUS, KRISTUS YESUS, sama saja)", atau
dibaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, atau juga sesuai dg Pengakuam Iman GBI dan Pantekosta:
membaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Jadi orang-orang Kristen tidak perlu bingung,ikuti saja yang paling sederhana yaitu ikuti FORMULA BAPTISAN dalam Matius 28:19, dalam nama BAPA, ANAK dan ROH KUDUS. ini Jelas sesuai dengan perkataan Yesus, karena kutipan langsung kata-kata Yesus. sedangkan dalam Kisah Rasul, itu tidak ada yg kutipan langsung perkataan Rasul (atau artinya

Kata-kata 'dibaptis dalam nama Tuhan Yesus / Yesus Kristus' hanya berarti:

· dibaptis berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan Yesus.

· dibaptis atas otoritas Tuhan Yesus)

Demikian, jadi jangan bingung mana yg sah, dalan nama siapa. Kasihan kalo orang Kristen dari zaman Para rasul sampai hari ini dibingungkan dengan Formula Baptisan. Ada yang menggunakan ketiga macam cara penyebutan nama dibaptis dalam nama Yesus yaitu Aliran Jesus Only. Aliran Jesus only pasti bingung, mau pake nama YESUS saja, TUHAN YESUS saja, atau TUHAN YESUS KRISTUS saja, atau KRISTUS YESUS saja, dll, Sebaliknya orang Kristen tidak perlu ragu dan bingung, pakai saja ayat Matius 28:19.

Kamis, Mei 08, 2008

ISU AXIS

"Saya cukup tercengang dengan beberapa SMS ataupun telp bahkan pesan melalui YM bahwa jangan membeli kartu AXIS karena ada isyu dari bentuk promo yang mengemukakan angka 666 mulai dari SMS seharga Rp.60,- ke semua operator, Biaya Rp. 600,-/Menit untuk menelpon dan harga kartu perdana AXIS Rp.6.000,- dengan isi pulsa Rp.6.000,-

Mengingatkan saya pada isyu pada tahun 1980-an s/d 1990-an mengenai produk P&G dan KAO yang mengandung unsur penyembahan akan setan dan berdasarkan share sesama teman - teman consultant PR ternyata kita menemukan fakta bahwa isyu ini dilemparkan oleh salah satu produsen household sejenis yang dengan segala hormat tidak akan saya sebutkan melalui forum ini.

Dalam teknik komunikasi yang 'benar' sebenarnya ada 3 tahap dalam pengkomunikasian yaitu

* Mendengar
* Mengolah Informasi / Verifikasi dan Meluruskan setiap interpretasi dari apa yang didengarkan
* Mengemukakan pendapat dari hasil interpretasi yang didapat

Nah kecenderungan seseorang dalam menerima informasi langsung mengemukakan pendapatnya tanpa lewat proses interpretasi dan verifikasi sehingga hal ini menjadi isyu santer ... Dalam notabene teman - teman saya di gereja karismatik langsung memiliki konsep berpikir kartu AXIS mengandung hawa okultisme ...

Sebenarnya angka Rp.60,- atau Rp.600,- ataupun Rp.6.000,- itu sendiri kalau dianalisa bukanlah harga dasar jual karena harga dasar jual harus dibagi dengan variabel 1,1 (karena ada faktor PPN 10%) jadi sebenarnya harga basic jual ialah Rp.54 atau Rp 545 atau Rp.5454 ... Everything comes to 9 (the perfect number)

Tambah isyu kalau punya telepon AXIS akan mendengarkan suara kuntilanak dan hantu, atau pun telpon - telpon dari dunia gelap ... Analisa saya iblis bukannya selalu menguntit kita setiap saat dan caranya keren banget mengganggu manusia dengan dunia telekomunikasi ....

Saya dulu pernah punya no telp 08xx 666 2 777 (Baca triple six 2 triple seven = between hell and heaven ... hehhehehhehe) emangnya itu nomor telp sesat juga .... enak dong connecting nya bisa surga dan neraka .... hehehehehe"

Demikian salah satu email milist yg saya kutip, email di atas adalah dari seorang Kristen yg tidak mudah kena isu murahan, namun merasa perlu memberitahu. Teman-teman semua, mohon jangan mudah kena isu murahan seperti ini.Saudara saudari semua, semoga kita tidak mudah ditipu dengan info yg aneh-aneh dan bikin resah saja. Kalo tertarik tt cara baca BARCODE baca buku MARY STEWARD, Ph.D "666 dan Mata Uang Dunia" buku ini udah dalam bhs indo, terbitan DABARA publisher, udah tahun 90 diterjemahkan. jadi setiap barang yg ada BARCODE, kode BATANG, itu semua ada angka 666nya. Namun tidak usah pusing, itu cuma memuat harga barang, info perusahaan,produk, dll. yg perlu kita perhatikan, jika Microchip, atau apalah namanya yg ditanam di Tangan Kanan atau DAHI manusia. ini yg tidak BOLEH. lagian saat ini terjadi kita sudah Rapture/diangkat jadi tidak akan kena dech penganiayaan masa 7 tahun SENGSARA. jadi ngapai pusing kan isu, kuatir, resah, forward sms kagak karuan,bikin operator seluler tambah kaya, dan kita dianggap orang Kristen BODOH, mau z kena isu murahan, dibohongin, misal lewat AXIS, dll.

Roma 12:2 : Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Roma 14 : 9 : Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

Rabu, Mei 07, 2008

Kesendirian yang Tiada Tara

(Refleksi atas Seruan Yesus di Kayu Salib)

Eli, Eli, Lama Sabakhtani

Pada detik-detik terakhir menjelang kematian-Nya di atas kayu salib, Yesus berseru: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" (Matius 27 : 46). Seruan yang tercatat di dalam Injil Matius ini setengahnya memakai bahasa Ibrani dan setengahnya lagi menggunakan bahasa Aram. Agak berbeda sedikit, Injil Markus mencatat seluruh kalimat itu dengan memakai bahasa Aram: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?" (Markus 15:34). Makna sesungguhnya dari kalimat tersebut, sebagaimana yang diterjemahkan langsung di dalam Alkitab, adalah "Allah-Ku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Kalimat macam apakah ini gerangan?

Saudara-saudariku sekalian, apabila pada saat dahulu seruan itu sedang diucapkan dari mulut Yesus, engkau berdiri di bawah salib, pikiran apakah yang muncul? Bila telingamu mendengarkan secara langsung: "Eli, Eli, lama sabakhtani?", apakah yang terbersit di dalam sanubarimu? Andaikata engkau hidup sezaman dengan Kristus pada waktu kalimat itu diucapkan: "Allah-Ku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?", perasaan apakah yang timbul di dalam hatimu? Takutkah? Pilukah? Gemetarkah? Ibakah? Sedihkah? Kasihankah?

Ditinjau dari teologi sistematika kalimat itu sangat kontroversial. Tidak tanggung-tanggung, persoalan Trinitas atau Tritunggal diperdebatkan dengan hangat bahkan sangat mungkin disangsikan keabsahannya. Mereka yang menolak doktrin Trinitas sering memakai ayat ini sebagai dukungan. Bagi mereka, bagaimanakah mungkin Sang Putra terpisah dari Sang Bapa? Bukankah Tritunggal: Bapa, Putra dan Roh Kudus, tak terpisahkan satu sama lainnya?

Ditinjau dari teologi biblika, sumber dan latar belakang teks ini dipersoalkan. Banyak penafsir mensinyalir kalimat itu mengambil latar belakang seluruhnya dari Mazmur 22. Dengan membaca Mazmur 22 maka kita tahu bahwa seruan Yesus sama dengan seruan Pemazmur pada ayat 2a. Memang ada kesamaan konteks antara seruan Yesus dengan seruan Pemazmur namun harus diakui juga zaman dan pergumulannya berbeda.

Dalam tulisan ini kita tidak hendak menyelesaikan kedua persoalan di atas, baik dari teologi biblika maupun sistematika. Kita akan lebih menyoroti pergumulan batiniah Yesus. Coba kita renungkan kembali kalimat itu: Allah-Ku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Kristus bergumul dengan problem ditinggalkan oleh Allah Bapa. Perasaan kesendirian muncul di dalam diri-Nya.

Tidak ada yang menemaninya, termasuk Allah Bapa. Bapa pun sampai meninggalkan-Nya sendirian di kayu salib. Singkatnya, very very very alone....Timbul satu perasaan kesendirian yang tiada taranya. Biasakah engkau turut merasakannya?

Bagaimana tidak, sepanjang hidup-Nya Yesus menunaikan tugas agung nan mulia? Dia mengajarkan kebenaran dan keadilan. Dia mempraktekkan kebenaran dan keadilan. Tak sekalipun dalam hidup-Nya Dia berbuat yang tak benar dan tak adil. Kini, apa hasilnya? Air susu dibalas air tuba! Yesus harus mati begitu tragis, yakni dengan penyaliban. Tidak adakah cara kematian lain yang lebih wajar dan manusiawi? Dia harus mati dengan terhitung sebagai seorang penjahat besar padahal tak satu kesalahan kecil pun yang pernah diperbuat-Nya. Mengapa Allah Bapa sendiri tidak peduli pada-Nya? Mengapa Bapa meninggalkan-Nya seorang diri?

Jangan lupa pula bahwa seruan itu diteriakan-Nya dengan suara nyaring. Di satu pihak memang penyaliban itu sangat menyakitkan tubuh jasmani-Nya. Terpaku, kehausan, darah sedikit demi sedikit mengalir sebelum akhirnya habis. Akan tetapi, hati batiniah-Nyalah yang lebih sakit, ditinggalkan seorang diri bahkan juga termasuk oleh Allah Bapa. Betapa memilukan hati! Kesendirian yang tiada tara!

Satu Demi Satu Meninggalkan-Nya

Setelah memulai karya-Nya mengajar berkeliling, banyak orang mulai mengikuti-Nya. Kelemahlembutan-Nya menyegarkan jiwa banyak orang yang sedang merana. Penyembuhan penyakit, pengusiran setan, mujizat demi mujizat membuat khalayak ramai berbondong-bondong mengikuti-Nya. Namun, perlahan-lahan satu per satu mulai meninggalkan-Nya.

Manakala Dia mengingatkan khalayak ramai akan segala risiko mengikuti-Nya maka orang-orang mulai mengundurkan diri. Di taman Getsemani, Dia bergumul seorang diri. Pada saat keringat-Nya mengalir seperti darah, Petrus, Yakobus dan Yohanes, tiga orang yang menemani di Getsemani, tidur terlelap. Justru di saat-saat hati-Nya amat sedih, seperti mau mati rasanya, ketiga murid-Nya tidak mampu berjaga-jaga. Yesus dibiarkan bergumul sendirian.

Sepanjang pelayanan sekitar tiga setengah tahun, Dia disertai dua belas orang murid. Kedua belas orang murid itu selalu mengiringi-Nya ke mana pun Dia pergi. Akan tetapi, salah seorang di antara murid-Nya itu akhirnya mengkhianati-Nya. Yudas begitu tega menjual Yesus dengan harga tiga puluh uang perak. Seorang guru dikhianati oleh muridnya sendiri. Betapa pedih hati-Nya!

Salah seorang murid-Nya pernah bersumpah setia untuk berbela-Nya sampai mati. Sumpah itu dibuktikan oleh sang murid, yakni Petrus, dengan memotong telinga Malkhus, seorang perwira yang menangkap-Nya. Namun, tidak lama berselang, sang murid menyangkal dan mengutuk bahwa dia tidak pernah mengenal Yesus. Tidak tanggung-tanggung, penyangkalan itu sampai dilontarkan tiga kali. Baru tatkala ayam berkokok, Petrus menyadari dan menyesal atas kepengecutannya. Pil pahit berupa penyangkalan dari Simon Petrus harus ditelan-Nya. Bagaimana mungkin hati-Nya tidak hancur?

Sewaktu memasuki Yerusalem dengan menunggang seekor keledai, Dia disambut meriah. Khalayak ramai menghamparkan pakaian mereka di jalan dan melambai-lambaikan daun. Salam kebesaran dipersembahkan pada-Nya: Hosana bagi anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan. Sambutan hangat itu begitu membesarkan hati-Nya. Akan tetapi, hampir dapat dipastikan, sebagian orang itu kemudian berbalik menentang-Nya. Kali ini mereka mengganti sambutan kehormatan itu dengan sumpah serapah. Maka terdengarlah teriakan penghinaan: Salibkan Dia! Salibkan Dia! Salibkan Dia! Awalnya Dia diterima tapi akhirnya ditolak. Kembali Yesus ditinggalkan seorang diri.

Satu demi satu meninggalkan Yesus. Kesendirian-Nya mencapai titik kulminasi pada saat Dia berseru:"Eli, Eli, lama sabakhtani?" Allah Bapa di Surga pun meninggalkan-Nya. Dan jangan lupa, seruan itu diucapkan dengan suara nyaring. Betapa sepi kesendirian-Nya kala itu! Kesendirian yang tiada tara. Kesendirian itu sudah tak tertahankan. Di kayu salib, menjelang kematian-Nya, Yesus merasakan sunyi..., sepi..., sendiri ....

Sedang Sendiriankah Engkau Sekarang?

Saudara-Saudariku sekalian, apabila seseorang berbuat kejahatan maka sangat wajar dia ditinggalkan orang. Massa akan menghindarinya. Khalayak ramai akan mencaci makinya, menolaknya dan menyumpahinya. Akan tetapi, sebaliknya, bagaimana terhadap orang yang berbuat kebenaran dan keadilan?

Orang-orang yang mau teguh berpegang pada kebenaran dan keadilan pun cepat atau lambat akan ditinggalkan khalayak ramai. Sampai pada satu saat kelak, orang yang tetap bersiteguh bertahan dalam kesetiaan pada firman Tuhan juga akan mengalami kesendirian. Satu demi satu orang meninggalkannya. Satu demi satu teman-sahabat meninggalkannya. Bahkan tak jarang, anggota keluarga sendiri pun akan meninggalkannya.

Pernahkah engkau menghadapi kenyataan hidup seperti itu? Setiap orang yang mau tetap berpegang teguh pada kebenaran dan keadilan harus bersiap diri untuk menghadapinya. Kenyataan itu hampir tak terhindari dan kenyataan hidup itu pasti akan engkau tempuh.

Pada saat-saat sedemikian, yang engkau rasakan hanyalah sunyi..., sepi...dan sendiri.... Apa yang paling engkau butuhkan bukanlah nasehat, penghiburan atau pengajaran doktrinal. Cukuplah bilamana ada satu orang saja yang mau menemanimu, duduk bersamamu dan bila perlu menangis bersamamu. Jika begitu beratnya sampai satu orang pun tak ada yang bersamamu, engkau tetap harus berdiri kokoh. Masih ada Allah yang akan bersamamu. Saudara-Saudariku sekalian, bila oleh karena mempertahankan kebenaran dan keadilan, engkau sampai ditinggalkan orang-orang, teman-sabahat, bahkan keluarga sendiri, engkau harus bersiap hati merasakan kesendirian hidup itu. Sesunyi-sunyinya, sesepi-sepinya, dan sesendiri-sendirinya, perasaaan jiwamu saat itu, jauh lebih berat situasi-kondisi yang pernah dirasakan oleh Yesus Kristus di kayu salib. Tetaplah ingat selalu ada satu pujian yang mengatakan:

Allah mengerti, Allah perduli

Segala persoalan yang kita hadapi

Tak akan pernah dibiarkanNya

Kubergumul sendiri

Sebab Allah mengerti


From my brother: Ev. Hali Daniel Lie M.Th

Selasa, Mei 06, 2008

YESUS LAHIR PADA MASA KAISAR AGUSTUS ATAU HERODES? HERODES YG MANA?

Pertama-tama ada baiknya kita baca dulu Matius Pasal 2 dan Lukas pasal 2 dan pasal 3. Jika sudah akan lebih mudah memahami dan menjawab pertanyaa.

Di Alkitab ada banyak orang yang disebut dengan Herodes (gelar/pangkat dalam pemerintahan) misalnya:
1. Herodes Agung, raja atas seluruh tanah Palestina (37-4 Sebelum Masehi).
Ialah yang memerintahkan untuk membunuh semua bayi laki-laki di Betlehem, pada masa tidak lama sesudah Yesus lahir. (Mat 2:1-23; Luk 1:5).
2. Arkhelaus, anak Herodes Agung, memerintah atas Yudea dan Samaria
( 4 Sebelum Masehi —6 Sesudah Masehi). Ia dipecat dan daerahnya dimasukkan
langsung ke dalam Kerajaan Romawi (Mat 2:22*).
3. Herodes Antipas, anak Herodes Agung, raja wilayah atas Galilea (4 Sebelum Masehi —39 Sesudah Masehi), yang kemudian dipecat. Ia kawin dengan Herodias, bekas isteri saudaranya (Luk 3:19). Dialah yang membunuh Yohanes Pembaptis (Mat 14:1-12).
4. Herodes Agripa I, cucu Herodes Agung, raja atas seluruh Palestina (41-44 Sesudah Masehi). Dialah yang membunuh rasul Yakobus dan yang memenjarakan Petrus (Kis 12:1-25). Anak Herodes Agripa I ialah Agripa II

Nah Yesus dalam Matius 2:1
(“Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes [yaitu Herodes Agung], datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem”)

Yesus berada dalam masa pemerintahan Herodes yang bernama Herodes Agung (memerintah dari 37 sampai 4 Sebelum Masehi), jadi Yesus lahir di akhir masa pemerintahan Herodes Agung (perhatikan ayat Matius 2:22, Herodes Agung mati digantikan dengan Arkhelaus, anaknya)

Matius 2:22 “Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes [Herodes Agung], ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea.”
Lukas 2:1-2 berkata:
2:1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
2:2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.

Lukas 3:1-2
3:1 Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea [Herodes Antipas], Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene,
3:2 pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.

Perhatikan Keterangan mengenai Kaisar dan masa memerintahnya dalam Kamus Alkitab:

Sejak Agustus, raja atau kepala pemerintah Roma diberi gelar Kaisar. Yang menjadi Kaisar pada zaman Perjanjian Baru berturut-turut ialah:
1. Agustus (memerintah dari tahun 31 Sebelum Masehi —14 Sesudah Masehi (SM), bandingkan Luk 2:1*), Yesus Kristus dilahirkan pada zaman pemerintahannya
2. Tiberius (memerintah dari tahun 14-37 SM). Yohanes Pembabtis (Luk 3:1) dan Yesus (Mat 22:17,21; Luk 23:2; Yoh 19:12,15) tampil di masyarakat pada zaman pemerintahannya.

3. Kaligula (memerintah dari tahun 37-41SM),
4. Klaudius (memerintah dari tahun 41-54 SM), disebutkan berkaitan dengan bencana kelaparan (Kis 11:28) dan pengungsian orang-orang Yahudi dari kota Roma ( Luk 18:2*).

5. Nero, mungkin dialah yang disindir dengan angka 666 dalam Wahyu (Wahyu 13:18), Nero (54-68 sesudah Masehi), seperti termaktub di dalam Kis 25:10-12 ( Paulus) dan Filipi 4:22

6. Vespasianus (memerintah dari tahun 69- 79)
7. Titus (memerintah dari tahun 79-81) yang pada tahun 70 memusnahkan kota Yerusalem. Beberapa di antara mereka disembah seperti dewa dan juruselamat dan diberi gelar kehormatan Kurios = Tuhan.

Jadi jelas kiranya bahwa Yesus lahir di masa pemerintahan Kaisar Agustus dan Raja Herodes Agung. Yesus lahir menjelang masa akhir pemerintahan Raja Herodes Agung, perkiraannya yaitu Yesus lahir tahun 6 Sebelum Masehi (berdasarkan data Matius 2:16, bayi-bayi yg mau dibunuh Herodes Agung adalah bayi yg berusia 2 tahun ke bawah sesuai keterangan Orang-orang Majus yg datang dan menyembah Yesus—jadi Yesus saat itu berusia 2 tahun ke bawah). Herodes Agung mati tahun 4 Sebelum Masehi, maka kurangi 2 tahun, jadi kira-kira Yesus lahir tahun 6 Sebelum Masehi.

Jadi kesimpulannya Yesus lahir di masa pemerintahan Kaisar Agustus dan Raja Herodes Agung.
Dan ketika Kaisar Tiberius, pengganti Kaisar Agustus, memerintah, Yesus sudah besar (Lukas 3:1-2), kira-kira usia Yesus 30 tahun (berdasar data Lukas 3:1-2), lebih muda 6 bulan dari Yohanes Pembaptis. Sesuai dengan aturan PL bahwa Usia orang mulai mengajar/melayani adalah 30 tahun.

Demikian setelah Herodes Agung mati, anak-anaknya menjadi Herodes di wilayah yg beda-beda, bagi-bagi kekuasaan gitu dech. Arkhelaus jadi raja di Yudea dan Samaria, sedang Herodes Antipas, jadi raja di Galilea.

Inti jawaban pertanyaan yaitu perlu tahu siapa nama yg memerintah dan periode tahun memerintahnya serta apa jabatannya apakah Kaisar, Herodes atau lainnya. Maka terjawablah pertanyaan, tidak ada yg kontradiksi dalam ayat-ayat Alkitab.

Demikian jawaban saya. Jika menemukan ”kontradiksi” semacam ini, coba pahami lebih dulu perikop dan ayat-ayat Alkitabnya.

KEUNIKAN GELAR YESUS SEBAGAI ANAK ALLAH dan ANAK MANUSIA

Yesus adalah Anak Allah (HUIOS THEOS) atau PUTRA ELOHIM

Anak Allah dalam Perjanjian Lama dipakai untuk bangsa Israel, pemimpin Israel (keturunan Daud), para Malaikat, dan orang-orang yang setia. Dalam Perjanjian Baru, “Anak Allah” ialah kedudukanNya dalam Allah Tritunggal, sebagai “Anak Allah Bapa” (tunggal atau monogenes), yang menyatakan ke-Mesias-an Yesus, kesupranaturalan Yesus yang dilahirkan dengan benih Ilahi (kandungan dari Roh Kudus). Sebutan “Anak” bagi Tuhan Yesus, berarti Anak Allah adalah: melaksanakan rencana Bapa dengan penuh ketaatan Anak kepada Bapa, sehingga mempersembahkan hidupNya sebagai Korban. Anak Allah merefleksikan kehidupan Ilahi atau sempurna, sehingga manusia mengenal Allah melalui Tuhan Yesus, sebagai Anak Allah yang sejati. Gelar “Anak Allah” bagi Yesus berimplikasi kepada orang percaya yang disebut “anak-anak Allah” (Yohanes 1:12)
Gelar “Anak Allah” bagi Yesus sangat kuat oleh karena bukti internal dari Alkitab sendiri sangat banyak, diantaranya:
1. Laporan Alkitab, khususnya Injil Yohanes yang menyatakan mengenai kesatuan Anak dan Bapa (Yoh 5:19, 4:34, 6:38, 7:28, 8:42), sebagai kesatuan yang menjelaskan ke-Allahan Yesus Kristus.
2. Injil Yohanes juga menyatakan mengenai gelar “Anak Allah” dalam hubungan misi Anak adalah Misi Bapa. Misi keselamatan Yesus adalah meliputi kematian-Nya (Yohanes 12:23-24). Tuhan Yesus sendiri menyadari sepenuhnya mengenai tujuan misiNya, yaitu kematianNya (Yoh 2:4, 12:23, 27, 13:1, 17:1). Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi dombaNya (10:11,15). Anak itu telah diutus oleh Bapa, Ia menaati perintah-perintah Bapa (15:10), Ia tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri (Yoh 5:19-20), perkataanNya adalah perkataan Bapa (Yohanes 14:10; 17:8).
3. Adanya bukti peristiwa dan penyataan Allah sendiri (Heavenly saying): ”Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNya Aku berkenan” (Mrk 11:11, 9:7); Penyataan Allah melalui penyataan Petrus (Mat 16:16).
4. Pengakuan orang: Yohanes Pembaptis (Yoh 1:34), Natanael (Yoh 1:49), Marta (Yoh 11:27), semuanya mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah.
5. Pengakuan orang kafir (Mrk 15:39), orang Yahudi menuduh Yesus yang mengklaim diri sebagai Anak Allah (19:7, bdg 5:17) bahkan ucapan roh jahat (Mrk 5:7).
6. Perbuatan Tuhan Yesus menerangkan mengenai diriNya sebagai Anak (10:37, bdg 11:4) dan Yesus sendiri menerima gelar “Anak Allah” tersebut bagi diriNya (10:36) dengan kesadaranNya yang penuh bahwa Ia adalah Allah.
7. Anak memiliki kuasa yang sama dengan Bapa, yaitu memberikan hidup (5:21). Bapa memiliki hidup dari diriNya sendiri, demikian juga Ia telah memberikan kepada Anak untuk memiliki hidup di dalam diriNya sendiri (5:26). Itulah sebabnya Yesus memberikan hidup yang kekal (3:35, 6:40,47, 10:10, 17:2); Ia pun berkata “Akulah kebangkitan dan hidup” (11:25).

Keunikan Yesus sebagai Anak Allah dijelaskan oleh Yohanes dengan ungkapan “Anak yang tunggal atau monogenes” (Yoh 1:14, 18, 3:16,18). Hal ini merupakan keunikan mengenai gelar Anak bagi Yesus. Dia secara hakiki adalah Anak yang lebih dari seorang yang kuasanya diberikan untuk menjadi Anak Allah (Yoh 1:12, 12:36). Gelar Anak Allah bukanlah gelar yang diberikan, atau bukan karena adopsi tetapi menghakikat dalam diriNya. Gelar ini menyatakan ke-Allah-anNya yang mutlak.

Anak Allah
Kamus Alkitab TB- Israel disebut anak Allah atau anak sulung Allah (Kej 4:22-23; Hos 11:1). Demikian juga raja Israel, keturunan Daud (2 Sam 7:14; Mzm 2:7). Tetapi kemudian terutama gelar untuk Yesus Kristus yang menyatakan bahwa Ia berasal dari Allah dan melakukan kehendak Bapa-Nya, sehingga Ia adalah orang kesayangan Allah.

BIS- Dahulu kala seluruh bangsa Israel digelar "Anak Allah" (Kel 4:22), begitu juga raja Israel keturunan Daud (2 Sam 7:14; Mzm 2:7), karena ia memerintah sebagai wakil Allah. Tetapi kemudian gelar ini diberikan terutama sekali kepada Raja yang dijanjikan oleh Allah; Ialah raja yang diharapkan datang pada akhir zaman. Dalam kitab Roma 1:3-4 yang dimaksud dengan Anak Allah ialah Yesus, karena Yesus hidup kembali dari kematian dan karena sejak Paskah, Yesus memerintah bersama-sama dengan Allah. Dalam Markus 1:9-11, pada waktu Yesus dibaptis, Ia diakui sebagai Anak Allah, ketika suara dari surga mengatakan kepada-Nya, "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi." Kata-kata itu sesuai dengan kata-kata dalam Mazmur 2:7. Matius 1:18 dan Lukas 1:35 menyatakan bahwa Yesus berada dalam kandungan Maria, seorang perawan, karena kuasa Roh Allah.

Anak ...; Gelar untuk Yesus
KS.- [PB]
a. Manusia, (Mat 8:20; 9:6; 10:23; 11:19; 12:8,32,40; 13:37,41;
.Mat 16:13,27,28; 17:9,12,22; 19:28; 20:18,28; 24:27,30,37,39,44;
.Mat 25:31; 26:2,24,45,64; Luk 18:8; Yoh 1:51; 3:13-14; 5:27;
.Yoh 6:27,53,62; 8:28; 9:35; 12:23,34; 13:31; Kis 7:56)
b. Allah, (Mat 3:17; 4:3,6; 14:33; 16:16; 17:5; 26:63; 27:40,43;
.Mr 1:1; 15:39; Luk 1:32; Yoh 1:34,49; 5:19-26; 10:36; 11:4,27;
.Kis 9:20; 13:33; Rom 1:3,4,9; 5:10; 8:3; 1Kor 1:9; Gal 2:20; 4:4,6;
.Ef 4:13; 1Tes 1:10; Ibr 1:2,5,8; 4:14; 5:5,8; 10:29;
.1Yoh 2:22-24; 3:8; 4:9,10,14,15; 5:9-13)
c. Daud, (Mat 1:1; 9:27; 12:23; 15:22; 20:30-31; 21:9,15; 22:42,45)


Yesus adalah Anak Manusia (HUIOS ANTHROPOS)


Gelar “Anak Allah” khususnya dalam tulisan Yohanes adalah dipakai secara bersinonim dengan sebutan Anak Manusia (1:49-51, 3:15, 5:26, 6:40,53). Gelar tersebut berlatarbelakang PL, dimana istilah “be adam” (Ibrani), atau “bar ‘nasha” berarti manusia (Mzm 2:4, Yeh 2:1, 3:1). Itu bisa berarti sebagai manusia yang diutus sebagai seorang utusan Allah setelah mendapat visi dari Allah. Paralel yang paling dekat dalam pemakaian PB ialah dari Daniel 7:13-14 yang menggambarkan mengenai “seperti seorang anak manusia” datang dengan awan-awan dari langit. Dia adalah figur surgawi dan wakil Allah. Dan abad pertama, istilah Anak Manusia digunakan sebagai satu gelar bagi Mesias (En 37-71; 4 Ez 13, Yoh 12:32,34).

Dalam Injil Sinoptik, gelar “Anak Manusia” adalah satu ucapan yang hanya dipakai oleh Yesus sendiri. Para murid tidak pernah memakai gelar ini untuk menyebut Tuhan Yesus. Sebutan Anak Manusia oleh Yesus sendiri berbeda dengan sebutan-sebutan lain yang diberikan oleh murid-muridNya kepadaNya setelah kebangkitan. Istilah “Anak Manusia” dipakai oleh Tuhan Yesus untuk menghindarkan persepsi yang keliru tentang istilah Anak Allah yang lebih banyak muatan MesianisNya. Karena, Yesus sendiri mengerti diriNya sendiri sebagai Allah. Maka itu, penolakanNya terhadap penggunaan Mesias bagi diriNya ialah bukan berarti Ia tidak menyadari bahwa diriNya adalah Mesias. Yesus lebih interes dengan menggunakan gelar “Anak Manusia” daripada Mesias, karena gelar Mesias telah dimengerti secara politis, telah didistorsikan dengan pengharapan mesianis Yahudi yang kental dengan muatan politis.

Dalam Injil Sinoptik, gelar Anak Manusia terbagi dalam 3 kelompok yaitu: Anak manusia dalam pelayanan di dunia, Anak manusia dalam kehinaan dan kematian, Anak manusia datang dalam kemuliaan apokaliptis untuk menghakimi manusia dan mentahbiskan Kerajaan Allah. Inilah keunikan Yesus karena gelar “Anak Manusia” dikaitkan dengan tugas prerogatif Allah, yaitu mengampuni dosa (Mrk 2:10), Anak Manusia yang menderita (Mrk 14:16), Anak Manusia mempunyai kuasa untuk menghakimi (Yoh 5:27).

Yohanes mencatat bahwa ada 13 kali Yesus menyebut diriNya “Anak Manusia” Yohanes berbicara tentang Yesus yg ditinggikan dari dunia dan di dalamnya melihat kemuliaan Yesus. Sebagaimana ular ditinggikan… demikian juga Anak Manusia (3:14-15, 8:28). Namun peninggian atau pemuliaan Anak Manusia adalah dengan jalan kematianNya (kontras dengan pikiran orang Yahudi). Peninggian dalam kematianNya itu berarti menarik semua orang datang kepadaNya (12:32). Peninggian ini juga adalah pemuliaanNya (12:23, 13:31). Anak Manusia menurut Yohanes adalah Anak manusia yang memiliki otoritas ilahi, karena Allah telah menyerahkan kepadaNya semua kuasa untuk menjalankan hukuman (Yoh 5:27). Dia adalah Hakim di Akhir Zaman. Anak Manusia turun dari Surga dan yang naik ke Surga (Yoh 3:13), engkau akan melihat langit terbuka dan malaika-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia (Yoh 1:51). Ungkapan ini mengingatkan akan penglihatan Yakub (kej 29:10-15), dan dalam konteks pemikiran Yohanes bahwa Yesus sebagai Anak Manusia yang telah datang untuk mengembangkan komunikasi antara surga dan bumi. Jadi Anak Manusia adalah gerbang surga. Dialah yang membawa hal-hal surgawi kepada manusia di dunia. Dan Dialah satu-satunya yang naik ke Surga (Yoh 3:13)

Jadi tidaklah benar, apabila gelar “Anak Manusia” hanya menyatakan kemanusiaanNya, namun juga menyatakan keilahianNya. Pendapat ini dikemukakan oleh Kim Syoon dalam bukunya yang berjudul “The Son of Man as the Son of God”

Sumber:
Teologia Abu-Abu, Pluralisme Agama, Tantangan dan Ancaman Racun Pluralisme dalam Teologi Kristen Masa Kini, Pdt. DR. Stevri Indra Lumintang, Malang: Gandum Mas, 2004.
Kamus Alkitab LAI dalam Software Alkitab.


. If you are cheerful, you feel good; if you are sad, you hurt all over
. Happiness makes you smile; sorrow can crush you

Sabtu, Mei 03, 2008

HOMOSEKS, TATO, MUSIK, SEDERHANA

Berikut ini disadur dari Way of Life Ministry

PASANGAN KRISTEN DIDENDA OLEH HUKUM ANTI-DISKRIMINASI DI NEW MEXICO
Pada tanggal 9 April lalu, Jon dan Elaine Huguenin dari Albuquerque, New Mexico, ditetapkan bersalah melakukan diskriminasi terhadap homoseksual dan diperintahkan untuk membayar denda lebih dari $6000. Setelah mereka menolak untuk menjadi fotografer bagi sebuah "upacara komitmen" lesbian, salah satu dari lesbian yang bersangkutan menuntut studio fotografi Huguenin di Komisi Hak Asasi Manusia New Mexico. Jordan Lorence dari Alliance Defense Fund, yang mewakili pasangan tersebut, berkata: "Keputusan ini adalah pengabaian yang mengejutkan terhadap kebebasan beragama dan kebebasan yang dijamin oleh Amandemen Pertama bagi orang-orang beriman, orang-orang Kristen, dan mereka yang percaya bahwa definisi pernikahan tradisional adalah satu orang lelaki dengan satu orang wanita. Ini menunjukkan fakta yang sangat menggelisahkan tentang para aktivis homoseksual, yang menggunakan hukum-hukum non-diskriminasi sebagai senjata melawan orang-orang Kristen dalam dunia bisnis dan di gereja-gereja mereka. Ada ancaman yang besar terhadap kebebasan beragama kita dan kemampuan kita untuk bersuara demi pernikahan yang tradisional ketika hukum-hukum anti-diskriminasi ini ditafsirkan dengan cara yang kasar untuk mensensor orang Kristen dan lainnya" ("New Mexico Commission Orders $6000 Fine,"OneNewsNow, 11 April, 2008).

PRAKTEK TATO YANG KAFIR
Sekarang tato sedang ngetrend. Tato adalah pernyataan fashion terbaru dari rock & roll. Apakah sejarah tato? Tato adalah praktek kafir dan telah lama dihubungkan dengan penyembahan berhala dan kebobrokan moral. Bahkan hari ini ia berhubungan dekat dengan penyembahan berhala. Sebuah artikel yang ditulis Clay Thompson untuk Pacific News Service, 27 Juli, 1996 berjudul "Pagan Fashion's New Frontier – Facial Tattoos." [Editor: Pagan berarti kafir atau berhubungan dengan penyembahan berhala]. Perhatikan bahwa sang penulis, yang sama sekali tidak mengklaim sebagai orang Kristen, mengasosiasikan tato dengan penyembahan berhala. Ia menghubungkannya dengan "penghormatan baru terhadap kepercayaan kafir." Sebuah buku yang terkenal tentang tato berjudul "Pagan Fleshworks." Ini ditulis oleh Maureen Mercury dan memuat foto-foto oleh Steve Haworth, yang adalah "artis paling terkemuka dalam bidang modifikasi tubuh di USA." "Modifikasi tubuh" [body modification] adalah praktek membakar, meninta, memotong, menusuk, atau merusak dengan cara-cara lain tubuh yang telah Allah berikan ini. Sebuah survei tahun 2003 terhadap lebih dari 2000 orang di USA, sebagaimana dilaporkan dalam AFP 11 Oktorber 2003, menemukan bahwa di antara para wanita yang ditato, 34% "merasa lebih seksi," dan 29% "merasa lebih memberontak. " Tidak mengejutkan bahwa kalangan Kristen yang ikut Rock & Roll, karena hanya ketinggalan sedikit dari dunia, juga mengadopsi praktek tato dari saudara-saudara kafir mereka. "Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN" (Im. 19:28). "Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan" (1 Tes. 5:22). "Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati" (1 Pet. 5:5).

MUSIK MEMILIKI KUASA UNTUK MENARIK ORANG MUDA KE DALAM DUNIA
Berikut ini disadur dari Training Your Children to Turn Out Right, sebuah buku yang baik sekali oleh David Sorenson – "Banyak sekali orang Kristen muda yang telah digoda masuk ke dalam dunia hanya karena mendengarkan musik-musik dunia. Musik seperti itu menarik bagi telinga, dan enak didengarkan. Ia juga dengan cepat menjadi kebiasaan, dan akan mempengaruhi kerohanian secara absolut. Tunjukkan pada saya musik yang anda izinkan dalam rumahmu, dan saya akan memberitahu anda bagaimana jadinya anak-anakmu nanti secara rohani. Hal ini sedemikian penting! Mungkin anda memperhatikan bahwa sampai saat ini saya tidak menggunakan istilah-istilah spesifik seperti rock `n roll, atau country western, atau blues, dll....Ini alasannya. Banyak orang yang tidak sukda, misalnya, rock `n roll, tetapi mereka mendengarkan country western. Kadang-kadang mereka kritis terhadap kedua musik tersebut, tetapi mereka mendengarkan big bands dari tahun 40an dan 50an. Mungkin mereka mendengarkan musik pop dari tahun 50an dan 60an....Begitu banyak orang tua Kristen yang terjebak dalam permainan bodoh mengkotak-kotakkan sebagaian musik dunia sebagai "tidak terlalu buruk." Hampir tidak mungkin anda dapat melarang anak-anakmu mendengarkan musik dunia zaman mereka jika anda sebagai orang tua terus mendengarkan musik dunia dari zaman anda. Musik dunia akan membuat anak anda kecanduan, sama halnya dengan obat-obatan atau alkohol....Tunjukka n pada saya seorang Kristen muda yang, walaupun orang tuanya berusaha keras agar ia baik secara rohani, tetapi ternyata ia sangat duniawi. Jika saya seorang yang bertaruh, saya akan bertaruh bahwa orang muda itu sudah tenggelam dalam musik dunia untuk waktu yang lama.....Saya mengasihi orang tua saya dengan sangat, dan saya percaya mereka memasukkan ke dalam diri saya warisan yang rohani (walaupun waktu itu saya tidak menghargainya) . Tetapi, jika mereka melakukan suatu kesalahan, adalah bahwa mereka membiarkan saya memiliki sebuah radio di ruangan saya. Sebuah radio adalah instrumen elektronik yang tidak jahat dengan sendirinya, tetapi justru melalui radio itulah, di tempat tidur saya, saya menjadi kenal dengan musik dunia. Saya lalu menjadi tertarik dengannya, dan musik itu mempengaruhi saya secara mendalam selama tahun-tahun remaja pemuda saya. Saya akan duduk atau berbaring di kamar saya, dan mendengarkan 40 lagu teratas hari demi hari, jam demi jam. Hal itulah, lebih dari faktor-faktor lain, yang menarik saya ke dalam dunia sebelum saya diselamatkan" ("Training Your Children to Turn Out Right, 1995, hal. 101-104).

ORANG-ORANG KRISTEN YANG MALAS SUKA PERSAMAAN YANG SEDERHANA
Berikut ini dari Pastor Buddy Smith, dari Malenda, Queensland, Australia: "1+1=2. Itulah yang kita suka. Hal-hal yang lebih kompleks akan memerlukan terlalu banyak pikiran. Ketika kita membaca cerita tentang Elkana, Hana, dan Samuel, kita suka jika ceritanya sederhana. Seorang lelaki bertemu dengan wanita. Lelaki jatuh cinta pada wanita. Lelaki menikahi wanita. Lelaki dan wanita memiliki enam orang anak. Mereka semua tinggal dekat nenek, supaya dia bisa ikut menjaga anak-anak. Dan, anak-anak, lelaki, wanita, dan nenek, semua hidup bahagia selamanya. Semuanya sederhana. Tetapi persamaan Allah tidak sesederhana itu. Kita membaca dalam Alkitab matematika Allah dalam memberkati umatNya, dan kita temukan bahwa ternyat sangat kompleks yang menyakitkan hati. Hana mandul, Penina menyiksa dia; Hana berduka dan berdoa denagn penuh air mata kepada Allah. Eli dengan salah menuduhnya mabuk, lalu memberkati dia setelah tahu akan kesalahannya. Hana melahirkan seorang anak laki dan mempersembahkannya kepada Allah, dan seluruh negeri terberkati karena matematika Allah untuk memberkati memang kompleks dan menyakitkan, dan sempurna. Jika ia sederhana (1+1=2), maka tidak akan ada air mata, tidak ada suatu janji, tidak ada Samuel."