Jumat, September 28, 2012

Debat Terbuka: Kalvinisme Apakah ALKITABIAH?


Debat Terbuka: Kalvinisme Apakah ALKITABIAH? (membahas 2 point TULIP yaitu Unconditional Election dan Once Saved Always Save / Perseverance of the Saints) antara Pihak Kalvinis Budi Asali, M.Div dan Esra Soru, M.Pdk dengan Kristen Fundamental / Independent Baptist Dr. Steven Einstain Liauw, Th.D dan Andrew Monroe Liauw, M.Th di STT GITS, Sunter. 

DVD (6 cd) selengkapnya dapat di pesan ke www.graphe-ministry.org dengan harga Rp 120.000,00. Telepon ke (021)-6471-4156.

Kata-kata Penutup dari Suhento Liauw, Th.D selaku pihak penyelenggara/tuan rumah, Rektor STT Graphe dan Gembala GBIA Graphe.

Rabu, September 12, 2012

ANTARA MUJIZAT DAN SIHIR Oleh Pdt. Yarman Halawa, D.Min

Fakta Historis-Teologis
Alkitab menegaskan bahwa penyebab dari seluruh penyesatan adalah Iblis. Ia membutakan mata jasmani dan rohani manusia yang lemah sehingga mempercayai kuasa2 ajaib yang dilakukannya melalui para kaki tangannya seolah-olah semua itu berasal dari Allah. Ia adalah Peniru Ulung segala sesuatu (2 Korintus 11:14) yang memanipulasi iman kristen melalui penyesatan lewat pengajaran Alkitab, manifestasi kuasa Allah, mujizat dan tanda-tanda supranatural yang ajaib dan dahsyat dengan tujuan menyesatkan manusia khususnya orang2 percaya. Sejarah telah memberi banyak pelajaran penting bahwa gereja dan orang-orang percaya yang tidak memahami pengajaran yang benar dan tepat mengenai hal2 mujizat dan tanda ajaib, akan lebih mudah dipedayakan dan ditarik secara pemuasan logika dan panca indera terhadap hal2 yang bersifat supranatural, melalui demonstrasi2 yang ‘terbungkus’ oleh charisma rohani, kefasihan lidah, dan mujarabnya pelayanan2 rohani. Tepatlah ucapan Merril C. Tenney, seorang hamba Tuhan yang mengatakan demikian,
“Kekacauan antara iman dan takhayul tidak jarang terjadi diantara orang2 yang pada dasarnya saleh, namun tidak berkesempatan belajar atau membaca Kitab Suci.” (1)

Adalah benar bila dalam 2 Petrus 1:3-12 rasul Petrus mendorong umat Tuhan supaya tidak hanya berhenti pada langkah iman saja, melainkan juga berusaha dengan sungguh2 “menambahkan kepada iman kebajikan,kepada kebajikan pengetahuan, kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, kepada ketekunan kesalehan…..” (ayat 5-6). Tujuannya adalah supaya menjadi “giat dan berhasil dalam pengealanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita” (ayat 8). Ketidakmampuan melakukan hal2 ini akan menyebabkan “buta dan picik” (ayat 9) yang akan mengakibatan tidak akan bisa bertahan terhadap berbagai rupa2 pengajaran, manifestasi kuasa2 supranatural yang menggunakan nama kekristenan (baca seluruh 2 Petrus 1-3).