Jumat, Juni 20, 2008

SATU DALAM AMANAT



"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung dunia."

Dengan tema "SATU DALAM AMANAT: Bersama Mengemban Amanat Penginjilan, Membangun Persepsi Misi yang Integral, Konseptual dan Kontekstual", PGTI (Persekutuan Gereja-Gereja Tionghoa di Indonesia) mengadakan Konferensi Gereja-Gereja Tionghoa Indonesia (KGTI) IX. PGTI merupakan lembaga yang mewadahi sinode-sinode Gereja-Gereja Tionghoa yang ada di Indonesia. Sebagian besar anggota PGTI juga merupakan anggota PGI dan PGLII.

Bertempat di Sanur Paradise Plaza Hotel, Bali, Opening Ceremony KGTI tanggal 9 Juni 2008 berlangsung meriah. KGTI IX ( Konferensi Gereja-Gereja Tionghos Indonesia) telah dibuka dengan meriah dan sukses oleh Ketua PGTI Bpk. Suhendro Hadiwidjojo dan Sekjen CCCOWE (Chinese Coordination Centre for World Evangelization) Rev. Morley Lee, serta pemukulan Gong dilakukan oleh Bp. Dirjen Bimas Kristen Dr. Jason Lase. Didahului oleh Bpk. Suhendro beserta Rev. Morley Lee yang bersama-sama menekan tombol pembukaan Konferensi ini. Upacara pembukaan KGTI dimeriahkan pula oleh Paduan Suara Gabungan Bali dan PS Oikumene Bali serta Group Kulintang. KGTI IX dihadiri oleh sekitar 900 peserta bersama relawan. .Sekjen CCCOWE Rev. Morley Lee berkenan memberikan kata sambutan untuk para peserta Konferensi. Para Relawan KGTI sangat bersemangat mempersiapkan Konvensi KGTI ( Konperensi Gereja-Gereja Tionghoa di Indonesia). KGTI IX yang diselenggarakan dengan Meriah dan sukses diikuti oleh 806 Pekerja Gerejani dan Hamba Tuhan. Acara ini Konferensi Gereja-Gereja Tionghoa Indonesia ( KGTI ) diselenggarakan selama 4 hari mulai tgl. 9 -12 Juni 2008 di pulau Bali. Main Ballroom dipadati hampir 1000 orang pengunjung.

KGTI IX yang berlangsung meriah, dengan jumlah peserta yang mencapai 806 orang ini berlangsung di Sanur Paradise Plaza Hotel, pulau Bali. Kali ini mengundang pelbagai pembicara dari dalam dan luar negeri, antara lain: Pdt. Caleb Tong, Pdt. Benny Solichin, Pdt. Robby Chandra.

Dalam Kongres ini juga dibacakan Bali Declaration 2 oleh Wakil Ketua Umum PGTI, Bp. Pdt. A.O. Angkasa yang menerjemahkan BALI DECLARATION ke Bahasa Indonesia. KGTI IX yang diselenggarakan pada tgl. 9 - 12 Juni 2008 telah ditutup dengan meriah pada tgl.12 Juni 2008 pagi di Sanur Paradise Plaza Hotel, Bali, dibarengi dengan Ikrar Bersama Bali Declaration. Sekjen CCCOWE - Rev. Morley Lee, memberikan sambutan yang mengharukan pada upacara penutupan KGTI ini. Selaku Ketua Umum PGTI adalah Bpk. Suhendro Hadiwidjojo dan Menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PGTI, Bpk. Subianto Tjandra. Pada penutupan ini, Para peserta KGTI memberikan Penghargaan/Tribute kepada para RELAWAN, yang telah bekerja keras tanpa mengenal lelah selama persiapan dan masa penyelenggaraan Konferensi. Pada Konvensi ini berlangsung acara Singing the anthem dimana Para pengurus dari PGTI dan CCCOWE be-sama-sama menyanyikan Anthem Konferensi "LIGHT UP YOUR CANDLE (Nyalakan Terangmu)"

Sekilas PGTI
Persekutuan Gereja-Gereja Tionghoa di Indonesia (PGTI) atau Communion of Chinese Churches in Indonesia (COCCI) beralamat di Komplek Wisma Angkasa Pura, Jl. Sentani No. M-27, Jakarta 10720 Indonesia.

"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung dunia." PGTI didirikan dengan berlandaskan Kisah Rasul 1:8 dimana ayat ini merupakan nasehat yang penting dari TUHAN Yesus Kristus sebelum Ia naik ke surga, juga merupakan ayat kunci dari seluruh Kitab Kisah Para Rasul. Didalamnya terkandung: "Kesaksian yang": menjadi tanggung jawab kita. "Roh Kudus": kekuatan pendorong dari kesaksian kita. "Ujung Bumi": visi yang jauh kedepan dari kesaksian kita.

Dua tahun menjelang tahun 2000, ketika masyarakat dunia dengan penuh optimis menyongsong datangnya millenium baru, diluar dugaan terjadi krisis moneter internasional. Asia adalah wilayah pertama yang terlanda krisis tersebut, bahkan di bumi Indonesia terjadi gejolak yang belum pernah terjadisebelumnya, sehingga setiap saat hati rakyat Indonesia merasa was-was, sedih dan marah menjadi satu. Dalam situasi yang demikian TUHAN menyatakan karyaNya di Gereja-Gereja Injili Jakarta, dimana TUHAN telah menggerakkan sekelompok rekan bahwa dalam kondisi yang seperti ini sangat memerlukan persatuan, kesatuan dan saling bekerja sama.

Situasi ini juga memperlihatkan betapa pentingnya Pengabaran Injil, dan dari sisi gereja-gereja berbahasa Mandarin juga memperlihatkan betapa mendesaknya regenerasi pendidikan bahasa Mandarin. Oleh karena itu mereka terdorong dan rela melepaskan keakuannya untuk mengikuti TUHAN. Setelah melalui pengumulan doa, menunggu dan beberapa kali mengadakan penjajakan, maka atas anugerah pimpinan TUHAN pada rapat gabungan (diantara CCCOWE distrik Jakarta, Gerakan Penginjilan Era 2000, Pusat Pelayanan Musik Gerejawi, Pusat Pelayanan Literatur Injil, dan Persekutuan Gereja-Gereja Kristen Injil Jakarta) tanggal 11 Nopember 1997 telah mensponsori terbentuknya PUSAT PELAYANAN GEREJA-GEREJA INJILI INDONESIA (PPGII), yang diresmikan tanggal 29 Agustus 1998. Dari PPGII kemudian membentuk PGTI. Saat ini PGTI sudah ada di 15 kota sebagai PGTI Wilayah di Indonesia.

Tujuan PGTI adalah Melayani para jemaat

Selama kurun waktu sekian tahun ini, PPGII di bawah pimpinan dan penyertaan TUHAN, dengan semangat mengutamakan Kerajaan ALLAH telah memberikan pelayanan kepada gereja gereja. Sehingga pendirian PPGII menjadi kemuliaan bagi Tuhan. Pdt. Daniel Cahyadi Sekjen PPGII melalui doanya di hadapan TUHAN, menetapkan strategi dan arah untuk masa yang akan datang, maka dengan mempertimbangkan perubahan struktur organisasi, dibuat usulan program kerja masa depan. Diharapkan nantinya PPGII bukan saja berperan dalam pelayanan, namun juga berperan menjalankan amanat dan tanggung jawab pendoa secara kenabian.

Sebagai pendoa harus:
Memiliki kepekaan terhadap trend jaman.
Memiliki kesetiaan terhadap tugas kepercayaan Allah Bapa.
Memiliki perasaan berhutang terhadap kehausan batin manusia.
Memiliki sense of mission terhadap gereja yang tak bergairah.

Team perencana dan strategi serta para pengurus departemen pada bulan agustus 2003 bertepatan dengan penyelenggaraan siding tahunan ke 5 telah mengundang Pdt. James Shia dari Chinese Christian Evangelistic Association sebagai pembicara dan juga sebagai penasehat dalam pembahasan dan perubahan struktur organisasi dan penetapan strategi.

Pada siang itu telah disetujui dan disahkan perubahan struktur organisasi menjadi 6 kelompok (departemen) utama, yaitu :
Pembaharuan gereja
Misi dan pendirian gereja
Yayasan terang dan garam
Pendidikan dan pembinaan
Himpunan usahawan dan professional
Sekretariat PPGII

Berikut adalah penjelasan tentang struktur organisasi dan sasaran program kerja dari kelompok kelompok tersebut diatas, kiranya PPGII dapat dengan sehati bekerja sama dengan sekitar 300 gereja-gereja yang tersebar di Indonesia, untuk menyebarluaskan injil, tumbuh bersama bersatu dalam kasihNya.

Visi & Misi PGTI

Visi
Sehati Sepikir Menyebarluaskan Injil Tuhan Tumbuh Bersama Menyatakan Kasih Tuhan
Sehati Sepikir; yakni bukan hanya bersatu dalam organisasi, tetapi juga bersatu dalam meneladani kehidupan Kristus.
Menyebarluaskan Injil Tuhan, yakni melalui penjabaran visi membuka wawasan baru ladang pelayanan, mendorong serta memotivasi setiap gereja bersana-sama menghimpun kekuatan untuk melaksanakan tugas misi Pekabaran Injil di dalam maupun di luar negeri.
Tumbuh Bersama, yakni mencapai pertumbuhan bersama melalui pembinaan iman, dan melengkapi jemaat dengan teknis pelayanan dengan tetap bercirikan latar belakang kebudayaan Tionghoa.
Menyatakan Kasih Tuhan, yakni menyalurkan kasih TUHAN dalam nemtuk kepedulian social, guna mewujudkan kualitas terang dan garam dunia.

Sasaran
Berpusat di Jakarta, berkembang ke seluruh Nusantara
Berpijak di Indonesia, berwawasan dunia

Misi
Melayani gereja-gereja
Mendorong kerja sama
Mengsharingkan visi
Menghimpun kekuatan
Mendorong perintis jemaat
Mencapai tujuan

Tiga "TIDAK"
Tidak ikut kegiatan politik, gereja dan politik harus ada pemisah.
Tidak ikut campur urusan intern gereja atau badan misi.
Tidak mendirikan gereja atau pusat penginjilan didaerah dan negara manapun.

Pembaharuan Gereja
Pembaharuan dan pertumbuhan gereja adalah topik yang sering kita dengar, namun dalam kenyataannya tidak mudah untuk digerakkan dan dikendalikan. Dalam menghadapi berbagai imbas zaman, gereja-gereja berlatar belakang Tionghoa kurang teguh dalam Iman juga kurang berbobot dalam kehidupan kerohanian, kurang memiliki kasih yang murni, kurang berakar dalam kebenaran, kurang dinamika dalam doa, kurang efektif dan efisien dalam memobilisasi jemaat, untuk itu PPGII akan menggerakkan mereka untuk selanjutnya lebih meningkatkan diri. Diantaranya faktor yang terpenting adalah dinamika rohani dan memobilisasi semua pihak untuk mementingkan doa.

Pembaharuan dinamika rohani
Pelatihan doa
Melalui fungsi persekutuan doa gabungan gereja gereja dan persekutuan doa wanita
Rencana pembangunan bukit doa (nama belum ditetapkan) sebagai tungku penggondokan kerohanian
Pembaharuan ibadah
Pendidikan dan Pembinaan

Pengembangan sumber daya yang utama adalah manusia, kiranya melalui pelatihan dan pembinaan dapat menghasilkan SDM dalam berbagai tingkat lapisan.

Program rencana gerakan 5250
Dalam jangka waktu 5 tahun menggerakkan Gereja-gereja Tionghoa merintis pembangunan gereja (150 jemaat baru termasuk pos) dan membantu gereja pedalaman merintis 100 jemaat baru. Pekerjaan departemen misi dan pendirian gereja ini tidak berarti menggantikan pelayanan misi gereja / sinode, namun berhubungan dengan pekerjaan misi. Jadi fungsinya sebagai saluran dan penyampaian visi bagi gereja gereja / sinode dalam pekerjaan misi, dengan tujuan mensharingkan beban visi dan amanat. Pembinaan misi PPGII mengutamakan para penginjil yang melayani di desa-desa terpencil dan dalam pembukaan / pendirian gereja-gereja disana. Dengan mengedakan pembinaan jangka pendek dan merencanakan untuk membantu dalam bahan-bahan naskah khotbah untuk menolong para penginjil dalam pelayanan diatas mimbar. Selanjutnya pekerjaan ini akan bekerjasama PPGII wilayah, sekolah-sekolah seminary.

Pembinaan pertumbuhan gereja melalui PPGII akan mengundang dan mengatur Hamba-hamba TUHAN yang bertalenta baik dari dalam maupun luar negeri untuk diatur mengadakan kebaktian khusus gabungan di wilayah-wilayah.

Pengurus Majelis Pekerja Harian PGTI

(Pengurus Periode X---4 September 2007 – 30 September 2011)


Ketua Umum : Suhendro Hadiwidjojo
Wakil Ketua :
Subianto Tjandra
Pdt. A. O. Angkasa
Yuki Chandra

Sekretaris Jendral : Pdt. Dr. Jakub S. Hosanna
Wakil SekJen : Jane Lim
Notulis :
Pdt. Dr. Jusuf Pangestu (GKY)
Pdt. Grace Elim, M.div

Bendahara : Stephen Mulyadi

Penasehat :
Pdt. Dr. Peter Wongso (Rektor Kehormatan SAAT)
Pdt. Andreas H. Simeon, M.Th
Pdt. Samuel Sewandi
Pdt. Dr. Daniel Lukas Lukito (Rektor SAAT)
Pdt. Hardi M. Farianto, B.Th
Pdt. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D (Rektor STTAA)
Pdt. Lukas Tjandra (Dosen SAAT)
Pdt. Philip Tjendana
Pdt. Charles Christano (GKMI)
Pdt. Bambang Wijanto (GKKK)
Pdt. Dr. Joseph Tong (Rektor STT Bandung)
Pdt. Dr. Freddy Lay (GKY)
Pdt. Pamudji, Ph.D
Pdt. Dr.Henry Efferin (GKI)
Pdt. Joshua Ong, Ph.D
Pdt. Alex Lim
Pdt. Netty Lintang
Pdt. David Iman Santoso

Ketua Sinode GKKK (Gereja Kristen Kalam Kudus), Pdt. Bambang Wijanto, S.Th yang juga menjadi peserta dalam KGTI ini menyambut baik adanya KGTI IX yang diprakarsai oleh PGTI menyatakan bahwa KGTI ini merupakan sebuah langkah baik dalam mempererat Gereja-gereja Tionghoa yang ada di Indonesia untuk lebih lagi peduli akan kondisi bangsa dan negera serta berperan aktif dalam mewarnai kehidupan bermasyarakat agar Menjadi Berkat yang nyata sehingga Terang dan Garam Kristus nyata dalam hidup sehari-hari.

Dede Wijaya, Penulis buku Pesona Alkitab, pengamat Gereja-Gereja Indonesia.

www.dedewijaya.co.cc

Rabu, Juni 18, 2008

KWIK KIAN GIE FOR PRESIDENT


Siapa yang tidak kenal sosok beliau? Tokoh yang sangat Nasionalis ini layak untuk diperhitungkan menjadi kandidat Calon Presiden Indonesia 2009, Wacana ini telah lama berkembang bahkan ketika Pemilu 2004 lalu, waktu itu ada kelompok-kelompok masyarakat yang ingin mencalonkan Kwik Kian Gie sebagai Calon Presiden Independen. namun UU belum memperbolehkan hal ini.

Kwik lahir di Juwana, Jawa Tengah, 11 Januari 1935. Sebentar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, kemudian putra seorang pengusaha hasil bumi bernama The Kwie Kie ini, berangkat kuliah ke Nederlandsche Economische Hogeschool, Rotterdam, Belanda. Di sana pula ia bertemu dengan Dirkje Johanna de Widt, gadis Rotterdam yang kemudian menjadi isterinya. Dua dari tiga anaknya juga lahir di kota itu.
Lulus dari Nederlandsche Economische Hogeschool pada 1963, ia tidak langsung pulang ke Indonesia, tetapi bekerja dulu sebagai asisten atase kebudayaan dan penerangan pada Kedutaan Besar RI di Den Haag. Namun pekerjaan itu hanya dilakoninya setahun. Selanjutnya, ia menjadi direktur NV Handelsonderneming IPILO, Amsterdam. Tahun 1970 ia kembali ke tanah air, dan sempat menganggur pula selama setahun sebelum akhirnya terjun ke dunia bisnis dan mendirikan PT Indonesian Financing & Investment Company. Ia sempat pula menjadi pimpinan beberapa perusahaan lainnya.
Dunia bisnis kemudian ditinggalkan pada 1987, meskipun sampai tahun 1990 namanya masih tercatat sebagai direktur utama PT Altron Niagatama Nusa. "Saya sudah punya cukup uang untuk membiayai semua yang saya inginkan," katanya. Ia pun terjun total ke dunia politik dan pendidikan. Untuk dunia pendidikan, bersama dua kawannya, Kaharudin Ongko dan Djoenaedi Joesoef, ia mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Institut Bisnis Indonesia (STIE IBII). Di lembaga itu ia duduk dalam jajaran dewan direktur.
Untuk politik, ia bergabung dengan PDI pro Megawati. Di sana ia duduk di Badan Penelitian dan Pengambangan (Balitbang), sekaligus menjadi salah satu Ketua DPP. Meskipun kemudian Mega disingkirkan oleh pemerintah dari PDI, ia tetap konsisten membela dan mendukung Mega. Menurut Kwik, kemanusiaan Mega sangat tinggi. "Kemanusiaannya besar sekali, sehingga Mega tidak bisa melihat darah mengalir, kerusuhan atau kematian. Dia terus menerus berpesan agar anggota PDI menjaga diri dan menghindari kerusuhan," katanya suatu kali.
Ia menambahkan, bahwa Mega itu manusia yang mirip Bung Karno, "dan logisnya luar biasa". Ia hidup untuk melayani orang lain. Itu tak lain karena Mega dilahirkan dalam keadaan untuk melayani orang lain. "Jadi kalau dia peduli terhadap kehidupan bangsa ini, itu bukan dibuat-buat, bukan agar dia menjadi orang berpangkat atau orang penting," tambah Kwik kepada majalah di atas.
Keadaan memang berubah, reformasi datang, dan PDI Megawati -- kemudian bernama PDI Perjuangan -- diperbolehkan menjadi salah satu partai politik. Selanjutnya, penulis masalah-masalah ekonomi yang sangat produktif ini pun naik ke Senayan sebagai anggota DPR. Di sana, ia pun dipercaya menjadi Wakil Ketua MPR, sebelum kemudian diangkat Gus Dur sebagai Menko Ekuin.
Sebagian masyarakat Indonesia yang tahu betul sepak terjang Kwik Kian Gie sejak zaman Presiden Soeharto, pasti tahu apa saja yang sudah dilakukan Kwik Kian Gie yang selalu getol bersuara meski harus berhadapan dengan kondisi Pemerintahan saat itu yang penuh dengan budaya KKN. Pengalamannya dibidang Ekonomi yang Pro Rakyat dan bidang Politik tidak perlu diragukan lagi. Kecintaan dan Nasionalisme-nya siapa yang bisa meragukannya.
Diantara para nasionalis seperti Amien Rais, Megawati, Akbar Tandjung, dll, nama Kwik Kian Gie termasuk harum dan disegani baik oleh teman-teman Politik antar partai maupun oleh musuh-musuh politik PDI Perjuangan dimana Kwik duduk sebagai Balibtbang PDIP. Tampaknya sosok Beliau yang berdarah Tionghoa-Indonesia yang mengecap Pendidikan di Belanda ini memang layak disandingkan dan disamakan dengan tokoh-tokoh nasional seperti Akbar Tandjung, Amien Rais, SBY, Megawati, Jusuf Kalla, dll.
Dalam beberapa buku yang ditulis dari kalangan Muslim, memunculkan wacana mengenai Presiden Indonesia yang bukan dari Islam. Tampak wacana ini diusung untuk memberi kesempatan yang sama bagi semua orang Indonesia tidak memusingkan Suku Bangsa (Jawa-Non Jawa), Agama (Islam-Kristen-Budha, dan lain-lain). Menurut hemat penulis, memang sudah seharusnya kita sebagai Warga Negara Indonesia melihat sosok seseorang bukan dari latar belakang yang bersifat SARA namun lebih pada melihat tokoh atau sosok itu dari Track Record dan Kapabilitas Beliau sebagai seorang Pemimpin dan Negarawan Sejati. Sosok Nasionalis selalu lebih disukai daripada yang bersifat Agamis dalam negara yang Ber-bhinneka Tunggal Ika ini dalam wadah NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Bahkan Kwik ketika harus berhadapan dengan para "konglomerat hitam" yang beberapa diantaranya adalah keturunan Tionghoa, Beliau tetap lebih mementingkan kepentingan Rakyat Indonesia dan bahkan cenderung membenci semua konglomerat hitam yang jelas tidak perlu dikasihani oleh negara.
Tampaknya sosok Beliau yang berani mati demi sebuah ideologi dan misi membela kepentingan Rakyat Indonesia, patutlah mendapat acungan jempol dan penghargaan.
Menjelang PEMILU 2004, nama Beliau sempat diusung menjadi calon Presiden, dan bahkan beberapa Capres saat itu memperhitungkan beliau untuk disandingkan menjadi Calon Wakil Presiden.
Pengalaman Beliau ddalam berorganisasi tidak perlu diragukan lagi, sejak bergabung di PDI Perjuangan dalam masa-masa yang berat saat Orde Baru, Beliau siap mati demi membela kepentingan Nasional dan PDI Perjuangan dibawah kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri. Tampaknya kesetiaan beliau kepada Ibu Megawati dan PDI Perjuangan juga tidak lepas dari kekaguman Beliau akan sosok Ir. Soekarno, sang Penyambung Lidah Rakyat.
Masih ingat dengan Kaukus November yang beliau Prakarsai sejak 1998? Beliau bukan hanya berhasil mengggagas namun juga mewujudkan dan mengajak para nasionalis yang cinta bangsa dan negara untuk perhatian kepada masalah-masalah utama bangsa ini.
Kwik, Tokoh Tionghoa yang "paling nasionalis" ini juga aktif dalam membela BUMN-BUMN dari kekuasaan Pihak Asing yang ingin menggerogoti Kekayaan Negara Indonesia yang tiada tara sebagai Berkat Yang Maha Kuasa.
Apalagi yang mau penulis katakan tentang Beliau? Salah satu tokoh nasionalis yang mempengaruhi hidup saya adalah Kwik Kian Gie, selain tentunya Soekarno, dll. Tentunya Track Record beliau di PDIP dan Pemerintahan semasa menjabat Menteri patut mendapat perhitungan dan penilaian yang serius dari masyarakat Indonesia.
Bagi penulis, sosok Kwik Kian Gie bagaikan sosok yang memberi warna berbeda dan menyegarkan ditengah situasi bangsa dan negara yang sering disebut Carut-Marut. Dan tampaknya, Beliau Layak diperbincangkan dan terus diwacanakan sebagai salah satu calon Presiden Independen selain tokoh-tokoh seperti Akbar Tandjung, SBY, Jusuf Kalla, Megawati, Amien Rais, Bang Yos, Prabowo Subianto, Wiranto, dll.
Jadi, pantaskah Kwik Kian Gie menjadi Calon Presiden 2009? Mari wujudkan Calon Independen, mari wujudkan Mimpi jadi Kenyataan.

Sabtu, Juni 14, 2008

Berita Mingguan Way of Life

PENEMU PAKAIAN `PANTSUIT' UNTUK WANITA MENINGGAL
Yves Saint Laurent, yang menciptakan pantsuit untuk wanita (jas dengan celana), meninggal pada tanggal 1 Juni pada umur 71. Ia menghidupi hidup yang secara moral hancur, dan ini adalah hal yang biasa dalam industri fashion. Ia adalah seorang homoseksual, pernah mendekam di institusi psikiatris, dan kecanduan obat-obatan. Partner homoseksualnya, Pierre Berge, mengatakan bahwa Saint Laurent "memainkan peran" dalam pembebasan wanita. Sesungguhnya, dia memainkan peran memperbudak mereka kepada fashion dan menggoda mereka untuk menolak feminimitas yang Allah berikan. Ia menciptakan pakaian `pantsuit' pada tahun 1966 sebagai bagian dari pemberontakan budaya rock & roll. Jurnalis Inggris Linda Grant mengobservasi bahwa pantsuit "membawa wanita ke tingkat yang sama dengan laki-laki dalam hal fashion" dan adalah "sumbangsih fashion terhadap feminisme." ("Feminism Was Built on the Trouser Suit," The Guardian, 3 June 2008).

Jumat, Juni 13, 2008

KETEPATAN PENGGENAPAN NUBUAT ALKITAB

SEBAGAI TANDA TANGAN ALLAH (Bagian 2)
Bentuk atau contoh dari kebutaan tentang masa depan ini dapat kita saksikan dalam pernyataan-pernyataan berikut ini. Pada tahun 1875, direktur Kantor Paten Amerika Serikat memutuskan untuk melepaskan jabatan tinggi yang dipegangnya. Ia mengeluh dalam suratnya kepada pemerintah Amerika Serikat bahwa tidak ada gunanya melanjutkan kegiatan Kantor Paten karena ”sudah tidak ada apa-apa lagi yang dapat ditemukan.” Namun semenjak ia mengundurkan diri dan berhenti bekerja di Kantor Paten, kita telah menyaksikan begitu banyak perkembangan dan penemuan brilian dalam segala bidang ilmu pengetahuan setiap tahun. Hanya beberapa tahun setelah itu, dalam tahun 1887, ahli kimia Prancis yang brilian, Marcel lin Berthelot, menulis, ”Mulai dari sekarang tidak ada misteri (lagi) tentang alam semesta.” Akan tetapi, pada tahun-tahun berikutnya kita telah menyaksikan terungkapnya sejumlah misteri tentang struktur atom dalam materi maupun lahirnya seratus ilmu pengetahuan baru termasuk biofisika, astrofisika dan biologi molekuler.

Seorang ilmuwan besar lain yang juga hidup dalam zaman itu, Profesor Simon Newcomb, menulis suatu naskah yang mendapat sambutan gembira dari khalayak ramai. Dalam naskah itu ia membuktikan bahwa secara matematis tidaklah mungkin bagi suatu mesin yang lebih berat dari sebuah balon untuk terbang di udara. Ternyata beribu-ribu pesawat terbang mengudara dari beribu-ribu bandar udara membawa sejumlah besar penumpang ke seluruh dunia. Poincare, seorang filsuf Prancis yang sama briliannya, menertawakan spekulasi-spekulasi yang dikemukakan oleh seorang ilmuwan tentang upayanya untuk melepaskan daya atom melalui reaksi berantai dalam uranium.” Akal sehat saja sudah bisa menjelaskan kepada kita bahwa perubahan sebuah kota oleh satu pon logam tentu saja tidak mungkin terjadi. Betapa tragisnya bahwa penemuan-penemuan tentang energi nuklir yang terkunci dalam logam uranium telah memungkinkan para ilmuwan untuk menciptakan senjata-senjata atom berkekuatan dahsyat sehingga mampu menghancurkan dua kota di Jepang, yakni Hiroshima dan Nagasaki, dalam waktu hanya beberapa detik dengan menggunakan hanya beberapa pon logam saja (Morning of the Magicians; Louis Pauwels dan Jacques bergier, [New York; Stein and Day, 1964], h. 9, 10, 14).

Pada tahun 1943, Thomas Watson, Ketua IBM, menyatakan, ”Saya kira ada suatu pasar dunia bagi penjualan lima perangkat komputer.” Kini, di dunia terdapat lebih dari satu miliar peralatan komputer. Pada tahun 1940-an, generasi pertama komputer berukuran sedemikian besar sehingga memenuhi seluruh ruangan dan berbobot beberapa ton. Majalah Popular Mechanics meneliti keberadaan ilmu pengetahuan dalam tahun 1949 dan membuat prakiraan tentang masa depan dari perkembangan komputer. ”Berat komputer-komputer di masa depan yang akan datang mungkin tidak lebih dari 1,5 ton.” Kini kita memiliki komputer-komputer canggih dengan berat kurang dari lima pon, berukuran jauh lebih kecil dari sebuah televisi, dan mampu melakukan miliaran kalkulasi per detik.

Pada tahun 1981, Bill Gates, manusia brilian yang menciptakan Microsoft, perusahaan pembuat piranti lunak komputer yang terbesar dalam sejarah, menyatakan, „640 K (memori dengan kapasitas penyimpanan 640.000 bytes) pasti cukup bagi siapa saja.“ Rupanya pada saat itu ia tidak menyadari bahwa dalam waktu kurang dari lima belas tahun, rata-rata personel desktop computer (Komputer-meja pribadi) seperti Macintosh system Power Tower 180 MHz yang saya gunakan (tahun 1996), akan mempunyai kapasitas penyimpanan sebanyak 48 MB (48 juta bytes) RAM (Random Access Memory) dan 2 GB memori komputer cepat pada hard-drive atau hard-disknya (Belum lagi sekarang, RAM 2 GB dan Hard-disk 120 GB untuk PC tahun 2007/2008-Tambahan Red). Prediksi-prediksi yang tidak akurat ini menunjukkan bahwa kecerdasan manusia sangat terbatas dan ia tidak mampu meramalkan dengan benar peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Akan tetapi, bila kita berpaling ke halaman-halaman Kitab Suci, kita akan mendapatkan sedemikian banyak nubuat yang disampaikan dengan tepat dan akurat ribuan tahun yang lalu mengenai masa depan bangsa-bangsa maupun perorangan. Suatu analisa yang saksama atas nubuat-nubuat ini menunjukkan bahwa setiap nubuat telah digenapi dalam suatu ketepatan yang menakjubkan yang hanya dapat dijelaskan oleh pengetahuan ilahi yang telah menetapkan dan menyampaikan nubuat tersebut, serta tangan Allah yang menggenapkan terjadinya peristiwa tersebut. Mari kita meneliti salah satu nubuat yang paling tidak masuk akal dari ribuan nubuat Perjanjian Lama, yang secara aktual telah menyatakan bahwa kelahiran kembali bangsa Israel terjadi pada masa musim semi tahun 1948.

YEHEZKIEL Menubuatkan Kelahiran Kembali Bangsa Israel Tahun 1948 (Bersambung: Jangan Lewatkan, Tunggu Minggu Depan-To Be Continued)

Sumber: TANDA TANGAN ALLAH, Grant R. Jeffrey, Cetakan Pertama, 1999. Jakarta: YPI Imanuel

Selasa, Juni 10, 2008

KETEPATAN PENGGENAPAN NUBUAT ALKITAB SEBAGAI TANDA TANGAN ALLAH (Bagian 2)

Meskipun sangat sulit dan bahkan sebenarnya tidak mungkin untuk menebak tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang, sejumlah besar nabi palsu telah berusaha untuk membuat ramalan-ramalan di masa lalu dan melanjutkan kegiatannya dalam generasi kita. Akan tetapi, ramalan-ramalan manusia ini hampir selalu salah, kecuali segelintir tebakan yang beruntung. Sebagaimana yang telah saya tuliskan dalam buku pertama saya, Armageddon-Apointment With Destiny (halamn 14,15), suatu penyelidikan yang menarik tentang pernyataan-pernyataan ramalan ahli-ahli kebatinan New Age (Zaman Baru) yang dikenal dengan sebutan The Shattered Crystal Ball (Bola Kristal yang Hancur) telah membuktikan bahwa ramalan-ramalan ahli-ahli kebatinan modern ini ternyata salah dan tidak bisa diandalkan. ”Penyelidikan ini menganalisis ketepatan dari sepuluh ahli kebatinan terkemuka yang ramalan-ramalannya diterbitkan selama periode tiga tahun, yakni pada tahun 1976 sampai dengan tahun 1979. penyelidikan ini membandingkan semua ramalan yang sudah diterbitkan dengan angka kesuksesan atau kegagalannya. Hasil-hasilnya sangat mengejutkan: 98 persen ramalan-ramalan mereka sama sekali tidak benar! Hanya 2 persen dari ramalan-ramalan mereka digenapi...enam dari kesepuluh ahli kebatinan tersebut selalu (100 persen) salah.

Beberapa penulis Zaman Baru telah mengemukakan bahwa beberapa peramal seperti Nostradamus (1555 Masehi) mampu memprediksi masa depan. Banyak penulis Zaman Baru modern telah mengatakan bahwa Nostradamus bahkan telah meramalkan bahwa Adolph Hitler akan menjadi pemimpin masa depan bangsa Jerman dalam ratusan ramalannya yang dinamainya ”Centuries” (”Abad-Abad”). Pernyataan ini sama sekali tidak benar! Malah sebenarnya Nostradamus tidak pernah menyebut nama Adolph Hitler dalam ramalan-ramalannya. Perkataannya yang paling dekat dengan ”Hitler” adalah ketika ia menyebutkan kata ”Ister” dalam beberapa ramalan yang menurut mayoritas penerjemahnya, berbicara tentang suatu sungai di Eropa, yakni Sungai Ister yang adalah anak Sungai Danube. Akan tetapi, beberapa pengarang yang menulis analisa mereka setelah Perang Dunia II telah membuat suatu pernyataan yang sesat bahwa Nostradamus benar-benar telah meramalkan sejarah Hitler, diktator Jerman tersebut. Anehnya, mereka mengemukakan bahwa nama ”Hitler” cukup mirip dengan kata ”Histler” yang tidak begitu berbeda dengan kata aktual ”Ister” yang terdapat dalam prediksi Notradamus! Penulis Zaman Baru, Erika Cheetham, yang menulis buku The Final Prophecies of Nostradamus pada 1989, mengakui dalam bukunya bahwa, ”Sampai 1936, boleh dikata, semua komentator yang mengupas Centuries berpendapat bahwa kata Ister berkaitan dengan Sungai Danube.” Bahkan pendukung utama Nostradamus, seperti Henry C. Roberts, editor buku The Complete Prophecies of Nostradamus, (Jericho, N.Y.:Nostradamus, Inc. 1976) mengakui dalam Kata Pendahuluannya bahwa tulisan-tulisan yang merupakan ramalan dari Nostradamus ini ”tidak dapat dipahami”. Ia menulis bahwa prediksi atau ramalan tentang masa depan tersebut ”tidak dapat dipahami, kacau balau, dan berbicara tentang hal-hal yang belum diketahui/dikenal dan diterima/diakui manusia. Bait-bait sanjak empat baris yang ditulisnya secara janggal, terpecah-pecah, dan kacau balau serta tidak karuan, baik dalam bahasa Prancis maupun Inggris, merupakan tanda atau ciri khas media ramalannya.”

Penulis-penulis Zaman Baru lainnya telah memuji-muji ketepatan ramalan-ramalan Edgar Cayce yang dijuluki sebagai ”nabi tidur”-nya Amerika pada awal abad ini. Saya telah mewawancarai, baik Hugh Lynn Cayce, anak laki-laki Edgar Cayce, maupun cucu laki-lakinya pada awal 1970-an di pusat riset mereka di Virginia Beach, Virginia. Dalam wawancara yang mengesankan itu, mereka menceritakan tentang riset yang telah mereka selesaikan atas suatu naskah yang memperlihatkan sejumlah besar ramalan salah yang telah dibuat oleh Edgar Cayce pada masa karirnya. Beberapa ramalan sesat yang dikemukakan oleh Cayce adalah tentang letak tambang-tambang minyak atau sumber-sumber mineral. Oleh sebab itu, saya tidak merasa heran ketika mereka mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud untuk menerbitkan naskah tersebut.

Tidak Seorang pun Mengetahui Masa Depan kecuali Allah

Kemampuan manusia untuk meramalkan dengan tepat kecenderungan-kecenderungan atau peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang sebenarnya sama sekali tidak ada selain dari tebakan-tebakan yang beruntung. Meskipun umat manusia mempunyai pengetahuan tinggi dan kemampuan berpoikir yang cemerlang, kita tidak dapat meramalkan kecenderungan-kecenderungan dan peristiwa-peristiwa masa depan.
(bersambung ke bagian 3).

Sumber: TANDA TANGAN ALLAH, Grant R. Jeffrey, Jakarta: YPI Imanuel

The Da Vinci Code (Setelah 2 Tahun)

Oleh: Christovita Wiloto (dari milist)

"Buku ini adalah sebuah karya fiksi. Semua nama, karakter, bisnis, organisasi, tempat, peristiwa dan kejadian adalah hasil imajinasi sang penulis dan digunakan secara fiksi. Adanya kesamaan dengan orang sebenarnya, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, peristiwa, atau tempat, secara menyeluruh adalah kebetulan semata".

Demikianlah disclaimer yang tertulis pada awal Novel The Da Vinci Code karya Dan Brown, juga pada awal filmnya. Namun entah mengapa disclaimer ini hilang sama sekali pada buku Da Vinci terjemahan bahasa Indonesia terbitan Serambi. Suatu hal yang sangat aneh bukan?

Saya dan beberapa rekan mencoba beberapa kali mengirim email ke penerbit Serambi, menanyakan perihal disclaimer yang hilang ini. Namun sayang seribu kali sayang, sampai saat ini sudah hampir 2 tahun berlalu, belum ada tanda-tanda kalau penerbit Serambi berkenan menjawabnya.

Fiksi! Itulah sebenarnya hakikat dari Novel dan Film The Da Vinci Code yang menggegerkan dunia saat itu. Dalam berbagai kamus, kata fiksi mempunyai arti cerita rekaan, khayalan, dan cerita yang tidak benar. Jelaslah bahwa novel itu hanya rekaan semata.

Meski dilarang di sejumlah negara, film The Da Vinci Code yang dibintangi Tom Hanks dan Audrey Tautou ini telah meraup US$ 224 juta atau lebih dari Rp 2,1 triliun !!, terbesar kedua dalam sejarah sepekan pertama tayangan film.

Novelnya dibaca lebih dari 60 juta orang diseluruh dunia, menjadi The #1 Worldwide Bestseller. Brown kini menulai keuntungan triliunan rupiah dan menjadikannya OKB alias "orang kaya baru". Ini berimbas pada penjualan novel Brown lainnya, yang selama ini biasa-biasa saja penjualannya, seperti Digital Fortress, Angels & Demons, dan Deception Point.

Apa yang menyebabkan novel dan film Da Vinci meledak? Bukankah ia jelas-jelas sekadar cerita fiksi yang bertemakan konspirasi semata?

Ada sejumlah jawaban. Pertama, karena Da Vinci mengangkat tema Yesus Kristus. Suka atau tidak, segala cerita tentang Yesus, sejak lama selalu menarik perhatian publik dunia dan selalu meledak penjualannya. Salah satu magnitude penting yang mungkin menjadi penyebabnya adalah, karena ada lebih dari sepertiga penduduk dunia atau lebih dari 2 milyar orang menjadi pengikut Yesus.

Tak heran kalau film-film tentang Yesus selalu menjadi box office, seperti The Passion of The Christ karya Mel Gibson yang meraup lebih dari US$ 800 juta atau lebih dari Rp 7,6 triliun!

Kedua, menampilkan beberapa fakta. Walau novelnya adalah sebuah fiksi, Brown menaburkan sejumlah fakta dan penggalan-penggalan informasi yang sebagian adalah fakta, walaupun sebagian besar lagi sangat lemah kebenarannya, terutama dalam perdebatan-perdebatan ilmiah yang ada.

"Ramuan" sedikit fakta dan fiksi yang saling mendukung merupakan salah satu kekuatan novel Brown. Sehingga, para pembacanya, kerap terbawa suasana, seakan-akan cerita fiksi yang disuguhkan Brown semuanya adalah fakta.

Ketiga, Da Vinci diterbitkan di Amerika Serikat (AS), sehingga diuntungkan oleh image global AS. Novel ini barangkali tak akan sedahsyat sekarang, seandainya diterbitkan di luar AS. Ini, karena institusi-institusi di AS selalu memiliki strategi Public Relations yang matang. Dan khas AS, tak hanya mengelola publik AS sendiri, namun juga mengelola masyarakat di seluruh dunia sebagai target pasarnya.

Keempat, dikemas oleh Hollywood menjadi film kelas dunia yang dipasarkan ke seantero dunia. Industri film Hollywood terbukti memang lebih dahsyat dari Pentagon sekalipun, karena terbukti mampu merubah dan membentuk persepsi publik dunia dengan sistem dan jejaring amat canggih dan luas. Hollywood membuat berbagai macam cerita fiksi, nampak begitu nyata, bahkan terlihat lebih "benar" dari kebenaran itu sendiri.

Membelokkan Sejarah

Di berbagai buku dan seminar ilmiah yang membahas Da Vinci, banyak ahli mengatakan, bahwa yang disampaikan Brown dalam novel fiksinya tersebut tidak lebih merupakan ajaran sesat Gnostik, yang muncul pada abad ke dua dan ketiga Masehi. Terlepas dari perdebatan itu, sangatlah jelas bahwa novel itu hanyalah fiksi, rekaan atau khayalan penulisnya semata dan bukanlah suatu paper ilmiah yang perlu dibahas secara ilmiah dengan panjang lebar.

Kalau tulisan itu merupakan paper ilmiah, tentu dengan gagah berani Brown akan mengemasnya dalam sebuah karya ilmiah dan akan mempertahankan mati-matian paper tersebut. Namun jelas-jelas Brown hanyalah penulis novel yang mengemasnya dalam sebuah novel fiksi dan tegas-tegas menuliskan "disclaimer" fiksi di novelnya.

Ini lebih merupakan fenomena strategic communications yang sangat menarik. Dimana begitu banyak orang di dunia sering "menganggap" fiksi sebagai "suatu kebenaran".

Ini makin memperkokoh teori komunikasi yang mengatakan "persepsi adalah kebenaran". Artinya dalam era komunikasi yang canggih seperti saat ini berbagai pesan "fiksi" yang dikemas dengan strategi komunikasi yang canggih akan direspon oleh otak manusia yang merupakan target penerima pesan sebagai suatu kebenaran. Da Vinci merupakan contoh kasus yang paling gamblang untuk menjelaskan fenomena ini.

Da Vinci menimbulkan gelombang kemarahan di seluruh dunia. Menanggapi kemarahan itu, Brown dengan tegas mengatakan, bukan tugasnya untuk membahas kontroversi itu. "Kita harus menyerahkan pembahasan ini kepada para ahli injil dan pakar sejarah," kata Brown di sebuah seminar para penulis di New Hampshire, yang merupakan satu-satunya penampilan novelis itu di hadapan umum sebelum filmnya dirilis.

Brown memang tidak perlu menanggapi perdebatan para ahli, karena selain dia memang bukan ahli sejarah, apa yang ditulisnya adalah fiksi belaka yang memang tidak perlu diperdebatkan kebenarannya.

Sampai di sini, ada pelajaran penting yang bisa kita petik. Bahwa dengan kecanggihan industri dan strategi komunikasi yang sistematis, sejarah dengan mudah dapat diubah-ubah, bahkan diputar balikkan. Sehingga segala sesuatu, bahkan fiksi sekalipun, bisa disosialisasikan seakan-akan sesuatu yang given.

Jika hal ini dapat terjadi pada tokoh dunia sebesar Yesus Kristus; maka bukan mustahil dapat juga terjadi pada Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, para mantan presiden dan presiden RI. Pengubahan sejarah juga dapat terjadi pada tokoh-tokoh sejarah lainnya.

Dan yang terpenting bisa terjadi pula pada sejarah hidup pribadi atau perusahaan kita, juga bangsa kita Indonesia. Yakinlah pengubahan sejarah dapat dengan sangat mudah dilakukan, apalagi pada saat kita telah tiada di dunia ini.

Demikian canggihnya strategi komunikasi, history bisa diubah menjadi her-story, their-story, your-story, my-story dan dalam kasus Da Vinci, sejarah telah dibelokkan menjadi Dan Brown's-story, dan bukan lagi His tory yang benar.

Namun menghadapi kenyataan ini, kita tak perlu panik. Peganglah teguh filosofi komunikasi. Yakni rumus Reputasi = Kinerja + Komunikasi. Artinya, selama kinerja kita memiliki integritas yang solid, maka kinerja kita itulah yang akan berdiri tegak membela reputasi, bahkan sejarah kita di kemudian hari, bahkan saat kita sudah tiada.

Bukankah manusia dinilai dari buah-buah hidupnya? Bila buah yang kita hasilkan manis, maka pastilah benihnya juga akan menumbuhkan pohon-pohon kehidupannya yang berbuah manis. Maka noise atau distrosi apa pun yg terjadi dalam komunikasi, termasuk manipulasi sejarah, akan pudar sendirinya dengan kinerja yang berintegritas.

The Da Vinci Code jelas-jelas sebuah fiksi yang ingin merusak citra Kristus. Bayangkan saja Kristus menikah dengan Maria Magdalena dan kini keturunan mereka masih hidup di Perancis? Ha..ha..ha.. Wah, sing mboten-mboten mawon, yang benar saja.

Kini sudah 2 tahun berlalu sejak pemutaran perdana film The Da Vinci Code, namun reputasi Yesus Kristus tetaplah tegar dan tidak tergoyahkan, jumlah pengikut setianya pun terus bertambah. Karena kebenaran tetaplah menjadi kebenaran.

Kamis, Juni 05, 2008

KETEPATAN PENGGENAPAN NUBUAT ALKITAB SEBAGAI TANDA TANGAN ALLAH (Bagian 1)

Dari semua jajaran malaikat terdengar keluh kesah, ”Berapa lama, ya Tuhan, berapa lama lagi?”
Suara yang kecil dan tenang itu menjawab ’Tunggu dan lihatlah, O putra-putra kemuliaan, bagaimana akhirnya’

Thomas Macaulay—Pernikahan Tirza dan Ahira

Penelitian tentang penggenapan nubuat Alkitab memberikan bukti yang melimpah ruah bahwa Allah berkuasa atas sejarah manusia. Meskipun kejadian sehari-hari memperlihatkan adanya kekacauan, tangan Allah masih bekerja di belakang sejarah masa kini untuk menggenapkan kehendak ilahi dalam seluruh bagian Alkitab. Satu per satu dari ketiga masa pembuangan bangsa Israel telah dinubuatkan: pembuangan mereka yang pertama di Mesir, yang berlangsung selama 430 tahun, pembuangan selama 70 tahun di Babilonia, dan penyerakan orang-orang Yahudi ke seluruh dunia selama 2000 tahun terakhir ini. Setiap kali bangsa Israel berada di luar Tanah Perjanjian, berapa lama pembuangan itu akan berlangsung sudah diberitahukan terlebih dahulu oleh Allah. Secara luar biasa, kelahiran kembali negara Israel pada 15 Mei 1948, telah dinuatkan oleh Yehezkiel lebih dari 25 abad sebelum peristiwa ini terjadi. Siapa pun yang mau meneliti tanda ini dapat melihat dengan jelas bahwa sejarah berlangsung mengikuti suatu pola yang mengandung suatu tujuan, suatu rancangan yang telah diletakkan berabad-abad yang lalu dalam firman Allah. Pertanyaan yang harus kita ajukan adalah sebagai berikut, “Siapakah perancangnya?” Dan, “Apakah maksud atau tujuan-Nya dalam sejarah maupun kehidupan kita?”
Alkitab sendiri menyatakan bahwa tanda berupa penggenapan nubuat merupakan bukti yang sempurna bahwa Kitab Suci ditulis berdasarkan inspirasi Allah. Perkataan Nabi Yesaya menyatakan dengan jelas bahwa Allah sendiri telah mengemukakan bahwa fenomena dari kejadian-kejadian yang ternyata telah dinubuatkan secara benar dan tepat merupakan bukti absolut bahwa Allah telah mengilhami penulis-penulis Alkitab untuk menulis Kitab Suci. Nabi Yesaya mencatat pernyataan Allah: ”Nubuat-nubuat yang dahulu, sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu” (Yesaya 42:9).

Tidak seorang pun, kecuali Allah, dapat menubuatkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang secara rinci. Bahkan setan dan roh-roh jahatnya pun tidak bisa. 25 abad yang lalu Nabi Yesaya menuliskan kata-kata yang penuh kuasa ini langsung dari (mulut) Allah yang perkasa, ”Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan” (Yesaya 46:9, 10). Alkitab mengandung 1817 nubuat individual mengenai 737 subjek yang terpisah dalam 8352 ayat Alkitab. Nubuat-nubuat yang sedemikian banyak ini mencakup 27 % dari semua (31.124) ayat yang terdapat dalam seluruh Kitab Suci. Sejumlah besar sarjana teologia telah menyelidiki sebagian besar dari nubuat-nubuat ini maupun rincian penggenapannya sebagaimana telah dibuktikan oleh banyak tanda atau historis, selama 2 ribu tahun terakhir ini.

Hanya Allah Dapat Menubuatkan Masa Depan secara TEPAT

Meskipun dunia ini dipenuhi dengan teks-teks rohani yang ditulis oleh sejumlah besar penulis agami, suatu pemeriksaan yang saksama atas literatur ini memperlihatkan bahwa tidak satu pun dari teks-teks ini mengandung nubuat-nubuat terperinci yang telah digenapi. Alasannya cukup sederhana: karena tidak seorang pun kecuali Allah dapat mengetahui tentang masa depan secara akurat. Filsuf-filsuf agamawi yang menulis teks-teks lainnya telah bersikap cukup bijak untuk tidak mencoba menyampaikan nubuat-nubuat secara terperinci karena nubuat-nubuat semacam itu akan cepat membuktikan bahwa para penulisnya sesat. Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku. Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya kepada kami!” (Yesaya 44:6,7). Literatur klasik dan agamawi buah pena orang-orang Yunani, Romawi, dan kebudayaan Timur Tengah lainnya tidak mengandung nubuat-nubuat terperinci tentang peristiwa-peristiwa, manusia-manusia, atau hal-hal yang cenderung terjadi dimasa yang akan datang. Bahkan tidak ada nubuat yang memberitahukan tentang akan datangnya pemimpin-pemimpin agamawi dunia. Hanya nubuat-nubuat Perjanjian Lama memberikan sejumlah besar rincian yang tepat tentang kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus dari Nazaret.

Senin, Juni 02, 2008

Jangan Menjajakan Firman Tuhan

oleh: Pdt. Effendi Susanto, S.Th.

2 Kor. 2:12
Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.

2 Kor. 3:9
Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.

Unlike so many, we do not peddle the word of God for profit (2 Kor.2:17)



Di dalam hari ulang tahun Gereja kita ini (GRII Sydney, ed.) saya rindu kita melakukan satu self-critic kepada Gereja kita. Dan saya rindu khotbah ini sekaligus juga menjadi satu firman Tuhan yang boleh mencerahkan bagaimana seharusnya kita sebagai Gereja hidup dan bagaimana kita menjadi Gereja yang membuktikan kepada dunia ini. Inilah Gereja yang Tuhan inginkan.

Paulus menegur jemaat Korintus dengan surat yang begitu keras. He rebuked them. Bukan karena Paulus membenci mereka tetapi justru karena Paulus sangat mengasihi mereka. Tidak gampang untuk bisa menggabungkan antara teguran dengan kasih. Dalam hidup kita--terutama kepada anak-anak kita--sulit sekali kita bisa menggabungkan kedua hal itu. Karena yang sering kita lihat teguran adalah tanda benci, dan tidak pernah melihat teguran sebagai tanda kasih. Itu sebab di sini Paulus mencetuskan perasaannya dengan kalimat ini, ”Saya cemas, saya mencucurkan air mata, saya marah, saya menegurmu”.

Bukan Paulus ingin menyedihkan hati mereka. Bukan tandanya Paulus membenci mereka. Tetapi Paulus mengasihi mereka dengan kasih yang luar biasa besar. Kita sayang kepada Gereja, itu sebab kita perlu memberikan teguran, sekalipun teguran itu keras. saudara boleh menegur saudara seiman yang lain, bahkan memberi teguran itu kepada saya sebagai hamba Tuhan, bukan karena kita membenci orang tetapi karena kita sayang dan supaya Gereja Tuhan itu bertumbuh.

Tidak semua orang yang memakai label dan nama ”Kristen” itu adalah sungguh-sungguh menjadi model bagi Gereja Tuhan. Di ayat 17 Paulus berkata dengan hati yang keras dan marah sekaligus sedih, dia melihat ada orang-orang tertentu menjadi penyebab yang menimbulkan kesulitan di dalam jemaat Korintus dan dia terpaksa harus mengangkat orang-orang itu dan menegur motivasi mereka yang tidak benar. Hal ini tidak gampang, karena secara jumlah dan kuantitas jumlah orang tidak benar selalu jauh lebih banyak daripada orang yang benar. Ini kalimat Paulus, ”Kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Tuhan. Satu-satunya kata yang dipakai di sini: ”mencari keuntungan.” Dari bahasa aslinya kata itu boleh diterjemahkan dengan kata ”orang yang menjajakan pelayanan.” Banyak orang yang seperti itu, kata Paulus.

Kita mesti mawas diri, apakah Gereja kita juga terjebak dan jatuh menjadi Gereja yang tidak tulus dan tidak jujur dan kita rindu untuk menjadi Gereja Tuhan yang baik. Kalau itu terjadi, kita harus rela melakukan self-critic ini. Kalau kita menyaksikan banyak pelayanan dari Gereja yang lain yang ”menjajakan Kristus” seperti ini, mari kita tegur. Kita tegur bukan karena kita benci mereka. Kita tegur karena kita tidak ingin orang lain akhirnya menghina Gereja Tuhan.

Tim Stevens menulis satu buku ”Pop Goes the Church” mengatakan, “Here’s the bottom line. The Christians message never changes, but methods must. Studies show spiritual hunger in the U.S. at an all-time high, but church-attendance at an all-time low and dropping. A lot of people feel church is irrelevant“ so it’s time to change”. Di Amerika, banyak orang yang haus rohaninya, tetapi jumlah orang yang ke gereja justru menurun. Kenapa? Dia menyimpulkan karena Gereja sudah tidak relevan lagi, itu sebab harus terjadi perubahan. Gereja harus relevan. Itu adalah motivasi yang ingin supaya orang lebih banyak datang ke Gereja, salah satu motivasi yang mulia. Tetapi kalau menggunakan dan menghalalkan segala cara demi supaya orang datang ke Gereja, akhirnya Gereja tidak lagi menjadi Gerejanya Tuhan, saya rasa itu tidak menjadi benar adanya. Bukan saja sekarang, tetapi di zaman Paulus dahulu orang sudah memperdagangkan Yesus. Ini kalimat Paulus, menjual-belikan firman Allah, sehingga Gereja menjadi Gereja yang seperti itu. Paulus berjuang menolak hal ini karena dia tahu apa artinya menjadi Gereja. Dia menangisi jemaat Korintus yang mengalami mixture antara pelayanan yang baik dengan motivasi yang tidak baik.

Ada dua macam kritik yang bisa datang kepada saudara dan saya. Satu, orang yang terus mengkritik karena orang itu membenci saudara. Tetapi yang kedua, teguran dan kritikan yang keras datang kepada kita mungkin itu adalah kritikan yang mengasihi kita. Pada zaman Reformasi, John Knox menegur ratu Inggris yang ingin menikah lagi. Ratu marah luar biasa, begitu benci dan ingin membunuh John Knox. Tetapi John Knox menegaskan dia menegur ratu karena kasih. Akhirnya beberapa hari kemudian ratu menyadari bahwa John Knox adalah seorang yang sungguh-sungguh hamba Tuhan. Orang yang lain tidak berani dan diam. Hanya John Knox yang berani menegur dia.

Inilah yang Paulus lakukan kepada jemaat Korintus supaya motivasinya tidak disalah-mengerti. Maka dia bilang dia menegur dengan mengeluarkan air mata karena dia amat mengasihi mereka. Saya juga ingin melalui kebaktian pagi ini kita tidak menjelek-jelekkan Gereja kita atau Gereja-gereja yang lain, tetapi kita ingin memanggil satu pelayanan yang sejati. Every Christian, whether he likes or not, is a letter for Jesus Christ. Do you really the letters of Jesus Christ to be read by others so they see and know who Jesus is? Kita adalah surat Kristus. Kemana-mana kita pergi, orang bisa membaca dan melihat siapakah Yesus Kristus melalui kita.

Bagaimana kita mendefinisikan di zaman modern ini, kalimat Paulus, ”banyak orang menjual-belikan firman Tuhan dengan hati yang tidak jujur dan maksud yang tidak murni ini?” Paulus mengatakan dengan terus terang, jangan menjadi orang Kristen yang menjajakan Injil, mencari keuntungan dari pelayanan. Karena itulah saya kemudian mencoba menelusuri apa yang sedang terjadi pada masa kini, yang ternyata sungguh memperlihatkan hal dan situasi yang sama dengan apa yang Paulus katakan ini. Dari Google, kata ”Merchandising Jesus” saya menemukan 220.000-an website mengenai hal ini. Dalam ”Ethical Atheist Ridiculous Religious Merchandise”, saya menemukan satu hal yang sangat menyedihkan dan memalukan. Website orang Atheist ini mengumpulkan semua items yang dijual oleh orang Kristen, segala macam barang yang hanya karena menuliskan nama Yesus atau segala macam simbol Kristen lalu akhirnya menjadi barang rohani. Patung-patung yang dijual seharga $20, Yesus bermain football dengan anak-anak, Yesus bermain baseball, Yesus ”slam-dunk” bola basket. Lalu ditulis kalimat di atasnya “To remind children that Jesus is with them always. Jesus is with us in everything we do, watching over us and involves in all of our activities.” Segala barang pernak-pernik, cangkir kopi, dll asal diberi nama Yesus, langsung jadi barang rohani. Semua ini dikumpulkan oleh orang ateis dengan satu tujuan, untuk menertawakan orang Kristen yang menggunakan nama Yesus yang jadi brand yang sama hebatnya dengan NIKE, Adidas dan brand-brand lain.

Banyak orang Kristen rohani mulai dari keset di depan pintu rumahnya, door-bellnya, vas bunganya, tekonya, semua ada ayat Alkitab dan simbol Kristen. Ada satu website Kristen yang concern dengan cara orang Kristen yang membisniskan nama Yesus. Saudara bisa buka alittleleaven.com. Di situ ada t-shirt yang bergambar Yesus bermain surfing di pantai. Yesus tidak pakai surf board karena Dia bisa berjalan di atas air. Lalu karena ada ayat “Yesus meneduhkan angina” dicetak, jadilah ini kipas angin Kristen. Ada majalah Kristen khusus bicara mengenai seks orang Kristen itu lebih bagus daripada seks orang lain. Saya tidak bisa mengerti darimana konsep itu datang. Ada paintball Kristen, main tembak-tembakan sambil bilang “haleluya.” Ada hammer Kristen, tinggal taruh gambar salib dan lambang ICHTHUS, jadilah dia hadiah yang perfect untuk Father’s Day. Rupert Murdoch membeli website Beliefnet bukan karena dia seorang devoted Christian, dia tahu ini pangsa pasar yang besar karena ada 35 juta orang Kristen memakainya.

Saya yakin kalau Paulus hari ini hidup, dia akan mengeluarkan kalimat teguran ini juga. Banyak orang Kristen membisniskan nama Yesus dan banyak Gereja membisniskan nama Yesus. Tidak salah kalau saudara membeli satu pigura bagus dengan gambar pemandangan dengan tulisan ”Tuhan adalah Gembalaku yang baik.” Tetapi yang saya rasa disebutkan membisniskan nama Yesus adalah orang itu sendiri tahu dengan membawa nama Yesus atau menuliskan ayat-ayat firman Tuhan, lalu itu mendatangkan keuntungan yang begitu besar bagi diri sendiri. Orang ateis sendiri tertawa geli dengan cara ini dan orang Kristen sendiri dengan naif membelinya dan merasa mereka sudah memberitakan nama Yesus bagi orang lain. Bagi saya, itu sudah mempermalukan nama Tuhan.

Seorang hamba Tuhan yang melayani di televisi di Amerika bernama Woody Martin di website-nya www.woodymartin.org memberi minyak urapan ”Blood of Jesus oil” secara gratis kepada orang yang membeli satu kerudung doa yang bertuliskan ayat-ayat dari PL dan PB. Di situ tertulis kalau saudara memakai kerudung doa ini maka doa saudara langsung sampai ke surga karena meng-cover doa PL dan PB. Dan harganya tidak murah, $100. Semua barang-barang yang dijual di toko Kristen, dari pena, pensil, cangkir, semuanya, kalau mau jujur harganya lebih mahal daripada barang yang punya kualitas sama. Orang Kristen pikir, tidak apa-apa sedikit lebih mahal, demi nama Yesus kita berkorban lebih banyak dan menguntungkan dompet banyak orang.

Kita harus memisahkan mana hal yang benar dan mana yang tidak benar di dalam kita menggunakan nama Yesus. Saya rasa kita harus kemudian mengangkat kalimat ini sekali lagi. Paulus ingin Gereja Tuhan bersih, jujur dan sungguh menjadi Gereja Tuhan. Dari hamba Tuhan yang melayani sampai kepada semua jemaat, kita jangan menjadi orang Kristen yang membisniskan nama Yesus.

Yang kedua, apa yang saya kategorikan dengan membisniskan nama Yesus? Ada satu Gereja di Amerika, Gringer Community Church yang pastornya Tim Stevens yang saya sebut tadi, karena ingin supaya Gereja itu menjadi relevan, ingin supaya orang banyak datang, lalu ia mengundang rock band Van Halen, yang notabene tidak percaya Tuhan untuk melayani memimpin kebaktian. Mick Huckabee, saudara tahu, ini adalah pendeta yang mencalonkan diri menjadi kandidat presiden Amerika dari partai Republik, melakukan satu tindakan yang salah kaprah dengan membuat kebaktian ”30-minute church service” dengan kalimat ”designed with you in mind. Your time is valuable.” Karena begitu banyak orang begitu sibuk maka dia membuat satu kebaktian yang singkat, nyanyi 10 menit, khotbah 15 menit, persembahan 5 menit, selesai. Your time is valuable. Kita menjadi orang Kristen yang membisniskan Yesus kalau kita beribadah bukan Tuhan lagi sentralnya. Kalau convenience, happiness, time, apa yang saya senang dan saya rasa baik buat saya, itu semua yang menjadi sentral, kita tidak datang beribadah menyembah Tuhan. Ibadah berarti orang Kristen berkumpul, memuji kemuliaan Tuhan. Ibadah berarti orang Kristen mengagungkan kesucian Tuhan. Ibadah berarti orang Kristen memuliakan kehormatan dan kuasa Tuhan. Coba saudara bayangkan kalau saudara dipanggil untuk audiensi kepada ratu Inggris, lalu saudara bilang, ”Maafkan, ratu, I am very busy right now. I only can spend 15 minutes with you” Itu yang kita lakukan kepada Tuhan kita. Ibadah yang membawa unsur-unsur yang non-Kristen dengan musik-musik yang salah, dengan pemimpin-pemimpin ibadah yang mungkin bukan orang percaya tetapi anggota band yang terkenal. Ada Gereja yang kebacut takut tidak disukai oleh kelompok homoseksual maka menulis satu kalimat di plang depan Gerejanya ”Jesus Affirmed a Gay Couple” supaya tidak offended kepada kelompok gay. Ini sudah confused.

Joel Osteen, seorang hamba Tuhan muda yang memiliki Gereja terbesar di Amerika dengan 30.000 jemaat yang dikenal sebagai ”the smiling pastor” yang selalu ingin berkhotbah memberikan positive things kepada orang. Akhirnya dia tidak pernah menggunakan kata-kata yang keras pada waktu bicara mengenai keselamatan, dia tidak mengatakan Yesus menyelamatkan kita dari dosa. Dia mengatakan Yesus menyelamatkan kita dari bad habits. Yesus membayar harga supaya manusia bebas; bebas dari kecanduan dan kebiasaan buruk; bebas dari ketakutan, kuatir, kemiskinan, dan low self-esteem. Injil yang di ”sugar coated” bukanlah Injil yang sejati. Paulus mengatakan kepada jemaat Korintus, jangan mengikuti orang-orang yang membisniskan firman Tuhan.

Hari ini saya mau kita juga sebagai Gereja, dengan cinta kepada Gereja Tuhan dan cinta kepada Gereja kita sendiri, kita mau belajar mencintai pelayanan Tuhan. Menjadi orang Kristen berarti hidup kita adalah surat pujian Kristus. Usahakan seminimal mungkin orang pada waktu membaca Kekristenan, orang tidak menertawakan Kekristenan karena kita salah mempresentasikan Yesus di dalam hidup kita. Gereja kita harus menjadi Gereja yang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi Tuhan yang sudah membeli kita dengan harga yang mahal. Itu keinginan saya. Saya harap juga pada waktu kita menegur orang Kristen yang lain, kita tegur karena kita sayang kepada Gereja Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati Gereja kita ini menjadi Gereja yang berkenan kepadaNya.(kz)

Sumber:
Ringkasan khotbah Pdt. Effendi Susanto di Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Sydney , Australia pada tanggal 5 Mei 2008
(http://www.griisydney.org/ringkasan-khotbah/2008/2008/05/05/jangan-menjajakan-firman-tuhan/)

Profil Pdt. Effendi Susanto:
Pdt. Effendi Susanto, S.Th. berasal dari Watampone, Sulawesi Selatan, lahir sebagai anak sulung dari keluarga Kristen, 21 Juli 1968. Sejak muda beliau sudah aktif melayani di gereja. Atas panggilan Tuhan, beban pelayanan secara penuh akhirnya digumulkan oleh beliau setelah mengikuti SPIK (Seminar Pembinaan Iman Kristen) yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Stephen Tong di Jakarta.
Pembentukan dan persiapan menjadi seorang hamba Tuhan dilewati di dalam studi yang serius dan mendalam selama 5 tahun (1987-1991) di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT), Malang. Pada bulan Mei 1995, beliau ditahbiskan menjadi Pendeta oleh Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Pusat di Jakarta. Pdt. Effendi Susanto menikah dengan Ev. Kezia Jonathan, S.Th. pada tahun 1993 dan dikarunia tiga orang puteri: Valerie, Vicki dan Vionna.

Pengalaman Pelayanan
Setelah menyelesaikan skripsi berjudul "Analisa Kritik terhadap Yesus yang Historis dan Kristus dari Iman". Pdt. Effendi menjalani praktek pelayanan di GKKK Pematang Siantar selama setahun dan melayani di Gereja Injili Indonesia (GII) Hok Im Tong setahun berikutnya.
Tahun 1993 Pdt. Effendi pindah ke Jakarta dan selain melayani sepenuhnya di GRII, beliau juga banyak mengisi pelayanan mimbar ke berbagai gereja, persekutuan mahasiswa dsb. Selain menggembalakan GRII Bintaro, Pdt. Effendi juga mengajar sebagai dosen theologi di Sekolah Theologi Reformed Injili Jakarta (STRIJ), Sekolah Tinggi Theologi Reformed Injili Indonesia (STTRII), dan Institut Reformed. Bulan Pebruari 1999, Pdt. Effendi beserta keluarga pindah ke Australia, melayani di MRII Melbourne selama 3 tahun sambil merintis GRII Sydney dan melayani di GRII Sydney hingga sekarang.


“The true light of wisdom, sound virtue, full abundance of every good, and purity of righteousness rest in the Lord alone.”
Dr. John Calvin