Darling
Seorang manager di sebuah perusahaan melihat ada seorang pegawai baru.
Lalu dia menyuruh pegawai baru itu untuk datang ke ruangannya.
"Siapa namamu?" adalah pertanyaan pertama yang diajukan manager pada
pegawai baru itu. "John," jawab si pegawai.
Manager tampak marah, "Dengar...aku nggak tahu tempatmu seperti apa
dulu
kamu bekerja, tapi aku tidak memanggil karyawanku dengan nama depan
mereka. Itu melanggar etika dan akan menjatuhkan martabat. Aku hanya
akan
memanggil pegawaiku dengan nama keluarganya seperti ... Smith, Jones,
Baker... Mengerti, ya? Parakaryawan di sini memanggilku Mr. Robertson.
Nah, karena sekarang masalahnya sudah jelas, katakan siapa nama
keluargamu?"
Pegawai itu dengan mengeluh menjawab, "Darling. Nama lengkap saya
adalah
John Darling." "Saya setuju, saya panggil kamu John saja........"
Ajal Yang Tertunda
Seorang penjelajah di pedalaman Amazon tiba-tiba saja dikepung
sekelompok
primitif yang haus darah. "Oo... Tuhan matilah aku," gumamnya.
Tiba-tiba dari langit di atasnya ada kilatan cahaya dan terdengar
suara menggema:
"Tidak anakku..., ajalmu belum tiba. Ambillah batu di dekat kakimu
itu dan pukul kepala pemimpin mereka yang tepat berdiri di depanmu."
Si penjelajah itu pun mengambil batu dan menyerang pemimpin gerombol
itu, dan memukulkan batu itu ke kepala si pemimpin sekuat tenaga hingga ia
mati seketika.
Dia berdiri di atas mayat si pemimpin. Seketika 100 orang primitif
itu mengepungnya dengan muka sangat marah karena melihat pemimpinnya
terbunuh.
Kilatan dari langit itu muncul lagi dengan suara menggema: "Nah,
sekarang... baru ajalmu tiba anakku...."
Masih Bayar
Anak : Ayah berapa sih biaya kalau mau menikah?
Ayah : Sambil memperhatikan wajah anak laki-lakinya yang polos itu.
Entahlah nak, karena sampai sekarang Ayah masih bayar terus kepada
ibumu.
Kejutan
Seorang Presiden berkata kepada tukang sapu di istana, "Coba buat
sebuah
kejutan padaku, dan kemudian buat pula permintaan maaf atas kejutan
itu yang jauh lebih mengejutkan lagi".
Begitulah, beberapa hari kemudian Sang Presiden sedang berdiri di
jendela
Istana, memandang keindahan taman di bawahnya. Dengan berjingkat-
jingkat
si tukang sapu mendekat lalu mencubit pantat Sang Presiden.
"Hei, gila, apa-apaan ini !" teriak Presiden dengan sangat terkejut.
"Oh, maaf, Bapak Presiden," sahut si tukang sapu. "Tadinya saya
sangka
Bapak adalah Ibu Negara .... "
Berbisa
Dua ekor ular sedang menelusuri sawah mencari mangsa. Tiba- tiba ular
pertama bertanya, "Kita ini jenis ular yang berbisa nggak sih?"
"Entahlah, aku tak tahu. Emangnya kenapa?"
"Barusan aku tak sengaja menggigit bibirku ...."
Tiga Kemungkinan
Malam menjelang ujian, seorang mahasiswa melempar undi dengan
koin. "Kalau
muncul gambar, saya akan tidur; kalau angka, saya akan nonton teve.
Kalau koin ini bisa berdiri, saya akan belajar."
Filsuf Sakti
Tiga orang filsuf bermaksud untuk bersemedi di tepi sebuah
danau. "Waduh,
aku lupa membawa alas duduk," kata filsuf pertama.
Ia lalu pamit, melangkahkan kakinya di atas air danau, dan
menyeberanginya
menuju ke tempat tinggal mereka di seberang
danau. Ketika ia sudah kembali, filsuf ke dua berkata,"Aku lupa
menjemur
bajuku. Aku pergi dulu ya." Ia berjalan di atas air danau dan
menyeberanginya dengan mudah.
Filsuf ke tiga berpikir bahwa kedua rekannya itu pasti ingin unjuk
kebolehan di hadapannya. "Ah, aku juga bisa. Lihat saja," katanya.
Ia lalu melangkahkan kakinya ke atas air danau dan langsung
tenggelam.Filsuf ke tiga ini berusaha berenang ke tepi, mencoba lagi
berjalan di atas air lagi dan gagal.
Ia terus mencoba sampai akhirnya filsuf ke dua berkata kepada filsuf
Pertama, "Sebaiknya kita beritahukan saja letak batu-batunya. "
Kendaraan Di Surga
Tiga pria meninggal dan masuk surga.
Surga mempunyai peraturan bahwa setiap orang baik jahat maupun orang
baik
akan mendapat kendaraan yang pantas dengan perbuatannya.
Lelaki pertama tiba dan malaikat bertanya, "Berapa tahun kamu
menikah?"
Jawab lelaki pertama, "20 tahun" "Berapa kali kamu mengkhianati
istrimu?"
Jawab lelaki pertama, "5 kali"
"Baiklah," jawab sang malaikat, "Kamu boleh masuk tapi hanya
mendapat
Kijang"
Lelaki pertamapun berlalu dengan Kijangnya.
Berikutnya adalah lelaki kedua. "Berapa tahun kamu menikah?"
Jawab lelaki kedua, "30 tahun" "Berapa kali kamu mengkhianati
istrimu?" "2
kali"
"Lumayan... Kamu pantas mendapatkan BMW"
Tibalah kini lelaki ketiga dan malaikatpun mengajukan pertanyaan yang
sama
yang di jawab si lelaki ketiga, "50 tahun"
"Berapa kali kamu mengkhianati istrimu?" "Tidak pernah"
"Luar biasa!
Ini kunci untuk Ferrari"
Suatu hari, tatkala lelaki pertama dan kedua tadi tengah mengendarai
mobilnya, mereka melihat lelaki ketiga duduk di tepi jalan sambil
menangis.
Mereka menghampirinya dan bertanya "Ngapain kamu nangis? ga' puas
sama
Ferrari ?"
Jawab lelaki ketiga sambil mengusap air matanya, "Tadi aku berpapasan
dengan istriku yang sedang naik sepeda"
Tanpa Kata-kata
Kira-kira satu - dua abad yang lalu, Paus memutuskan bahwa seluruh
Yahudi harus meninggalkan Roma, yang tentu saja kemudian menimbulkan
keresahan dan penolakan dari bangsa Yahudi tersebut.
Kemudian Paus menawarkan untuk mengadakan debat religius dengan
seorang anggota komunitas Yahudi, yang mana jika orang Yahudi pilihan
tersebut menang, maka bangsa Yahudi boleh tetap tinggal di Roma. Sebaliknya,
jika Paus yang menang, maka bangsa Yahudi harus segera meninggalkan Roma.
Bangsa Yahudi sadar, bahwa mereka tidak punya pilihan lain. Lalu
mereka kemudian memilih seorang pemuda yang bernama Moshe sebagai calon
dari pihak Yahudi. Moshe kemudian mengajukan syarat, dimana, agar lebih
menarik, debat dilakukan tanpa berkata-kata.
Paus kemudian menyetujui persyaratan tersebut, lalu pertandingan pun
dimulai.
Pada saat debat dimulai, Moshe dan Paus duduk saling berhadapan.
Setelah kira-kira berjalan satu menit, Paus kemudian mengangkat
tangannya
dan menunjukkan tiga jari.
Moshe memandang sebentar kepada Paus lalu kemudian menunjukkan satu
jarinya.
Paus kemudian membentuk lingkaran dengan jarinya di atas kepalanya.
Moshe
membalas dengan menunjuk ke tanah. Paus lalu mengeluarkan sebuah
wafer dan
segelas anggur. Dimana kemudian Moshe membalas dengan mengeluarkan
sebutir apel.
Paus kemudian berdiri dan berkata ,"Saya menyerah kalah. Orang ini
terlalu
tangguh. Bangsa Yahudi boleh tinggal." Satu jam
kemudian, Kardinal sibuk menanyai Paus atas apa yang telah terjadi.
Paus menjawab, "Pertama, aku mengangkat tiga jari ku sebagai lambang
trinitas. Dia merespon dengan mengangkat satu jarinya untuk
mengingatkanku bahwa tetap hanya ada satu Tuhan untuk kedua agama kami.
Kemudian aku membentuk lingkaran disekelilingku yang menunjukkan
bahwa Tuhan ada di sekitar kita. Dia membalasnya dengan menunjuk ke tanah
dan menunjukkan bahwa Tuhan juga sekarang ada bersama kita.
Aku mengeluarkan sebuah wafer dan segelas anggur menunjukkan bahwa
Tuhan akan menebus dosa-dosa kita. Dia kemudian mengeluarkan sebutir apel
untuk mengingatkanku akan dosa awal umat manusia. Dia memiliki jawaban atas
segalanya. Apa yang dapat aku lakukan ?"
Sementara itu, bangsa Yahudi sibuk mengelilingi moshe. "Apa yang
terjadi? " tanya mereka.
"Well," kata Moshe. "Pertama dia mengatakan padaku bahwa bangsa
Yahudi memiliki 3 hari untuk pergi dari sini. Aku katakan padanya bahwa
tidak satu orang pun dari kita yang akan pergi. Kemudian dia mengatakan
padaku bahwa seluruh kota akan dibersihkan dari bangsa Yahudi. Kemudian aku
tegaskan kepada mereka bahwa kita akan tetap tinggal disini." "Ya,
ya,..
lalu ? "tanya mereka. "Aku tidak tahu," kata Moshe. "Dia
mengeluarkan bekalnya dan aku pun mengeluarkan bekalku."
Pemadam Kebakaran
Pada suatu hari,terjadi kebakaran di sebuah sumur minyak.Perusahaan
pemilik sumur minyak itu memanggil petugas pemadam kebakaran yang
sudah ahli.
Lalu datanglah sekitar 15 mobil pemadam kebakaran yang elit. Ternyata
panas yang dikeluarkan api itu terlalu tinggi.. sampai2
mereka tidak bisa mendekat lebih dari jarak 1 km dari sumur itu.Pada
saat semuanya merasa putus asa, datanglah sebuah mobil pemadam kebakaran
yang sudah agak tua.Sambil terseok seok mobil itu melaju dan berhenti pada
jarak 10 m dari sumur yang panas itu.Lalu petugas di dalamnya
berlompatan keluar dan saling menyiramkan air pada diri mereka masing2 dan
berhasil menaklukkan api tersebut.
Karena senang dan merasa diselamatkan, pemilik perusahaan itu
memberikan
hadiah sebesar 50 juta pada tim yang berani itu.Lalu
pemilik perusahaan minyak itu bertanya : "Akan diapakan uang sebesar
itu?"
Ketika diberi pertanyaan itu, pimpinan regu tersebut menjawab dengan
nada datar, "Pertama-tama kami ingin memperbaiki rem mobil sialan itu!".
Si Anto
Si Anto adalah anak SD kelas satu......selain juara di kelasnya, dia
cukup
ganteng juga lah. Dia punya satu teman sekolah namanya
Clara....si Clara cantik dan manis.
Singkat cerita, si Anto jatuh hati sama si Clara...ternyata Clara
juga
punya hati ama si Anto. Suatu hari, karena kagak tahan lagi si
Anto berkata kepada si Clara, "Clara, kamu tahu aku suka kepadamu.
Sayang kita masih kecil.....bila nanti kita udah dewasa, kita menikah
ya...?!"
Dengan wajah yang memerah merona, si Clara menjawab "Anto, bukannya
aku menolak....aku sih mau aja...Tapi dalam keluarga kami, kami hanya
menikah
sesama kerabat saja. Paman menikah dengan bibi, kakek menikah dengan
nenek, dan bahkan papa menikah dengan mama......padahal kan kamu
bukan kerabat aku Anto."
Mendengar jawaban si Clara, si Anto tidak masuk satu minggu karena
patah hati....
Tiga Monyet
Adaseorang bapak ingin membeli seekor monyet.
Maka pergilah ia ke pasar monyet. Disana ia ketemu dengan seorang
penjual monyet yang sedang menjual tiga ekor monyet.
Monyet-monyet itu terdiri dari monyet besar sedang dan kecil.
Sang bapak kemudian menawar untuk monyet yang besar.
Bapak : "Berapa harga monyet yang itu bang?", sambil menunjuk monyet
yang besar.
Pedagang : "Oh itu 1 juta pak."
Bapak : "Lho kok mahal sekali ya!"
Pedagang : "Oh tentu saja, Pak. Monyet itu bisa menari"
"Oh, bagus sekali ya!", timpal sang bapak.
"Kalo yang sedangnya, berapa mas?", lanjut sang Bapak.
"Oh itu 1,5 juta pak," kata si penjual.
"Lho kok lebih mahal bang!", protes sang bapak.
"Oh iya, Pak. Selain bisa nari dia juga bisa nyanyi", kata penjual.
Bukan main kagumnya bapak tersebut. Tapi untuk menghemat biaya maka
si bapak menawar untuk monyet yang kecil.
"Kalo gitu saya yang kecil saja deh," kata bapak.
"Oh kalo yang itu harganya 2 juta pak,"kata si penjual.
"Lho kok lebih mahal lagi bang? Emangnya dia bisa apa saja sih?" kata
bapak itu.
"Oh kalo yang itu saya tidak tahu pak," kata penjual.
"Trus kenapa harganya paling mahal?" tanya si bapak.
Dengan tenang si penjual menjawab, "Yang saya tahu kedua monyet ini
memanggil bos padanya."
Kura-kura Kecil dan Sepasang Burung Seekor kura-kura kecil sedang
memanjat pohon dengan sangat perlahan. Setelah berjam-jam akhirnya dia sampai
juga di puncak pohon. Kemudian dari puncak pohon dia melompat ke udara dan
melambai lambaikan kedua kaki depannya, lalu jatuh gedebug ketanah
dengan keras. Lalu pingsan...
Setelah siuman dari pingsannya, dia mulai lagi memanjat pohon tadi,
kemudian melompat lagi keudara dan jatuh gedebug lagi ketanah.
Begitu dilakukan kura kecil itu hingga berurang kali, sementara
sepasang burung yang hinggap di dahan pohon itu terus mengawasi kura-kura
kecil yang sudah sekarat kesakitan itu.
Tiba-tiba burung betina berkata kepada burung jantannya, "Mas.., saya
rasa sudah waktunya kita berterus terang kepada kura-kura kecil kita kalau
dia itu kita adopsi".
Mas Bambang
Atas saran dokter, Bambang disuruh opname di rumah sakit Singapore
karena
penyakitnya agak parah. Sesampainya di RS, Bambang dibawa ke kamar
dan
dipasangin infus kiri kanan.
Beberapa jam kemudian, ada satu lagi pasien orang bule yang
keliatannya
sakit parah dan ditaro disebelah Bambang. Si bule walaupun
kelihatannya
lemah, dia masih mencoba berkomunikasi dengan Bambang. Dia mengangkat
tangannya dg susah payah dan bilang, "American...
" Bambang yg juga sedang lemah, menjawab, "Indonesian. .."
Setelah itu dua2nya pingsan karena kelelahan. Beberapa jam kemudian
mereka siuman dan mencoba berkomunikasi lagi.
Si bule berkata dg lemah, "James...." dijawab dg susah payah oleh
Bambang, "Bambang.... " abis itu mereka pingsan lagi.
Beberapa jam kemudian setelah siuman, mereka berdua masih mencoba
melanjutkan pembicaraannya. " Texas ...." kata si bule,
dijawab Bambang, "Cilacap.... " pingsan lagi.
Tak lama kemudian mereka sadar dan lagi2 masih mencoba untuk ngobrol.
Si bule yg udah ampir kehabisan napas
bilang,"Cancer. .." Dan dengan sisa2 napas yang ada Bambang nyahut,
"Sagitarius. .."
hidup ini hidup untuk Tuhan, dengan demikian selagi ada waktu lakukan yang terbaik buat kemualian NamaNya.... jangan ragu bangun dan bangunlah ... katakan buat Tuhan aku tetap mau hidup ....untuk melakukan sesuatu buat Tuhan...
BalasHapus