Rabu, Desember 30, 2009

Berita Mingguan 19 Desember 2009

Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary
Untuk berlangganan, kirim email ke: gits_buletin-subscribe@yahoogroups.com

ORAL ROBERTS MENINGGAL, MEMBUKTIKAN BAHWA PENGAJARANNYA PALSU
"Penginjil penyembuh" Pantekosta yang terkenal, Oral Roberts, meninggal karena pneumonia tanggal 15 Desember ini pada usia 91 tahun. Kejadian ini membuktikan bahwa pengajarannya palsu, karena dia sering mengatakan bahwa adalah kehendak Allah untuk menyembuhkan semua penyakit. Sebagai contoh, majalah Abundant Life edisi September 1976 mengandung sebuah artikel yang berjudul, "Mengapa Saya Tahu bahwa Allah Ingin Menyembuhkan Kamu." Roberts menulis [dalam artikel itu], "Penyakit adalah bagian dari kutuk dan Yesus telah datang untuk menghancurkan kutuk tersebut. Ia telah menderita menggantikan kita karena Dia tidak mau kita menderita penyakit. Ia mengambil penyakit-penyakit dan kelemahan-kelemahan kita yang spesifik ke atas tubuhnya sendiri yang tanpa dosa dan sempurna sebagai pembayaran yang sempurna untuk penalti dosa," dan lagi, "Penyakit bukanlah bagian dari rencana Allah dan tidak dihasilkan oleh kehendak Allah." Roberts bahkan mengusulkan agar pengkhotbah- pengkhotbah yang berdoa agar Allah menyembuhkan dengan kata-kata, "Jika itu adalah kehendakMu," harus dituntut melakukan "malpraktek theologis." Ketika ia menghembuskan nafasnya yang terakhir, Roberts memperlihatkan secara tuntas bahwa dia adalah seorang guru palsu. Tidak ada orang yang mati karena sehat!

PENELITIAN BARU MENYIMPULKAN BAHWA SELEKSI ALAMI "MUNGKIN BUKANLAH PENYEBAH MUNCULNYA SPESIES BARU"
Sebuah penelitian yang menggunakan studi komputer atas ribuan tanaman dan binatang "memperlihatkan bahwa spesies-spesies baru mungkin muncul karena kejadian-kejadian langka dan bukan melalui akumulasi perubahan-perubahan kecil yang terjadi sebagai respons atas perubahan lingkungan" ("Evolution may take giant leaps," Physorg.com, 11 Des. 2009).

Studi ini dilakukan oleh Mark Pagel dan ilmuwan-ilmuwan lainnya di Universitas Reading. Walaupun penelitian ini berbasiskan asumsi-asumsi Darwinian, kesimpulannya tidaklah mendukung proses Darwinian. Charles Darwin mengklaim ahwa spesies-spesies beru muncul melalui suatu proses seleksi alam yang perlahan atau dikenal juga sebagai teori "yang paling fit yang bertahan hidup." Namun demikian, baik Darwin sendiri maupun para pengikutnya tidak pernah memberikan bukti tentang teori mereka. Buku Darwin yang terbit tahun 1859 berjudul "The Origin of Species," namun ia tidak memberikan bukti apapun. Satu-satunya bukti yang ia berikan untuk adaptasi dan perubahan-perubahan minor adalah masih di dalam satu "jenis" makhluk hidup. Sejak saat itu (buku Darwin), para pengikut Darwin telah mencari, melacak, menggali, membongkar, mengacak-acak, dan menebak-nebak, dalam usaha mereka menyediakan bukti untuk "teori" Darwin, tetapi semuanya sia-sia. Sampai hari ini tidak ada satu titikpun bukti yang tidak terbantahkan. Pagel mengatakan bahwa "model yang paling cocok dengan data yang ada ternyata secara mengejutkan tidak cocok dengan ide bahwa munculnya spesies baru adalah karena banyak hal-hal kecil yang menumpuk." Fakta ini hanyalah mengejutkan bagi seorang pendukung Darwin.

KEBAKTIAN PENYEMBAHAN BUMI PBB
PBB memiliki sebuah program penyembahan bumi yang diberi nama "Kebaktian Sabat Persatuan Bangsa-Bangsa untuk Lingkungan." Pertama kali muncul di tahun 1990, ini adalah suatu seruan untuk berdoa kepada suatu hal yang tidak dikenal demi keselamatan bumi. Program ini menggambarkan "hal" itu hanya sebagai "energi yang menggerakkan segala sesuatu." Ini adalah suatu panggilan kepada semua orang "untuk bergabung dengan bumi dan satu sama lain" untuk "penyembuhan bumi dan pembaharuan semua kehidupan." Program ini mengajak penduduk bumi untuk bersenandung dengan kata-kata ini: "Kami hidup dalam segala sesuatu; segala sesuatu hidup dalam kami. Kami hidup oleh matahari; kami bergerak dengan bintang-bintang. " Ini adalah penyembahan berhala tipe pantheisme yang menjadi inti dari tujuan-tujuan New Age di PBB.

PARLEMEN AGAMA-AGAMA DUNIA BERTEMU DI MELBOURNE
Lebih dari 6000 orang menghadiri Parlemen Agama-Agama Dunia yang kelima di Melbourne, Australia, tanggal 3-9 Desember lalu, untuk memproklamirkan kesatuan antar agama, perdamaian dunia, dan kekudusan serta kerentanan bumi. Lebih dari 220 "tradisi-tradisi iman" hadir untuk merayakan tema "Making a World of Difference: Hearing Each Other, Healing Each Other" (Membuat Perbedaan yang Mendunia: Mendengar Satu Sama Lain, Menyembuhkan Satu Sama Lain). Ada orang-orang Hindu, Budha, Shinto, Muslim, Zoroaster, Wicca (persatuan sihir), Scientologi, Sikh, Aborigin Australia, penyembah alam dari Amerika Utara, Jai, Atheis, Baha'is, Roma Katolik, Protestan, Injili, bahkan seorang Baptis yang bernama Jimmy Carter. Ceramah utamanya disampaikan oleh Ravi Shankar, "orang suci" Hindu yang mengatakan bahwa Allah "ada dalam hati setiap dan semua kita" dan bahwa gerakan antar-agama adalah "keharusan demi keberlangsungan planet kita." Seorang aktivis anak dari Inggris menyerukan larangan bagi orang tua untuk memukul anaknya, sambil mengklaim bahwa hal tersebut melanggar hak dan kehormatan anak-anak. Seorang mantan hakim pengadilan tinggi Inggris menjelaskan kepada Parlemen bagaimana caranya membaca Alkitab sedemikian rupa sehingga homoseksualitas dibenarkan. Parlemen Agama-Agama Dunia yang pertama di tahun 1893 di Chicago adalah pertemuan formal pertama antara kekristenan dengan agama-agama Timur. Seorang swami Hindu, Vivekananda, ditepuki tangan selama tiga menit ketika dia berbicara dan menyebut audiens-nya "saudara-saudari. " Ia mengatakan bahwa "jalan-jalan berbeda yang manusia ambil....bengkok ataupun lurus, semuanya memimpin" kepada Allah. Sebaliknya, Yesus berkata, "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yoh. 14:6).

DELUSI GEREJA KOMUNITAS METROPOLITAN
Persekutuan Universal dari Gereja-Gereja Komunitas Metropolitan terdiri dari 300 jemaat di 22 negara dan dapat membanggakan 43000 jumlah anggota. Persekutuan ini didirikan oleh seorang lelaki homoseksual bernama Troy Perry dan sekitar 80% keanggotaan mereka terdiri dari "GLBT," yaitu Gay, Lesbian, Biseksual, dan Transgender (orang yang mengubah jenis kelaminnya). Mereka menyebut agama mereka "Queer Spirituality" ("queer" dalam bahasa Inggris berarti "aneh" dan sekaligus adalah slang untuk "gay") dan mengklaim bahwa Allah menciptakan homoseksual sebagaimana adanya mereka. Mereka mengatakan, "Sudah waktunya kita mendengarkan pengalaman-pengalam an anak-anak Allah yang gay dan lesbian yang tahu dengan segenap hati mereka bahwa Allah telah menciptakan mereka sebagaimana adanya mereka" (Mona West, "The Bible and Homosexuality" ). Sejarah Gereja Komunitas Metropolitan adalah pelajaran tentang betapa mengerikannya delusi rohani. Dalam otobiografinya, "The Lord Is My Shepherd and He Knows I Am Gay," Troy Perry mengatakan bahwa dia mencoba untuk bunuh diri tahun 1968 ketika "pasangan cinta" laki-lakinya meninggalkan dia. Setelah itu ia mendapat teman seorang pengkhotbah wanita kulit hitam bernama Vera yang memberitahu dia bahwa tangan Allah ada padanya (Troy). Pengkhotbah wanita itu mengatakan, "Kamu adalah seorang pelayan, kamu selama ini demikian, dan tidak lama lagi kamu akan menggembalakan sebuah jemaat." Troy menjadi yakin bahwa pesan ini dari Allah karena Vera memberitahu dia hal-hal tentang hidupnya yang tidak dapat diketahui oleh siapapun. Troy mengatakan, "Dia mulai memberitahu banyak hal tentang diri saya sendiri – dia memberitahu saya lebih banyak hal dari ayng mampu diketahui orang lain tentang diri saya. Hal ini sungguh membuat saya tercengang, dan saya tahu bahwa dia bukanlah wanita biasa. Dia memiliki kuasa penelaahan yang pastilah datang dari Allah." Bukannya bertobat dari dosanya dan beriman kepada penebusan Kristus, Perry mengatakan bahwa dia mulai "merasakan hadiran Allah." Dia memutuskan bahwa "Allah adalah kuasa kebaikan, energi, dan hal-hal positif yang terjadi." Ketika Perry menanyakan Allah ini apakah Dia menghendaki dirinya memulai sebuah gereja, ia "mendengar sebuah suara kecil di dalam yang berkata, 'Sekarang!'" Pada bulan Oktober 1968, ia memulai "kebaktian gay" yang pertama di ruang tamunya dengan kehadiran 12 orang. Khotbah pertama Perry berjudul "Setia Kepada Dirimu" yang diambil dari sebuah perkataan dari drama Hamlet-nya Shakespeare: "Terlebih dari segalanya: Setialah kepada dirimu sendiri." Seandainya Perry percaya Alkitab, tentunya dia sudah tau bahwa Iblis mengetahui rahasia-rahasia dari hidup orang dan fakta bahwa Vera tahu hal-hal demikian bukanlah bukti bahwa dia dari Allah. Lebih lanjut lagi, "suara kecil" apapun harus dites dengan Alkitab, dan lagi, itu pastilah bukan dari Allah karena menasihatkan Perry untuk melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah. Alkitab mengatakan bahwa semua manusia adalah pendosa, bahwa Allah mengasihi mereka dan Yesus mati bagi mereka, tetapi Allah juga memanggil semua orang untuk bertobat dan beralih ke jalan-jalanNya yang suci. Orang berdosa harus disambut untuk mendengarkan Firman Allah, tetapi hanyalah yang bertobat yang diperbolehkan untuk bergabung. Sebagian anggota jemaat Korintus dulunya adalah homoseksual, tetapi mereka telah bertobat dan berubah (1 Kor. 6:9-11).

BAGAIMANAKAH ANGGOTA-ANGGOTA GEREJA DAPAT MEMPERTAHANKAN HUBUNGAN YANG BAIK DENGAN GEMBALA MEREKA?
Kenallah dengan mereka (1 Tes. 5:12). [Editor] : Dalam teks bahasa Yunani, kata "hormatilah" di ayat 12 secara literal adalah "kenallah." Anggota gereja seharusnya berusaha untuk mengenal dan mengerti pemimpinnya. Junjunglah mereka (1 Tes. 5:13). Kasihilah mereka (1 Tes. 5:13). Taatilah mereka (Ibr. 13:17). Hormatilah dan dukunglah mereka (1 Tim. 5:17-18). Jika ada tuduhan terhadap mereka haruslah dengan saksi-saksi yang cukup (1 Tim. 5:19). Berdoalah untuk mereka (Ef. 6:18-19).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar