Sabtu, April 18, 2009

Berita Mingguan 18 April 2009

Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary
Untuk berlangganan, kirim email ke: gits_buletin- subscribe@ yahoogroups. com

LEBAH MADU YANG TIDAK MUNGKIN JADI SENDIRI
Berikut ini disadur dari Creation Moments, http://www.creationmoments.net/radio/transcript .php?t=2282:
"Salah satu alasan banyak ilmuwan yang menolak evolusi adalah karena tidak mungkin untuk menjelaskan desain-desain luar biasa yang paling sederhana sekalipun yang kita temukan dalam alam ciptaan ini, sebagai hasil dari energi yang tidak berakal budi dan impersonal. Bayangkan tantangan untuk menjelaskan banyaknya fitur-fitur spesialistik dari lebah madu jika tidak ada seorangpun yang membuatnya! Lebah madu memiliki mata majemuk yang memungkinkannya bernavigasi menggunakan matahari walaupun hari berawan, karena ia memiliki filter cahaya yang terpolariasi. Antena lebah madu mengandung organ penciuman sekaligus organ peraba mereka. Untuk alasan ini, antena-antenanya harus dibersihkan secara hati-hati. Jadi para lebah madu memiliki lekukan khusus di kaki depan mereka yang didesain secara sempurna untuk membersihkan antenanya. Lebah madu juga memiliki rambut di tubuh mereka untuk mengumpulkan pollen (sari bunga) dan memiliki keranjang di kaki belakang mereka untuk mengangkut semua itu. Mereka memiliki kelenjar khusus untuk menghasilkan, membentuk dan membersihkan lilin [yang mereka buat untuk sarang mereka]. Ketika salah satu dari lebah madu kembali ke sarang dengan kabar tentang sumber pollen yang bagus, para lebah madu memiliki bahasa yang dapat mereka pakai untuk memberitahu yang lain! Lebah madu bukan hanya memiliki koleksi fitur-fitur spesial yang tergabung dalam satu individu, mereka juga tinggal dalam sarang yang menyatukan ribuan individu sehingga mereka semua bekerja bersama seolah-olah satu organisme hidup! Sungguh bertentangan dengan semua yang kita tahu mengenai ilmu pengetahuan untuk berasumsi bahwa jutaan tahun kecelakaan yang tak terarah dapat mendesain dan membentuk sang lebah madu!"

SIAPA YANG BENAR?
Berikut ini dari Brian Snider: Saya baru-baru ini menemukan sebuah contoh yang indah yang mendemonstrasikan dengan jelas bagaimana orang yang percaya Alkitab selalu berada pada posisi yang baik. Hampir 200 tahun yang lalu di Jerman, ada suatu gerakan untuk mereformasi Yudaisme, untuk membuatnya lebih dapat diterima oleh Yahudi liberal yang telah menundukkan diri kepada ilmu pengetahuan dan filosofi-filosofi modern zaman itu. Menurut Paul Johnson dalam bukunya "History of the Jews," bait Yahudi di Hamburg, Jerman, memulai suatu buku doa baru yang menghilangkan referensi-referensi "memalukan" tentang Mesias dan tentang kembali ke tanah suci. Salah satu pemimpin gerakan ini adalah Rabbi Abraham Geiger (1810-1874), yang memimpin dorongan untuk menciptakan Yudaisme yang lebih cocok dengan pemikiran-pemikiran zaman itu. Dalam tulisan-tulisannya, Geiger menghilangkan semua referensi tentang "kembali ke Zion dan referensi-referensi lain tentang hal-hal yang menurut dia adalah kondisi-kondisi historis yang kadarluarsa. " Jadi, pada pertengahan 1800an, orang-orang Yahudi yang tidak percaya sudah siap untuk menghilangkan doktrin-doktrin yang tidak dapat dilihat oleh mata mereka yang tidak beriman. Tetapi, pada waktu yang sama, ada seorang Kristen yang percaya Alkitab, namanya Alexander Keith, yang dapat membaca teks Kitab Suci untuk dirinya sendiri dan melihat bahwa Allah masih bekerja di dunia ini dan dapat menggenapi semua janji-janjiNya – ia percaya bahwa tidak ada yang dapat menggagalkan nubuat Alkitab dari penggenapannya. Dalam bukunya, "Evidence of the Christian Religion," yang dipublikasikan tahun 1858, ia menulis tentang tanah Palestina dan bagaimana orang-orang Yahudi telah terbuang dari rumah mereka selama hampir dua millenium. Setelah mengutip banyak ayat yang berbicara tentang kembalinya orang-orang Yahudi ke tanah mereka, ia menulis, "Nubuat-nubuat ini, belum lagi yang lainnya, tidak perlu dikomentari. Mereka menyatakan, dengan kejelasan maksimum dalam berbahasa, bahwa orang-orang Yahudi akan kembali ke Yudea, dan pada akhirnya akan secara permanen dikembalikan ke tanah nenek moyang mereka." Bagaimana hal ini bisa terjadi, ia tidak mungkin pasti karena tampak mustahil pada zamannya, namun ia menulis," cukuplah bagi orang Kristen untuk tahu bahwa (2000 tahun terahir) tidak dapat menghilangkan hak tanah, ataupun menghalangi hak dari Surga milik benih Abraham akan kepemilikan final dan kekal tanah Kanaan." Betapa suatu perbandingan dan pembelaan terhadap apa yang kita percayai. Orang-orang Yahudi buta dan tidak dapat melihat bahwa Allah masih memperhatikan mereka. Seorang Kristen, yang berpegang pada Firman Allah, dapat melihat dengan jelas apa yang Allah akan lakukan satu abad setelah zamannya. Anda akan selalu berada pada pihak yang benar jika anda percaya Alkitab. (Buku Keith tersedia dalam bentuk download gratis dari Google Books)

TONY BLAIR MENGATAKAN BAHWA INJILI-INJILI MUDA SEKARANG LEBIH RILEKS MENGENAI TOPIK HOMOSEKSUALITAS
Dalam sebuah wawancara dengan Attitude, majalah homoseksual di Inggris, mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, mengobservasi bahwa "Injili-injili yang lebih muda" sekarang lebih rileks dalam posisi mereka terhadap homoseksualitas. Ia mengatakan, "Saya pikir, semakin hari semakin demikian di antara generasi muda di Amerika, bahkan jika mereka berposisi di sayap kanan partai Republik, bahkan jika mereka Injili, saya berpikir bahwa sikap anti-gay sudah tidak memiliki kekuatan yang sama dengan generasi yang lalu" (ReligiousIntellige nce.co.uk, 8 April 2009). Blair, yang bergabung dengan Gereja Roma Katolik tahun 2007, tentu saja benar dalam observasi ini. Sejak orang-orang Injili secara umum menolak separatisme sekitar setengah abad yang lalu, gerakan tersebut [Injili] telah berubah dari buruk menjadi lebih buruk lagi. Karena gerakan Injili tidak mau berpisah dari "budaya," maka ia dipengaruhi oleh budaya dan akan merefleksikan pemikiran masyarakat modern, dan bukan pengajaran-pengajar an Alkitab. Elemen-elemen "emerging church" dalam Injili telah jelas menolak sikap "anti-gay." Sebagai contoh, Brian McLaren mengatakan, "Sejujurnya, banyak di antara kita tidak tahu apa yang harus kita pikirkan tentang homoseksualitas. ...Kita tidak yakin di mana atau apakah harus menarik garik, dan kita juag tidak tahu bagaimana untuk menerapkan garis yang ditarik dengan adil....Mungkin kita perlu ada lima tahun gencatan sebelum membuat pernyataan-pernyata an" ("Brian McLaren on the Homosexual Question," 23 Jan. 2006, http://blog. christianitytoda y.com/outofur/ archives/ 2006/01/brian_ mclaren_o. html).

RICK WARREN MENGATAKAN BAHWA DIA TIDAK "ANTI-GAY ATAU SEORANG AKTIVIS ANTI PERNIKAHAN GAY"
Dalam penampilannya di Larry King Live, 6 April 2009, Pastor Rick Warren dari Gereja Saddleback mengatakan bahwa dia bukanlah seorang "aktivis anti pernikahan gay." Ia memberitahu King: "Selama berlangsungnya Proposisi 8 [suatu hukum di Kalifornia untuk melarang pernikahan gay], saya tidak pernah sekalipun pergi ke sebuah pertemuan tentang hal itu, tidak pernah mengeluarkan pernyataan, tidak pernah, bahkan sekalipun memberikan dukungan selama dua tahun Proposisi 8 digodok. Seminggu sebelum pengambilan suara, ada seorang di gereja saya yang berkata, Pastor Rick, apa pendapat anda mengenai semua hal ini? Dan saya mengirimkan pesan kepada anggota-anggota saya sendiri bahwa, saya sebenarnya percaya pernikahan adalah – dan seharusnya didefinisikan sebagai – antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Dan kemudian tiba-tiba karena itu, mereka menggambarkan saya, ya tahulah, sesuatu yang bukan saya sebenarnya.. ...Saya menulis kepada semua teman gay saya – para pemimpin yang saya kenal – dan saya benar-benar minta maaf kepada mereka." Gembala sidang ini minta maaf kepada para homoseksual yang mati-matian ingin menghancurkan fondasi moral Amerika! Dia, seharusnya, malah menegur mereka karena usaha mereka mengacaukan institusi pernikahan yang diberikan Allah. Dalam sebuah wawancara dengan Beliefnet pada bulan Desember 2008, Warren mengatakan bahwa perceraian adalah ancaman yang lebih besar terhadap keluarga dibandingkan dengan pernikahan homoseksual, dan mengklaim bahwa homoseksualitas tidak lebih buruk dari dosa-dosa lain, seperti gosip. Walaupun benar bahwa setiap dosa adalah jahat di mata Allah, dan benar juga bahwa semua dosa dapat diampuni melalui pertobatan dan iman dalam darah Yesus Kristus, Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa semua dosa memiliki efek yang sama dalam dunia ini. Allah tidak menjatuhkan api dan belerang ke atas Sodom karena iri hatinya, atau ketamakannya, atau gosip, atau perceraian. Sodom dihakimi secara spesifik karena dosa homoseksualitas (Yud. 7). Homoseksualitas berada dalam kategori khusus karena ini adalah dosa melawan alam sendiri. Ia menghancurkan dasar-dasar masyarakat, yaitu keluarga yang didefinisikan secara Alkitabiah sebagai – seorang laki-laki dan wanita bersatu dalam pernikahan kudus. Homoseksualitas adalah "memalukan," "tak wajar," "tidak pantas," dan adalah hasil dari "pikiran yang terkutuk" (Roma 1:26-28). Ketika "pernikahan" homoseksualitas diterima, institusi pernikahan akan hancur, dan pengkhotbah- pengkhotbah harus bersuara untuk melawan ini semua. Dalam wawancara Larry King yang sama, Warren mengatakan bahwa ia berbicara di kebaktian peringatan 40 tahun meninggalnya Martin Luther King, dan bahwa ia menyimpan foto King dan Gandhi di kantornya, dan bahwa King adalah "seorang pahlawan sepanjang hidup saya." Ia lupa untuk menyatakan bahwa Martin Luther King adalah seorang pezinah dan secara theologis seorang modernis yang menyangkali iman yang katanya Warren percayai.
Editor (Dr. Steven Liauw): Rick Warren, sebagai perwakilan Injili yang secara duniawi bisa dikatakan paling sukses, memperlihatkan semangat Injili: walaupun dia percaya homoseksualitas salah, tetapi ia tidak mau berjuang dan bersuara melawan homoseksualitas. Ia bahkan minta maaf terhadap kaum homoseksualitas! Ini menunjukkan bahwa Warren sungguh bingung mengenai kebenaran. Mengapakah harus minta maaf karena memberitakan kebenaran? Warren bahkan belum memberitakan seluruh kebenaran. Konsep Injili untuk tidak menyatakan kesalahan, karena takut dibenci dan takut dikucilkan, sungguh tidak Alkitabiah. Bahayanya, banyak sekali orang-orang Kristen Indonesia yang kagum akan Rick Warren. Banyak sekali gembala sidang yang ingin belajar dari Warren cara membangun gereja yang besar. Mereka tidak sadar bahwa gereja Warren besar karena didasarkan pada kompromi.

ATHEISME MENYEBAR DI KANADA
Menurut jajak pendapat agama yang baru, jumlah warga Kanada yang percaya pada Allah menurun dari 84% pada tahun 2000 menjadi 71% pada tahun 2008 (All Headline News, 10 April 2009. Jajak pendapat oleh Ipsos Reid ini didasarkan pada survei 1000 responden Desember yang lalu. Persentase di antara laki-laki hanyalah 63%, sementara di antara wanita adalah 79%. Menurut jajak pendapat yang sama, hanya 20% orang Kanada percaya ada kehidupan setelah kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar