Senin, Januari 05, 2009

Enyahlah Dari PadaKu

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! Matius 7:21-23


Ayat Yang Memaksa Kita Introspeksi


Pembaca yang terkasih di dalam Kristus, ketika anda membaca ayat-ayat tersebut di atas, pernahkah anda ingin tahu alasan Tuhan mengusir orang-orang yang berseru kepadaNya?Pernahkah terbayangkan oleh anda, jangan-jangan anda adalah orang yang akan Tuhan katakan, “enyahlah dari padaKu!” Siapakah orang-orang yang berseru-seru kepada Tuhan bahwa mereka telah melakukan mujizat, bernubuat, mengusir Setan demi namaNya, namun yang pada akhirnya Tuhan katakan bahwa Ia tidak pernah mengenal mereka?


Betapa sia-sianya kehidupan seseorang jika ia harus berakhir di Neraka. Tuhan pernah berkata tentang Yudas Iskariot, bahwa lebih baik Yudas tidak dilahirkan (Mat.26:24). Betul sekali, jika seseorang dilahirkan, bertumbuh besar, menjadi tua, kemudian mati dan berakhir di Neraka, maka lebih baik ia tidak dilahirkan.


Terlebih lagi jika seseorang telah menjadi Kristen, telah sangat bergiat dalam pelayanan, bahkan telah sangat banyak berkorban, namun ia bukan berakhir di Sorga melainkan di Neraka, betapa tragisnya keadaannya, bukan?


Sangat mungkin ia telah bertekun di sekolah theologi, atau telah menjadi pengikut setia seorang yang sangat terkenal, atau malah dirinya sendiri adalah orang yang sangat terkenal itu, karena telah mengadakan banyak mujizat demi nama Yesus, telah bernubuat demi nama Yesus, telah mengusir Setan demi nama Yesus, namun akhirnya Tuhan berkata kepadanya, “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”


Ketika membaca bagian-bagian nubuatan Alkitab tentang orang-orang yang akan menyebut diri mereka Kristen namun tidak berakhir di Sorga, pernahkah anda kuatir dan timbul keinginan untuk mengintropeksi iman anda? Sudahkah anda pasti bahwa komposisi iman anda benar sesuai dengan Alkitab? Bolehkah iman anda diuji melalui argumentasi-argumentasi akal sehat dan ayat-ayat Alkitab?


Celakalah orang yang ikut-ikutan beriman tanpa mengerti akan imannya. Celakalah orang yang tidak waspada tentang apa yang dipercayainya. Lebih celaka lagi mereka yang memanfaatkan nama Yesus untuk mencari keuntungan materi, jasmani dan duniawi, karena mereka selain masuk Neraka pasti akan dihukum dengan hukuman yang sangat berat.


Apakah masuk Sorga itu bukan melalui bertobat dan percaya melainkan melalui melakukan sesuatu? Apakah manusia masuk Sorga melalui perbuatan? Pekerjaan yang dikehendaki oleh Bapa itu sebenarnya apa? Kita memiliki jawabannya dari ayat Alkitab, yaitu Yohanes 6:28-29, Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”


Orang Yahudi juga menyangka bahwa dengan perbuatan mereka akan masuk Sorga. Tetapi Tuhan menepis konsep mereka yang salah. Jangan ada orang yang mengira dengan perbuatan mereka akan masuk Sorga. Juga jangan ada yang mengira bahwa dengan berseru-seru mereka akan diterima Tuhan.


Mengapa Mereka Berseru-seru?

Mereka yang berseru-seru kepada Yesus tentu bukan umat agama lain melainkan Kristen, karena umat agama lain tidak berseru-seru kepada nama Yesus. Mereka sangat fasih tentang nama Yesus karena mereka telah memakai nama itu untuk mendapatkan keuntungan materi, jasmani dan duniawi bertahun-tahun. Ada di antara mereka adalah orang-orang lugu (bodoh?) yang diperdaya orang yang lebih pintar dengan pengajaran yang salah. Tanpa orang-orang bodoh yang bisa ditipu dengan mujizat palsu, pebisnis rohani yang berkharisma tidak mungkin mereka bisa menjalankan operasi mereka. Mereka bagaikan sepatu dengan kaus kakinya. Tanpa orang yang haus akan mujizat tidak akan muncul pembuat mujizat palsu.


Sebagian mereka tahu bahwa pertunjukan mereka adalah sandiwara nggak lucu untuk menghasilkan materi, sedangkan pengikut mereka adalah orang lugu yang tidak mempergunakan akal budi. Mereka tidak memeriksa iman mereka, mereka tidak peduli akan komposisi iman yang mereka yakini, bahkan ada yang sangat parah hingga tidak bersedia mempertimbangkan argumentasi dari pihak lain. Mereka hanyalah berseru-seru secara emosional.


Mereka tidak pernah bertanya, apakah selama ini mereka telah berada di jalur yang benar? Apakah pengajaran yang selama ini mereka terima sudah alkitabiah? Mereka terjerat oleh orang-orang yang berkharisma dalam berbicara yang memanfaatkan tingkat emosi manusia yang haus akan perhatian dan mujizat. Pemimpin mereka mengajar mereka dengan berseru-seru dan hanya mengajarkan mereka untuk berseru-seru.


Mereka Bernubuat

Perhatikan, salah satu kegiatan orang yang dienyahkan Tuhan adalah bernubuat. Sudah jelas bahwa proses pewahyuan berhenti sampai kitab Wahyu pasal terakhir ayat terakhir. Bahkan sudah diancamkan hukuman bagi yang menambahi firman Tuhan. Namun mereka tetap bernubuat, karena sangat banyak orang yang senang dengan nubuat palsu mereka. Ketika ditanya apakah mereka percaya bahwa Alkitab adalah satu-satunya firman Allah, biasanya mereka menjawab dengan suara nyaring, percaya! Namun ketika dikonsistenkan bahwa jika percaya Alkitab adalah satu-satunya firman Tuhan maka berarti anda percaya bahwa Alkitab adalah kanon tertutup. Dan itu sama artinya dengan percaya bahwa proses pewahyuan hanya sampai kitab Wahyu pasal terakhir ayat terakhir. Sebagian mereka masih mengangguk. Selanjutnya tinggal selangkah lagi akan sampai pada kesimpulan bahwa Allah tidak menurunkan wahyu lagi sesudah kitab Wahyu pasal terakhir ayat terakhir, yang berarti tidak ada lagi nubuat yang berasal dari Allah pada masa kini.


Nah, berarti selama ini nubuatan mereka bersumber dari mana? Kalau Tuhan tidak turunkan wahyu, sudah pasti nubuat mereka adalah hasil rekayasa mereka sendiri atau yang diwahyukan oleh Lucifer dengan memakai nama Yesus. Tidak heran kalau akhirnya Tuhan berkata bahwa Ia tidak kenal mereka, karena mereka memiliki tuan lain yang menyamar dengan nama Yesus, yang selama ini menggerakkan mereka untuk bernubuat. Tentu Tuhan yang mahatahu mengenal persis siapa mereka. Maksud perkataan “Aku tidak pernah mengenal kamu!” itu adalah “kamu ini bukan orang yang tergolong pada kelompokKu.” Jangan ada yang menafsirkan bahwa Yesus Kristus tidak mahatahu sehingga tidak mengenal mereka. Siapapun yang mencoba-coba bernubuat, atau berkata bahwa dirinya mendapatkan wahyu dari Allah, tandailah dia, dan ingatlah perkataan Tuhan Yesus bahwa Ia tidak mengenal mereka. Mereka bukan dari kelompok Tuhan Yesus, melainkan hanya orang-orang yang berseru-seru kepada Yesus.


Mereka Mengusir Setan

Aktivitas kedua yang dilakukan oleh orang yang dienyahkan Tuhan ialah mengusir setan. Pasti ada yang berpikir, lho...kalau ada setan ya diusir toh!”


Sebenarnya setan itu ada dimana-mana. Sekarang saat anda sedang membaca Pedang Roh ini, mungkin setan ada di samping anda. Setan itu makhluk roh yang tidak terlihat oleh mata kita, dan ia bisa ada dimana-mana. Bahkan di masyarakat terdapat banyak aktivitas setan yang terang-terangan. Ada peramal nasib di sekitar anda, ada dukun kesurupan (ta thung) yang bahkan dipertontonkan. Bahkan ada banyak pertunjukan setan yang dikemas dengan istilah modern seperti sulap, illusionis, psychic, dll.


Setiap orang Kristen perlu sekali fahami tujuan Yesus Kristus dan Rasul-rasul mengusir setan. Ketika Yesus Kristus hadir sebagai manusia, Ia perlu menyakinkan orang-orang Yahudi bahkan semua manusia bahwa Ia adalah Allah yang maha kuasa, Pencipta langit dan bumi. Hal ini tentu sangat sulit, terlebih terhadap mereka yang mengenalnya sejak kecil. Ia harus membuktikan kepada mereka bahwa Ia berkuasa atas setan bahkan ia sanggup memindahkan gunung. Itulah sebabnya Ia berkata seandainya mereka punya iman sebesar biji sesawi bahwa Ia Sang Pencipta dan memintaNya memindahkan gunung, Ia akan melakukannya untuk mereka. Jadi, Yesus Kristus usir setan itu bukan sok-sok-an seperti sikap sebagian “pendeta”.


Tujuan kehadiran Yesus Kristus di muka bumi bukan untuk usir setan, melainkan untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Tetapi manusia berdosa baru akan selamat kalau mereka mau percaya bahwa Ia adalah Juruselamat, atau Allah sendiri. Untuk meyakinkan manusia bahwa Ia adalah Allah sendiri itulah tindakan pengusiran setan dilakukanNya.


Para Rasul tidak memfokuskan pelayanan mereka pada pengusiran setan. Paulus dan Silas diikuti oleh setan beberapa hari namun tidak mereka usir. Setan itu baru diusir setelah sangat mengganggu dan Paulus sudah tidak tahan lagi (Kis.16:17-18). Seandainya setan itu tidak mengganggu, pasti tidak diusir oleh Paulus.


Sesungguhnya Tuhan tidak memerintahkan kita mengusir setan. Banyak “pendeta” membaca Markus 16:17 bahwa “mereka akan mengusir setan-setan” lalu over-exciting dan bersikap sok jagoan. “Mereka AKAN mengusir setan-setan” bukan HARUS mengusir setan. Lagi pula Markus 16 mulai dari ayat 14 adalah percakapan Yesus Kristus dengan kesebelas Rasul. Dan kita sudah baca bahwa apa yang Yesus Kristus nubuatkan akan dilakukan oleh para Rasul telah tergenapi. Paulus yang digigit ular berbisa tidak mati, setan-setan diusir, orang sakit disembuhkan bahkan orang mati telah mereka hidupkan.


Tuhan tidak menghendaki kita mengusir setan dengan cara show of power (unjuk kekuatan), melainkan ia mau kita mengusir setan dengan mengajarkan kebenaran. Tuhan mau manusia berdosa dan orang-orang yang terjerat setan atau iblis dibebaskan oleh kebenaran, bukan oleh show of power. Tuhan berkata: “jika kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh.8:3132). Kalau setan diusir melalui show of power sementara orang yang bersangkutan tidak menyambut kebenaran, maka setan akan kembali dengan membawa tujuh ....temannya (Mat.12:43-45). Itulah sebabnya Tuhan tidak mau kita mengusir setan dengan show of power melainkan Ia mau kita memberitakan kebenaran, karena ketika siapa saja menerima kebenaran maka setan di dalam dirinya akan pergi dan tidak pernah bisa kembali lagi.


Sampai di sini pasti ada yang berkata, “kalau orangnya sedang dirasuki, bagaimana bisa memberitakan Injil?” Kebanyakan “pendeta” tidak sanggup membedakan antara dirasuki setan dengan sakit jiwa. Sesungguhnya orang yang dirasuki setan sama sekali tidak hilang ingatan atau tidak sadarkan diri. Yang hilang ingatan dan tidak sadarkan diri adalah mereka yang terserang gangguan mental atau gangguan jiwa (psikotik). Lihat para peramal, betapa sadarnya mereka. Dukun-dukun (ta-thung) adalah orang-orang yang bisa diinjili, setidaknya pada saat mereka selesai acara. Jika betul kerasukan, bukan psikotik, maka yang bersangkutan masih bisa mendengar Injil kebenaran.


Setan justru mencari “pendeta” yang suka sok jagoan, dan tidak mengerti kebenaran, untuk direkrut menjadi alatnya. Tentu iblis melakukan semua kegiatan pengusiran iblis (temannya) memakai nama Yesus, karena kalau pakai namanya akan terlalu seram. Tetapi setelah “pendeta” yang tidak mengerti kebenaran itu terjerat seperti pengisap ganja, iblis tidak segan-segan membuka kedoknya. Pada saat itu “pendeta” yang sudah merasakan nikmatnya “morfin rohani” tidak bisa membebaskan diri lagi. Ia akan terus menjadi alat iblis untuk menjerat orang lain. Harapan saya, anda tidak menjadi salah satu korban mereka. Tuhan menyebut mereka pembuat kejahatan.


Mereka Mengadakan Banyak Mujizat

Tolong baca Matius 7:21-23 dengan lebih seksama sekali lagi. Salah satu aktivitas orang

yang dienyahkan Tuhan adalah yang melakukan banyak mujizat demi nama Yesus. Adakah “pendeta” yang anda kenal yang suka mengembar-ngembor bahwa dirinya diberi

karunia melakukan mujizat? Pernahkah anda bertanya di dalam hati, apa alasan Tuhan mengenyahkan orang yang melakukan mujizat demi namaNya?


Dinubuatkan dalam kitab Yesaya 35:5-6 bahwa pada saat Mesias datang, Ia akan melakukan banyak mujizat, orang buta akan dicelikkan, orang lumpuh akan melompat. Itulah sebabnya Sang Mesias membuktikan diriNya dengan melakukan mujizat. Dan itu kebenaran pula sebabnya mesias palsu juga akan membuktikan dirinya dengan mujizat palsunya. Jadi Yesus Kristus mengadakan mujizat adalah untuk membuktikan diriNya Mesias dari Allah. Dan Yesus Kristus telah mengingatkan bahwa mesias palsu akan datang dan akan mengadakan banyak mujizat palsu.


Sedangkan para Rasul mengadakan mujizat adalah sebagai pembuktian bahwa mereka adalah Rasul Yesus Kristus (II Kor.12:12). Jadi, jika karunia mengadakan mujizat adalah bukti kerasulan, maka secara akal sehat berarti orang percaya non-rasul tidak diberi karunia mengadakan mujizat. Itulah sebabnya penafsiran yang masuk akal tentang Markus 16 adalah bahwa yang diberi karunia melakukan mujizat itu hanya rasul. Di situ dikatakan orang percaya, bukan SETIAP orang percaya. Rasul termasuk orang percaya yang telah menggenapkan nubuatan itu.


Lalu bagaimanakah dengan mujizat yang terjadi di kalangan non-rasul? Hal itu sama sekali bukan karena non-rasul diberi karunia mengadakan mujizat melainkan itu adalah jawaban Tuhan atas doa anak-anakNya. Memang kita tahu bahwa kadang doa dijawab dan kadang belum dijawab.


Tuhan menubuatkan bahwa menjelang hari-hari akhir (masa kini) akan muncul banyak mesias palsu (Mat.24:5) yang akan coba membuktikan (menipu) bahwa mereka adalah mesias (orang yang diurapi) dengan menggembar-gemborkan kuasa melakukan mujizat. Dan dalam ayat ini dikatakan bahwa banyak orang akan disesatkan. Harapan saya anda bukan salah satunya. Pada pasal yang sama ayat 23 hingga 28 dikatakan bahwa mesias palsu itu akan menyesatkan orang dengan mujizat-mujizat palsu mereka.


Jadi, karena Tuhan tidak memberikan karunia melakukan mujizat kepada nonrasul, maka sudah jelas bahwa mereka yang berseru-seru kepada Tuhan bahwa mereka telah mengadakan banyak mujizat demi namaNya, adalah bukan dari kelompok Tuhan. Mereka adalah kelompok pengikut mesias palsu yang membajak nama Yesus.


Kesimpulan

Jadi, kini dapat kita simpulkan bahwa pantaslah jika Tuhan mengenyahkan orang orang yang bernubuat demi namaNya, yang mengusir setan demi namaNya, dan yang mengadakan banyak mujizat demi namaNya. Kalau orang yang mengadakan mujizat demi nama Yesus dienyahkan, tentu lebih-lebih lagi para pengikut mereka. Sudah pasti mereka akan dienyahkan juga.


Pembaca yang saya kasihi, saya menulis ini bukan demi uang, karena tidak dibayar, bahkan Pedang Roh ini dibagikan dengan gratis. Saya hanya menunaikan tanggung jawab saya sebagai seorang pemberita kebenaran. Karena kalau saya tahu namun tidak memberitahu orang lain tentang kebenaran itu, saya akan dituntut Tuhan yang mempercayakan kebenaran itu kepada saya. Waspadalah terhadap mereka yang bernubuat demi nama Yesus, yang mengusir setan demi nama Yesus, dan yang mengadakan banyak mujizat demi nama Yesus. Kiranya Tuhan memberi hikmat kepada anda.***


Sumber: Buletin PEDANG ROH 56

Tidak ada komentar:

Posting Komentar