Saudara-i seiman pernahkan kita memperhatikan bagaimana pergaulan anak-anak muda kita dengan Alkitabnya? Saya sendiri sudah memperhatikan hal ini lebih dari lima tahun terakhir, khususnya mahasiswa tingkat satu dari PTN dan PTS, misalnya dari 400-an mahasiswa (yang Kristen tentunya), hanya sekitar 15 orang mahasiswa yang membaca Alkitab lebih dari 4 kali seminggu. Penemuan ini adalah penemuan yang mengagetkan bagi saya. Bagaimana anak-anak muda ini dapat mengalami kebahagiaan yang sejati bila tidak membaca Alkitabnya setiap hari? Bagaimana anak-anak muda ini dapat terbangun imannya, bila mereka tidak membaca alkitabnya setiap hari? Bagaimana mereka bertahan dalam iman, kalau tidak membaca Alkitab? Bagaimana mereka menjadi garam dan terang baiola tidak membaca Alkitab? Bagaimana mereka memimpin gereja di masa yang akan datang bila mereka tidak bergaul akrab dengan pemilik gereja melalui alkitab? Siapakah yang salah? Siapakah yang akan memperbaiki situasi ini? Adakah orang lain yang datang dari luar gereja? Mungkin kita harus? TQ
(pilemon bukit, dari milist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar