Regenerasi adalah kata lain dari kelahiran kembali. Regenerasi adalah kelahiran ke-dua, yang berbeda dengan kelahiran pertama. Kelahiran pertama terjadi melalui orangtua berdosa; kelahiran ke-dua berasal dari Allah. Kelahiran pertama terjadi melalui bibit tercemar dari orangtua, tetapi kelahiran ke-dua terjadi melalui bibit yang tidak tercemar, Firman Allah (1Pet. 1:23). Kelahiran pertama adalah produk daging; kelahiran ke-dua adalah produk Roh, dimana Roh Kudus memberikan hidup kepada pendosa yang percaya, sebagaimana sang ibu memberi hidup kepada bayi yang baru lahir (Titus 3:5).
Definisi Regenerasi
Kata regenerasi dalam bahasa Yunani ,yaitu palingesia, yang semata-mata berarti “pembaruan”, “tindakan atau proses digenerasi atau dijadikan ulang.” Tindakan tersebut mengubah kita secara fundamental. Dengan kata lain, kita adalah “kreasi” baru dalam Kristus. Akan tetapi kata ini telah disalah artikan oleh sebagian orang.
Regenerasi bukanlah suatu Legalisme. Jangan pernah berpikir bahwa dengan berusaha menaati hukum-hukum Allah dan berpegang teguh pada hukum itu, itu berarti Anda telah dilahirkan kembali. Jika regenerasi sebatas itu maka semua orang bisa melakukannya tanpa Roh Kudus. Konsep yang salah ini telah menyesatkan banyak orang Kristen. Menaati hukum dan peraturan demi mendapat perkenaan Allah bukan ajaran Alkitab. Kelahiran kembali adalah perubahan dari dalam yang dikerjakan oleh Allah dalam hidup kita. Perubahan tersebut menggerakkan kita untuk menaati Allah karena apa yang telah Allah kerjakan dalam hidup kita, bukan agar Allah melakukan sesuatu dalam kehidupan kita.
Regenerasi bukanlah agama. Memang regenerasi hanya ditemukan dalam kekristenan, tapi bukan berarti semua orang yang beragama Kristen sudah pasti lahir baru. Yesus pernah bertemu dengan seorang pemimpin agama Yahudi, yakni, Nikodemus (Yoh. 3). Dia seorang farisi yang taat dan sangat bermoral.
Tetapi Yesus menyuruhnya untuk dilahirkan kembali. Boleh jadi Anda beragama Kristen, Anda rajin bergereja, Anda bermoral tinggi dan paham tentang ajaran-ajaran pokok Alkitab, namun Anda belum dilahirkan kembali.
Regenerasi bukanlah gaya hidup baru. Regenerasi atau kelahiran kembali tidak sama dengan aktifitas baru, kebiasaan baru atau gaya hidup baru, meskipun kelahiran kembali membawa dampak besar pada gaya hidup kita. Perubahan lahiriah belum tentu menunjukan bahwa seseorang telah dilahirkan kembali. Konsep yang salah tentang kelahiran baru adalah semakin seseorang tampak ketimuran, hal itu menunjukan bahwa ia telah lahir baru.
Regenerasi bukan Baptisan. Regenerasi mendahului baptisan. Tidak pernah tercatat dalam Alkitab ada orang yang dibaptus agar dilahirkan kembali atau diselamatkan. Dalam Alkitab, mereka yang dibaptis adalah orang-orang percaya yang telah dilahirbarukan(Kisah. 2:37:41; 8:36-37).
Regenerasi adalah Kelahiran Baru. Regenerasi adalah permulaan kehidupan rohani yang baru, yang ditanamkan di dalam diri kita oleh Roh Kudus dengan mengubah hati kita sehingga kita yang dahulunya mati secara rohani menjadi hidup, dan sekarang berkemampuan dan berkehendak untuk melakukan perubahan-perubahan hidup.
Regenerasi adalah Ciptaan Baru. “Siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”(2Kor. 5:17). Frase untuk “ciptaan baru”, menunjuk pada “pembaharuan roh atau hati” yang dikerjakan Allah dalam hidup. Hal ini bukan penciptaan ulang, sebab pada saat kita dilahirbarukan, kemanusiaan kita tetap dan tidak berubah. Yang berubah dalam hidup orang yang lahir baru adalah hati atau roh. Hati kata amsal adalah sumber kehidupan. Ketika hati ubahkan maka keseluruhan hidup akan mengikutinya. Kata Yunani untuk “ciptaan baru” memiliki gambaran: sebuah kayu biasa yang diubah oleh seorang pemahat menjadi perabot yang indah dan mahal. Itulah yang terjadi pada seseorang yang dilahirkan kembali.
Studi Kata
Kitab yang paling banyak berbicara mengenai kelahiran kembali dalam Alkitab adalah injil Yohanes. Pasal 1:13, Alkitab menggunakan kata “diperanakkan.” Perhatikan pasal 3:3, Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali” (atau lahir “dari atas,” genn?th? an?them). Kata g?nneth? berarti “memperanakkan” atau “dilahirkan.” Dan kata an?them secara harafiah berarti “dari atas”; kata ini juga dapat berarti “kembali, lagi” atau “baru.” Jadi, kata yang tepat untuk regenerasi atau kelahiran kembali adalah “lahir dari atas”, suatu “kelahiran dari sorga” yang berbeda dengan kelahiran biasa yang berasal dari dunia. Dan bentuk aorist dari kata kerja genn?th? yang dipakai, menunjukan bahwa kelahiran baru ini merupakan kejadian tunggal, yang terjadi sekali untuk selamanya.
Ada 3 sifat yang hakiki dari regenerasi atau kelahiran kembali yang alkitabiah:
o Regenerasi merupakan perubahan yang terjadi sekali dan seketika. Regenerasi bukan suatu proses bertahap seperti pengudusan yang progresif.
o Regenerasi merupakan perubahan yang supernatural. Perubahan ini hanya dikerjakan oleh Allah sendiri tanpa bantuan manusia. Kuasa Allah yang ajaib menghidupkan atau menciptakan kembali pendosa agar hidup kembali. Ketika kita bertobat, secara supernatural Allah membangkitkan kita dari kematian rohani kepada kehidupan rohani.
o Regenerasi merupakan perubahan yang radikal. Karena istilah “radikal” berasal dari kata Latin untuk “akar” (radix), maka ini berarti regenerasi merupakan suatu perubahan pada akar natur kita. Seseorang yang diregenerasi mendapatkan kehidupan rohani yang ditanamkan Allah dalam hidupnya, dan kehidupan rohani ini melahirkan perubahan menyeluruh dalam pribadi orang tersebut. Regenerasi yang dilakukan Allah secara ajaib merupakan perubahan total atau menyeluruh.
Mengapa Harus dilahirkan Kembali
Setiap orang harus dilahirkan kembali. Mengapa? Semua manusia telah mengalami kematian rohani (Ef. 2:1) dan telah melakukan dosa (Roma 3:23). Di Taman Eden, Allah telah memperingatkan Adam dan Hawa, “Pada hari engkau memakannya, (buah dari pohon pengetahuan) pastilah engkau mati (Kej 2:17). Dan mereka memang mati. Untuk pertama kali menjadi sangat malu, dan mereka mencoba melarikan diri dari Tuhan. Mereka diusir dari Taman, pikiran mereka menjadi gelap, hubungan dengan Tuhan putus, komunikasi mereka dengan Tuhan rusak. Sejak saat itu semua manusia harus mengalami kematian jasmani. Dan akhirnya, manusia akan mengalami kematian kekal di neraka (Roma 5:12). Manusia telah mengalami kerusakan yang sangat parah. Dosa telah merusak system dan paradigma manusia. Kecenderungannya ingin selalu melakukan dosa. Egois, sombong dan mementingkan diri sendiri. Keadaan manusia digambarkan jelas dalam Roma 1:18-32. Kondisi inilah yang menjadi alasan bahwa setiap orang harus dilahirkan kembali. Tanpa kelahiran baru, kita tidak akan pernah melihat sorga (Yoh. 3:5).
Tidak ada satu orang pun yang dapat mengubah keadaan ini. Sebaik apapun dan sesaleh apapun Anda di dunia, Anda tetaplah orang mati (Yes. 64:6). Usaha, amal, dan kebajikan dalam bentuk apapun tidak dapat mengubah status kita (baca: Yer. 13:23). Hanya Tuhan yang dapat mengubah kerusakan ini. Hanya Tuhan yang dapat menghidupkan kehidupan rohani yang mati, hati yang rusak dan pikiran yang gelap ini dengan cara melahirbarukan manusia tak kala manusia merendahkan diri bertobat dari dosa-dosanya dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Bagaimana Kita Dilahirkan Kembali ?
Manusia tidak dapat meregenerasikan diri sendiri. Dilahirkan dari atas dikerjakan oleh Allah. Pertayaanya, pada saat apa kita mengalami peristiwa supernatural ini? Dalam Injil Yohanes 3:14-16, Yesus mengingatkan Nikodemus tentang kisah Perjanjin Lama bagaimana Musa meletakkan ular tembaga di atas sebuah tiang dan mengundang mereka yang mendapat penyakit mematikan untuk memandang ular itu. Jika mereka menerima undangan Musa dengan memandang ular tembaga di atas tiang, tindakan iman itu akan menyelamatkan mereka.
Bisa dibayangkan apa yang terjadi pada hari itu di padang gurun. Banyak orang mengeluh, mengatakan bahwa undangan itu tidak masuk akal, tidak logis dan bertentangan dengan ilmu kedokteran. Bagaimana mungkin memandang ke seekor ular tanpa menyentuh ular tembaga itu, penyakit mematikan disembuhkan? Bagaimana mungkin hanya dengan percaya atau beriman kita dilahirbarukan dan diselamatkan? Itulah yang dilakukan Allah kepada orang yang menanggapiNya dengan iman. Undangan Allah di zaman ini masih tetap sama, yakni barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (ayat 16). Barang siapa yang tidak percaya akan dihukum (ayat 18).
Allah menghidupkan orang-orang berdosa yang menerimaNya sebagai Juruselamat yang mati menggantikan mereka di kayu salib, yang telah membayar sumua dosa-dosa mereka dan menerima pengampunan penuh atas semua dosa-dosa mereka serta bersedia hidup bagi Kristus. Itulah iman, yang di dalamnya ada pertobatan. Pada saat Anda beriman regenerasi terjadi, Anda dilahirkan kembali, hati Anda diperbaharui, benar-benar baru.
Kita yang mengalaminya tidak melihat apa-apa, tapi kita dapat merasakannya dan orang lain menyaksikannya (Yoh. 3:8). Perubahan itu terjadi dari dalam, kemudian menampakkan diri ke luar. Artinya, kelahiran baru itu bisa dilihat. Ada dampak yang ditimbulkan dari dalam. Dampak kelahiran baru dapat kita lihat dari tutur kata, tingkah laku, dan perbuatan-perbuatan. Alkitab berkata, pohon yang baik menghasilkan buah yang baik pula (Mat. 12:33).
Mungkinkah pohon mangga mengeluarkan buah duren? Mungkinkah orang yang telah dilahirkan kembali suka menjelekkan orang lain, tidak suka mengampuni, dan tidak mau dinasehati? Mungkinkah orang yang mengaku lahir baru hidup dalam amarah? Orang yang telah dilahirkan “dari atas” mengeluarkan tutur kata yang santun, sikap yang rendah hati, kasih yang tulus iklas, penuh belas kasihan dan relah mengampuni, serta perbuatan moral yang terpuji (baca: Efesus 4:22-32). Dan semua itu berasal dari hati yang telah diperbaharui oleh Roh Kudus. (by: Gbl. Alki Tombuku)
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 2 Korintus 5:17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar