TUJUH PERUMPAMAAN KRISTUS
Banyak orang salah menafsirkan 7 perumpamaan Tuhan Yesus yang tercatat di dalam Injil Matius 13. Penyebabnya adalah terlalu terpukau pada kata ‘Kerajaan Sorga’ tanpa menggali lebih dalam pada ayat 11. Pada ayat 11 Yesus menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak…” Kata Yunani dibalik kata rahasia di ayat itu adalah ta musteria=misteri. Sesungguhnya Tuhan bukan membicarakan Kerajaan Sorga, melainkan misteri dari Kerajaan Sorga itu.
Apakah misteri Kerajaan Sorga itu? Banyak orang gagal menangkap bahwa Jemaat lokal Perjanjian Barulah yang dimaksudkan Tuhan Yesus. Jemaat lokal adalah tubuhNya, adalah mempelai wanitaNya, dan itu adalah misteri Kerajaan Sorga.
Tuhan menceritakan bagaimana misteri Kerajaan Sorga itu dimulai, yaitu dengan menaburkan benih Injil. Perumpamaan pertama dari Tuhan ialah tentang Penabur Benih. Tuhan menggambarkan proses sebuah jemaat lokal didirikan, yaitu melalui menaburkan benih Injil. Kalau benih yang ditabur jatuh ke tanah yang subur, maka berdirilah sebuah jemaat lokal.
Perumpamaan kedua ialah tentang musuh Tuhan yang menaburkan benih lalang. Hal itu menyebabkan berdirinya gereja yang sesat. Melalui perumpamaan ini Tuhan mau memberitahukan kita bahwa tidak semua gereja yang eksis adalah ”gandum” atau gereja milik Tuhan, melainkan banyak diantaranya adalah ”lalang” atau gereja milik Iblis.
Kemudian Tuhan melanjutkan perumpamaan ketiga yaitu tentang biji sesawi. Melalui perumpamaan ini Tuhan ingin menggambarkan keadaan jemaat yang sebelumnya digambarkan dengan lalang itu, juga bagaikan biji sesawi yang berkembang menyimpang dari genetikanya sehingga menjadi pohon besar. Banyak orang akan mencari keuntungan materi, jasmani dan duniawi di sana, bagaikan burung yang bertengger dan mencari makan di pohon itu.
Dengan perumpamaan ke-4, yaitu gandum 3 sukat yang dimasukkan ragi oleh perempuan ke dalamnya, Tuhan sekali lagi mengajarkan usaha iblis merusak jemaat lokal dari gandum menjadi lalang dengan memasukkan ragi (doktrin yang salah) ke dalam 3 sukat gandum (1. motivasi yang tulus, 2. doktrin yang alkitabiah, dan 3. moral yang tinggi) hingga khamir semuanya.
Kemudian Tuhan memakai 2 perumpamaan yaitu yang ke-5 dan ke-6 untuk menggambarkan jemaat yang benar, yaitu yang didalamnya terdapat harta yang terpendam, yang layak bagi siapapun untuk menjual hartanya dan membeli ladang itu. Layak bagi siapa saja untuk menjual rumahnya dan pindah ke dekat jemaat lokal yang alkitabiah agar seluruh keluarganya bisa diselamatkan dan berjemaat dengan baik di jemaat yang alkitabiah. Dan Injil yang benar bagaikan mutiara yang tiada tara nilainya. Layak bagi siapapun untuk menukarnya dengan segala yang dimilikinya.
Dan perumpamaan ke-7 adalah tentang penarikan pukat yang sesungguhnya adalah gambaran tentang pengangkatan jemaat pada saat kedatangan Tuhan. Ikan akan dimasukkan ke dalam pasu sedangkan sampah pasti akan dibuang.
TUHAN MENABUR BENIH GANDUM
Banyak orang Kristen terlalu naif dan lugu. Mereka melihat semua AKTIVITAS dan kelompok yang menyebut-nyebut nama Yesus adalah berasal dari Yesus Kristus Juruselamat yang mati tersalib. Padahal Tuhan sudah memperingatkan kita bahwa iblis akan datang dan akan memakai namaNya.
Cara jitu musuh sebuah produk minuman untuk menyerang saingannya ialah memproduksi minuman beracun dengan merek yang sama dengan yang diserangnya. Lucifer memang cerdas, dan kecerdasannya melampaui kita semua. Namun syukur kepada Allah, Tuhan Yesus telah memperingatkan kita bahwa komplotan Lucifer akan memakai namaNya untuk menyesatkan murid-muridNya (Mat 24:3-5, 23-28).
Jelas-jelas Tuhan hanya menaburkan benih gandum, namun fakta menunjukkan tumbuh banyak lalang. Sesungguhnya Tuhan melalui perumpamaan ini ingin memberitahukan kita bahwa iblis mendirikan gereja yang sesat, bahwa kita tidak boleh bodoh dan tidak boleh menganggap semua gereja yang memakai nama Yesus adalah gandum. Kita harus tahu bahwa iblis cukup pintar dalam tindakannya untuk menentang Tuhan, yaitu melakukan pemalsuan akan program Tuhan. Iblis tahu bahwa cara terjitu untuk melawan gereja yang benar adalah mendirikan gereja yang salah. Ia menaburkan benih lalang untuk mengganggu pertumbuhan gandum sekaligus untuk mengacaukan orang awam yang tidak sanggup membedakan antara lalang dan gandum.
IBLIS MENABUR LALANG
Seandainya tidak ada iblis maka pasti tidak ada gereja yang sesat. Dan pasti tidak ada agama yang aneh-aneh, dan tidak ada penyembahan berhala. Jika tidak ada iblis maka juga tidak akan ada usaha penyesatan yang sangat merajalela.
Tanpa iblis, dosa yang dilakukan oleh manusia hanya yang timbul dari dorongan kedagingannya, bukan yang bersifat rohani, doktrinal dan penyesatan. Mencuri, berzinah adalah dosa kedagingan, tetapi penyembahan berhala, penyebaran agama yang tidak berasal dari Allah, dan pendirian gereja yang tidak Alkitabiah, itu berasal dari taktik iblis untuk menjerat lebih banyak manusia ke Neraka.
Kini keadaannya tidak bisa dibalik lagi, kita tidak bisa mengandaikan bahwa iblis tidak ada, karena dia telah ada. Allah tidak menciptakan iblis melainkan menciptakan malaikat yang berkepribadian, dan berkehendak bebas seperti manusia. Dan sejumlah malaikat telah memilih menentang Tuhan sehingga mereka sudah ditetapkan akan dihukum. Mereka menuntut manusia yang juga diberi kehendak bebas diuji, karena mereka sesumbar kepada Allah bahwa setiap yang diberi kehendak bebas pasti akan menentang Allah (Ayub 1:9-12).
Untuk melancarkan programnya iblis mendirikan berbagai agama, dari yang menyembah matahari hingga yang menyembah tahi sapi. Dan satu hal yang oleh banyak orang Kristen tidak diwaspadai, yaitu bahwa iblis mendirikan gereja. Orang-orang yang terjaring di dalam gereja yang didirikan iblis pasti digiring untuk tidak memperhatikan doktrin melainkan hal-hal kehidupan sehari-hari, karena ketika mereka memperhatikan doktrin maka mereka akan melihat kesalahan gereja mereka, serta akan meninggalkan gereja mereka. Seandainya tidak ada iblis, kami tidak perlu menerbitkan Pedang Roh, tidak perlu kuatir akan penyesatan, semua agama pasti membawa orang ke Sorga, dan tidak ada gereja yang sesat. Tetapi karena iblis sudah ada maka kita harus mewaspadainya, menentangnya, bahkan mengalahkannya. Tentu dengan pertolongan Yesus Kristus, dan Alkitab firmannya. Menjunjung tinggi doktrin alkitabiah, dan mengumandangkannya, adalah satu-satunya cara untuk melawan penyesatan yang disebarkannya.***
Sumber: PEDANG ROH: Jurnal Teologi, Sarana Pendidikan Teologi dan Pemberitaan Kebenaran oleh GITS (GRAPHE International Theological Seminary), Edisi 57, Triwulanan Oktober-Desember 2008, Suhento Liauw (STh., M.R.E., D.R.E., Th.D), halaman 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar