Ketika dalam perjalanan menuju ke kampus, aku melihat seorang bencong sedang berjalan kaki dengan penampilan yg cantik dan menor. Seandainya dia didandani lebih lagi dalam soal pakaian, maka bisa jadi orang yang memandang akan menyangka dia adalah perempuan cantik benaran. Oops...setidaknya kalo tampak belakang, kalo tampak depan dengan kondisi berpakaian seperti yang kulihat sekilas dari perjalanan dengan motorku, maka jelas dia bukan wanita.
Setelah keluar dari kampus, aku menelusuri sebuah perempatan yang tidak jauh dari kampusku. Maka aku berhenti karena ada Bang Jo (Lampu merah maksudku Book...) di perempatan itu. Kulihat 6 bencong diseberang persimpangan sebuah Mall, dan dipojok alias sudut jalan umum trotoar yang tidak panas. Mereka asyik ngobrol dan diskusi Book.... aku tidak tahu apa yang mereka diskusikan.
Saat itu mungkin mereka diskusi alias Briefing sebelum memulai pekerjaannya sebagai Bencong jalanan yang mengamen untuk sesuap nasi. Mungkin saja salah seorang di antara mereka mengajak, "Sebelum kita mulai berkerja hari ini, marilah kita berdoa menurut agama dan keyakinan kita masing-masing agar Tuhan memberkati kita hari ini." Ada perasaan jijai dan sedih alias prihatin juga. Mungkin di kota J, banyak bencong di jalan-jalan yang mengamen dari satu perempatan Bang Jo ke perempatan yang lain, atau dari satu tempat makan ke warteg yang lain.
Tidak kulihat mereka membawa Gitar, namun biasanya mereka membawa Krincingan sebagai alat musik. Tidak berani juga aku mengambil foto dari kamera Hpku yang kubawa, "eike takut Book....."
Bang Jo pun menjadi Hijau...aku berlalu begitu saja dengan sebuah perasaan risau sejenak dengan kondisi mereka dan kota J. Mungkin ini adalah potret sebagian kecil rakyat bangsaku yang sudah berputus asa dalam mencari kerja. Mungkin mereka mendapat uang lumayan banyak sehari seperti pengamen pada umumnya. Mungkin itu juga yang membuat mereka tetap menjadi Bencong Pengamen Jalanan. So... ada ide apa untuk membuat terobosan kecil untuk menolong mereka? Pertanyaan itu mengusik hatiku.
Ketika makan, mereka ada, ketika di Bang Jo, mereka ada, Oopps...dimana-mana ada mereka...aku jadi teringat lagu Project Pop, JANGAN GANGGU BANCI.....
Saya mau meralat lagu Project Pop tersebut dengan menjadi JANGAN JADI BANCI.... JANGAN JADI BANCI....tapi gimana caranya gitu lho? Mungkin itu akan mereka tanyakan kepada anda dan saya....
SO What gitu lho, kami enjoy dengan kondisi kami saat ini, so jangan ganggu kami, jangan ganggu Banci Boook.... lebih lagi jika ditanya ke dalam hati sanubari mereka, apa benar mereka mau jadi Banci/Bencong seumur hidup atau lama jadi begitu. Tentu saja mereka setuju dengan lagu plesetanku “JANGAN JADI BANCI”.
Siapa sich Boook yang mau jadi Banci/Bencong seumur hidup? Jawabannya Aming kaleee di Extravaganza. But Aming pun kagak mau disamakan dengan Banci/Bencong jalanan.
Bagi Aming mungkin itu hanya peran saja, bagi Tessie mungkin itu hanya peran saja. Namun ternyata adegan banci/bencong di Tawa Sutra, di Acara Humor, di Film-film Indonesia, itulah yang menjadi POTRET NYATA masyarakat kita...Oh dunia....(kata Budi Anduk), biar muka gue Jelek abiez, tapi gue tetap merasa Cowok Paling Tampan di dunia...gue tidak mau jadi Banci/Bencong Boookkk..............Gue akan tetap menjadi Budi Anduk, meminjam istilah Andy F. Noya, Mahfud Man, eh salah Budi Man......atau Anduk Man...
Satu perenungan singkat yang mengajak kita semua berpikir dan mungkin bertindak! Jangan NATO....
Orang Bodoh Ngomel, Orang Bijak Nulis, kemaren2 saya Bodoh mengomeli mereka, namun sekarang saya mau jadi Bijak dengan Menulis.....
Mari dengarkan lagu Republik Mimpi berikut ini:
Kita semua harus ngerti Negri ini lagi SUSAH
Atau kita tenggelam dalam Lagu PANGGUNG SANDIWARA:
Dunia ini PANGGUNG SANDIWARA
Mengapa kita BerSANDIWARA...MENGAPA KITA BERSANDIWARA....
MENGAPA KITA BERSANDIWARA....mengapa kita bersandiwara....
Akhir kata dari semua yang didengar....
Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita. (1 Kor 6:9-11).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar