Muijzat adalah sesuatu yang ajaib, yang tidak dapat dikerjakan oleh manusia. Beda mujizat dari sulap ialah bahwa mujizat adalah sesuatu yang tidak dapat dikerjakan oleh manusia, sedangkan sulap adalah tipu-gerak bahkan tipu dengan teknologi untuk mengelabui penonton. Tetapi di zaman iblis berhasil menginvasi manusia, sesuai terminologi Dave Hunt dalam buku Occult Invasion, banyak pesulap yang telah memakai bantuan iblis.
Mujizat Iblis Zaman Musa
Pada saat Jehovah membawa keluar bangsa Yahudi untuk bertugas menjaga ibadah simbolik dan menyinari bangsa-bangsa, raja Mesir, Firaun, tidak mengijinkan. Kita sudah sering membaca tindakan Allah Jehovah dengan mujizat-mujizat yang amat dahsyat. Tetapi iblis tidak mau kalah, dia juga beraksi menunjukan bahwa dia bisa membuat mujizat melawan mujizat Allah.
Kemudian Firaunpun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan merekapun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka. Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka. (Kel.7:11-12 ITB)
Lihatlah, iblis bisa buat mujizat meniru mujizat Tuhan. Dan Tuhan mengijinkan dengan tujuan tertentu. Ada sesuatu yang lebih penting dalam agenda Tuhan terhadap Firaun, Musa, dan orang Israel. Tentu Tuhan dapat memakai ular dari tongkat Musa mematuk Firaun, atau ularnya seperti cobra menari-nari di wajah Firaun sampai dia ketakutan, dan melepaskan bangsa Yahudi. Tetapi jika segampang itu Firaun lepaskan bangsa Yahudi, maka tidak menimbulkan kesan mendalam di benak bangsa Yahudi beserta keturunan mereka, dan juga orang-orang Mesir.
Dengan mujizat demi mujizat dipertunjukkan, bahkan yang terakhir, yaitu mujizat terdahsyat, pembunuhan semua anak sulung, sambil melaluinya menetapkan sebuah ibadah simbolistik penyembelihan domba untuk mengingat janji Allah bahwa akan mengirim juruselamat yang akan dihukumkan menggantikan manusia.
Ketika Musa dan Harun merubah air di Mesir menjadi darah, hal itu ditiru juga oleh para ahli sihir di Mesir. Sehingga setelah melihat itu Firaun mengeraskan hatinya. Sekali lagi Tuhan mengijinkan iblis melakukan mujizat (Kel.7:14-25). Selanjutnya Musa dan Harun disuruh Tuhan memenuhi Mesir dengan katak. Dan untuk sekali ini pun Tuhan mengijinkan para ahli sihir Mesir meniru, dan mereka memunculkan katak-kata juga. (Kel.8:1-15).
Tulah yang berikut ialah nyamuk, ketika Musa memukul tongkatnya ke tanah, semua debu tanah menjadi nyamuk. Para ahli sihir Mesir mencoba meniru namun mereka gagal. Ternyata kemampuan iblis memang terbatas (Kel.8:12-15). Kemudian tulah ke empat yaitu lalat pikat. Kasus lalat pikat ini, ternyata ahli sihir Mesir tidak berusaha untuk mencoba, karena mereka tahu bahwa kemampuan mereka terbatas.
Dari apa yang terjadi di Mesir pada zaman Musa, bisa ditarik pelajaran yang penting ialah bahwa iblis bisa melakukan mujizat yang terbatas, dan Tuhan mengijinkannya. Artikel ini bukan difokuskan untuk membahas mujizat yang dilakukan oleh Tuhan di Mesir melalui Musa dan Harun, melainkan hanya ingin membuka mata pembaca agar bisa melihat bahwa iblis bisa melakukan mujizat, dan bahwa dalam tingkat tertentu Tuhan mengijinkannya.
Mengapakah Zaman Musa Banyak Mujizat?
Zaman Musa adalah zaman peralihan dari keimamatan ayah ke zaman keimamatan Harun. Ini adalah masa dimana Allah menutup sebuah periode zaman, dan memulai sebuah periode zaman baru. Keimamatan Harun akan dimulai dan keimamatan ayah akan diakhiri. Sesudah keimamatan Harun ditegakkan, selanjutnya tidak ada lagi ayah yang berdoa memberkati anakanaknya dengan menumpangkan tangan ke atas mereka. Berdoa agar Tuhan memberkati anak-anak kita tentu boleh dilakukan sepanjang masa, tetapi tidak dengan meletakkan tangan di atas kepala mereka laksana imam.
Setelah bangsa Yahudi sampai di gunung Sinai, mereka diresmikan sebagai sebuah bangsa, dan sistem ibadah simbolistik disempurnakan. Mereka akan menjadi sebuah bangsa yang bertugas menjaga janji Allah, dan menerangi semua bangsa di muka bumi.
Musa adalah pribadi yang sangat istimewa, yang dipersiapkan untuk tugas yang besar sejak masih dalam kandungan. Dalam perubahan zaman, dimana diperlukan orang yang sangat spesial, Tuhan selalu menyiapkan
orang, misalnya Paulus, yang disiapkan dengan pendidikan Torah yang sangat mendalam.
Ketika Tuhan belum waktunya memakai Musa, dan dia bertindak sendiri, terjadi kefatalan, dan hasilnya dia menjadi buronan. Musa sangat kecewa kepada Tuhan, seolah-olah Tuhan membiarkannya di saat dia sangat
membutuhkan Tuhan, padahal dia bertindak sendiri di luar schedule Tuhan. Tetapi setelah waktunya tiba, di
usianya yang sudah 80 th, menurut Musa mungkin sudah terlalu tua, tetapi menurut Tuhan justru sudah matang, akhirnya dia dipakai. Tetapi saat itu orang Yahudi sudah diperbudak 400-an tahun, tidak mudah untuk diajak untuk memberontak terhadap Mesir yang super-power, yang tidak mungkin bisa dilawan dengan kekuatan kepalang tanggung.
Tuhan memakai Musa melakukan mujizat untuk meyakinkan Musa, meyakinkan orang-orang Yahudi, dan untuk menakut-nakuti Firaun serta orang Mesir. Mujizat yang Tuhan lakukan melalui Musa, untuk pihak Musa dan orang Yahudi itu adalah bukti bahwa Allah Jehovah, Allah nenek moyang mereka menyertai mereka dan Dia Allah yang perkasa. Jika disertai oleh Allah yang maha kuasa demikian untuk keluar dari Mesir, bisa berhasil. Di sisi Firaun dan orang Mesir, Tuhan ingin mereka betul-betul mengakui bahwa bangsa Israel adalah bangsa istimewa, karena mereka umat Allah alam semesta dan Allah sedang membawa mereka ke sebuah wilayah untuk menjadi mercu suar, memancarkan kebenaran ilahi Allah pencipta alam semesta ke seluruh bumi.
Mengapa YESUS KRISTUS Buat Mujizat?
Zaman Yesus Kristus dan Rasul-rasul juga adalah sebuah zaman perubahan, yaitu perubahan dari zaman ibadah Simbolistik Ritualistik Jasmaniah (SRJ) ke zaman ibadah Hekekat Rohaniah dalam Kebenaran (HRK). Musa berada di awal masa pembentukan sebuah negara theokrasi, atau masyarakat sacral-society, yang dipimpin langsung oleh Allah Pencipta alam semesta. Sedangkan para Rasul di awal masa pemisahan negara dan gereja.
Tuhan Yesus melakukan mujizat untuk membuktikan bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan, Dia adalah Allah Jehovah yang mengosongkan diri mengenakan tubuh manusia. Untuk membuktikan hakekat diriNya, Allah Bapa melakukan segala yang diminta-Nya sebagai manusia. Tiap-tiap mujizat yang dilakukanNya, terjadi atas permintaanNya kepada Bapa.
Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata
demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" (Yoh 11:41-43 ITB)
Jadi, mujizat yang dilakukan oleh Yesus, sesungguhnya itu dilakukan Bapa di Sorga atas permintaanNya, dengan tujuan “supaya mereka percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Semua itu adalah BUKTI bahwa Dialah Mesias, Juruselamat, Allah Jehovah yang sedang mengenakan tubuh manusia.
Mengapa Rasul-rasul Buat Mujizat?
Rasul-rasul yang diberi kuasa melakukan mujizat di awal zaman PB tentu dengan tujuan agar mereka dihormati, ditaati, bahkan ditakuti. Mereka adalah tonggak perubahan dari zaman sistem ibadah simbolistik ke ibadah hakekat. Keadaan mereka seperti Musa yang menghadapi bangsa Yahudi yang telah diperbudak oleh super-power 400-an tahun. Para Rasul menghadapi orang-orang Yahudi yang sudah menjalankan Taurat 1500-an tahun, mereka tidak gampang menerima ajaran baru.
Rasul-rasul diberi kuasa untuk melakukan mujizat sebagai bukti bahwa mereka adalah Rasul Yesus Kristus, utusan khusus Yesus Kristus. Mereka adalah utusan Yesus Kristus, dan melalui mereka wahyu yang Tuhan turunkan diajarkan secara lisan dan dituliskan. Jadi, mujizat yang mereka lakukan adalah bukti kerasulan mereka, dan itu yang memeteraikan tulisan mereka sebagai firman Tuhan.
Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul, telah dilakukan di tengah-tengah kamu
dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa. (2 Kor. 12:12 ITB)
Pembuat Mujizat Akhir Zaman
Mesias palsu akan datang, dan karena dia sangat tahu bahwa Mesias dinubuatkan akan mengadakan mujizat maka ketika mesias palsu mengklaim dirinya mesias, dia akan meyakinkan orang dengan mujizat palsu. Sebelum the big boss yang palsu muncul, akan muncul dulu banyak nabi palsu, dan rasul palsu. Mereka tentu dikendalikan oleh Lucifer dan dilepas secara teratur dan terukur. Mereka akan mengadakan mujizat-mujizat untuk membiasakan kondisi suasana mengejar mujizat, sehingga sangat antusias menyambut the big boss. Matius 24:5 memberi tahu kita bahwa akan terjadi pembajakan nama Yesus sehingga membingungkan orang Kristen dan sulit membedakan kelompok Yesus yang benar dan yang palsu. Mereka akan rajin sekali memberitakan Injil dan terlihat sangat rohani.
Dan juga telah dikatakan bahwa roh iblis akan bergiat di akhir zaman dan akan melakukan berbagai mujizat
untuk menyesatkan orang. Seharusnya orang Kristen yang tidak rela disesatkan berhati-hati (Mat.24:24-25).
Dan Rasul Paulus juga mengatakan bahwa antikristus akan menyesatkan orang dengan mujizat (2 Tes. 2:9-10). Hal yang terpenting untuk diperhatikan ialah bahwa iblis pada akhir zaman akan menyesatkan orang dengan memakai mujizat. Berarti orang Kristen harus sangat berhati-hati, dan selalu ingat bahwa bukan Tuhan saja yang bisa melakukan mujizat melainkan iblis juga bisa. Bahkan kita tidak melihat ada kepentingan Tuhan melakukan mujizat di akhir zaman setelah Rasul-raul kembali ke Sorga. Alkitab telah selesai dan baku berupa sebuah kanon di tangan kita. Pihak yang berkepentingan melakukan mujizat adalah iblis dan dengan tujuan untuk menyesatkan. Hal ini telah dikatakan sebagai peringatan (Mat.24:25).***
Sumber: Dr. Suhento Liauw dalam Buletin PEDANG ROH Edisi 93, Okt-Des 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar