Buku
DISALIBKAN OLEH MEDIA:
Fakta dan Fiksi tentang Yesus Sejarah
oleh:
Rev. Prof. C. Marvin Pate, Ph.D. dan
Sheryl L. Pate, M.A.
Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta, 2008
Penerjemah: Yeri Ekomunajat.
Apakah yang Sesungguhnya Dikatakan dan Dilakukan oleh Yesus?
Adakah Injil-injil yang Hilang?
Benarkah Yesus Menikah?
Temukan jawabannya di dalam buku ini!
Deskripsi dari Denny Teguh Sutandio:
Di dalam Matius 16:13, Tuhan Yesus bertanya kepada para murid, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Lalu, para murid menjawab di ayat 14, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Jawaban mereka mewakili opini manusia yang pernah mereka dengar. Orang lain melihat Kristus bukan dengan perspektif yang benar, dengan perspektif manusia berdosa yang menginginkan kebebasan dari penjajah pada waktu itu. Namun, bukan itu yang dibutuhkan Kristus. Maka di ayat 15, Kristus bertanya langsung kepada para murid-Nya, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Melalui anugerah Allah, Rasul Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (ay. 16) Jawaban ini mewakili iman Petrus dan juga menjadi iman kita atas anugerah Allah. Selain itu, jawaban ini juga menjadi pertanda pembeda antara para pengikut Kristus yang termasuk anak-anak Allah Vs anti-Kristus yang TIDAK termasuk anak-anak Allah (meskipun beberapa atau bahkan banyak dari mereka beribadah dan religius). Perhatikan reaksi antara para murid Kristus dengan banyak ahli Taurat dan orang Farisi terhadap Kristus. Para murid-Nya mewakili pengikut Kristus yang setia, karena mereka percaya dan menjalankan apa yang Kristus firmankan, sedangkan banyak ahli Taurat dan orang Farisi mewakili para anti-Kristus, karena mereka tidak menerima Pribadi Kristus yang berbeda dari hasrat mereka yang berdosa yang menginginkan kebebasan dari penjajahan. Hal ini menjadi refleksi bagi kita juga. Mereka yang mengikut Kristus dengan setia percaya kepada dan di dalam Kristus, setia kepada firman-Nya, dan taat menjalankan firman-Nya. Sedangkan mereka yang seolah-olah aktif di gereja namun sebenarnya anti-Kristus adalah mereka yang pura-pura percaya kepada Kristus di dalam mulut, namun tidak pernah mengerjakan apa yang difirmankan-Nya. Atau mungkin juga, para anti-Kristus adalah mereka yang bertoha “pendeta” atau “pemimpin gereja”, namun sudah tidak lagi percaya akan finalitas Kristus sebagai Tuhan dan satu-satunya Juruselamat, lalu kompromi dengan semua agama. Yang lebih parah, para anti-Kristus itu muncul dalam cara-cara terselubung yang seolah-olah baik namun menyesatkan dan menghujat Kristus, yaitu melalui media.
Melalui media, para anti-Kristus di zaman postmodern ini tidak lagi takut menyuarakan apa yang mereka sebut sebagai “kebenaran.” “Kebenaran” yang mereka suarakan sebenarnya menghujat pribadi, kematian, kebangkitan, dan kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Apa saja yang cocok menurut pikiran mereka yang berdosa, mereka anggap sebagai “kebenaran,” namun jika ada yang tidak cocok dengan pikiran mereka, mereka akan menganggapnya sebagai bidat/sesat, eksklusif, dll. MunculnyaJesus Seminar, “Injil” Gnostik (berupa “Injil” Thomas, “Injil” Yudas, dll) yang diklaim sebagai “Injil” asli yang seharusnya menggantikan posisi Injil Yohanes, novel (dan film) The Da Vinci Code dari Dan Brown, 3 teori yang menyanggah kebangkitan Kristus dari beberapa pakar “theologi.” Tidak hanya itu, buku The Bible Codedari Michael Drosnin yang sempat mengguncang dunia seolah-olah memberi tahu kita tentang kedatangan Kristus yang kedua kali. Kemudian, di zaman postmodern yang meneriakkan relativisme, finalitas Kristus dan Kitab-kitab Injil dipertanyakan oleh mereka yang justru berpendidikan “theologi.”
Jika demikian, bagaimana sikap orang Kristen? Ada pemimpin gereja yang ketakutan jemaatnya diracuni oleh hal-hal seperti demikian, lalu mati-matian melarang jemaatnya menonton film atau membaca buku-buku yang mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan Alkitab. Tindakan ini seolah-olah baik, namun sayangnya: ekstrem, fanatik, dan kekanak-kanakan (childish). Di sisi lain, ada pemimpin gereja yang sudah diracuni oleh filsafat dunia berdosa di atas menerima mentah-mentah argumentasi mereka yang konyol, lalu mengajarkannya di gereja dengan mengatakan bahwa yang penting bukan Yesus menurut sejarah, melainkan Kristus menurut iman. Di antara dua sisi ekstrem, bagaimana sikap orang Kristen seharusnya? Sebagai orang Kristen, kita percaya bahwa ketika kita beriman kepada Kristus dan kebenaran Alkitab, itu terjadi bukan karena kita mengerti terlebih dahulu, tetapi melalui anugerah Allah (bdk. Ibr. 11:3). Namun, anugerah Allah yang memberikan iman tersebut tidak berhenti sampai di situ. Menurut bapa gereja Augustinus, iman harus mencari pengertian (credo ut intelligam), sehingga iman Kristen yang kokoh tetap harus belajar mengerti apa yang diimani dan pengertian itu semakin memperkokoh iman kita, begitu seterusnya. Pengertian akan historisitas (kesejarahan) iman Kristen inilah yang dipaparkan dengan begitu jelas, tegas, bertanggungjawab, dan Alkitabiah oleh Rev. Prof. C. Marvin Pate, Ph.D. dan istri, Sheryl L. Pate, M.A. di dalam bukunya Disalibkan oleh Media ini. Di dalam bukunya, kedua penulis membahas alur cerita dari masing-masing problem (misalnya, Jesus Seminar, The Da Vinci Code, penemuan kain kafan Turin, dll), lalu disusul dengan perdebatan yang muncul di antara mereka yang pro dan kontra dengan problem tersebut, dan diakhiri dengan analisa cermat dan teliti dari kedua penulis ini berdasarkan Alkitab dan logika Kristen yang bertanggungjawab.
Biarlah buku ini boleh menjadi berkat untuk memmperkuat iman Kristen ini agar makin mencintai Allah dan firman-Nya. Amin. Soli Deo Gloria.
Profil Rev. Dr. C. Marvin Pate dan Sheryl L. Pate:
Rev. Prof. C. Marvin Pate, Ph.D. adalah Ketua Departemen Theologi Kristen dan Elma Cobb Professor of Christian Theology di Chesley and Elizabeth Pruet School of Christian Studies, Ouachita Baptist University, U.S.A. dan melayani di Caddo Valley Baptist Church. Beliau adalah anggota dari: Society of Biblical Literature dan National Association of Baptist Professors of Religion. Beliau menyelesaikan studi Diploma di Moody Bible Institute, Chicago, IL., U.S.A. pada tahun 1974; Bachelor of Arts (B.A.) di University of Illinois, Chicago, IL., U.S.A. pada tahun 1976; Master of Arts (M.A.) di Wheaton College, Wheaton, IL., U.S.A. pada tahun 1982; danDoctor of Philosophy (Ph.D.) di Marquette University, Milwaukee, WI, U.S.A. pada tahun 1988. Buku-buku yang ditulis oleh beliau:
Ø “The Church,” dalam Evangelical Dictionary of Biblical Theology. Diedit oleh Walter A. Elwell (Grand Rapids, MI: Baker Books, 1996), pp.95-98.
Ø “First and Second Corinthians,” dalam Evangelical Dictionary of Biblical Theology. Diedit oleh Walter A. Elwell (Grand Rapids, MI: Baker Books, 1996), pp. 118-123.
Ø The Reverse of the Curse: Paul, Wisdom, and the Law. WUNT II/114, diedit oleh Martin Hengel dan Otfried Hofius (J. C. B. Mohr/Paul Siebeck, 2000)
Ø Behind the Masks: Personality Disorders in the Church. Ditulis bersama Sheryl L.. Pate (Broadman and Holman, 2000).
Ø Communities Living in the Last Days: The Dead Sea Scrolls, the New Testament and the Story of Israel. (InterVarsity Press, 2000).
Ø Four Views of Revelation. Editor dan kontributor (Zondervan, 1998).
Ø Doomsday Delusions. Ditulis bersama Calvin B. Haines (InterVarsity Press, 1995).
Ø Luke: Moody Gospel Series (Moody Press, 1995).
Ø The End of the Age Has Come: The Theology of Paul (Zondervan, 1995).
Ø The Glory of Adam and the Afflictions of the Righteous: Pauline Suffering in Context (Edwin Mellen Press, 1993).
Ø Adam Christology as the Exegetical and Theological Substructure of 2 Corinthians 4:7-5:21 (University Press of America, 1991).
Ø The Story of Israel: A Biblical Theology. Editor dan kontributor (InterVarsity, October, 2004)
Ø Deliverance Now and Not Yet: The New Testament and the Great Tribulation. C. Marvin Pate dan Douglas Kennard (Baltimore, MD: Peter Lang Publisher, 2004).
Ø Iraq: Babylon of the End-Times? C. Marvin Pate dan J. Daniel Hays (Grand Rapids, MI: Baker Books, 2003).
Ø The Apocalypse: A Historical Novel. J. Daniel Hays dan C. Marvin Pate (Grand Rapids, MI: Zondervan, 2004).
Ø Crucified in the Media: Finding the Real Jesus amidst the Headlines. C. Marvin dan Sheryl L. Pate (Grand Rapids, MI: Baker, January, 2005).
Tulisan beliau baru-baru ini:
· Dictionary of Biblical Prophecy, ditulis bersama Scott Duvall dan Danny Hays, Zondervan
· Introduction to Johannine Literature, Zondervan
Sheryl L. Pate, M.A. adalah seorang penulis buku-buku laris yang meraih gelar Bachelor of Arts (B.A.) dan Master of Arts (M.A.) dalam bidang pendidikan dari Concordia University. Beliau mengajarkan pembuatan catatan harian dan mengajar kelas-kelas di Pusat Keluarga dan Masyarat Ben M. Elrod di Ouachita Baptist University dan telah memberikan banyak presentasi mengenai manfaat dokumentasi pengalaman hidup seseorang melalui tulisan. Beliau dan suaminya telah menggembalakan sepuluh gereja sepanjang pernikahan mereka yang telah berlangsung hampir 30 tahun. Buku pertama yang mereka tulis bersama-sama adalah Behind the Masks: Personality Disorders in the Church (Broadman & Holman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar