Sabtu, September 26, 2009

Berita Mingguan 26 September 2009

Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary
Untuk berlangganan, kirim email ke: gits_buletin-subscribe@yahoogroups.com

PENULIS DA VINCI CODE DISESATKAN OLEH GEMBALA SIDANG LIBERAL
Berikut ini disadur dari sebuah laporan yang terbit tanggal 16 September 2009, oleh missionari Daryl Coats: "15 September 2009 adalah tanggal peluncuran, di Amerika Serikat, novel terbarunya Dan Brown, penulis dari The Da Vinci Code. Sebagai bagian dari usaha dunia untuk mempublikasikan peristiwa ini seluas mungkin, edisi 13 September dari majalah Parade memuat sebuah wawancara singkat dengan Brown. Sebagai respons terhadap pertanyaan, `Apakah anda beragama?' Brown menjawab sebagai berikut: `Saya dibesarkan sebagai seorang Episkopal, dan saya sangat beragama sewaktu kecil. Kemudian, sekitar kelas dua atau tiga SMP, saya mempelajari astronomi, kosmologi, dan asal usul alam semesta. Saya masih ingat berkomentar kepada seorang hamba Tuhan, "Saya tidak mengerti. Saya membaca sebuah buku dan katanya ada ledakan besar yang dikenal sebagai Big Bang, tetapi di sini dikatakan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dan binatang-binatang dalam tujuh hari. Yang mana yang benar?" Sayang sekali, jawaban yang saya dapatkan adalah, "Anak-anak yang baik tidak menanyakan pertanyaan seperti itu." Ada cahaya yang padam, dan saya berkata, "Alkitab tidak masuk akal. Ilmu pengetahuan lebih masuk akal bagi saya." Dan saya lambat laun menjauh dari agama.' Ada beberapa hal yang menonjol dari kesaksian Brown. Pertama, Brown jelas menyesal akan keputusannya meninggalkan Alkitab. Perhatikan kata `sayang sekali,' yang dia pakai untuk mengawali jawaban yang ia dapat dari sang `hamba Tuhan.' Kedua, Alkitab berkata, `Bila tersingkap, firman-firman- Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh' (Maz. 119:130). Allah jelas memberikan terang tertentu kepada Brown yang muda, tetapi (menurut kesaksiannya sendiri) ketika Brown muda menolak satu-satunya sumber sejati akan terang, `ada cahaya yang padam' - bukan MENYALA. Ketiga, [betapa tidak logis dan bodoh] untuk mengklaim bahwa kata-kata yang jelas dalam Kejadian 1 `tidak masuk akal,' tetapi konsep bahwa sebuah ledakan menghasilkan keteraturan dan bukannya kehancuran dan kekacauan -- `lebih masuk akal bagi saya'? Keempat, betapa banyak kerusakan yang ditimpakan pada pekerjaan Allah karena satu jawaban yang buruk. (Buku The Da Vinci Code telah terjual 80 juta kopi dan telah ditonton oleh jutaan orang dalam bentuk film). Saat saya di sekolah, jawaban-jawaban palsu dari guru-guru dan literatur denominasi-denomina si, hampir membuat saya keluar jalur secara rohani. `Kalau bukan karena kasih karunia Tuhan, ke sanalah saya menuju.'"

ORANG-ORANG MUSLIM MEMBUNUH KRISTEN DI SOMALIA
Berikut ini disadur dari "Muslim Militants Slay Long-Time Christian," Compass Direct, 18 September 2009: "Perjalanan iman seorang yang sudah lama menjadi Kristen secara tersembunyi di Somalia berakhir dalam tragedi minggu ini ketika militan-militan Islam yang menguasai sebuah checkpoint keamanan membunuh dia setelah menemukan Alkitab-Alkitab pada dirinya. Militan-militan dari ekstrimis Muslim al Shabaab membunuh Omar Khalafe, 69 tahun, pada hari Selasa (15 Sept.) di sebuah checkpoint yang mereka kuasai, 10 kilometer dari Merca, sebuah sumber Kristen memberitahu Compass....Bulan lalu, para ekstrimis al Shabaab yang sedang mencari bukti bahwa seorang lelaki Somali beralih dari Islam menjadi Kristen, menembak dia mati dekat perbatasan Somalia dengan Kenya....Di Mahadday Weyne, 100 kilometer (62 mil) sebelah utara dari ibukota Somalia, Mogadishu, para Islamis al Shabaab pada tanggal 20 Juli menembak mati seorang lain yang beralih dari Islam, Mohammed Sheikh Abdiraman, pada pukul 7 AM, para saksi mata memberitahu Compass....Para militan dilaporkan memenggal kepala tujuh orang Kristen pada tanggal 10 Juli. Reuters melaporkan bahwa mereka memenggal kepala dua orang bocah kecil di Somalia karena ayah mereka yang Kristen tidak mau membeberkan informasi tentang seorang pemimpin gereja."

PERSENTASE GEMBALA SIDANG WANITA BERTAMBAH DUA KALI LIPAT DALAM 10 TAHUN TERAKHIR
Sebuah penelitian oleh Barna menemukan bahwa persentase wanita "Protestan" yang melayani sebagai gembala sidang senior di AS telah meningkat dua kali lipat dalam dekade terakhir (Christian Post, 15 Sept. 2009). Jumlah gembala sidang wanita saat ini ada pada angka 10%. Alkitab telah meluruskan masalah ini 2000 tahun yang lalu, tetapi di zaman kesesatan ini, Firman Allah kebanyakan diabaikan demi filosofi dan tradisi manusia. Rasul Paulus menulis di bawah ilham ilahi, "Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri" (1 Timotius 2:12).

EKUMENISME DALAM BAPTIS INDEPENDEN, BAGIAN I, MENYERANG SEPARASI
Saya melihat ada suatu gerakan yang semakin bertumbuh, yaitu "ekumenisme Baptis independen" atau "ekumenisme fundamentalis. " Menurut pandangan ini, para fundamentalis seharusnya melakukan separasi terhadap orang-orang yang sudah jelas adalah penyesat (yang benar-benar kacau) tetapi harus mendukung kesatuan di antara kita sendiri. Kita tidak seharusnya terpisah oleh isu-isu seperti cara berpakaian, musik, cara menyembah, teks dan versi Alkitab, metode penginjilan, pertobatan, separasi, dll. Inilah filosofi yang dipromosikan oleh Charles Keen dalam buku "Thinking Outside the Box" (First Bible International, 2003). Seseorang memberikan buku ini kepada saya dalam perjalanan terakhir saya ke Amerika Serikat, dan saya memutuskan untuk mereviewnya karena Dr. Keen adalah seorang pemimpin Baptis Independen yang berpengaruh dan filosofinya ini semakin menyebar. Mengingat akan pelayanan penggembalaannya di First Baptist Church, Milford, Ohio selama 35 tahun, dan bagaimana ia telah mendirikan pelayanan Bearing Precious Seed yang besar di sana, saya agak ragu untuk melakukan hal ini, dan saya tahu dari pengalaman bahwa akan ada cukup banyak permusuhan yang diarahkan pada diri saya karena kritik ini, dan saya akan semakin diberi label sebagai "pemecah-belah" ; tetapi saya percaya bahwa kritik ini memang perlu. Buku Keen mengandung poin-poin yang bagus. Para Baptis Independen memang perlu ditantang untuk membuang tradisi-tradisi manusia dan berpikir di luar kotak dalam pengertian tersebut. Rata-rata gembala sidang Baptis Independan sama terikatnya dengan tradisi dibandingkan seorang Episkopal. Andai saja saya dapat meneruskan nada seperti ini dan berfokus pada hal-hal yang bagus dalam buku ini, tetapi ada masalah yang menonjol. Buku ini mengandung pikiran Injili yang sangat nyata. Dengan cara yang tipikal Injili, Keen banyak menyerang separasi. Walaupun dia berkata percaya akan separasi, ia sama sekali tidak cukup memberikan penekanan pada topik tersebut di zaman yang penuh dengan kesesatan dan kompromi ini. Seharusnya, kita bahkan harus lebih semangat lagi memberitakan separasi, bukan mendorong orang untuk mengecilkannya. Perhatikan petikan berikut: "Separasi ekklesiologis (gerejawi) dapat membuat dukungan kelompok kita sedemikian kecil sehingga tidak ada dampak kita bagi dunia" (hal. 32). "....pendirian kita yang bagus dalam hal separasi telah membuat kita tanpa sadar menarik diri dari penginjilan dunia" (hal. 80). "Penekanan berlebihan pada separasi membuat kita berpaling pada diri sendiri, padahal kita disuruh untuk `pergi' ke luar ke seluruh dunia" (hal. 81). "Dunia sedang mati dan masuk neraka. Allah sedang kehilangan penyembah dengan laju 3 orang per detik. Apakah perbedaan-perbedaan kita cukup besar untuk membenarkan hal itu?" (hal. 82).
KOMENTAR OLEH SDR. CLOUD: Sama sekali tidak ada keperluan untuk mempertentangkan separasi melawan penginjilan dunia seolah-olah kedua hal itu bermusuhan. Keduanya adalah hal yang perlu; keduanya diperintahkan oleh Allah. Saya, sebagai contoh, melakukan keduanya. Istri saya dan saya telah menghabiskan berdekade-dekade hidup kami memulai gereja-gereja di tengah-tengah apa yang disebut Jendela 10/40 [maksudnya negara-negara yang terletak di antara lintang 10 dan lintang 40]. Dr. Keen berbicara mengenai mengutus orang untuk melakukan hal ini. Kami telah melakukannya. Kami memiliki kehormatan mendirikan gereja Baptis yang pertama di Nepal pada tahun 1980an, dan target kami saat ini adalah mendirikan 100 gereja baru melalui penginjilan pribadi dan mendidik pengkhotbah- pengkhotbah. Anak-anak kami yang telah menikah juga terlibat dalam proyek ini. Anda tidak perlu secara artifisial membagi kebenaran menjadi yang penting dan yang tidak penting, dan lalu menyerang dan mengeruhkan separasi Alkitabiah dan mempromosikan missiologi yang sangat dipertanyakan untuk mematuhi perintah Kristus akan penginjilan dunia. Separasi yang Alkitabiah tidak menghalangi penginjilan yang Alkitabiah; ia justru melindunginya dari kesalahan.

KUDUSLAH KAMU
"Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini" (1 Petrus 1:13-17).

Rabu, September 23, 2009

PERTANYAAN BERHADIAH BMW TERJAWAB SUDAH !! (Bag 4-Ending)

Kalau ada orang yang tetap mau menyamakan cara orang Yahudi menggunakan istilah dengan kita, itu karepe dewe (semaunya sendiri). Dan akan terjadi kekacauan dalam banyak bagian Alkitab.

Dalam kalangan orang-orang Yahudi ada banyak penggunaan istilah / ungkapan yang mempunyai arti yang khas bagi mereka.

Misalnya:

a. Istilah ‘Anak Allah’ harus diartikan ‘Allah sendiri’ atau ‘setara dengan Allah’.

Yoh 5:18 - “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuhNya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah BapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diriNya dengan Allah”.

Mat 14:33 - “Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: ‘Sesungguhnya Engkau Anak Allah.’”.

b. Istilah ‘engkau telah mengatakannya’ harus diartikan ‘ya’.

Mat 26:63-66 - “(63) Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepadaNya: ‘Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.’ (64) Jawab Yesus: ‘Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.’ (65) Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: ‘Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujatNya. (66) Bagaimana pendapat kamu?’ Mereka menjawab dan berkata: ‘Ia harus dihukum mati!’”.

Kalau diartikan ‘bukan aku, tetapi engkau yang mengatakannya’ maka akan terjadi kekacauan, karena kalau memang artinya seperti itu, lalu mengapa Yesus dijatuhi hukuman mati?

c. Yos 7:19 - “(19) Berkatalah Yosua kepada Akhan: ‘Anakku, hormatilah TUHAN, Allah Israel, dan mengakulah di hadapanNya; katakanlah kepadaku apa yang kauperbuat, jangan sembunyikan kepadaku.’”.

KJV: And Joshua said unto Achan, My son, give, I pray thee, glory to the LORD God of Israel, and make confession unto him; and tell me now what thou hast done; hide it not from me.

RSV: Then Joshua said to Achan, ‘My son, give glory to the LORD God of Israel, and render praise to him; and tell me now what you have done; do not hide it from me.’

NIV: Then Joshua said to Achan, ‘My son, give glory to the LORD, the God of Israel, and give him the praise. Tell me what you have done; do not hide it from me.’

NASB: Then Joshua said to Achan, ‘My son, I implore you, give glory to the LORD, the God of Israel, and give praise to Him; and tell me now what you have done. Do not hide it from me.’

Kata-kata ini juga tak bisa diartikan secara hurufiah. Artinya adalah suatu desakan untuk bersumpah.

d. Kata ‘anak’ bisa diartikan ‘anak menantu’, ‘cucu’ / ‘keturunan’, ‘ciptaan’, dan kata ‘memperanakkan’ bisa diartikan ‘menurunkan’. Sebaliknya, kata ‘bapa’ bisa diartikan ‘pencipta’.

Menafsirkan kata ‘anak’ sebagai ‘menantu’ bukanlah merupakan sesuatu yang aneh, karena dalam Rut 1:11-13, Naomi juga menyebut kedua menantunya dengan sebutan ‘anak-anakku’ (NIV: ‘my daughters’).

Menafsirkan kata ‘anak’ sebagai ‘cucu’ juga bukan merupakan hal yang aneh, karena dalam Kitab Suci, istilah ‘anak’ sering menunjuk kepada ‘keturunan’, dan istilah ‘bapa / ibu’ sering menunjuk kepada ‘nenek moyang’. Bahwa hal seperti ini sering terjadi terlihat dari:

1. Kej 46:16-18 dimana ada 3 generasi yang dalam Kitab Suci Indonesia disebut sebagai ‘keturunan Zilpa’. Tetapi terjemahan yang hurufiahnya seharusnya adalah ‘sons of Zilpa’ (= anak-anak Zilpa).

2. 2Taw 28:1 dimana Daud disebut sebagai ‘bapa leluhur’ Ahas.

NIV/Lit: ‘David, his father’ (= Daud, bapanya).

Kata ‘bapa’ bisa diartikan ‘pencipta’ seperti dalam kasus:
a. Adam / malaikat disebut anak Allah. Luk 3:38 - “anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah”.
b. Allah disebut bapa segala roh. Ibr 12:9 - “Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?”.
c. Yesus disebut ‘Bapa yang kekal’, atau lebih tepat ‘Bapa dari kekekalan’. Yes 9:5 - “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”.

e. Kata ‘benci’ bisa diartikan ‘kurang mengasihi’.

Luk 14:26 - “‘Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu”.

Mat 10:37 - “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu”.

Kej 29:31 - “Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibukaNyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul”.

KJV: ‘Leah was hated’ (= Lea dibenci).

Ul 21:15 - “‘Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai”.

KJV: ‘If a man have two wives, one beloved, and another hated, and they have born him children, both the beloved and the hated; and if the firstborn son be hers that was hated’.

Dalam bahasa apapun selalu ada ungkapan / tradisi yang menggunakan kata-kata yang bagi orang luar rasanya aneh, tetapi orang luar TIDAK BERHAK menyalahkan!

Misalnya:

1. Dalam bahasa Inggris.

a. Kata-kata ‘let us hit the road’ (= mari kita berangkat) atau ‘let us hit the shower’ (= mari kita mandi). Kalau diartikan secara hurufiah artinya adalah ‘mari kita memukuli jalanan / pancuran air’.
b. She is a ‘knock out’ (= ia sangat cantik). Apa hubungan ‘cantik’ dengan ‘KO’??
c. What the hell are you talking about? (= Apa gerangan yang engkau bicarakan?). Apa urusannya dengan ‘hell’ / ‘neraka’?
d. Why on earth is she doing that? (= Mengapa gerangan ia melakukan itu?). Apa urusannya dengan ‘earth’ / ‘bumi’?
e. Hell-driver (= pengemudi yang gila-gilaan). Apa urusannya dengan ‘hell’ / ‘neraka’?

2. Dalam bahasa Indonesia.
a. Menggunakan kata ‘kami’ pada waktu bicara di depan umum, padahal yang dimaksudkan adalah ‘saya’. Ini dilakukan baik oleh Bp Mashud maupun Bp Mokoginta dalam buku mereka.
b. Menggunakan kata ‘gombal’.
c. Orang kuat disebut ‘ndak punya udel’.
d. Orang yang suka membaca / belajar disebut ‘kutu buku’.
e. Istilah ‘bajing loncat’.
f. Orang bodoh dikatakan ‘otaknya ditaruh di dengkul’.
g. Saya mengatakan ‘membangun rumah’, padahal yang membangun adalah tukang.
h. Orang pandai disebut ‘otaknya encer’.
i. Rumah tangga ‘seperti neraka’.
j. Lihat uang ‘matanya hijau’.
k. Menyebut seadanya keluarga sebagai ‘saudara’.
l. Mengatakan ‘kurang tahu’ padahal yang dimaksudkan adalah ‘tidak tahu’.

Dari contoh-contoh di atas terlihat dengan jelas bahwa suatu kata tidak bisa diartikan ‘seenak perutnya sendiri’, tetapi harus diartikan sebagaimana suatu bahasa / kebudayaan / tradisi mengartikannya. Dan ini jelas berlaku untuk istilah ‘2 hari 3 malam’!!

Dalam acara debat tanggal 12 September 2009 yang lalu itu saya menanyakan kepada yang hadir, yang kebanyakan adalah orang Islam, apakah saudara puasa? Mereka jawab: ‘ya’. Saya tanya lagi: ‘Sebulan penuh?’. Mereka jawab: ‘Ya’. Saya tanya lagi: ‘Tadi makan tidak?’. Mereka jawab: ‘Ya!’. Lalu saya tanya lagi: ‘Katanya puasa sebulan penuh, tapi tadi kok makan?’. Saya lalu menambahkan: ‘Saya tidak menyalahkan kata-kata saudara, sekalipun saudara mengatakan puasa sebulan penuh, tetapi dalam kenyataannya saudara tidak puasa sebulan penuh’, karena itu memang cara saudara menggambarkan hal itu. Sama dengan itu, jangan menyalahkan Alkitab pada waktu mengatakan Yesus ada dalam kubur 3 hari 3 malam sedangkan dalam faktanya Ia tidak berada dalam kubur selama 3 hari penuh (72 jam)!!!

Satu hal yang harus diperhatikan adalah: orang-orang Yahudi tidak menganggap bahwa kata-kata Yesus dalam ay 40 ini tidak cocok dengan fakta bahwa Yesus mati / ada dalam kubur hanya sekitar 38 jam. Kalau mereka menganggap tidak cocok, pasti mereka akan menuduh Yesus sebagai pendusta / nabi palsu karena nubuat / kata-kataNya salah.

Sebagai kata-kata terakhir dari tulisan / jawaban saya tentang pertanyaan Bp Mokoginta ini, saya menambahkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam debat tentang pertanyaan ini, sangat saya sayangkan adanya hal-hal yang memalukan, yaitu:

a. Waktu yang sengaja dipres, sehingga kami tak punya waktu banyak untuk menjelaskan, dan banyak dari tulisan saya di atas yang tidak sempat disampaikan. Mereka berjanji mulai pk 19.00, tetapi ternyata mereka datang pada pk 20.00, tanpa memberitahu kami. Itupun tidak langsung mulai, karena penonton terlalu banyak, ruangan tidak cukup, sehingga harus pindah ke masjid, dan acara baru mulai mendekati pk 21.00.

Setelah mulai, Bp Mokoginta lalu membahas 10 pertanyaan pertama dari bukunya, yang masing-masing berhadiah Rp 10 juta, dan sesudah itu pertanyaan ke 11 yang berhadiah mobil BMW. Padahal jelas bahwa perdebatan ini bukan berkenaan dengan 10 pertanyaan pertama, tetapi HANYA dengan pertanyaan ke 11nya. Kelihatannya mereka memang mau menghabiskan waktu yang memang hanya sedikit itu. Di tengah-tengah perdebatan, moderator bertanya kepada saya: ‘Acara ini mau sampai pk berapa?’. Saya jawab: ‘Terserah. Sampai pagi juga boleh’. Tetapi ternyata Bp Mashud memutuskan untuk menghentikan acara debat pada pk 22.30.

b. Adanya kecurangan dari pihak panitia, yang membesarkan volume loud speaker pada waktu Bp Mashud dan Bp Mokoginta berbicara, tetapi sebaliknya, mengecilkan volume suara pada saat pihak Kristen (saya atau Esra) berbicara. Saya punya beberapa orang sebagai saksi tentang hal ini.
c. Adanya kecurangan dari moderator, yang jelas sudah diatur oleh pihak Bp Mashud dan Bp Mokoginta, yang selalu memberikan jauh lebih banyak kesempatan berbicara kepada pihak Islam, dan sangat kurang kesempatan bagi pihak Kristen untuk menanggapi.

Tindakan-tindakan pengecut yang memalukan ini menunjukkan bahwa pihak Bp Mashud dan Bp Mokoginta takut suara kami didengar oleh penonton, karena akan membuktikan kesalahan kata-kata mereka. Jadi, mereka ‘terpaksa’ membuat acara ini tidak fair. Dalam faktanya, bagi saya, ini adalah debat dengan Islam yang paling tidak fair dari 6 x perdebatan yang pernah saya lakukan. Saya maklum, karena bagi Bp Mokoginta, ‘fair’ / ‘adil’ dalam acara ini identik dengan ‘kehilangan mobil BMW’!!!

d. Dalam sepanjang debat, bahkan sejak awal, Bp Mashud dan Bp Mokoginta berulang-ulang terlihat secara sengaja tak menjawab argumentasi / serangan kami, tetapi menyimpangkan pembicaraan pada hal yang lain. Sampai kami berulang-ulang menegur mereka tentang arah pembicaraan yang menyimpang itu, tetapi tetap tidak dihiraukan. Ini semua makin membuang waktu yang memang sudah sangat sedikit itu!
e. Dalam debat itu Bp Mashud, mungkin karena jengkelnya dalam menghadapi kekalahan debat itu, tidak bisa menjawab secara rasionil lagi, sehingga lalu:
1. Mengatakan bahwa Budi Asali ‘tidak ada apa-apanya’. Saya tak tersinggung oleh kata-kata itu, karena saya tahu siapa saya. Tetapi saya heran bagaimana seorang ustad bisa melakukan penghinaan seperti itu di depan umum. Apa nggak malu dengan jemaatnya sendiri? Atau sudah tak punya malu lagi? Disamping, kalau saya dalam 2 x perdebatan bisa menghancur-leburkan Bp Mashud dan Bp Mokoginta itu ternyata tidak ada apa-apanya, lalu apa kira-kira sebutan yang cocok untuk diri mereka sendiri?
2. Mengeluarkan kata-kata bahwa Alkitab itu ‘sampah’. Bagaimana dosen / ustad bisa begitu tidak beradab dan tidak etis seperti itu, betul-betul tidak bisa saya mengerti, dan merupakan sesuatu yang seharusnya sangat memalukan dunia Islam sendiri. Saya sebetulnya bisa saja menjawab kata-kata biadab ini dengan kebiadaban yang sama, tetapi saya sebagai orang Kristen diajar untuk tidak meniru dunia (Ro 12:1-2), dan karena itu saya tidak meniru kebiadaban ini dan tetap berbicara secara beradab.

2. Saya menantang Bp Mashud dan Bp Mokoginta, atau siapapun juga, untuk membuktikan kesalahan jawaban saya ini. Boleh secara tertulis atau debat terbuka, asal secara fair!!!


-o0o-

Apendix

Dalam Alkitab, kata ‘saudara-saudaramu’ tak pernah menunjuk kepada orang-orang Ismael / Arab! Pada umumnya istilah itu menunjuk kepada ‘orang Israel’, dan kadang-kadang menunjuk kepada ‘orang Edom’ (keturunan Esau), tetapi tidak pernah menunjuk kepada orang Ismael / Arab!

1. Ayat-ayat dimana kata-kata ‘saudara-saudaramu’ / ‘saudaramu’ menunjuk kepada orang Israel.

Im 10:6 - Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun: "Janganlah kamu berkabung dan janganlah kamu berdukacita, supaya jangan kamu mati dan jangan TUHAN memurkai segenap umat ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa Israel, merekalah yang harus menangis karena api yang dinyalakan TUHAN itu.

Im 25:25 - Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu.

Im 25:35 - "Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu.

Im 25:36 - Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu.

Im 25:39 - Apabila saudaramu jatuh miskin di antaramu, sehingga menyerahkan dirinya kepadamu, maka janganlah memperbudak dia.

Im 25:46 - Kamu harus membagikan mereka sebagai milik pusaka kepada anak-anakmu yang kemudian, supaya diwarisi sebagai milik; kamu harus memperbudakkan mereka untuk selama-lamanya, tetapi atas saudara-saudaramu orang-orang Israel, janganlah memerintah dengan kejam yang satu sama yang lain.

Im 25:47 - Apabila seorang asing atau seorang pendatang di antaramu telah menjadi mampu, sedangkan saudaramu yang tinggal padanya jatuh miskin, sehingga menyerahkan dirinya kepada orang asing atau pendatang yang di antaramu itu atau kepada seorang yang berasal dari kaum orang asing,

Bil 16:10 - dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?

Bil 18:2 - Suruhlah juga saudara-saudaramu, suku Lewi, suku bapa leluhurmu, mendekat bersama-sama dengan engkau, supaya mereka menggabungkan diri kepadamu dan melayani engkau, apabila engkau ini beserta anak-anakmu ada di depan kemah hukum.

Bil 18:6 - Sesungguhnya Aku ini telah mengambil saudara-saudaramu, orang Lewi, dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepadamu, sebagai orang-orang yang diserahkan kepada TUHAN, untuk melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan;

Bil 32:6 - Jawab Musa kepada bani Gad dan bani Ruben itu: "Masakan saudara-saudaramu pergi berperang dan kamu tinggal di sini?

Ul 1:16 - Dan pada waktu itu aku memerintahkan kepada para hakimmu, demikian: Berilah perhatian kepada perkara-perkara di antara saudara-saudaramu dan berilah keputusan yang adil di dalam perkara-perkara antara seseorang dengan saudaranya atau dengan orang asing yang ada padanya.

Ul 17:15 - maka hanyalah raja yang dipilih TUHAN, Allahmu, yang harus kauangkat atasmu. Dari tengah-tengah saudara-saudaramu haruslah engkau mengangkat seorang raja atasmu; seorang asing yang bukan saudaramu tidaklah boleh kauangkat atasmu.

Ul 23:19 - "Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan atau apapun yang dapat dibungakan.

Ul 23:20 - Dari orang asing boleh engkau memungut bunga, tetapi dari saudaramu janganlah engkau memungut bunga--supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala usahamu di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya."

2. Ayat-ayat dimana kata-kata ‘saudara-saudaramu’ / ‘saudaramu’ menunjuk kepada orang Edom.

Bil 20:14 - Kemudian Musa mengirim utusan dari Kadesh kepada raja Edom dengan pesan: "Beginilah perkataan saudaramu Israel: Engkau tahu segala kesusahan yang telah menimpa kami,

Ul 2:4 - Perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi kamu akan berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, yang diam di Seir; mereka akan takut kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali;

Ul 23:7 - Janganlah engkau menganggap keji orang Edom, sebab dia saudaramu. Janganlah engkau menganggap keji orang Mesir, sebab engkaupun dahulu adalah orang asing di negerinya.

3. Kata ‘saudaramu’ tak pernah digunakan untuk orang Ismael.

Ini semua ayat dalam Alkitab yang menggunakan kata ‘Ismael’.

Kej 16:11 - Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.

Kej 16:15 - Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.

Kej 16:16 - Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.

Kej 17:18 - Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"

Kej 17:20 - Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.

Kej 17:23 - Setelah itu Abraham memanggil Ismael, anaknya, dan semua orang yang lahir di rumahnya, juga semua orang yang dibelinya dengan uang, yakni setiap laki-laki dari isi rumahnya, lalu ia mengerat kulit khatan mereka pada hari itu juga, seperti yang telah difirmankan Allah kepadanya.

Kej 17:25 - Dan Ismael, anaknya, berumur tiga belas tahun ketika dikerat kulit khatannya.

Kej 17:26 Pada hari itu juga Abraham dan Ismael, anaknya, disunat.

Kej 25:9 - Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre,

Kej 25:12 - Inilah keturunan Ismael, anak Abraham, yang telah dilahirkan baginya oleh Hagar, perempuan Mesir, hamba Sara itu.

Kej 25:13 - Inilah nama anak-anak Ismael, disebutkan menurut urutan lahirnya: Nebayot, anak sulung Ismael, selanjutnya Kedar, Adbeel, Mibsam,

Kej 25:16 - Itulah anak-anak Ismael, dan itulah nama-nama mereka, menurut kampung mereka dan menurut perkemahan mereka, dua belas orang raja, masing-masing dengan sukunya.

Kej 25:17 - Umur Ismael ialah seratus tiga puluh tujuh tahun. Sesudah itu ia meninggal. Ia mati dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.

Kej 28:9 - Sebab itu ia pergi kepada Ismael dan mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada. Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot.

Kej 36:3 - dan Basmat, anak Ismael, adik Nebayot.

Kej 37:25 - Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir.

Kej 37:27 - Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu.

Kej 37:28 - Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.

Kej 39:1 - Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.

Hak 8:24 - Selanjutnya kata Gideon kepada mereka: "Satu hal saja yang kuminta kepadamu: Baiklah kamu masing-masing memberikan anting-anting dari jarahannya." --Karena musuh itu beranting-anting mas, sebab mereka orang Ismael.

2Sam 17:25 - Absalom telah mengangkat Amasa menggantikan Yoab untuk mengepalai tentara. Amasa adalah anak seorang yang bernama Yitra, seorang Ismael yang telah memperisteri Abigal binti Nahas, saudara perempuan Zeruya ibu Yoab.

2Raja 25:23 - Ketika semua panglima tentara dengan orang-orangnya mendengar bahwa raja Babel telah mengangkat Gedalya, maka pergilah mereka kepada Gedalya, ke Mizpa, yaitu Ismael bin Netanya, Yohanan bin Kareah, Seraya bin Tanhumet, orang Netofa itu, dan Yaazanya, anak seorang Maakha, bersama dengan anak buahnya.

2Raja 25:25 - Tetapi dalam bulan yang ketujuh datanglah Ismael bin Netanya bin Elisama, seorang yang asalnya dari keturunan raja, dan sepuluh orang bersama-sama dengan dia; mereka membunuh Gedalya dan orang-orang Yehuda dan orang-orang Kasdim yang ada bersama-sama dengan dia di Mizpa.

1Taw 1:28 - Anak-anak Abraham ialah Ishak dan Ismael.

1Taw 1:29 - Inilah keturunan mereka: anak sulung Ismael ialah Nebayot, lalu Kedar, Adbeel, Mibsam,

1Taw 1:31 - Yetur, Nafish dan Kedma; mereka itulah anak-anak Ismael.

1Taw 2:17 - Abigail melahirkan Amasa dan ayah Amasa ialah Yeter, orang Ismael itu.

1Taw 8:38 - Azel mempunyai enam orang anak, dan inilah nama-nama mereka: Azrikam, Bokhru, Ismael, Searya, Obaja dan Hanan. Itulah sekaliannya anak-anak Azel.

1Taw 9:44 - Azel mempunyai enam orang anak dan inilah nama-nama mereka: Azrikam, Bokhru, Ismael, Searya, Obaja dan Hanan. Itulah anak-anak Azel.

1Taw 27:30 - Yang mengawasi unta-unta ialah Obil, orang Ismael; yang mengawasi keledai-keledai betina ialah Yehdeya, orang Meronot.

2Taw 19:11 - Dengan ini imam kepala Amarya diangkat sebagai ketuamu dalam segala perkara ketuhanan dan Zebaja bin Ismael, pemuka kaum Yehuda, dalam segala perkara kerajaan, sedang orang Lewi akan melayani kamu sebagai pengatur. Bertindaklah dengan tegas! Kiranya TUHAN menyertai orang yang tulus ikhlas."

2Taw 23:1 - Tetapi dalam tahun ketujuh Yoyada memberanikan diri dan ia mengadakan persepakatan dengan para kepala pasukan seratus, yakni: Azarya bin Yeroham, Ismael bin Yohanan, Azarya bin Obed. Maaseya bin Adaya, dan Elisafat bin Zikhri.

Ezr 10:22 - dan dari bani Pasyhur: Elyoenai, Maaseya, Ismael, Netaneel, Yozabad dan Elasa.

Maz 83:6 - (83-7) Penghuni kemah-kemah Edom dan orang Ismael, Moab dan orang Hagar,

Yer 40:8 - maka pergilah mereka kepada Gedalya di Mizpa; mereka ialah Ismael bin Netanya, Yohanan bin Kareah, Seraya bin Tanhumet, anak-anak Efai orang Netofa itu, dan Yezanya, anak seorang Maakha, bersama dengan anak buahnya.

Yer 40:14 - dan mereka berkata kepadanya: "Tahukah engkau bahwa Baalis, raja bani Amon, telah menyuruh Ismael bin Netanya membunuh engkau?" Tetapi Gedalya bin Ahikam tidak percaya kepada mereka.

Yer 40:15 - Kemudian Yohanan bin Kareah berkata dengan diam-diam kepada Gedalya di Mizpa: "Baiklah aku pergi membunuh Ismael bin Netanya itu dengan tidak diketahui siapapun juga. Mengapa engkau harus dibunuhnya, sehingga semua orang Yehuda yang telah berkumpul di sekelilingmu berserak-serak lagi dan sisa Yehuda itu binasa?"

Yer 40:16 - Tetapi Gedalya bin Ahikam menjawab Yohanan bin Kareah: "Janganlah lakukan itu! Sebab yang kaukatakan tentang Ismael itu adalah bohong."

Yer 41:1 - Dalam bulan yang ketujuh datanglah Ismael bin Netanya bin Elisama--ia keturunan raja dan perwira tinggi raja--beserta sepuluh orang kepada Gedalya bin Ahikam di Mizpa. Sementara mereka makan roti bersama-sama di Mizpa,

Yer 41:2 - maka bangkitlah Ismael bin Netanya dengan kesepuluh orang yang ada bersama-sama dia, lalu mereka memukul mati Gedalya bin Ahikam bin Safan dengan pedang; demikianlah Ismael membunuh dia yang telah diangkat raja Babel atas negeri itu.

Yer 41:3 - Juga semua orang Yehuda yang ada bersama-sama dengan Gedalya di Mizpa dan orang-orang Kasdim, yakni prajurit, yang terdapat di sana dipukul mati oleh Ismael.

Yer 41:6 - Lalu keluarlah Ismael bin Netanya dari Mizpa untuk mendapatkan mereka sambil menangis. Ketika ia bertemu dengan mereka, berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kepada Gedalya bin Ahikam!"

Yer 41:7 - Tetapi ketika mereka sampai ke tengah-tengah kota itu, maka mereka disembelih oleh Ismael bin Netanya dengan dibantu oleh orang-orang yang bersama-sama dengan dia; mayat-mayat mereka dicampakkan ke dalam perigi.

Yer 41:8 - Tetapi di antara mereka terdapat sepuluh orang yang berkata kepada Ismael: "Janganlah bunuh kami, sebab kami masih mempunyai perbekalan tersembunyi di luar kota, yakni gandum, jelai, minyak dan madu!" Maka iapun membiarkan mereka, tidak membunuhnya bersama-sama dengan rekan-rekan mereka.

Yer 41:9 - Adapun perigi, ke mana Ismael melemparkan segala mayat orang-orang yang dipukulnya mati itu adalah perigi besar yang telah dibuat oleh raja Asa untuk menghadapi Baesa, raja Israel; itulah yang diisi Ismael bin Netanya dengan mayat orang-orang yang mati terbunuh itu.

Yer 41:10 - Lalu Ismael mengangkut sebagai tawanan seluruh sisa-sisa rakyat yang ada di Mizpa itu, puteri-puteri raja dan semua orang yang masih tinggal di Mizpa yang telah ditempatkan di bawah Gedalya bin Ahikam oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu. Ismael bin Netanya mengangkut mereka sebagai tawanan, lalu ia berangkat untuk menyeberang ke daerah bani Amon.

Yer 41:11 - Tetapi ketika Yohanan bin Kareah serta semua perwira tentara, yang bersama-sama dengan dia, mendengar tentang segala kejahatan yang telah dilakukan Ismael bin Netanya,

Yer 41:12 - maka merekapun mengumpulkan semua anak buah mereka, lalu mereka berangkat memerangi Ismael bin Netanya. Mereka bertemu dengan dia di telaga yang di Gibeon.

Yer 41:13 - Ketika seluruh rakyat yang bersama-sama dengan Ismael melihat Yohanan bin Kareah serta semua perwira tentara yang bersama-sama dengan dia, maka bersukacitalah mereka.

Yer 41:14 - Semua orang yang diangkut sebagai tawanan oleh Ismael dari Mizpa itu berbalik dan pergi mengikuti Yohanan bin Kareah.

Yer 41:15 - Tetapi Ismael bin Netanya beserta delapan orang terluput dari tangan Yohanan dan pergi ke daerah bani Amon.

Yer 41:16 - Lalu Yohanan bin Kareah serta semua perwira tentara yang bersama-sama dengan dia mengumpulkan seluruh sisa-sisa rakyat yang diangkut sebagai tawanan oleh Ismael bin Netanya dari Mizpa, setelah ia memukul mati Gedalya bin Ahikam: yaitu laki-laki, prajurit-prajurit, perempuan, anak-anak dan pegawai-pegawai istana yang dibawa kembali dari Gibeon,

Yer 41:18 - untuk mengelakkan orang-orang Kasdim, yang ditakuti mereka, oleh karena Ismael bin Netanya telah memukul mati Gedalya bin Ahikam yang telah diangkat raja Babel atas negeri itu.

Jelas bahwa tak satupun dari ayat-ayat ini menunjukkan bahwa orang Ismael / Arab disebut dengan istilah ‘saudara’ dari bangsa Israel.

PERTANYAAN BERHADIAH BMW TERJAWAB SUDAH !! (Bag 3)

B. Tentang kematian Yesus

Yes 53:8-9a - “(8) Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umatKu ia kena tulah. (9a) Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, ...”.

1. ‘Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil’ (Yes 53:8a).

Kata ‘terambil’ maksudnya ‘ia terambil oleh kematian’.
Harus diartikan seperti ini sehingga sesuai dengan kata-kata selanjutnya dalam Yes 53:8c: ‘Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup’.

Juga kalau kita membandingkan dengan Kis 8:33 yang mengutip Yes 53:8 ini, maka jelas bahwa pandangan ini memang benar.
Kis 8:33 - “Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usulNya? Sebab nyawaNya diambil dari bumi”.

Catatan: Barnes (hal 272) mengatakan bahwa Kis 8:33 mengambil dari Yes 53:8 versi LXX / Septuaginta (Perjanjian Lama berbahasa Yunani), yang sekalipun tidak menterjemahkannya secara hurufiah, tetapi cukup tepat dalam memberikan arti umum dari bagian tersebut.

2. “Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup” (Yes 53:8b).

Ini jelas menunjuk pada kematian Kristus. Tidak cukup bahwa Yesus harus menderita. Karena upah dosa adalah maut (Ro 6:23 Kej 2:17), kalau Yesus mau memikul hukuman dosa manusia, Ia harus mati!

3. “kuburnya ... dalam matinya” (Yes 53:9a).

Ini sudah pasti menunjuk pada kematian dan penguburan Yesus.

Calvin mengatakan bahwa bagian ini menunjukkan bahwa kematian Kristus menjadi sumber dari kehidupan kita. Ia yang hidup menjadi mati / mengalami kematian, supaya kita yang mati di dalam dosa bisa mendapatkan hidup yang kekal!

C. Tentang kebangkitan Yesus

1. Yes 53:10.

Tadi kita sudah melihat kematian Yesus dinubuatkan Yes 53:8-9. Dan kebangkitanNya dinubuatkan dalam Yes 53:10b.

Yes 53:10: “Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya”.

Yes 53:8-9 sudah bicara tentang kematianNya, tetapi Yes 53:10 bicara tentang ‘ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut’. Ini tidak mungkin terjadi kecuali Ia bangkit dari antara orang mati.

a. ‘melihat keturunannya’.


1. ‘keturunannya’.

KJV: ‘his seed’ (= benihnya / keturunannya).
RSV/NIV/NASB: ‘his offspring’ (= keturunannya).

Yang dimaksud dengan ‘keturunan Kristus’ di sini adalah ‘orang kristen’.

Pulpit Commentary: “The ‘seed’ of a teacher of religion are his disciples” (= ‘Benih’ / ‘keturunan’ dari seorang guru agama adalah murid-muridnya) - hal 297.

Bdk. Filemon 10 Gal 4:19 1Yoh 2:1,18,28 3:7,18 4:4 5:21 dimana kata ‘anak’ digunakan dalam arti ‘murid’ dan dengan 1Kor 4:15 dimana kata ‘bapa’ digunakan dalam arti ‘guru’ / ‘pengajar’. Juga dengan Mark 10:24 Yoh 21:4 dimana Yesus memanggil murid-muridNya dengan sebutan ‘children’ / ‘anak-anak’.

Pulpit Commentary (hal 297) membandingkan juga dengan Maz 22:31 - “Anak-anak cucu akan beribadah kepadaNya”.

2. ‘melihat keturunannya’.

Ini menunjukkan bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.

b. ‘umurnya akan lanjut’.

Calvin: “Christ shall not be hindered by his death from prolonging his days, that is, from living eternally” (= Kristus tidak akan dihalangi oleh kematianNya untuk memperpanjang hari-hariNya / usiaNya, yaitu, untuk hidup secara kekal) - hal 125.

Jadi, lagi-lagi anak kalimat ini menunjuk pada kebangkitan Yesus dari antara orang mati.

2. Maz 16:10.

Maz 16:10 - “sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan”.

Kitab Suci Indonesia salah terjemahan, dan karena itu saya berikan terjemahan dari Kitab Suci bahasa Inggris versi NIV di bawah ini.

NIV: ‘because you will not abandon me to the grave, nor will you let your Holy One see decay’ (= karena Engkau tidak akan meninggalkan aku di kubur, ataupun akan membiarkan orang KudusMu melihat / mengalami pembusukan).

Bdk. Kis 2:24-32 - “(24) Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. (25) Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. (26) Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, (27) sebab Engkau tidak menyerahkan (meninggalkan) aku kepada dunia orang mati (= kubur), dan tidak membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan (mengalami pembusukan). (28) Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapanMu. (29) Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. (30) Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. (31) Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa dagingNya tidak mengalami kebinasaan (pembusukan). (32) Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi”.

Catatan: semua kata yang saya coret salah terjemahan, dan saya berikan terjemahan yang benar dalam kurung.

Tujuan text ini adalah untuk membuktikan bahwa Maz 16:10 tidak tergenapi dalam diri Daud, tetapi dalam diri Kristus, dan ini membuktikan bahwa nubuat dalam Maz 16:10 memang menubuatkan kebangkitan Kristus. Hal yang sama terjadi lagi dalam Kis 13:30-37.

Bdk. Kis 13:30-37 - “(30) Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. (31) Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksiNya bagi umat ini. (32) Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, (33) telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: AnakKu Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini. (34) Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud. (35) Sebab itu Ia mengatakan dalam mazmur yang lain: Engkau tidak akan membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan (mengalami pembusukan). (36) Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan (pembusukan). (37) Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian”.

Kebangkitan Yesus ini mutlak penting, karena itu menunjukkan bahwa maut / upah dosa sudah Ia bereskan. Kalau ada satu dosa saja dari orang-orang percaya yang belum beres, Yesus tidak mungkin bisa bangkit! Fakta bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati, menunjukkan bahwa dosa-dosa orang percaya sudah dibereskan tanpa kecuali. Itu menyebabkan orang Kristen bisa mempunyai keyakinan keselamatan! Kami orang Kristen tidak berkata: ‘Insya allah kami akan masuk surga’! Kami juga tidak mengatakan ‘moga-moga kami masuk surga’! Kami yakin bahwa kapanpun kami mati, kami PASTI masuk surga! Bukan karena kami baik, tetapi karena dosa kami sudah dibereskan oleh Yesus Kristus!

3. Kalau mau ada satu ayat yang menubuatkan tentang kematian maupun kebangkitan Yesus.

Kej 3:15 - “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.’”.

Kata-kata pada bagian akhir digenapi pada saat Yesus mati di kayu salib (ini merupakan penggenapan dari ‘engkau akan meremukkan tumitnya’) dan bangkit dari antara orang mati (ini merupakan penggenapan dari ‘keturunannya akan meremukkan kepalamu’).

D. Tentang ‘3 hari / hari yang ke 3’

Mana ayat Perjanjian Lama yang menubuatkan bahwa Yesus akan bangkit pada hari ke 3? Ini ayatnya!

Yunus 1:15,17 - “(15) Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk. ... (17) Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya”.

Ini merupakan nubuat dalam bentuk TYPE! Yunus merupakan TYPE tentang Kristus, dan keberadaan Yunus dalam perut ikan selama 3 hari merupakan TYPE dari Yesus ada dalam kematian / kubur selama 3 hari.

Ini dibuktikan oleh text di bawah ini yang merupakan kata-kata Yesus sendiri.

Mat 12:40 - “Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam”.

Jadi, matinya Yesus selama 3 hari, atau bangkitnya Yesus pada hari ke 3, sesuai dengan nubuat dalam bentuk type, yang terjadi dalam diri Yunus, pada waktu ia ditelan ikan dan berada dalam perut ikan selama 3 hari.

Luk 11:29,30,32 - “(29) Ketika orang banyak mengerumuniNya, berkatalah Yesus: ‘Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (30) Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. ... (32) Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!’”.

Bahwa Yunus merupakan type dari Yesus merupakan sesuatu yang sudah diajarkan oleh kekristenan, jauh sebelum Bp Mokoginta menulis bukunya. Jadi, ini bukan penafsiran yang saya buat-buat sekedar untuk menjawab pertanyaan Bp Mokoginta! Bahwa ini memang merupakan penafsiran umum dari para penafsir, saya tunjukkan dari kutipan-kutipan di bawah ini:

Matthew Henry (tentang Yun 1:15): “Jonah is herein a type of Christ, that he gives his life a ransom for many; but with this material difference, that the storm Jonah gave himself up to still was of his own raising, but that storm which Christ gave himself up to still was of our raising. Yet, as Jonah delivered himself up to be cast into a raging sea that it might be calm, so did our Lord Jesus, when he died that we might live”.

Matthew Henry (tentang Yun 1:17): “The fish swallowed up Jonah, not to devour him, but to protect him. ... Jonah by this miraculous preservation was designed to be made, ... An illustrious type of Christ, who was buried and rose again according to the scriptures (1 Cor 15:4), according to this scripture, for, as Jonah was three days and three nights in the whale’s belly, so was the Son of man three days and three nights in the heart of the earth, Matt 12:40. Jonah’s burial was a figure of Christ’s”.

Catatan: ‘illustrious’ = jelas / terkenal.

Jamieson, Fausset & Brown (tentang Yun 1:17): “But then God ‘prepared’ a great fish to be his living grave, in order to prefigure the three days’ burial and resurrection of the Saviour. ... Jonah’s condition under punishment, shut out from the outer world, was rendered ... as also a future type of Jesus’ literal death for sin, and resurrection by the Spirit of God. Three days and three nights. Probably, like the antitype Christ, Jonah was cast forth on the land on the third day (Matt 12:40); the Hebrew counting the first and third parts of days as whole 24 hour days”.

Jamieson, Fausset & Brown: “The correspondence between Jonah the type and Christ the antitype is most minute. Man was ready to be swallowed by the waves of hell, stirred up by the tempest of God’s wrath against sin, when Christ, as one of us, volunteered to give up His life to save our lives; just as the mariners were about to perish in the waves, until Jonah gave himself up as the victim to appease God’s righteous anger. But the sin in Jonah’s case was inherent: in Christ’s, not inherent, but voluntarily imputed. As the Gentile mariners prayed that innocent blood should not be laid upon them, so the Gentile Pontius Pilate washed his hands of the death of Christ, saying, ‘I am clean from the blood of this man.’ The conversion of the Gentiles flowed from the death of Jesus, as the conversion of the mariners, and subsequently of the Ninevites ensued upon the casting of Jonah into the sea. From Christ’s vicarious sacrifice there results to believers the settled calm of heartfelt peace. As Jonah, after a three days’ entombment, through his return to the land of the living, became a prophet to the Gentiles, whom he was the instrument of converting, whereas he had failed to convert Israel: so Christ, through His resurrection out of death, became the power of God to the salvation of the Gentiles, after the Jews had rejected Him. The life of Jonah illustrates how wonderfully God can overrule history to be covert prophecy. Thus the infidel is rebuked, who would make nature the master instead of the servant of the God both of nature and of grace: and who ‘would extinguish for themselves the Light of the world, in order that it may not eclipse the rushlight of their own theory’ (Pusey)”.

Catatan: ‘covert’ = tersembunyi / samar.

Barnes’ Notes (tentang Yun 1:17): “God could as easily have kept Jonah alive in the sea as in the fish’s belly, but, in order to prefigure the burial of the Lord, He willed him to be within the fish whose belly was as a grave”.

Pulpit Commentary: “Jonah was a type of Christ in his resurrection. (a) As to the fact. (b) As to the time (vide Exposition; see also Hos 6:2)” - hal 531.

The Bible Exposition Commentary: Old Testament (tentang Yunus 2:10): “The miracle. Few miracles in Scripture have been attacked as much as this one, and Christian scholars have gathered various kinds of evidence to prove that it could happen. Since the Bible doesn’t tell us what kind of fish swallowed Jonah, we don’t have to measure sharks and whales or comb history for similar incidents. It was a ‘prepared’ fish (1:17), designed by God for the occasion, and therefore it was adequate for the task. Jesus didn’t question the historicity of the miracle, so why should we? The sign (Matt 12:39; 16:4; Luke 11:29). The ‘sign of Jonah’ is seen in his experience of ‘death,’ burial, and resurrection on the third day, and it was the only sign Jesus gave to the nation of Israel. At Pentecost. Peter preached the Resurrection (Acts 2:22-26) and so did Paul when he preached to the Jews in other nations (13:26-37). In fact, the emphasis in the Book of Acts is on the resurrection of Jesus Christ: for the apostles were ‘witnesses of the Resurrection’ (2:32; 3:15; 5:32; 10:39). Some students are troubled by the phrase ‘three days and three nights,’ especially since both Scripture and tradition indicate that Jesus was crucified on Friday. In order to protect the integrity of the Scripture, some have suggested that the Crucifixion be moved back to Thursday or even Wednesday. But to the Jews, a part of a day was treated as a whole day, and we need not interpret ‘three days and three nights’ to mean seventy-two hours to the very second. For that matter, we can’t prove that Jonah was in the fish exactly seventy-two hours. The important thing is that centuries after the event, Jonah became a ‘sign’ to the Jewish people and pointed them to Jesus Christ”.

Spurgeon: “The great sign of our Lord’s mission is his resurrection, and his preparing gospel of salvation for the heathen. His life-story is well symbolized by that of Jonah. They cast our Lord overboard, even as the sailors did the man of God. The sacrifice of Jonah calmed the sea for the mariners; our Lord’s death made peace for us. Our Lord was a while in the heart of the earth as Jonah in the depth of the sea; but he rose again, and his ministry was full of the power of his resurrection. As Jonah’s ministry was certified by his restoration from the sea, so is our Lord’s ministry attested by his rising from the dead. The man who had come back from death and burial in the sea commanded the attention of all Nineveh, and so does the risen Savior demand and deserve the obedient faith of all to whom his message comes” - ‘Commentary on Matthew’ (AGES).

John Wesley: “The sign of Jonah - Who was herein a type of Christ”.

Matthew Henry (tentang Mat 12:40): “Now this sign of the prophet Jonas he further explains here; (v. 40) As Jonas was three days and three nights in the whale’s belly, and then came out again safe and well, thus Christ shall be so long in the grave, and then shall rise again. [1.] The grave was to Christ as the belly of the fish was to Jonah; thither he was thrown, as a Ransom for lives ready to be lost in a storm; there he lay, as in the belly of hell (Jonah 2:2), and seemed to be cast out of God’s sight. [2.] He continued in the grave just as long as Jonah continued in the fish’s belly, three days and three nights; not three whole days and nights: it is probable, Jonah did not lie so long in the whale’s belly, but part of three natural days (‎nychthemerai‎, the Greeks called them); he was buried in the afternoon of the sixth day of the week, and rose again in the morning of the first day; it is a manner of speech very usual; see 1 Kings 20:29; Est 4:16; 5:1; Luke 2:21. So long Jonah was a prisoner for his own sins, so long Christ was a Prisoner for ours. [3.] As Jonah in the whale’s belly comforted himself with an assurance that yet he should look again toward God’s holy temple (Jonah 2:4), so Christ when he lay in the grave, is expressly said to rest in hope, as one assured he should not see corruption, Acts 2:26,27. [4.] As Jonah on the third day was discharged from his prison, and came to the land of the living again, from the congregation of the dead (for dead things are said to be formed from under the waters, Job 26:5), so Christ on the third day should return to life, and rise out of his grave to send abroad the gospel to the Gentiles”.

William Hendriksen (tentang Mat 12:40): “as Jonah was swallowed up by the sea-monster, so he, Jesus, will be swallowed up by the earth; and as Jonah was delivered from his imprisonment, so also Jonah’s great Antitype would arise from the grave” - hal 533,534.

William Hendriksen (tentang Mat 12:40): “Exactly how, in the case of Jonah these three days and three nights were computed Scripture nowhere reveals. Were they three entire days and nights, seventy-two hours in all, or was the period of his stay in the belly of the fish one entire day plus parts of two other days? We do not know. We do know that in Esther 4:16 the third day cannot have been an entire day (see 5:1, ‘on the third day,’ not ‘after the third day’). ... To say, therefore, that in order to do justice to Matt. 12:40 Jesus must have been in the grave three entire days plus three entire nights is unreasonable. It is contrary to Jewish usage of such terms” - hal 534.

Lenski (tentang Mat 12:40): “‘The sign of Jonah’ means that what happened to Jonah pictures and typifies what the same divine power will do with Jesus ... Nor does Jesus regard it as a side issue but as a type of the very climax of his own work, his death and his resurrection ... The manner of numbering nights with the days is an idiomatic Jewish usage. As Jonah escaped on the third day, so Jesus arose on the third day. ... The fish had swallowed Jonah bodily, and his bodily stay in the fish typifies the stay of Jesus’ body in the tomb” - hal 492,493,494.

Lenski (tentang Mat 12:40): “The typical feature is simply this: when Jonah disappeared in the maw of the monster, his career seemed to have been ended - it was not; he returned alive and preached with wonderful success in Niniveh. So when the Jews saw Christ laid in the tomb, they thought that his career was ended - it, too, was not; he returned alive, and his mighty work went on according to the divine will. The parellel is emphasized and placed beyond question by the three days. The antitype thus fits the type exactly according to the divine design which arranged both” - hal 494.

The Biblical Illustrator (New Testament) - tentang Mat 12:40: “Jonah a type of Christ: - I. The striking signification of his name. Jonah signifies dove - a striking emblem of the meek and gentle Jesus. II. As a proclaimer of God's will to men. III. In his sufferings and deliverance. Jonah, after all, very imperfectly typified Christ”.

Catatan:

a. Orang-orang Niniwe bertobat karena pemberitaan Firman Tuhan oleh Yunus. Dan Yesus jauh lebih besar dari Yunus. Karena itu, orang-orang jaman sekarang yang tidak bertobat setelah mendengar tentang Yesus, lebih brengsek dari orang-orang Niniwe!
b. Ay 40: ‘3 hari 3 malam’.

Ini menyebabkan ada orang yang beranggapan bahwa Yesus mati pada hari Kamis (karena Ia bangkit pada hari Minggu). Tetapi Mark 15:42 jelas menunjukkan bahwa Yesus mati pada hari Jum’at (Sabat = Sabtu; jadi ‘menjelang Sabat’ = Jum’at).

Tetapi kalau Yesus mati pada hari Jum’at pk 3 siang (Luk 23:44) dan bangkit pada hari Minggu dini hari, maka itu berarti bahwa Ia mati / ada dalam kubur hanya sekitar 38 jam. Lalu bagaimana menafsirkan Mat 12:40 yang berkata ‘3 hari 3 malam’? Jawab: ingat bahwa dalam menghitung hari, orang Yahudi menganggap ‘sebagian hari’ sebagai satu hari penuh!

Contoh:

1. Ester 4:16-5:1 - “(4:16) ‘Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.’ (4:17) Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya. (5:1) Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu”.

Perhatikan bahwa Ester 4:16 mengatakan bahwa orang-orang Yahudi itu diminta untuk berpuasa 3 hari penuh, kemudian Ester akan menghadap raja. Tetapi Ester 5:1 mengatakan ‘pada hari ke 3’ (bukan ‘setelah hari ke 3’), Ester sudah menghadap raja. Ini menunjukkan bahwa pada hari ke 3 mereka hanya berpuasa dalam sebagian dari hari itu, tetapi toh dianggap sebagai satu hari penuh.

2. Kej 42:17-18 - “(17) Dan dimasukkannyalah mereka bersama-sama ke dalam tahanan tiga hari lamanya. (18) Pada hari yang ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka: ‘Buatlah begini, maka kamu akan tetap hidup, aku takut akan Allah”.

Penjelasan sama dengan tentang Ester di atas.

3. Mat 27:63-64 - “(63) dan mereka berkata: ‘Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidupNya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. (64) Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-muridNya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama.’”.

4. 2Taw 10:5,12 - “(5) Tetapi ia menjawab mereka: ‘Datanglah kembali kepadaku lusa.’ Lalu pergilah rakyat itu. ... (12) Lusanya datanglah Yerobeam dengan segenap rakyat kepada Rehabeam, seperti yang dikatakan raja: ‘Kembalilah kepadaku lusa.’”.

KJV: ‘after three days ... on the third day ... on the third day’ (= setelah 3 hari ... pada hari yang ke 3 ... pada hari yang ke 3).

RSV: ‘in three days ... the third day ... the third day’ (= dalam 3 hari ... hari yang ke 3 ... hari yang ke 3).

NIV: ‘in three days ... three days later ... in three days’ (= dalam 3 hari ... 3 hari lagi ... dalam 3 hari).

NASB: ‘in three days ... on the third day ... on the third day’ (= dalam 3 hari ... pada hari ke 3 ... pada hari ke 3).

Yesus mati hari Jum’at, itu dianggap satu hari. Hari Sabtu Ia ada dalam kubur (itu hari kedua). Lalu sebagian dari hari Minggu Ia masih ada dalam kubur (itu dianggap sebagai hari ketiga). Jadi, kata-kata Yesus dalam Mat 12:40 cocok dengan apa yang Ia alami.

Barnes’ Notes (tentang Mat 12:40): “‘Three days and three nights.’ It will be seen in the account of the resurrection of Christ that he was in the grave but two nights and a part of three days. See Matt 28:6. This computation is, however, strictly in accordance with the Jewish mode of reckoning. If it had ‘not’ been, the Jews would have understood it, and would have charged our Saviour as being a false prophet, for it was well known to them that he had spoken this prophecy, Matt 27:63. Such a charge, however, was never made; and it is plain, therefore, that what was ‘meant’ by the prediction was accomplished. It was a maxim, also, among the Jews, in computing time, that a part of a day was to be received as the whole. Many instances of this kind occur in both sacred and profane history. See 2 Chron 10:5,12; Gen 42:17-18. Compare Est 4:16 with Est 5:1”.

Selasa, September 22, 2009

Pertanyaan Berhadiah BMW Terjawab Sudah !! (Bag 2)


1. Alkitab bisa menuliskan nubuatnya dalam bentuk TYPE, yang lalu digenapi oleh anti-TYPEnya dalam Perjanjian Baru (kebanyakan dalam diri Yesus).

Apakah Type itu?

a. Type adalah hal-hal dalam Kitab Suci yang ditentukan Allah sebagai bayangan dari hal-hal lain yang terjadi sesudahnya.

Jadi, ada 2 hal yang berhubungan, dimana hal pertama terjadi lebih dulu dan merupakan bayangan / Type dari hal kedua yang terjadi belakangan. Hal pertamanya disebut Type; dan hal keduanya disebut Anti-Type.

b. Macam-macam Type:

1. Orang.

Contoh: Adam adalah Type dari Kristus (Ro 5:14).

2. Binatang.

Contoh: domba untuk korban pengampunan dosa adalah Type dari Kristus yang dikorbankan untuk dosa kita (Yoh 1:29 1Pet 1:19 Wah 5:6,7).

3. Peristiwa.

Contoh: peristiwa ular tembaga (Bil 21:4-9 Yoh 3:14,15).

4. Jabatan.

Contoh: imam / imam besar (Ibr 2:17 Ibr 4:14,15).

5. Ketentuan.

Contoh: dalam Perjanjian Lama ada ketentuan dimana semua harus disucikan dengan darah, dan ini merupakan Type dari ketentuan dalam Perjanjian Baru dimana orang hanya bisa mendapat pengampunan dosa oleh darah Kristus (Ibr 9:19-22).

Walter C. Kaiser, Jr.: “The typological method focuses on six kinds of divinely ordained and preestablished similarities between the OT ‘type’ and the NT ‘antitype,’ namely, persons (Adam), institutions (sacrifices), offices (priesthood), events (the Exodus), actions (lifting up the brazen serpent), and things (Tabernacle)” [= Metode TYPOLOGI memfokuskan pada 6 jenis kemiripan yang ditentukan secara ilahi dan diteguhkan sebelumnya, antara ‘type’ PL dan ‘anti-type’ PB, yaitu pribadi-pribadi / orang-orang (Adam), hukum yang ditetapkan (korban-korban), jabatan-jabatan (imamat), peristiwa-peristiwa (Keluaran), tindakan-tindakan (pengangkatan / peninggian ular tembaga), dan benda-benda (Kemah Suci)] - ‘The Uses of The Old Testament in the New’, hal 9.

Contoh:

a. Yoh 19:36 - “Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: ‘Tidak ada tulangNya yang akan dipatahkan.’”.

Kel 12:46 - “Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikitpun dari daging itu keluar rumah; satu tulangpun tidak boleh kamu patahkan.

Catatan: ‘Paskah’ di sini adalah ‘Paskah Perjanjian Lama’, yang menunjuk pada keluarnya bangsa Israel dari Mesir.

b. Yoh 3:14-15 - “(14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, (15) supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal”.

Bdk. Bil 21:4-9 - “(4) Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. (5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: ‘Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.’ (6) Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. (7) Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: ‘Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkanNya ular-ular ini dari pada kami.’ Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. (8) Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ‘Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.’ (9) Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Kalau Bp Mokoginta tak mau menerima anti-type sebagai penggenapan type, maka saya ingin menggunakan tulisan Bp Mokoginta sendiri sebagai argumentasi. Dalam bukunya yang berjudul ‘Mustahil Kristen bisa menjawab’, hal 118-dst, ia menulis sebagai berikut: “Sebelum kami berikan pertanyaannya dan juga sebelum anda menjawabnya, ada baiknya kami sampaikan bahwa yang namanya nubuat harus digenapi, jika tidak maka nubuat tersebut tidak benar alias bohong. Bersama ini kami berikan sedikit contoh penggenapan suatu nubuat yang benar-benar terjadi, seperti:

Nubuat dalam Perjanjian Lama:

‘Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anakKu itu. (Hosea 11:1)

Penggenapan di Perjanjian Baru

‘Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibuNya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: ‘Dari Mesir Kupanggil AnakKu.’ (Matius 2:14-15)”.

Bagaimana mungkin Bp Mokoginta sendiri bisa setuju kalau Mat 2:14-15 merupakan penggenapan dari Hos 11:1, padahal yang disebut ‘anakKu’ dalam Hos 11:1 adalah Israel, sedangkan yang disebut ‘AnakKu’ dalam Mat 2:15 adalah Yesus? Tetapi memang dalam hal ini ‘Israel’ merupakan TYPE dari ‘Yesus’, atau ‘Yesus’ merupakan anti TYPE dari ‘Israel’.

2. Penggenapannya hanya merupakan suatu peristiwa, yang digambarkan dengan kata-kata yang sangat berbeda dengan nubuatnya.

Contoh:

Yoh 2:19-22 - “(19) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’ (20) Lalu kata orang Yahudi kepadaNya: ‘Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?’ (21) Tetapi yang dimaksudkanNya dengan Bait Allah ialah tubuhNya sendiri. (22) Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-muridNya bahwa hal itu telah dikatakanNya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

Kalau Bp Mokoginta tak setuju bahwa suatu nubuat bisa digenapi dengan suatu peristiwa, yang digambarkan dengan kata-kata yang sangat berbeda dengan nubuatnya sendiri, maka saya ingin bertanya: “Mengapa Islam bisa mempercayai Ul 18:15-dst (tentang nabi yang akan datang), dan juga Yoh 14:16 (tentang Penolong yang lain), sebagai menunjuk kepada Muhammad, padahal sama sekali tak ada kata-kata yang persis / mirip dengan kedua text tersebut??”.

Ul 18:15-19 - “(15) Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. (16) Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati. (17) Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; (18) seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firmanKu dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. (19) Orang yang tidak mendengarkan segala firmanKu yang akan diucapkan nabi itu demi namaKu, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban”.

Catatan: kata ‘saudaramu’ pada waktu ditujukan kepada Israel, pada umumnya menunjuk kepada sesama bangsa Israel, dan kadang-kadang menunjuk kepada bani Edom, tetapi TIDAK PERNAH menunjuk kepada bani Ismael / orang Arab!!! Karena itu, tidak mungkin sama sekali bahwa nubuat ini menunjuk kepada Muhammad!! Untuk ini lihat APENDIX di bagian paling akhir tulisan ini.

Yoh 14:16 - “(16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, (17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu”.

Catatan : jelas ayat ini menubuatkan ‘Roh’, dan karena itu tidak mungkin menunjuk kepada Muhammad. Apalagi adanya kata-kata ‘menyertai kamu selama-lamanya’. Bp Mashud ‘menafsirkan’ bahwa artinya adalah ‘punya roh’, dan ‘ajarannya menyertai kamu selama-lamanya’. Lucu sekali! Ayatnya mengatakan ‘Roh’, bukan ‘manusia yang punya roh’. Bp Mokoginta mengatakan adanya kata ‘seorang’, tetapi saya jawab bahwa kata ‘seorang’ terpaksa digunakan dalam bahasa Indonesia karena kalau tidak, mau digunakan kata apa? ‘Selembar’? Dalam KJV: ‘And I will pray the Father, and he shall give you another Comforter, that he may abide with you for ever’. Perhatikan bahwa sama sekali tak ada kata ‘a man’ (seorang)!! Lalu, bagaimana mungkin ditafsirkan ‘ajarannya yang menyertai kamu selama-lamanya? Pertama, kata ‘kamu’ mencakup murid-murid Yesus pada saat itu. Mana mungkin ajaran Muhammad menyertai para murid Yesus, padahal Muhammadnya sendiri belum ada pada saat itu?? Juga, ayatnya sama sekali tak bicara tentang ‘ajaran’nya, tetapi tentang ‘orang’nya! Ini betul merupakan suatu pemerkosaan ayat Kitab Suci!

Tetapi penekanan saya dalam hal ini adalah: orang Islam bisa menganggap bahwa kedua nubuat itu tergenapi dalam diri Muhammad padahal sama sekali tak ada kata-kata yang mirip / persis dimanapun (baik dalam Alkitab maupun Al-Quran) yang menunjukkan bahwa Muhammad adalah penggenapan kedua text tersebut! Lalu mengapa dalam persoalan Luk 24:46 mereka menuntut ayat Perjanjian Lama yang mirip / persis??? BUKANKAH INI MERUPAKAN SUATU TUNTUTAN YANG TIDAK KONSISTEN?

Dalam hal ini bagi mereka hanya ada dua pilihan:

a. Menganggap kami / saya benar, yaitu nubuat dan penggenapan tak harus kata-katanya sama / mirip.

b. Mengakui bahwa claim Islam bahwa kedua ayat tersebut digenapi dalam diri Muhammad adalah salah!

Saya tanya kepada mereka: mau pilih yang mana?????????

I. Tentang kata-kata ‘Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga’.

Luk 24:46 - “KataNya kepada mereka: ‘Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.

Ada 4 hal yang dibicarakan ayat ini:

A. Penderitaan Yesus / Mesias.

B. Kematian Yesus / Mesias

C. Kebangkitan Yesus / Mesias.

D. KebangkitanNya terjadi pada hari ke 3.

Dimana dalam Perjanjian Lama ada ayat yang membicarakan hal-hal itu? Jelas kalau dicari satu ayat yang membicarakan semua itu, maka ayat seperti itu memang tidak ada. Tetapi tidak ada yang mengatakan bahwa harus satu ayat, bisa beberapa ayat yang digabungkan. Perhatikan bahwa Luk 24:46 itu sendiri tidak mengatakan ‘Ada tertulis hanya dalam satu ayat.

Juga perlu diketahui bahwa dalam Alkitab asli ataupun manuscript-manuscript, tidak ada penomoran pasal maupun ayat!

A. Tentang penderitaan Yesus / Mesias.

Ini ada dalam banyak ayat seperti:

1. Yes 53:4-7 - “(4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. (5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. (7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya”.

a. Text ini menekankan Yesus sebagai pengganti kita dengan memikul hukuman yang seharusnya untuk kita.

b. Kata ‘tertikam’ diterjemahkan ‘was wounded’ (= dilukai) oleh KJV/RSV tetapi diterjemahkan ‘was pierced’ (= ditikam) oleh NIV/NASB. Kata bahasa Ibraninya bisa diterjemahkan keduanya.

Kata ‘tertikam’ cocok dengan nubuat dalam Zakh 12:10 - “‘Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung”.

c. Kata ‘bilur’ menunjuk pada pencambukan.

NASB: ‘His scourging (= pencambukanNya).

Yesaya hidup pada sekitar 700 tahun sebelum Kristus! Dari mana ia bisa tahu dan menggambarkan penderitaan Kristus secara mendetail?

2. Maz 22:2a,16b,17b,19 - “(2a) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? ... (16b) ... lidahku melekat pada langit-langit mulutku; ... (17b) ... mereka menusuk tangan dan kakiku. ... (19) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku”.

a. Maz 22:2a - Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?.

Bdk. Mat 27:46 - “Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’ Artinya: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?.

Mengapa Yesus harus terpisah dari Bapa? Karena dosa memang memisahkan manusia dari Allah (Kej 3 Yes 59:1-2 2Tes 1:9). Yesus menggantikan kita untuk mengalami keterpisahan itu supaya kita yang percaya kepada Yesus diperdamaikan dengan Allah.

Ro 5:1 - “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.

KJV/RSV/NIV/NASB: ‘we have peace with God’ (= kita mempunyai damai dengan Allah).

Ro 5:10 - “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian AnakNya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidupNya!”.

b. Maz 22:16b - “lidahku melekat pada langit-langit mulutku”.

Bdk. Maz 69:22b - pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.

Bdk. Yoh 19:28-30a - “(28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci - : ‘Aku haus!’ (29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. (30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, ...”.

Mengapa Ia harus kehausan? Karena itu yang akan kita alami kalau kita masuk neraka (bdk. Luk 16:24). Ia mengalaminya untuk kita sehingga kalau kita percaya kepadaNya kita tak usah mengalami kehausan di neraka, tetapi kita akan masuk surga.

c. Maz 22:19 - “Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku”.

Bdk. Mat 27:35 - “Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaianNya dengan membuang undi”.

Ia nyaris telanjang di kayu salib. Mengapa Ia harus dipermalukan seperti itu? Ia yang maha mulia dipermalukan seperti itu, supaya kita yang seharusnya dipermalukan, bisa dimuliakan (asal mau percaya kepada Yesus).

d. Maz 22:17c - “mereka menusuk tangan dan kakiku”.

Ini jelas menunjuk pada penyaliban.

Maz 22 ditulis oleh Daud sekitar 1000 tahun sebelum Kristus. Dari mana ia bisa tahu penderitaan yang akan menimpa Kristus dengan begitu detail?

Adanya sangat banyak nubuat-nubuat dalam Alkitab yang tergenapi dengan tepat merupakan keunggulan Alkitab atas semua Kitab Suci agama lain! Juga secara jelas membuktikan Alkitab sebagai Firman Tuhan!