Sabtu, Maret 29, 2008

TRITUNGGAL

Doktrin Allah Tritunggal atau Trinitas merupakan doktrin yang sukar dan membingungkan kita. Kadang-kdang orang Kristen dituduh mengajarkan pemikiran yang tidak masuk akal (logika), yaitu 1+1+1=1. ini merupakan pernyataan yang salah. Mengapa tidak memakai formula 1x1x1=1 atau 1:1:1=1? Istilah Trinitas bukan menjelaskan relasi dari Tiga Allah (ini yang sering dikatakan oleh sekte Unitarian kepada Orang Kristen). Tritunggal bukan berarti triteisme, yaitu di mana ada tiga keberadaan yang tiga-tiganya adalah Allah. Kata Trinitas dipergunakan sebagai usaha untuk menjelaskan kepenuhan dari Allah, baik dalam hal keesaan-Nya maupun dalam hal keragaman-Nya.

Formulasi Trinitas yang telah dikemukakan dalam sejarah adalah Allah itu satu esensi dan tiga Pribadi. Formula ini memang merupakan suatu hal yang misteri dan paradoks tetapi tidak kontradiksi. Keesaan dari Allah dinyatakan sebagai esensi-Nya atau keberadaan-Nya, sedangkan keragaman-Nya diekspresikan dalam Tiga Pribadi. Istilah Trinitas sendiri tidak terdapat dalam Alkitab, namun konsepnya dengan jelas diajarkan oleh Alkitab. Di satu sisi, Alkitab dengan tegas menyatakan keesaan Allah (Ulangan 6:4). Di sisi lain, Alkitab dengan tegas menyatakan keilahian tiga pribadi dari Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus. Gereja telah menolak ajaran-ajaran bidat modalisme dan triteisme. Modalisme adalah ajaran yang menyangkali perbedaan Pribadi-Pribadi yang ada di dalam keesaan Allah, dan menyatakan bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus hanyalah merupakan tiga cara Allah di dalam mengkspresikan diri-Nya. Di pihak lain, Triteisme mengungkapkan pernyataan yang salah, yaitu ada tiga keberadaan yang menjadi Allah.

Istilah Pribadi sama sekali tidak berarti adanya perbedaan di dalam esensi, tetapi perbedaan di dalam subtansi dari Allah. Substansi-substansi pada diri Allah memiliki perbedaan yang nyata satu dengan yang lain tetapi tidak berbeda secara esensi, dalam arti suatu keberadaan yang berbeda satu dengan yang lain.setiap Pribadi berada ”di bawah” esensi Allah yang murni. Perbedaan substansi ini berada dalam wilayah keberadaan, bukan suatu merupakan suatu keberadaan atau esensi yang terpisah. Semua pribadi pada diri Allah memiliki atribut ilahi.

Setiap Pribadi di dalam Trinitas memiliki peran yang berbeda. Karya keselamatan dalam pengertian tertentu merupakan pekerjaan dari ketiga Pribadi Allah Tritunggal. Namun, di dalam pelaksanaannya ada peran yang berbeda yang dikerjakan oleh Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bapa memprakarsai penciptaan dan penebusan; Anak menebus ciptaan; dan Roh Kudus melahirbarukan dan menguduskan, dalam rangka mengaplikasikan penebusan kepada orang-orang percaya.

Doktrin tritunggal tidak menunjukkan bagian-bagian atau peran-peran dari Allah. Analogi manusia yang menjelaskan seseorang yang adalah seorang ayah, seorang anak, dan seorang suami tidak dapat mewakili misteri dari natur Allah.

Doktrin Tritunggal tidak secara lengkap menjelaskan tentang karakter Allah yang bersifat misteri. Sebaliknya, doktrin ini memberikan perbatasan yang tidak boleh kita langkahi. Doktrin ini menjelaskan batas pemikiran kita yang terbatas. Doktrin Tritunggal menuntut kita untuk setia pada wahyu ilahi yang menyatakan bahwa dalam satu pengertian Allah adalah esa dan dalam pengertian lain Dia dalah tiga.


1. Doktrin Tritunggal meneguhkan kesatuan Allah di dalam tiga pribadi

2. Doktrin Tritunggal bukan merupakan suatu kontradiksi; Allah memiliki satu esensi dan tiga pribadi.

3. Alkitab meneguhkan baik keesaan Allah dan keilahian dari Bapa, Anak dan Roh Kudus.

4. Ketiga pribadi di dalam Tritunggal dibedakan melalui karya yang dilakukan oleh Bapa, Anak dan Roh Kudus.

5. Doktrin Tritunggal memberikan batasan kepada spekulasi manusia tentang natur Allah.


1 Petrus 3:15

Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat.

Kamis, Maret 27, 2008

Seputar Akhir Zaman

Saya tertarik dengan fenomena tanda2 akhir zaman, misalnya:

kursi no 666 di parlemen Eropa Bersatu (EURO) kosong, ndak ada yang menduduki, sengaja dibiarkan kosong mungkin menanti datangnya AntiKristus, juga pernah mendengar bahwa PNS di Meksiko sudah diberikan chip yang akan dipasang ke anggota tubuh.

ada juga banyak pasangan di Belanda yang ingin menikah pada tanggal 6 Juni 2006 (666) bahkan ada pasangan yang ingin menikah tanggal 6 Juni 2006 jam 6 pagi
lewat 6 menit, namun ditolak kantor registrasi pernikahan disana karena terlalu pagi. sudah banyak pasangan yang akan menikah sudah mendaftar di Belanda
Bahkan Film akhir zaman "The Omen 4" akan dirilis pada 6 Juni 2006 (666), teman2 pasti tahu film Omen masih bersambung.

Sepertinya banyak orang di dunia ini baik Kristen atau
bukan tertarik dengan fenomena akhir zaman termasuk
angka 666 (Wahyu pasal 59m13), The Beast, angka binatang triple 6. yang
adalah seorang manusia Antikristus yang akan
menyamakan dirinya dengan Allah dan minta pemnyembahan
dari manusia.
(Bisnis Indonesia 6 Januari 2006)

Dari zaman Alkitab sampai pada saat ini sudah banyak
antikristus-antikristus yang muncul. Namun pada masa
terakhir akan muncul satu Antikristus yang akan
menguasai ketiga bidang ini Politik-Ekonomi-Agama
dengan kepiawaian dan keahliannya yang menjadi pemuja
Lusifer.

Tentu tanda-tanda akhir zaman masih begitu banyak,
bukan hanya yang satu ini, namun ini yang begitu
sering disinggung dan dibicarakan. Yang pasti semua
mata akan tertuju kepada Yerusalem, Israel. Karena
Alkitab berkata banyak mengenai Negara Israel pada
akhir zaman ini.

Satu film akhir zaman yang sangat saya sukai yaitu
serial LEFT BEHIND (Left Behind, Tribulation Force,
World at War) yang sampai saat ini sudah dirilis
sampai seri ke-3 dari 12 jilid Novel Tim Lahaye dan
Jerry B Jenkins. Film ke-4 nya belum keluar namun tahun 2008 sudah jadi. Menurut
saya, Film ini sangat bagus bahkan dari segi
penafsiran lebih bisa merepresentasikan hal-hal akhir
zaman di banding film yang lain yang penafsiran akhir
zamannya bisa diragukan dan terlalu aneh.
Sangat Bagus dan layak ditonton.
Images7


Hampir semua Film Akhir Zaman dibuat dengan Doktrin
Eskatologi/Akhir Zaman Pre-milennium dan
Pre-tribulation.

Saya sampai saat ini menyakini kebenaran doktrin Eskatologi dalam hal kedatangan YEsus Kristus kedua kalinya yang bersifat ini
(Pre-millenium dan Pre-Tribulation)
meski ada banyak
penafsiran didalam Premilenium sendiri mengenai waktu
(kedatangan Tuhan Yesus, Rapture, kerajaan 1000 tahun,
dll) juga ada Post-Millenium dan A-millenium.

Meski Doktrin Eskatologi mengenai apakah yang benar
Premillenium, Amillenium or Post millenium masih dibahas terus oleh para
ahli Alkitab bidang Eskatologi, kita tidak perlu
terlalu mempermasalahkannya (-berbeda pendapat
dimungkinkan-) karena yang Pasti Tuhan Yesus

Images87

akan
datang kembali sesuai janjiNya.

(Dalam Kristen, ada Doktrin Pokok/Primer dan Doktrin
Sekunder, nah menurut pengelompokan itu, Premil atau Amil atau Postmil dalam Eskatologi termasuk doktrin Sekunder dalam hal ini)

Tuhan Yesus Memberkati

Rabu, Maret 26, 2008

Ada Apa dengan Melkisedek?

Menarik memang membaca Alkitab mengenai kisah Melkisedek yang hanya tampil sementara atau referensi Alkitab tentangnya tidak begitu mendetail, sehingga kita kadang bertanya-tanya siapakah Melkisedek sebenarnya? Apakah dia Kristus Yesus atau hanya simbol dari Kristus Yesus? Apakah dia hanya manusia biasa yang menjadi imam Allah Yang Mahatinggi?

Kejadian 14:18-20
14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.

Ibrani 7:1-10 berkata
7:1. Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.
7:2 Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama
raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. 7:3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.

7:4 Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.

7:5 Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.

7:6 Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.
7:7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.

MISTERI KAUSA PRIMA

Dulu sewaktu masih sekolah, kita pernah belajar dalam mata pelajaran PPKN (Pendidikan Pancasila dan KewargaNegaraan) atau PMP (Pendidikan Moral Pancasila). Dari sekian banyak materi yang disampaikan selalu salah satunya membahas mengenai istilah Kausa Prima. Betul tidak?
Bertahun-tahun lalu, para filsuf menetapkan nama First Cause (Kausa Prima atau Penyebab Pertama) untuk menggambarkan kuasa supranatural yang cerdas yang telah menciptakan alam semesta kita. Seseorang pernah menganalisis sifat-sifat Penyebab Pertama dengan cara membandingkan sifat-sifat dari Penyebab Pertama, Sang Pencipta, dan sifat-sifat alam semesta.

Penyebab Pertama dari adanya Ruang yang tak terhingga luasnya pstilah mempunyai jangkauan yang tidak terbatas.
Penyebab Pertama dari adanya Waktu yang tidak berkesudahan pasti kekal.
Penyebab Pertama dari adanya Gerakan yang berlangsung terus-menerus pasti mahakuasa.
Penyebab Pertama dari adanya Keanekaragaman yang tak terbatas pasti mempunyai fenomena yang dapat hadir dimana-mana pada satu saat yang sama/mahahadir.
Penyebab Pertama dari adanya Kerumitan yang luar biasa pasti sangat cerdas dan mahatahu.
Penyebab Pertama dari adanya Kesadaran pasti bersifat pribadi.
Penyebab Pertama dari adanya Perasaan pasti emosional.
Penyebab Pertama dari adanya Kemauan pasti mempunyai kehendak.
Penyebab Pertama dari adanya Nilai-nilai Etis pasti bermoral.
Penyebab Pertama dari adanya Nilai-nilai Agama pasti rohani.
Penyebab Pertama dari adanya Nilai-nilai Keindahan pasti indah.
Penyebab Pertama dari adanya Kebenaran pasti kudus.
Penyebab Pertama dari adanya Keadilan pasti adil.
Penyebab Pertama dari adanya Kasih pasti penuh kasih.
Penyebab Pertama dari adanya Kehidupan pasti hidup.

Analisis ini memperlihatkan bahwa Penyebab Pertama dari adanya segala sesuatu, yakni Sang Pencipta, pasti tidak terbatas, kekal, mahakuasa, dapat hadir di mana-mana dalam satu saat yang sama atau mahahadir, mahatahu, bersifat pribadi, emosional, mempunyai kehendak, bermoral, rohani, estetis (indah), kudus, adil, penuh kasih, dan hidup. Bila kita meneliti sifat Allah sebagaimana yang dinyatakan melalui Alkitab, betapa kita mendapati bahwa sesungguhnya kodrat Allah yang kudus persis seperti yang dilukiskan di atas. Sungguh Sangat Indah bukan?

PESONA ALKITAB, Andi Offset, Cetakan II, 2007

Senin, Maret 24, 2008

PESAN PASKAH BAGI SEMUA

Bangun, Bangun Oi, YESUS SUDAH BANGKIT! YESUS SUDAH
BANGKIT! Td waktu I pergi kekuburnya, eh batunya udah
terguling n tinggal kain kafan dan kain peluh yg ada.
Trus ketemu malaikat dan Yesus yg I kira tukang kebun
kuburan. Yesus pesan sama gue gar kasih tahu ke
elu-elu sekalian, pesannya dia suruh kita pd kumpul di
gereja. Dia akan jumpai kita sbg murid-muridNya di
gereja. Jgn lupa kasih tahu murid2 yg lain ya. Zaman
kan udah canggih, jd forward z pesan ini ke
teman-teman lu. Deal or no Deal? Oh ya MET PASKAH Coi!

OH DUNIA...! (gaya perkataan Budi Anduk)
Sambutlah YESUSMU YG SUDAH BANGKIT SBG ALLAH &
JURUSELAMAT Pribadimu. GBU

Rabu, Maret 19, 2008

Mengapa Adam dan Hawa tidak boleh makan buah Pohon Kehidupan


Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."


Dalam Alkitab kitab Kejadian Pasal 2, kita ketahui bahwa pada waktu Adam dan Hawa tinggal dan hidup di Taman Eden, makanan mereka adalah buah-buahan (alias mereka Vegetarian) dari berbagai jenis pohon yang ada di Taman Allah atau Taman Eden.

2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

2:16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,

2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Awalnya Allah memberikan perintah bahwa mereka bebas makan buah dari segala macam pohon di Taman Eden kecuali buah dari Pohon Pengetahuan yang Baik dan Jahat yang terletak ditengah-tengah Taman (Kej 3:3). Mereka bebas makan berbagai buah apa saja dari berbagai pohon termasuk buah dari Pohon Kehidupan yang terletak ditengah-tengah taman (Kej 2:9).

Jadi di tengah-tengah Taman Eden ada dua pohon yaitu Pohon Kehidupan dan Pohon Pengetahuan yang Baik dan Jahat. Namun kisah Alkitab selanjutnya mengatakan bahwa setelah manusia jatuh dalam dosa karena melanggar Larangan Tuhan yang pertama, mereka (Adam dan Hawa) dilarang makan buah dari Pohon Kehidupan. Mengapa demikian? Mengapa terjadi perubahan? Kok mereka dilarang makan dari buah Pohon Kehidupan padahal sebelum jatuh dalam dosa Allah membebaskan mereka makan buah Pohon Kehidupan?

Jawabannya kita temukan dalam Kej 3:22 yang berkata:

Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

Jadi Adam dan Hawa dilarang makan buah Pohon Kehidupan setelah mereka jatuh dalam dosa karena jika mereka makan buah ini mereka akan hidup selama-lamanya (kekal) dalam keadaan berdosa. Inilah alasannya mengapa Adam dan Hawa tidak boleh makan buah Pohon Kehidupan setelah mereka jatuh dalam dosa.

Maka jalan terbaik yang Allah lakukan adalah:

Lalu TUHAN Allah mengusir manusia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan (Kej 3:23-24).

Sabtu, Maret 15, 2008

THE FALLEN ADAM AND ANGEL

THE FALLEN ADAM AND ANGEL

Dalam SEMINAR yang diadakan Rabu dan Kamis selama dua hari ini, diangkat tema The Fallen Adam and Angel yang membahas mengenai Doktrin Manusia, Dosa dan Kejatuhan Malaikat, Pendeta Aiter, S. Kom, M. Div yang berasal dari GRII Palembang, diundang menjadi pengajar dan pembawa seminar dalam Program Intensif (Progsif) Runtut Doktrinal yang diselenggarakan oleh STRIJ (Sekolah Teologi Reformed Injili Jakarta) di Jogjakarta. Lewat seminar ini ingin mengajar mengenai manusia dan dosa dalam pendekatan antroplogis Alkitabiah serta mengajak mengerti keindahan dan kehormatan diri yang tercipta, terbatas, dan tercemar. Acara seminar ini diikuti lebih kurang 50 peserta dari berbagai gereja di Jogja, bahkan ada beberapa pendeta dan diaken dari gereja lain sebut saja Pdt. Pringgosekardjo dari Gereja Kasih Karunia (GKK), yang merupakan tokoh kristiani penting dan terpandang di Jogja. Banyak acara besar berupa KKR dan Seminar di Alun-alun Keraton Jogja dapat terlaksana karena lobi Beliau yang dekat dengan kalangan Keraton dan Sri Sultan HB X. ada juga dari GKI Gejayan, GKJ, GBI Aletheia dan GKKK Jogja. Malah dari anak-anak, remaja, pemuda dan orang tua bercampur baur menjadi satu mengikuti seminar ini. Bertempat di gedung JBN yang sering menjadi tempat seminar Bisnis dan Presentasi, Tentulah sangat nyaman dengan ruang berAC, gedung yang terletak di jalan Yos Sudarso 21 Jogjakarta ini tampak megah berdiri.

Dihari pertama, (05/03), meski hujan, namun tidak mengurangi antusias keinginan peserta untuk hadir mengikuti dan membayar seminar dengan kontribusi Rp 40.000,00. Sebagian peserta memang sudah rutin mengikuti seminar-seminar yang diadakan setiap bulan oleh STRIJ di Jogja. Pdt. Aiter mengupas Kejadian 1:26-27, dan Kejadian pasal 3 yang sangat menarik perhatian para peserta karena merasa dibukakan mengenai rahasia Firman Tuhan. Kej 1:27 ada 3 kata “Cipta” yang melambangkan bahwa oknum Bapa, Putra dan Roh Kudus bersama-sama dalam Peristiswa Penciptaan dan ketiga Pribadi ini saling berelasi. Perbedaan penciptaan manusia dengan malaikat yaitu bahwa para malaikat langsung diciptakan sekaligus dan banyak, sedang manusia diciptakan dua orang yaitu Adam dan Hawa dan diberi kemampuan reproduksi. Malaikat juga diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Manusia diciptakan untuk berelasi dan mempunyai Pribadi. Menarik bahwa menurut Pdt. Aiter, semua kebebasan harus ada larangan, inilah yang namanya kebebasan. Dalam larangan Allah kepada manusia untuk tidak memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat, Allah memberi kebebasan kepada manusia untuk menentukan hidup dan matinya sendiri (dan ternyata kecenderungan hati manusia adalah melakukan sesuai apa yang dirinya mau). Ketika Adam dan Hawa sudah makan buah itu, mereka tahu dirinya telanjang dan bersembunyilah mereka dari Allah padahal waktu itu hari sejuk. Bertanyalah Allah, mengapa tugas yang Kuperintahkan kepadamu tidak engkau lakukan. Disini Allah meminta pertanggungjawaban manusia. Mengapa manusia bersembunyi? Karena ada Tuhan. Selanjutnya kita tahu bahwa Adam menyalahkan Allah karena telah menciptakan Hawa, Hawa menyalahkan Allah karena Allah menciptakan Ular yang memerdayai dirinya (Kej 3:1). Kita tahu ular atau Lucifer itu sudah lebih dahulu berdosa dihadapan Allah. Dapat kita simpulkan bahwa, manusialah yang paling bertanggungjawab atas dosa yang dirinya perbuat. Iblis atau ular adalah factor atau alat pemicu saja.

Pada bagian ini Pdt. Aiter ingin mendorong setiap peserta untuk ikut dalam peperangan rohani dan pertandingan iman. Pertandingan Iman sudah dimulai sejak waktu persiapan sampai masuk pada peristiwa pertandingan di hari H pertandingan. Latihan sudah diperhitungkan dalama pertandingan. Inilah proses pembentukan Tuhan. Peserta banyak yang bertanya baik dalam sesi seminar maupun waktu jam istirahat.

Dihari kedua, (06/03), sayang tidak ada sesi Tanya jawab karena Pdt. Aiter merasa kekurangan waktu untuk menjelaskan banyak hal. Namun seusai acara, para peserta tampak bertanya dan berbicara dengan Pdt. Aiter. Dikisahkan mengenai dari 12 murid Yesus ada dua murid yang dipakai Iblis yaitu Yudas Iskariot yang menjual Yesus dan Simon Petrus yang dipakai Iblis untuk menggagalkan rencana Allah mengenai penyaliban Yesus. Kita melihat bahwa dua murid ini adalah masing-masing Pemimpin dan Bendahara Yesus. Maka, patut diperhatikan di zaman ini, Iblis juga dapat memakai Pemimpin Gereja dan Bendahara Gereja untuk mengagalkan rencana Allah dan merusak umat Allah. Sejak zaman rasul Paulus hingga akhir zaman akan ada banyak pekerja Palsu, Guru-Guru Palsu, Hamba Tuhan Palsu.

Mari perhatikan perkataan Paulus dalam II Korintus 11:12-14: “Tetapi apa yang kulakukan, akan tetap kulakukan untuk mencegah mereka yang mencari kesempatan guna menyatakan, bahwa mereka sama dengan kami dalam hal yang dapat dimegahkan. Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.”

Berbahagialah hamba yang didapati setia dalam melakukan pekerjaannya!

Rabu, Maret 12, 2008

SUKA



Saat kau MENYUKAI seseorang, kau ingin memilikinya untuk keogoisanmu sendiri
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.
Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada disisinya maka kau akan bertanya "bolehkah aku menciummu?"
Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada disisinya maka kau akan bertanya "bolehkah aku memelukmu?"
Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada disisinya maka kau akan menggenggam erat tangganya.
SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata "sudahlah, jangan menangis"
SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya mengangis di pundakmu sambil berkata "Mari kita selesaikan masalah ini bersama-sama.
SUKA adalah saat kau melihatnya maka kau akan berkata "ia sangat cantik dan menawan
SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihat dari hatimu dan bukan matamu
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata "Buatku dia adalah anugrah terindah yang pernah Tuhan berikan kepadaku"
Pada saat orang yang kau SUKA menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau bicara lagi padanya
Pada saat orang yang kau SAYANG manyakitimu, engkau akan menangis untuknya
Pada saat orang yang kau CINTAI menyakitimu, kau akan berkata "Tak apa dia hanya tak tahu apa yang dia lakukan.
Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu
Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH
Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus.
SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan
SAYANG adalah kau akan menenmaninya disaat dia membutuhkan
CINTA adalah kau akan menemaninya disaat bagaimanapun keadaanmu
SUKA adalah hal yang menuntut
SAYANG adalah hal yang memberi dan menerima
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.

Minggu, Maret 09, 2008

APA YANG SEHARUSNYA DAN YANG TIDAK SEHARUSNYA DILAKUKAN OLEH PENDETA

(Do’s and Don’ts for the Pastor)

Oleh Dr. W. A. Criswell Alih Bahasa Wisma Pandia, Th.M.

Editor Dr. Eddy Peter Purwanto

Apa yang Seharusnya Dilakukan Oleh Pendeta

Di dalam Kehidupan Pribadinya

1. Berusahalah untuk tetap memelihara hubungan yang erat bersama dengan keluarga anda. Berikanlah waktu yang berkualitas untuk mereka. Tempatkanlah istri dan anak-anak sebagai prioritas yang utama.

2. Buatlah sebuah keyakinan, sebagai tempat yang utama, bahwa anda akan menikahi seorang wanita yang baik, seseorang yang memiliki kualitas untuk menjadi seorang istri pendeta yang baik.

3. Milikilah sebuah waktu dan hari yang khusus bagi istri dan anak-anak anda untuk menikmati kebersamaan.

4. Ambillah waktu untuk berdoa, untuk sendirian bersama Tuhan. Milikilah saat teduh bersama Tuhan. Beritahukan kepada jemaat tentang skedulnya agar yang lain dapat dilakukan dalam waktu yang sesudahnya. Bawalah semua hal kepada Tuhan di dalam doa. “Berdoalah dengan tidak henti-hentinya” (1 Tes. 5:17).

5. Milikilah komitmen setiap hari kepada Tuhan. Ambillah sebuah perlengkapan rohani kedalam diri anda setiap hari. Apakah anda bertumbuh dalam anugrah dan pengetahuan di dalam Allah.

6. Milikilah sebuah contoh kehidupan orang Kristen yang baik dalam segala hal di hadapan semua orang. Kontribusikanlah dengan lebih, lebih daripada sekedar persepuluhan.

7. Jadilah seorang yang cermat dan memiliki etika dalam setiap urusan yang dilakukan. Milikilah catatan keuangan yang baik, dan membayar tagihan tepat waktu.

8. Jadilah orang yang dapat dipercayai dan tempat orang bergantung.

9. Jadilah orang yang tepat waktu di dalam setiap janji yang anda buat.

10. Milikilah selalu sikap yang positif. Jangan pernah mengikuti perasaan diri yang cenderung bersikap negatif, jadilah orang yang suka mengalah. Dan lihatlah selalu sisi positif dari setiap masalah.

11. Biarkanlah pikiran selalu terbuka terhadap ide-ide yang baru, tetapi menjadi lambatlah untuk mengikuti hal-hal iseng yang bersifat murahan.

12. Perlihatkanlah antusiasme dan kewaspadaan.

13. Jagalah kekuatan dan kesehatan fisik. Hal itu akan membuat perbedaan yang besar antara kemenangan dan kekalahan di dalam pelayan anda.

14. Usahakanlah mengontrol kesehatan anda secara rutin.

15. Periksalah untuk melihat apakah pernafasan anda sangat baik. Nafas yang bau dari seorang pendeta merupakan sebuah hal yang buruk.

16. Ambillah sedikit waktu setiap minggunya untuk memulihkan diri dan menyegarkan mental, emosi dan kekuatan spiritual.

17. Berpakaianlah dengan pantas setiap waktu, terutama pada hari Minggu dan selama hari-hari biasa. Berpakaian yang bersih, rapi, necis dan sesuai dengan style.

18. Berpakaianlah sesuai dengan kebiasaan yang wajar, tidak terkesan menonjol, dan warna terang serta gaya yang berlebihan.

19. Jika hal itu tepat, milikilah perasaan yang nyaman untuk memakai pakaian kasual.

20. Usahakanlah kuku anda kelihatan bersih dan bila perlu gunakanlah pembersih tangan untuk menjaga agar tangan anda kelihatan bersih. Usahakan rambut anda bersih, teratur dan disisir. Jangan mengabaikan sepatu anda; usahakanlah selalu agar tetap berkilat dan tumit yang tidak menonjol. Pakailah kaus kaki yang sesuai dengan warna sepatu dan pakailah kaus kaki yang berwarna hitam saat anda berada di atas panggung. Perhatikanlah bahwa anda memiliki kerah yang bersih, jas yang rapi serta celana panjang yang rapi serta disetrika.

21. Penampilan terbaik yang harus diperlihatkan setiap hari adalah sebuah kecerdasan, dan senyum yang lebar. Dunia membutuhkan hal itu.

22. Seimbangkan pembelajaran anda dengan tanggung-jawab pastoral; terutama milikilah waktu untuk belajar.

23. Berilah kepada diri anda waktu yang cukup dalam mempersiapkan khotbah.

24. Berusahalah untuk menjadi seorang pelajar setiap hari dalam kehidupan anda.

25. Bacalah biografi dari orang-orang besar termasuk yang dari sekuler, sebaik anda dalam membaca sejarah gereja.

26. Pelajarilah literatur klasik, tetapi diatas semuanya, pelajarilah Alkitab secara teratur. Cara untuk melakukan ini adalah dengan mengkhotbahkannya secara teratur dari kitab-kitab di dalam Alkitab.

27. Milikilah sebuah perencanaan dalam membaca. Terbiasalah dengan literatur-literatur yang hebat dengan cerita yang berhubungan dengan masalah seni dan musik dan lain sebagainya. Hasil dari semuanya itu akan memiliki dampak yang baik terhadap khotbah yang akan menjadi lebih kaya dan menarik.

Di Dalam Pelayanan Khotbahnya

1. Khotbahkanlah firman. Inilah yang Allah sampaikan, yang harus kita lakukan (1 Tim. 3:16-4:2).

2. Berkhotbahlah seperti yang dilakukan oleh Paulus: Pertama doktrin kebenaran Allah, lalu seruan praktikal yang didasarkan atas kebenaran yang disingkapkan. Permohonan pragmatis kita harus selalu datang dari tesis doktrin kita.

3. Sampaikan kebenaran Alkitab tidak masalah apakah itu popular atau tidak. Kritik tetap akan datang dan ia tidak peduli terhadap apapun yang dikhotbahkan. Jika hal itu hanya kritik dari manusia, itu bukan merupakan suatu masalah.

4. Biarlah teguran terhadap kesalahan dan ketidaksetiaan tidak berasal dari Allah. Selalulah melayani dan berkhotbah untuk menyenangkan Bapa surgawi kita.

5. Jangan pernah ragu terhadap kebenaran Alkitab. Khotbahkanlah itu dengan semangat dan keyakinan. Jangan menjadi orang yang sedang-sedang saja, jadilah seorang pengkhotbah yang hebat semampu anda.

6. Jadilah benar dalam keyakinan anda, terhadap Allah, terhadap diri anda sendiri. Jangan berkompromi terhadap diri anda sendiri. Seorang pejabat denominasi berkata kepada saya ketika saya terpilih menjadi presiden dari Southern Baptist Convention: “Criswell, jangan pernah berusaha untuk berdamai dengan kaum liberal. Mereka tidak akan menjadi seperti yang anda inginkan, tidak peduli terhadap apa yang anda lakukan.” Saya belajar betapa berharganya peringatan itu. Jika saya memiliki sehelai rambut liberal di kepala saya, saya akan mencabutnya keluar.

7. Berikanlah prioritas utama dalam pelayan anda terhadap usaha memenangkan jiwa dan persiapan khotbah.

8. Berkhotbahlah untuk sebuah putusan. Arahkanlah untuk sebuah keputusan. Buatlah khotbah itu sendiri menjadi sebuah seruan yang kuat terhadap Allah. Lakukanlah pekerjaan penginjilan.

9. Pergunakanlah tata bahasa dan pilihan kata yang indah. Berhati-hatilah dalam pengucapan kata-kata anda. Mereka merupakan sebuah wahana yang mengantarkan pesan anda.

10. Berkhotbahlah secara eksposisi sesering mungkin.

11. Ambillah keuntungan dari hari-hari yang khusus. Gunakan mereka untuk menekankan pesan yang akan dibawa seperti ibu, negara kita, berkat kita dari Allah, atau kematian, atau kebangkitan. Hari-hari khusus dapat menjadi sebuah batu loncatan besar jika kita mengarahkan mereka untuk mengkhotbahkan kebenaran Allah.

12. Seorang pengkhotbah harus menjadi “Seorang yang handal dalam mengajar” (1 Tim. 3:2). Ini merupakan salah satu kualifikasi terhadap panggilannya. Mengajarlah di dalam khotbah anda. Jemaat membutuhkan instruksi yang sesuai dengan kehendak Allah.

13. Gunakanlah ilustrasi yang tepat dalam khotbah anda. Mereka akan menerangi sebuah khotbah dengan cahaya. Mereka merupakan jendela dari surga yang dicurahkan dalam kebijakan dan pemahaman yang dari Allah. Kebanyakan dari mereka timbul dari pengalaman pribadi. Jika pendeta melayani bersama dengan jemaatnya. Maka dia akan memiliki bermacam-macam ilustrasi terhadap kebenaran dari khotbahnya.

14. Buatlah Kristus Yesus sebagai pusat dari khotbah anda. Jika Roh Kudus bersama anda, muliakanlah Tuhan Yesus. Itu merupakan pelayanan dan tugas dari Roh Kudus (Yoh. 16:13-14).

15. Milikilah selalu roh yang sederhana. Selubungilah diri anda dengan kesederhanaan, sebagaimana anda melakukannya dengan penampilan anda.

16. Doronglah jemaat agar berdoa untuk anda selama anda berkhotbah. Doronglah mereka untuk mempelajari Alkitab mereka dan bawalah mereka untuk melakukan ibadah penyembahan di dalam gereja.

17. Tampilkanlah dihadapan umum perhatian dan kasih terhadap Alkitab di dalam kebiasaan memperlakukannya. Kami berusaha untuk mengajarkan anak-anak agar peduli terhadap Alkitab mereka. Ketika seseorang berdiri di depan mereka dan dan menggulung Alkitabnya atau melipatnya atau menyandangnya secara serampangan hal itu bertentangan dengan perhatian yang penuh hormat, kita harus memperlakukannya dengan kesan yang baik.

18. Biarlah sebuah khotbah diarahkan kepada sebuah pemahaman dan ketetapan yang objektif. Jika anda berkhotbah tanpa tujuan maka hal itu akan menjadi sebuah kesia-siaan.

Pendeta dan Ibadah Gereja

1. Penampilan fisik dari gereja harus selalu diperhatikan sebagaimana kita menjaga hati kita sebagai bait Allah. Gereja harus selalu bersih, nyaman, indah dan sebagai tempat kunjungan yang kita inginkan.

2. Biarkan jemaat Minggu demi Minggu meletakkan bunga di gereja untuk menghormati atau mengenang seseorang yang mereka kasihi.

3. Usahakan semua alat musik di gereja dirawat dengan baik dan pada tempatnya.

4. Milikilah sebuah musik saat jemaat memasuki ruangan gereja, setidaknya suara organ yang memainkan sebuah himne yang sudah familiar.

5. Milikilah sebuah podium pribadi yang terlihat manis, menarik perhatian, dan yang membesarkan Allah.

6. Hendaklah pendeta memiliki kesempatan untuk menemui setiap pengunjung. Hal ini akan “membuat kesan bersahabat dan memberikan pengaruh terhadap jemaat.”

7. Biarlah setiap ibadah menjadi sebuah ibadah yang penuh pujian. Marilah kita bersama-sama memasyurkan namaNya (Mazmur 34:4).

Pendeta Dalam Melayani Jemaat

  1. Berdoalah untuk setiap pergumulan dari kawanan domba anda.

2. Menjadi seseorang yang sensitif terhadap perasaan, kedukaan dan kemuraman mereka.

3. Jadilah seorang pendengar yang empatik.

4. Milikilah kesempatan untuk berbagi waktu bersama mereka. Bantulah sebisa mungkin untuk menghadapi dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari keluarga-keluarga yang ada di dalam gereja.

5. Bersabarlah terhadap kegagalan dan kelemahan orang lain.

6. Kunjungilah keluarga setiap jemaat jika mungkin. Hargailah kehadiran anak-anak kecil, jika mungkin panggillah mereka dengan nama mereka.

7. Hal yang paling utama adalah untuk memimpin jiwa-jiwa yang terhilang kepada Kristus bahwa seorang pendeta dapat meminta kepada jemaatnya untuk mengasihi mereka secara pribadi.

8. Hargailah kerahasiaan anggota jemaat yang mencurahkan kepada telinga pendeta segala persoalan mereka. Berdoalah untuk semua masalah mereka, beritahu kepada Allah tentang hal itu, dan tidak ada yang lain lagi.

9. Tulislah sebuah surat pengakuan dan penghargaan.

10. Berusahalah selalu untuk memuji dan mendorong orang lain. Lihatlah kebaikan didalam diri mereka dan kuburkanlah hal-hal yang buruk.

11. Dengarkanlah setiap anggota jemaat. Kadang kala mereka hanya butuh orang untuk mendengarkan.

12. Layanilah secara berganti-ganti dan bukan dengan sikap profesional orang-orang yang sakit dan kehilangan. Beradalah dalam kedukaan mereka, bukan karena anda dibayar untuk melakukannya tetapi karena anda memang ingin untuk melakukannya.

13. Jadilah gembala yang baik. Ambillah waktu untuk mengunjungi jemaat yang sakit di rumah sakit; hal itu akan sangat berarti bagi orang yang sedang putus asa.

14. Dalam konseling bersama dengan wanita di gereja, yakinlah bahwa sekretaris anda atau orang lain dekat di situ. Dalam suatu kunjungan ke suatu rumah, ajaklah istri anda atau orang awam yang baik bersama anda.

15. Ketika kematian datang ke dalam keluarga anggota jemaat, usahakanlah untuk mengunjungi keluarga yang berduka tersebut.

16. Mintalah kepada Allah untuk memelihara anda dalam kasih yang penuh simpati dan sensitivitas terhadap orang-orang yang membutuhkan anda.

17. Perhatikan emosi anda! Seorang pendeta dapat melepaskan dalam lima menit semua kemajuan dan perhatian dari pekerjaannya yang telah dilakukan selama lima puluh tahun yang penuh prestasi dengan mencaci maki seorang anggota staf atau anggota jemaat atau orang lain. Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohannya…. Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman (Amsal 14:29; 15:1).

18. Ketika sebuah artikel muncul di surat kabar yang menonjolkan prestasi dan keberhasilan dari salah satu anggota jemaat atau sekolah, guntinglah artikel tersebut dan sebut surat yang penuh penghargaan.

Dalam Pelayanan Memenangkan Jiwa

1. Biarlah seorang pendeta menjadi pemimpin dalam setiap usaha untuk memenangkan jiwa. Dia seharusnya jangan pernah meminta orang untuk melakukan sesuatu sementara dia sendiri tidak melakukannya.

2. Pertahankanlah sebuah program yang sedang bejalan di gereja yang menemukan prospek supaya jemaat dapat melakukan kunjungan. Hal ini dapat dilakukan melalui sebuah sensus, informasi yang diperoleh dari pengunjung gereja, dan beberapa cara lainnya. Tetapi gunakanlah mereka dengan penuh semangat.

3. Hubungi orang-orang melalui telepon. Hal itu merupakan cara yang jitu untuk mendekati prospek.

4. Latihlah semua jemaat dalam usaha untuk memenangkan jiwa dan dalam pendisplinan.

5. Jadilah orang yang konsisten dan tekun di dalam usaha memenangkan jiwa, jangan dengan mendadak dan angin-anginan, tetapi sebagai sebuah materi dalam dedikasi yang panjang.

6. Biarlah pendeta melakukan kunjungan dengan anggota staf dan orang awam lainnya di dalam gereja sesering mungkin.

7. Usahakan penginjilan sebagai program yang paling utama di dalam gereja.

8. Kunjungan harus menjadi pertimbangan utama bagi pendeta sebagai aktivitas yang paling penting di dalam gereja, dan lebih jauh sebagai aktivitas yang dapat dilakukan dalam hari-hari biasa.

9. Jemaat harus dipimpin untuk mengadakan kunjungan secara regular. Jika kita pergi maka yang terhilang akan datang.

10. Merupakan hal yang indah bagi pendeta untuk mengunjungi jemaatnya, untuk mengenal mereka dengan keluarga dan memanggil mereka dengan nama mereka.

11. Biarlah pendeta memperbanyak waktu kunjungan kepada jemaat. Usahakan jemaat mendoakannya dengan perhatian yang serius, mengingatnya senantiasa dalam doa permohonan.

12. Bangunlah sebuah kebijaksanaan tentang penerimaan anak-anak ke dalam baptisan. Aturlah sebuah periode waktu untuk memberikan mereka petunjuk dalam keanggotaan jemaat dan usia mereka untuk baptisan. Secara pribadi saya memiliki aturan untuk tidak membaptis anak-anak sebelum usia mereka mencapai sembilan tahun.

13. Biarlah pendeta memiliki sebuah kepastian untuk mengunjungi setiap anak dan keluarganya sebelum dibaptis.

14. Para petobat baru dan anggota jemaat baru harus diterima ke dalam gereja secara pribadi dan dengan keramahan. Buatlah setiap orang merasa spesial. Ini akan menciptakan semangat kehangatan dan persekutuan di dalam kehidupan gereja.

Pelayanannya Dalam Mengadministrasi dan Mengorganisir Gereja

1.Biarlah pendeta berdoa agar Allah membantunya untuk menjadi administrator gereja yang baik. Dia membutuhkan semua kebijaksanaan dari seorang pejabat ekskutif.

2. Rencanakanlah sebuah program yang besar bagi gereja. Mimpikanlah mimpi yang baik untuk jemaat dan percayalah bahwa Allah akan membawa mimpi anda itu menjadi kenyataan.

3.Bangunlah sebuah program yang seimbang untuk memenuhi semua kebutuhan jemaat dan kerajaan Allah, ingatlah bahwa Sekolah Minggu merupakan alat terhebat yang kita miliki dalam menjangkau orang-orang.

4.Kenalilah sekolah Minggu secara pribadi dan pelayanan mereka. Berkunjunglah dengan mereka di dalam pelayanan mereka kapan saja dan dimana saja sebisa mungkin.

5.Harapkanlah prestasi yang besar baik dari staf atau semua pemimpin yang ada di gereja. Delegasikanlah tanggung-jawab kepada anggota staf dan pemimpin gereja, harapkanlah mereka untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Ketika kuasa dilimpahkan. Berdirilah dengan seseorang yang melakukan tugas tersebut terutama ketika ada konfrontasi yang diakibatkan ketidak-puasan diantara anggota. Berikanlah kebebasan bagi pemimpin yang terpilih untuk menjalankan fungsinya.

6.Berikan pujian kepada setiap orang. Orang-orang suka dipuji. Pujilah staf anda dan pemimpin di depan umum. Dorong mereka untuk melakukan dengan lebih kepada Yesus.

7. Biarlah pendeta melakukan sentuhan terhadap setiap aktivitas gereja di dalam beberapa cara. Biarlah dia berjaga-jaga terhadap setiap area dalam kehidupan gereja dan mengetahui apa yang sedang terjadi.

8.Biarlah pendeta bekerja, menetapkan dan memberi perintah tanpa memihak. Adalah mudah untuk memperlihatkan sikap memihak kepada seseorang hal itu berarti—kemampuan seseorang dalam memimpin—orang yang memiliki banyak talenta—orang yang memiliki kepribadian yang hangat, tetapi disana masih banyak orang lain yang butuh untuk dihargai.

9.Bangunlah sebuah Sekolah Minggu yang kuat. Sekolah Minggu merupakan tulang punggung dari gereja. Sebagaimana Sekolah Minggu bertumbuh, demikian pula gereja bertumbuh. Hal itu membutuhkan staf yang baik yang memerlukan latihan kepemimpinan. Sebuah pelatihan yang berkelanjutan sangat dibutuhkan. Doa mingguan, pembelajaran mingguan dan persiapan mingguan merupakan hal yang penting.

Pendeta harus menjadi seorang pendukung yang keranjingan terhadap Sekolah Minggu dan sampaikan hal itu sesering mungkin, sebagaimana dia memiliki banyak waktu untuk melihat program Sekolah Minggu. Mayoritas jemaat kami, kebanyakan dari mereka dimenangkan kepada Allah melalui Departemen Sekolah Minggu.

10. Biarlah pendeta secara istimewa mengambil keuntungan secara besar-besaran dari pengalaman dari kelompok usia lima puluh hingga enam puluh empat tahun. Ini merupakan sebuah waktu pencapaian, baik secara finansial dan sosial, kepada sebuah kesepakatan yang besar. Banyak orang-orang profesional dan memiliki kemampuan untuk menonjol di lahan mereka. Kebanyakan dari mereka telah memiliki pertumbuhan rohani dan telah memiliki aktivitas di dalam kehidupan gereja. Tidak hanya dapat dikontribusikan kepada kebutuhan kepemimpinan tetapi juga menjadi aset yang berharga untuk program keuangan dari gereja.

11. Libatkan setiap orang yang anda pikir mereka mampu dalam kesempatan melayani. Jadikan orang-orang percaya sebagai murid. Latihlah mereka untuk tempat kepemimpinan dalam gereja. Organisasikan mereka ke dalam lingkaran untuk memenangkan jiwa. Pertahankan hal itu setiap tahunnya.

12. Rencanakan dan telurkan rencana yang telah dibuat untuk pelayanan menjangkau keluar. Mari kita membangun pekerjaan kita jauh dari tembok-tembok ruangan gereja.

13. Usahakanlah mengadakan pertemuan dengan pemimpin staf gereja secara regular. Bertemulah dengan mereka secara pribadi dan lakukan sesering mungkin. Biarlah menjadi sebuah catatan yang baik sebuah semangat dari karakteristik kasih dalam hubungan antara pendeta dengan staf pemimpin.

14. Kelilingilah diri anda dengan orang-orang yang mengasihi Tuhan dan pelayanannya.

15. Gunakan diaken dan komite diaken untuk membantu anda di dalam pelayanan anda, terutama di dalam mengatur jemaat.

16. Gunakanlah waktu bersama orang, dimana Allah telah mengirim mereka kepada anda; ajarlah mereka; jadikan mereka pelayan yang benar bagi Allah, dan curahkanlah hidup anda bagi mereka.

17. Berdoalah selalu dan menyebutkan nama mereka yang telah terpilih ke dalam persekutuan diaken, yang bekerja berdasarkan ketetapan komite, dan semua orang yang mengajar dan melatih di organisasi gereja.

18. Ekspresikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada para pekerja anda. Banyak orang memberikan hidup mereka, talenta mereka untuk pelayanan dan untuk Tuhan. Allah akan memberkati itu semua, tetapi tentu saja perlu dorongan pendeta kepada mereka untuk mengekspresikan rasa terima kasih dan penghargaan.

19. Buatlah tujuan yang tertulis untuk setiap area dan divisi dan departemen dalam gereja dan kaji setiap kemajuan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.

20. Pelihara dengan benar dan sungguh-sungguh, praktek bisnis dan prosedur dalam setiap fungsi dari gereja. Tidak seharusnya ada pertanyaan yang dibangkitkan sehubungan dengan integritas kita dalam hal keuangan gereja.

21. Milikilah sebuah perpustakaan atau media center di dalam gereja dan doronglah anggota jemaat untuk menggunakan materi itu. Kehidupan mereka akan diperkaya. Guru dapat meningkatkan mutu pengajaran mereka jika mereka menemukan dan menggunakan kegunaan dari materi itu. Allah juga berbicara melalui media cetakan.

22. Bangunlah dengan pasti, tepat, dengan penuh respek dalam mengatur partisipasi dari orang-orang yang secara regular bekerja dan aktif dalam ibadah.

23. Libatkanlah banyak pemimpin yang memiliki kapasitas di dalam merencanakan program gereja. Hal itu akan menjadi prioritas utama dalam perhatian mereka.

24. Jangan ragu-ragu untuk menggunakan sejumlah uang dalam mendiskusikan metode bagaimana meningkatkan praktek administrasi gereja dengan orang-orang yang memiliki kemampuan.

25. Kenalilah nilai dari prasekolah (Cradle Roll, Nursery dan Pemula) dalam keseluruhan program gereja.

26. Doronglah orang-orang dewasa untuk mengajar anak-anak. Bagaimana mungkin seorang anak yang tidak memiliki ayah Kristen berhasrat untuk berhubungan dengan Bapa surgawi kita? Kecuali kita membangun relasi mereka terlebih dahulu dengan ayah Kristen mereka.

27. Doronglah jemaat yang memiliki kemampuan untuk mengajar di area anak-anak.

28. Ingatkanlah para pemimpin gereja terhadap anak-anak. Seringkali mereka melupakan hal tersebut.

29. Tuntunlah jemaat untuk memenuhi setiap biaya kebutuhan anak-anak di dalam anggaran tahunan.

30. Milikilah kelas untuk setiap umur dalam mempersiapkan mereka dalam baptisan dan keanggotaan gereja.

31. Ingatlah bahwa wanita di dalam jemaat dapat memiliki sumber daya yang luas dalam memberikan pertolongan jika mereka diolah dalam sebuah kebiasaan yang positif.

32. Dihadapan setiap masalah, selalulah bertanya kepada diri anda pertanyaan ini: Bagaimanakah Yesus dapat menangani situasi ini?

Kepemimpinan Pendeta dalam Misi

1. Milikilah pikiran misi dan hati yang memiliki misi. Sebagaimana pendeta demikian juga dengan jemaat. Ketika pendeta memiliki ketetapan terhadap kebutuhan orang-orang dan memimpin jemaatnya untuk memenuhi keperluan ini dalam nama Tuhan, maka jemaat akan mengikutinya.

2. Usahakanlah dan milikilah sebuah semangat misi dalam gereja. Hal ini harus dibangun di dalam diri pendeta terlebih dahulu lalu dalam sebuah usaha yang dicurahkan dalam sebuah bagian program gereja untuk mendukung pesan misi. Pemberian harus direpresentasikan sebagai sebuah tugas tetapi sebagai sebuah keistimewaan yang menjadi upah bagi diri sendiri (Kis. 20:35).

3. Doronglah misi pendidikan untuk setiap umur. Dukunglah lembaga misi yang disponsori oleh gereja.

4. Milikilah perhatian terhadap Amanat Agung dari Tuhan kita (Mat. 28:19-20; Kis. 1:8). Biarlah pendeta memimpin jemaat untuk melakukan ketiga hal ini: menjadi murid, membaptis dan mengajar ke seluruh dunia.

5. Pendeta harus familiar dengan program misi pendidikan termasuk MWU dan Persaudaraan Kaum Pria untuk menyediakannya untuk keseluruhan jemaat.

6. Pendeta harus mempromosikan misi melalui mimbar di dalam khotbah dan cara yang alami yang memperlihatkan perhatiannya terhadap misi. Misi tidak selamanya harus menjadi sebuah proyek, tetapi harus dipromosikan sebagai sebuah bagian yang vital di dalam gereja.

7. Staf misi pendidikan harus menjadi bagian dari staf gereja dengan garis besar dan tujuan yang diorganisasi oleh kehidupan gereja.

8. Sediakanlah sebuah kesempatan (ibadah doa, penekanan misi secara khusus dalam ibadah malam) dalam misi yang akan dibicarakan.

9. Sediakan kesempatan bagi anggota jemaat untuk saling berbagi dalam sebuah kelompok besar yang berpengalaman dalam masalah misi.

10. Doronglah orang-orang muda untuk memiliki hati misi untuk bekerja dalam gereja, dalam kota, dan setiap area yang jauh dari rumah. Berikan orang-orang muda sebuah kesempatan untuk saling berbagi pengalaman.

11. Doronglah misi yang didukung dengan mendokan para misionaris, dengan mengunjungi misionaris untuk saling berbagi dalam program gereja, dan dengan menyediakan doa khusus untuk misi, dengan mensetting tujuan dari pemberian.

12. Pendeta harus mendorong anggota yang berhenti dari gereja untuk berpartisipasi dalam tim misi dalam asosiasi program misionari dan dalam Korps Pelayan Kristen (the Chriatian Service Corps).

13. Milikilah pengertian yang mendasar tentang kepentingan misi pendidikan kepada anak-anak pra sekolah dan tingkatan usia muda.

14. Pelajarilah nama dan level usia dari tiap organisasi.

15. Pelajarilah tujuan dari organisasi.

16. Rencanakanlah untuk mengunjungi satu atau lebih dari pertemuan, retreat atau pesta yang diselenggarakan oleh tiap kelompok selama setahun.

17. Ambillah sebuah bagian yang aktif dalam pengenalan ibadah.

18. Akuilah sebuah prestasi khusus oleh sebuah kelompok dalam ibadah minggu atau dalam ibadah doa Rabu malam.

19. Berikan keabsahan pada organisasi ini melalui mimbar dan juga di dalam bulletin gereja.

20. Berikanlah perhatian kepada peristiwa khusus yang disponsori oleh organisasi.

21. Dukunglah “Minggu Doa.”

22. Mintalah misionaris untuk berbicara dalam ibadah minggu.

23. Ekspresikan ungkapan terima kasih dihadapan umum dan secara pribadi terhadap pemimpin sukarelawan dalam organisasi ini.

Pelayanan Pendeta di Luar Gereja

1. Ada banyak tanggung-jawab denominasi yang diletakkan ke atas pendeta di luar dari gereja lokalnya, misalnya: asosiasi, ketetapan denominasi, pendidikan, badan misi, konferensi dan lain-lain. Anda dapat membantu semampu anda.

2. Dalam setiap cara yang mungkin, berusahalah untuk menjadi pemimpin dalam komunitas. Ambillah keuntungan dalam setiap kesempatan untuk membantu proyek komunitas yang berfaedah.

3. Usahakanlah sebuah persahabatan dengan lembaga pelayanan lain (dan juga Gereja lain) yang memiliki iman yang sama.

4. Dengan melihat hubungan kita dengan denominasi lain, tidak ada gereja yang mengisolasi dirinya sendiri. Tidak seharusnya untuk berdiri dan tersisih dari komunitas Kristen. Harus ada sebuah hubungan persahabatan yang dibangun dengan denominasi Kristen lainnya yang berbeda pandangan. Kita harus memiliki hati yang lembut dalam penilaian kita terhadap yang lain dan kita harus abstain dalam bahasa yang direfleksikan oleh motivasi dari mereka yang berbeda dengan kita. Ada begitu banyak cara bagi kita untuk menolong dan membantu orang-orang yang juga dipanggil dalam nama Tuhan kita. Gereja akan dibangun dengan lebih efektif dalam karunianya sendiri dan kekuatan rohaninya sendiri jika dapat bekerja sama dengan yang lainnya dan terutama dengan mereka yang memiliki kesamaan dengan kita, seperti denominasi kita sendiri.

Seorang pendeta Jerman, Martin Niemoller, merupakan seseorang yang terkemuka dalam kalangan Protestan selama Perang Dunia II. Dalam tulisan tentang politik dan penganiayaan terhadap kepercayaan Yahudi oleh Nazi Jerman, dia berkomentar: “Di Jerman, orang-orang nazi datang kepada Komunis, dan saya tidak berbicara dengan terus terang sebab saya bukan Komunis. Lalu mereka datang kepada orang-orang Yahudi, dan saya tidak berbicara dengan terus terang karena saya bukan Yahudi. Lalu mereka datang kepada Trade Unionists, dan saya tidak berbicara dengan terus terang sebab saya bukan Trade Unionists. Lalu mereka datang kepada Katolik, dan saya merupakan seorang Protestan, sehingga saya tidak berbicara dengan terus terang. Lalu mereka datang kepada saya—tetapi pada waktu itu tidak ada seorangpun yang berbicara dengan terus terang.”

5. Dalam hubungan kita dengan penerus kita setelah kita meninggalkan pengembalaan gereja, harus diikuti oleh etika pelayanan yang baik. Pendeta yang baru merupakan manusia Allah yang baru bagi jemaat. Berdoalah untuk pelayanannya dan jangan merintangi dia.

Kembalilah untuk pernikahan atau pemakaman atau untuk sebuah ibadah jika ada undangan dari pendeta yang hadir. Tanpa undangannya jangan pernah mencoba untuk masuk dalam kehidupan pengembalaan jemaat.

Yang Tidak Seharusnya Dilakukan Oleh Pendeta

Secara Pribadi

1. Jangan pernah mengkompromikan firman Tuhan. Khotbahkanlah hal itu dalam kuasa Roh Kudus.

2. Jangan buat alasan terhadap kebenaran Allah.

3. Jangan melakukan sesuatu yang mengganggu perasaan anda terhadap kehendak Allah.

4. Jangan meletakkan diri anda dalam sebuah pojok atau hal-hal yang ditakuti oleh diaken, orang-orang kepercayaan atau anggota jemaat yang berpengaruh. Jangan menjadi orang yang terlalu dipengaruhi oleh orang-orang tertentu di gereja.

5. Jangan melupakan sahabat-sahabat anda.

6. Jangan menerima pemberian uang yang memberikan pengaruh buruk terhadap kedudukan anda sebagai pendeta

7. Jangan kehilangan pandangan terhadap visi anda untuk memenangkan jiwa.

8. Jangan membuat keputusan penting secara tergesa-gesa. Mintalah pertimbangan kepada Allah dan nasihat yang bijaksana.

9. Jangan salurkan diri anda kepada hal-hal fisik dan emosional. Anda akan menjadi lemah di atas mimbar jika anda melakukannya.

10. Jangan takut untuk mengakui kesalahan anda dan meminta maaf atas kesalahan tersebut.

11. Jangan harapkan ucapan terima kasih.

12. Jangan mau berkecil hati oleh berbagai situasi.

13. Jangan menjadi orang yang berpikir negatif.

14. Jangan datang kepada sebuah ketetapan bahwa anda telah memiliki semua jawaban. Jangan menganggap diri bahwa anda telah memiliki solusi untuk setiap masalah.

15. Jangan datang kepada sebuah ketetapan bahwa anda memberitahu Allah betapa terberkatinya Dia karena memiliki seorang pelayan seperti anda.

16. Jangan lupakan keluarga anda.

17. Jangan abaikan yang sakit; jangan berpaling dari pelayanan anda ke rumah sakit. Banyak masa ini merupakan sebuah kesempatan bagi penginjilan untuk meraih semua keluarganya.

18. Jangan lupa berdoa untuk setiap kunjungan. Jemaat akan lebih terberkati oleh doa perantaraan kita dari pada sebuah argumen dan observasi manusia.

19. Jangan menjadi orang yang tidak peduli dan tidak dipercayai.

20. Jangan menerima kritikan yang bersifat destruktif.

21. Jangan menyalahkan orang lain atas kegagalan anda.

22. Jangan mencari kehormatan dari manusia. Pendeta tetap berdiri atau jatuh di hadapan Allah dan bukan manusia.

23. Jangan mengkhianati kepercayaan orang-orang yang berbagi dengan anda.

24. Jangan menjadi orang yang materialistik di dalam gaya hidup anda.

25. Jangan biarkan diri anda jatuh ke dalam sikap profesionalisme—pelayanan yang didasarkan karena anda dibayar untuk itu, tetapi harus berasal dari kasih yang paling dalam bahwa anda memang mau menolong secara tulus.

26. Jangan menjadi orang yang mendua hati.

27. Jangan berkecil hati akibat dari kegagalan orang lain.

28. Jangan berikan kepada iblis sebuah kesempatan untuk menghancurkan pelayanan anda. Waspadalah ketika anda memberikan konseling terutama terhadap wanita.

29. Jangan terlalu berharap terhadap keuntungan materi yang diperoleh.

30. Jangan memperlihatkan masalah orang lain. Jangan sampai anda kehilangan temperamen anda—selalulah mengontrol diri anda. Anda merupakan pemimpin rohani. Jangan membicarakan hal-hal yang negatif tentang anggota jemaat kepada yang lainnya. Jangan terganggu tentang hal-hal sepele; waktu anda terlalu berharga. Jangan terganggu dengan sikap oposisi atau kritik. Berdirilah dengan teguh; setiap pemimpin mengalami hal itu. Hal itu memang diperlukan untuk membangun diri.

31. Perhatikanlah pencobaan yang terlalu membanggakan diri di dalam kemampuan anda melakukan sesuatu. Jangan berterima kasih terhadap diri anda terhadap setiap kemenangan. Berterima-kasihlah kepada Allah. Pujilah Dia untuk setiap kemenangan.

Dalam Organisasi

1. Jangan menjadi orang yang terpisah dari staf dan pemimpin anda.

2. Jangan mencerca staf atau pemimpin anda di depan umum. Lakukan hal itu secara pribadi, dan dengan penuh kasih serta anugrah.

3. Jangan mengkritisi lebih dari pada yang telah anda perintahkan.

4. Jangan menjadi orang yang memiliki sikap diktator.

5. Janga menunjukkan apa yang menjadi favorit anda, termasuk dalam staf, pemimpin atau anggota jemaat.

6. Jangan puji orang jika mereka tidak layak untuk mendapatkannya.

7. Jangan menjadi seseorang yang suka melecehkan.

8. Jangan menjadi orang yang terlalu sibuk mengurusi hal-hal lain ketika anda tidak memiliki cukup waktu dalam mengurus kawanan domba anda. Allah telah menetapkan anda menjadi gembala domba, jadi setialah dalam melakukannya.

9. Jangan merasa bahwa anda harus melakukan kunjungan dengan sendiri. Latihlah orang lain dan gunakan yang lain untuk membantu anda dalam program kunjungan.

10. Jangan mengeluarkan dari sesuatu dari penekanan yang penting hal-hal yang harus ditempatkan di Sekolah Minggu. Sebuah Sekolah Minggu yang hebat akan memberikan keuntungan dalam setiap area dari Kerajaan Allah.

11. Jangan menunda pembayaran bagi staf anda. Ada ungkapan yang berbunyi, “Anda memperoleh atas apa yang anda bayar.”

12. Jangan memutuskan mata rantai dari komando yang telah disusun di dalam stuktur gereja. Jangan biarkan orang-orang melampaui pemimpin staf. Bekerjalah di dalam organisasi dan dengan para pemimpin.

13. Jangan perlihatkan pertimbangan yang tidak semestinya kepada satu divisi, departemen, pemimpin atau anggota. Hal itu harus memerlukan diplomasi, taktik, doa dan kebijaksanaan. Untuk meningkatkan kasih anda kepada tiap-tiap orang dengan kadar yang sama.

14. Jangan membesar-besarkan masalah yang kecil.

15. Jangan melupakan bahwa anda adalah seorang pelayan.

16. Jangan pisahkan diri anda dari aktivitas komunitas dan perhatian dari komunitas area.

Di Atas Mimbar

1. Jangan mengkhotbahkan khotbah yang sama secara berulang-ulang.

2. Jangan mengabaikan persiapan khotbah secara hati-hati dan doa yang sungguh-sungguh. Jangan biarkan sesuatu mengganggu waktu untuk belajar dan persiapan khotbah.

3. Jangan meremehkan kemampuan jemaat untuk belajar. Jika anda mengajarkan firman sebagaimana anda mengkhotbahkannya, mereka akan belajar dengan serius.

4. Jangan berbicara melampaui tingkat pemahaman jemaat.

5. Jangan meninggalkan mimbar terlalu lama. Kadang-kadang beberapa saat juga sudah cukup.

6. Jangan berkhotbah melalui catatan jika mungkin.

7. Jangan melantur kesetiap tempat. Milikilah sebuah pemikiran yang terarah, ekspresikan di dalam sebuah pesan yang terarah, raihlah melalui sebuah tujuan yang terarah. Susunlah khotbah dengan baik. Biarkan ia bergerak dengan logis dari tiap-tiap poinnya.

8. Jangan menjadi orang yang angkuh di atas mimbar. Di dalam setiap cara dihadapan Allah perlihatkan kesederhanaan dan rasa hormat.

9. Jangan mencoba untuk bertingkah seperti master sihir dalam hal-hal spiritual. Merupakan pekerjaan Allah dalam membuat mukjizat. Berikan semua pemikiran, rasa hormat, kemuliaan, pujian kepadaNya. Agungkanlah Tuhan Yesus dan bukan diri anda sendiri.

10. Jangan lupa untuk saling berbagi dalam ibadah umum dengan orang lain, baik di dalam mimbar dan melalui partisipasi pendengar. Jangan berusaha untuk melakukan segala hal sendirian.

11. Jangan mencoba untuk menjadi orang lain. Jadilah diri anda sendiri.

12. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih dalam segala hal dalam pujian kepada Tuhan. Biarlah ibadah umum memiliki nada, keteraturan dan nuansa yang menyenangkan.

13. Jangan lupakan orang yang terhilang. Berkhotbahlah untuk mereka. Jangan melupakan orang-orang yang memiliki luka di hati. Mereka selalu hadir. Nyamankan dan kuatkanlah mereka. Jangan lupakan orang-orang muda. Mereka merupakan harapan bagi masa depan. Jangan lupakan orang-orang tua. Mereka telah membangun fondasi dimana kita berdiri sekarang. Jagalah mereka selalu di hati anda, dalam doa, dan dalam khotbah anda.

14. Jangan lupa untuk membawa sapu tangan anda ke atas mimbar. Periksalah kantong anda untuk melihat apakah anda membawanya.

15. Jangan suka menonjolkan diri, Buanglah semua hal-hal masa lalu yang buruk, usang, streotip, dan ekspresi yang menghabiskan tenaga.

16. Hindarilah gerak tubuh yang membingungkan.

17. Hindarilah mimik yang tidak sesuai dengan poin yang sedang anda tekankan.

18. Jangan menjadi orang yang memiliki intelektual yang semu.

19. Jangan membuat janji pada Sabtu malam. Lebih baik untuk persiapan esok hari.

20. Jangan takut untuk melakukan ibadah yang tidak biasa. Terutama terhadap gereja yang sepi pada hari libur, ambillah sebuah keuntungan dari situasi tersebut untuk menghadirkan sebuah drama keluarga, program musik atau hal lainnya yang dapat membuat orang tertarik.

21. Jangan membiarkan domba yang lapar datang pada saat ibadah dan tetap lapar pada saat mereka meninggalkan ibadah.

22. Jangan membuat sebuah lelucon yang berhubungan dengan Tuhan atau Roh Kudus di atas mimbar atau dimana saja.

23. Jangan permalukan orang lain dari atas mimbar.

24. Jangan ambil keuntungan dari jemaat melalui mimbar.

25. Jangan berkhotbah di dalam doa syafaat.

26. Jangan takut untuk berdiri demi kebenaran.

Spurgeon sungguh-sungguh memiliki kewaspadaan terhadap ragam teologi berseliweran dalam agama-agama dunia. Dia tidak takut untuk bertempur melawan musuh. Dia menerbitkan sebuah majalah bulanan, The Sword and the Trowel. Judulnya diambil dari program Nehemia yang membangun kembali tembok Yerusalem. Pedang mengindikasikan bahwa dia sedang bertarung dengan musuh, sementara tajak menggambarkan pegangan yang menghancurkan tembok kepercayaan-kepercayaan dunia.

27. Jangan berkecil hati oleh kelemahan pribadi. Kita semua memilikinya. Kekuatan Allah justru sempurna di dalam kelemahan manusia.

Musa merupakan orang yang tidak dapat berbicara

Yeremia adalah orang yang penakut

Petrus adalah orang berdosa dan mudah berubah pendirian

Paulus memiliki duri dalam daging

Wesley adalah orang yang kecil

Moody tidak memiliki pendidikan

Whitefield mengidap asma (dan dia meninggal akibat serangan asma setelah selesai berkhotbah).

Adalah Allah “ Yang membuat ….pelayan-pelayanNya menjadi nyala api (Ibrani 1:7).

Dalam Penginjilan

1. Jangan berkecil hati; anda akan memenangkan orang sewaktu-waktu.

2. Jangan bicarakan hal-hal yang tidak bersifat relevan: usahakan orang yang anda mau tobatkan untuk berhadapan muka dengan Yesus Kristus.

3. Jangan berdebat atau memperlihatkan rasa jengkel; Allah adalah kasih.

4. Jangan memonopoli pembicaraan; biarkan orang yang terhilang berbicara tentang latar belakang, pengalaman dan semua masalahnya.

5. Jangan terlebih dahulu berbicara tentang gereja: Kristus memiliki reputasi yang lebih baik ketimbang gereja anda.

6. Jangan menanyakan sebuah pertanyaan yang memperoleh jawaban tidak pada sebuah pertanyaan; perolehlah jawaban iya dan iya, hingga anda memperoleh jawaban kesediaan bagi Yesus.

7. Jangan merasa terdorong untuk menjawab setiap alasan; bersaksilah untuk Kristus.

8. Jangan terjebak kedalam kunjungan bersifat sosial atau sebuah ajakan hanya untuk mengunjungi gereja; usahakan untuk sebuah keputusan untuk percaya kepada Kristus.

9. Jangan lupa untuk berdoa bagi kesungguhan seseorang setelah dia mengambil keputusan untuk menerima Yesus.

10. Jangan lupa untuk mem-follow up. Jika anda belum berhasil pada pertemuan pertama, anda harus mencoba dan terus mencobanya lagi.

11. Jangan ragu-ragu untuk menekankan seruan untuk datang kepada Yesus saat mengakhiri setiap khotbah dan setiap ibadah.

12. Jangan menjadi khawatir untuk setiap usaha yang baik. Kadang-kadang kita akan memperoleh hasil panen dan kadang kala tidak. Allah kadang-kadang ingin melihat apakah anda sungguh-sungguh berketetapan untuk tugas memenangkan jiwa.

13. Jangan lupa memuji Allah untuk setiap jiwa yang anda menangkan.

14. Jangan biarkan petobat baru untuk menerima pandangan dunia. Peliharalah dia dalam pengajaran, pelatihan dan dorongan dalam setiap usaha yang dapat dilakukan.

15. Jangan membaptiskan anak kecil sebelum mereka mencapai usia sembilan tahun. [lebih baik lagi jika mencapai usia akil balik, kira-kira di atas 12 tahun]

16. Jangan mengabaikan orang miskin, orang yang membutuhkan, orang yang terbuang.Kadang-kadang mereka adalah orang yang paling siap untuk memberikan respon terhadap pesan injil keselamatan.

Sumber: http://www.wacriswell-indo.org/